1. Pengertian HIV/AIDS
retrovirus. Virus ini secara material genetik adalah virus RNA yang
lambat. Virus ini terdiri dari 2 grup, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-
subtipe secara evolusi yang cepat mengalami mutasi. Diantara kedua grup
HIV adalah jenis parasit obligat yaitu virus yang hanya dapat hidup
dalam sel atau media hidup. Seorang pengidap HIV lambat laun akan
keadaan AIDS ini ditandai dengan adanya berbagai infeksi baik akibat
virus, bakteri, parasit maupun jamur. Keadaan infeksi ini yang dikenal
sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya
berjumlah 200 atau kurang ) dan memiliki antibodi positif terhadap HIV.
2. Etiologi HIV/AIDS
Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang
disebut HIV, dari kelompok virus yang di kenal retrovirus yang disebut
Virus (HTL-III).
3. Patofisiologi HIV/AIDS
50% orang yang terinfeksi HIV akan menunjukan gejala AIDS dalam 5
tahun pertama, dan mencapai 70% dalam sepuluh tahun akan mendapat
AIDS. Berbeda dengan virus lain yang menyerang sel target dalam waktu
singkat, virus HIV menyerang sel target dalam jangka waktu lama.
Supaya terjadi infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel
darah putih yang disebut limfosit. Materi genetik virus dimasukkan ke
dalam DNA sel yang terinfeksi. Di dalam sel, virus berkembangbiak dan
baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan
menghancurkannya
yang disebut CD4, yang terdapat di selaput bagian luar. CD4 adalah
sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih
yang sehat memiliki limfosit CD4 sebanyak 800-1300 sel/mL darah. Pada
kepada orang lain karena banyak partikel virus yang terdapat di dalam
di dalam darah mencapai kadar yang stabil, yang berlainan pada setiap
penderita. Perusakan sel CD4+ dan penularan penyakit kepada orang lain
terus berlanjut. Kadar partikel virus yang tinggi dan kadar limfosit CD4+
melawan HIV dan infeksi yang dialami penderita, tetapi antibodi ini tidak
AIDS. Pada saat yang bersamaan, penghancuran limfosit CD4+ oleh virus
3-6 bulan sebelum titer antibodi terhadap HIV positif. Fase ini disebut
titer antibodinya terhadap HIV tetap positif (fase ini disebut fase laten)
bulan, bahkan ada yang lebih dari 10 tahun setelah diketahui HIV positif.
berulang. Herpes zoster, infeksi sudut bibir, ulkus mulut berulang dan
tanpa sebab sampai >1 bulan. Demam menetap (intermitten atau tetap 1
6. Pencegahan HIV/AIDS
berganti-ganti pasangan.
tinggi HIV/AIDS.
tentang HIV/AIDS.
B. Tinjauan teoritis Kandidiasis
1. Pengertian Kandidiasis
Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau sub akut
albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru,
meningitis.
rasa terbakar (burning sensation), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa
2. Etiologi Kandidiasis
ini adalah jamur yang sangat umum terdapat di sekitar kita dan tidak
berbahaya pada orang yang mempunyai imun tubuh yang kuat. Candida
daya tahan tubuh rendah, misalnya penderita AIDS, pasien yang dalam
belum sempurna.
kita, bahkan di dalam vagina ibu pun terdapat jamur Candida. Bayi bisa
saja mendapatkan jamur ini dari alat-alat seperti dot dan kampong, atau
3. Klasifikasi Kandidiasis
a. Thrush
berisi netrofil, dan sel-sel inflamasi sel epitel yang mati dan koloni
atau hifa. Pada penderita AIDS biasanya lesi menjadi ulserasi, pada
ke lapisan basal.
dengan putih merah terutama pada bagian dalam pipi, pallatum lunak,
Infeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi lateral lidah
infeksi Candida.
Gejala yang timbul adalah adanya bercak putih pada lidah dan
sekitar mulut dan sering menimbulkan nyeri. Bercak putih ini sekilas
tampak seperti kerak susu namun sulit dilepaskan dari mulut dan lidah.
Bila dipaksa dikerok, tidak mustahil justru lidah dan mulut dapat
berdarah.
kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa
Candida pada mulut juga dapat bermigrasi ke organ lain bila ada
panjang).
5. Patofisiologi
daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini jamur akan berproliferasi dan
menyerang jaringan.
Hal ini merupakan infeksi jamur rongga mulut yang paling sering
tubuh atau antibodi dalam keadaan lemah, jamur candida albicans yang
berubah tumbuh tak terkontrol dan menyerang sistem imun manusia itu
moniliasis.
6. WOC
Virus HIV
Melalui hubungan
Masuk kedalam seksual, ASI, Jarum
tubuh manusia suntik yang tidak
steril.
Peningkatan
Aktifkan flora Aktifkan flora Reaksi hormon
normal di normal di mulut peradangan prostaglandin,
Vagina bradikinin &
histamin
Kandidiasis
Kandidiasis Oral
Vaginalis
Meningkatkan
suhu tubuh
Timbul bercak
Inflamasi pada putih di mulut
Vagina
Hipertermi
mukosa.
atau kumur.
8. Penatalaksanaan
klien. Selain itu, pengobatan yang paling sering digunakan saat ini adalah
Yang terpenting dalam hal ini adalah pemulihan nutrisi klien karena
dengan nutrisi yang baik maka daya tahan tubuh juga akan berangsur-
dan mineral.
9. Komplikasi
usus halus, usus besar dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati
dan otak.
C. Konsep Asuhan Keperawatan penyakit Kandidiasis
1. Pengkajian
a. Data Perawatan
alamat dan tanggal masuk RS), Alasan dirawat (Keluhan utama, riwayat
keadaan umum dan hasil pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai
terbakar pada mulut, tidak dapat mengecap rasa, tubuh terasa panas
dan lemas .
2) Data Obyektif : Klien tampak kesakitan, terdapat bercak putih pada
mukosa mulut atau vagina, suhu tubuh 390C dan tekanan darah
90/70 mmHg.
1) Aktivitas/istrahat
dan nyeri.
2) Sirkulasi
3) Integritas ego
4) Eleminasi
DO :
1. Klien tampak gelisah.
2. Pemeriksaan nadi
didapatkan tachycardi.
DO:
1. Suhu tubuhnya 390C.
DO :
1. Jumlah kencing dan
BAB nya menurun.
2. Mukosa bibir kering.
3. Berat badan menurun.
3. Diagnosa Keperawatan
Rasional
NO Dx. Kep Tujuan Intervensi
mengetahui
keadaan umum
dari pasien.
bertambah.
5. Implementasi
6. Evaluasi
Huda Amin & Kusuma Hardhi, 2016. Asuhan Keperawatan Praktis. Jogyakarta :
Mediaction
Masjoer, Arif, dkk. 2007. Kapita selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
FKUI.
Smeltzer, Suzanne C & Brenda G. Bare. 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal
S2.Tesis.
Jakarta.