Anda di halaman 1dari 10

YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN (YKWK)

SINGARAJA – BALI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BULELENG
Program Studi : S1 Keperawatan, D3 KebidanandanProfesiNers, TERAKREDITASI
Office :Jln. Raya Air Sanih Km. 11 BungkulanSingaraja – Bali Telp. (0362) 3435034, Fax (0362) 3435033
Web : stikesbuleleng.ac.id email : stikesbuleleng@gmail.com

SATUAN ACARA PENYULUHAN


DEMAN BERDARAH DENGUE

Masalah : DEMAN BERDARAH DENGUE


Pokok Bahasan : Deman Berdarah Dengue
Sub Pokok Bahasan :
1. Menjelaskan pengertian Deman Berdarah Dengue ?

2. Menjelaskan Tanda Dan Gejala Deman Berdarah


Dengue ?
3. Menjelaskan Cara Penanganan awal Deman Berdarah
Dengue ?
4. Menjelaskan Cara Pencegahan Deman Berdarah
Dengue?
Sasaran : Masyarakat Desa Bukti, Dusun Bukti.
Materi : Terlampir
Waktu : 40 Menit (1 x 40 menit)
Hari/ Tanggal : Selasa, 19 Desember 2017
Tempat : Balai Dusun Bukti
Pembicara : Mahasiswa STIKES Buleleng

1. Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan

1
pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-
perdarahan.Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara,
India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-
tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Demam
Berdarah Dengue (DBD) kini sedang mewabah, tak heran jika penyakit ini
menimbulkan kepanikan di Masyarakat. Hal ini disebabkan karena penyakit ini
telah merenggut banyak nyawa. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI
terdapat 14 propinsi dalam kurun waktu bulan Juli sampai dengan Agustus 2005
tercatat jumlah penderita sebanyak 1781 orang dengan kejadian meninggal
sebanyak 54 orang.
DBD bukanlah merupakan penyakit baru, namun tujuh tahun silam
penyakit inipun telah menjangkiti 27 provinsi di Indonesia dan menyebabkan
16.000 orang menderita, serta 429 jiwa meninggal dunia, hal ini terjadi sepanjang
bulan Januari sampai April 1998 (Tempo, 2004). WHO bahkan memperkirakan
50 juta warga dunia, terutama bocah-bocah kecil dengan daya tahan tubuh ringkih,
terinfeksi demam berdarah setiap tahun.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam dengue yang disertai
pembesaran hati dan manifestasi perdarahan. Pada keadaan yang parah bisa terjadi
kegagalan sirkulasi darah dan pasien jatuh syok hipovolemik akibat kebocoran
plasma. DBD merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
penularannya dari satu penderita ke penderita lain disebarkan oleh nyamuk Aedes
aegypti. Oleh karena itu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyebaran DBD adalah dengan memotong siklus penyebarannya dengan
memberantas nyamuk tersebut. Salah satu cara untuk memberantas nyamuk Aedes
aegypti adalah dengan melakukan Fogging. Selain itu juga dapat dilakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan abatisasi untuk memberantas jentik
nyamuk.
Masalah utama dalam upaya menekan angka kesakitan DBD adalah belum
optimalnya upaya pergerakan peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang
nyamuk Demam Berdarah Dengue. Oleh karena itu partisipasi masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk DBD tersebut perlu di tingkatkan antara lain

2
pemeriksaan jentik secara berkala dan berkesinambungan serta menggerakan
masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD.

2. Tujuan
A. Tujuan Umum

Dengan diadakannya penyuluhan berupa mengenal penyakit


Deman Berdarah Dengue diharapkan semua kalangan masyarakat dapat
mengerti apa itu Deman Berdarah Dengue, cara mencegah Deman
Berdarah Dengue.

B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit diharapkan sasaran
dapat:
1. Masyarakat mampu menjelaskan pengertian DBD dengan
benar.
2. Masyarakat mengetahui bagaimana tanda dan gejala DBD
dengan benar.
3. Masyarakat mengerti bagaimana penanganan awal DBD
dengan benar.
4. Masyarakat mengerti bagaimana cara pencegahan DBD dengan
benar.

3. Metode
Penyuluhan (Ceramah dan diskusi)
4. Media
1. Leaflet

5. Struktur Penyuluhan
1. Penanggung Jawab:
2. Leader:
3. Koleader:
4. Fasilitator:
5. Observer

3
6. Setting Tempat

Keterangan:

MEJA MEJA : Leader

: Koleader

: Fasilitator

: Observer

:Penanggun
g
Jawab/
moderator

: Peserta

7. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH RESPON PESERTA


1. 10 menit Pembukaan :
a. Salam a. Membalas salam
b.Perkenalan b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Kontrak waktu d. Memberikan
e. Menggali pengetahuan respon
peserta e. Memberikan
respon
2. 15 menit Inti :
1. Menjelaskan materi secara 1.
detail mengenai:
a. Menjelaskan pengertian a. Menyimak
DBD dengan benar

4
b. Menjelaskan tanda dan b. Menyimak
gejala dari DBD
c. Menjelaskan penanganan c. Menyimak
awal DBD
d. Menjelaskan cara d. Menyimak
pencegahan DBD
2. Sesi Tanya jawab 2. Bertanya

3. 10 menit Evaluasi materi :


Memberikan 3 pertanyaan yang Menjawab pertanyaan
berkaitan dengan materi
4. 5 menit Penutup :
a. Salam penutup a. Menjawab salam

8. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur:
Masyarakat ikut dalam kegiatan penyuluhan.
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Posyandu
b. Evaluasi proses:
Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan.
Masyarakat terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).
c. Evaluasi hasil:
Masyarakat mengerti tentang Deman Berdarah Dengue dan mampu
menjelaskan ulang tentang:

1. Pengertian DBD dengan benar

2. Tanda dan gejala DBD dengan benar


3. Cara penangan awal DBD dengan benar
4. Cara pencegahan DBD dengan benar
9. PANITIA PELAKSANA
(Telampir)
10. ANGGARAN DANA

5
(Terlampir)
11. SUSUNAN ACARA KEGIATAN (POA)

(Terlampir)
12. PENUTUP
Demikian laporan pertanggung jawaban yang dapat kami buat dan kami
ucapkan terima kasih untuk turut serta dalam menyukseskan Kegiatan
penyuluhan dan bakti social di dusun seraya, desa baktiseraga.
Kiranya kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan tercapai sesuai
dengan tujuan kegiatan yang diharapkan bersama.

Singaraja, 19 Desember 2017

Ketua Kelompok Sekertaris

Ni Luh Pt Eka Trisyanti Ayu Clara Krintanto


NIM.14060140039 NIM .14060140011

Mengetahui,

Clinical Teacher (CT) Kepala Dusun Bukti

Ns. Kadek Yudi Aryawan, S.Kep.,M.Si


NIK. 2011.0927.041

6
MATERI PENYULUHAN
DEMAM BERDARAH DENGUE
(DBD)

1. Pengertian Demam Berdarah Dengue


Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok
Arbovirus B, yaitu Arthropod-Borneo virus atau virus yang disebarkan
oleh Artropoda. Faktor utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes
Aegypti (di daerah perkotaan) dan Aedes Albopictus (di daerah pedesaan).
Nyamuk yaang menjadi faktor penyakit DBD adalah nyamuk yang
menjadi infeksi saat menggigit manusia yang sedang sakit dan viremia
(terdapat virus dalam darahnya). Menurut laporan terakhir, virus dapat
pula ditularkan secara transovarial dari nyamuk ke virus berkembang
dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari terutama dalam kelenjar airliurnya,
dan jika nyamuk ini menggigit orang lain mkan virus dengue akan
dipindahkan bersama air liur nyamuk. Dalam tubuh manusia, virus ini
akan berkembang selama 4-6 hari dan orang tersebut akan mengalami
demam berdarah dengue. Virus dengue memperbanyak dir dalam tubuh
manusia dan berada di dalam darah selama satu minggu.
Infeksi virus terjadi melalui nyamuk, virus memasuki aliran darah
manusia kemudian bereplikasi ( memperbanyak diri). Sebagai perlawanan,
tubuh akan membentuk antibodi, selanjutnya akan terbentuk kompleks
vitus-antibodi dengan virus yang berfungsi sebagai antigennya. Kompleks
antigen-antibodi tersebut akan melepaskan zat-zat yang merusak sel-sel
pembuluh darah, yang disebut dengan proses autoimun. Proses tersebut
menyebabkan permeabilitas kapiler meningkat yang salah satunya
ditunjukkan dengan melebatrnya pori-pori pembuluh darah kapiler. Hal
tersebut akan mengakibatkan bocornya sel-sel darah, antara lain trombosit
dan eritrosit. Akibatnya tubuh akan mengalami perdarahan mulai dari
bercak sampai perdarahan hebat pada kulit, saluran pernapasan( mimisan,
batuk darah), dan organ vital (jantung, hati, ginjal) yang sering
mengakibatkan kematian.

7
2. Tanda Dan Gejala Demam Berdarah Dengue
Pasien penyakit DBD pada umumnya disertai dengan tanda-tanda berikut :
1. Demam selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas
2. Manifestasi perdarahan dengan tes rumple leede (+), mulai dari
petekie (+) sampai perdarahan spontan seperti mimisan, muntah
darh, atau berak darah hitam.
3. Hasil pemeriksaan trombosit menurun ( normal 150.000-400.000)
hematokrit meningkat (normal<pria 45, wanita<40)
4. Akral dingin, gelisah, tidak sadar (DDD, Dengue Shock
Syndrome)

Kriteria Diagnosis (WHO,1997)


1. Kriteria klinis
a. Demam dingin mendadak tanpa sebab yang jelas dan berlangsung
terus menerus selama 3-7 hari
b. Terdapat manifestasi perdarahan
c. Pembesaran hati
d. Syok
2. Criteria Laboratories
a. Trombositopenia (>100.000)
b. Hemokonsentrasi (ht meningkat>20%)
Seorang pasien dinyatakan menderita penyakit DBD bila terdapat
minimal 2 gejala klinis yang positif dan hasil laboratorium yang
positif. Bila gejala dan tanda tersebut kurang dari ketentuan diatas
makan pasien dinyatakan menderita demam dengue.

3. Cara Penanganan Awal Demam Berdarah Dengue


1. Minum air putih yang banyak
2 .Monitor suhu tubuh penderita setiap hari.
3. Bawa penderita kembali ke dokter bila demam berlangsung 3 hari

8
4. Istirahat dan asupan sayuran yang cukup merupakan dua hal yang
sangat penting pada pasien infeksi virus dengue.
5 . Bila penderita semakin lemas , muntah, sulit makan, minum , perlu di
lakukan pemberian cairan infus orang dokter.

4. Cara Pencegahan Dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue


1.Tujuan
a. Menurunkan morbiditas dan mortalitas penyakit DBD
b. Mencegah dan Menanggulangi KLB
c. Meningkatkan peran serta masyarakat( PSM) dalam pemberatasan
sarang nyamuk
2.Strategi
a.Kewaspadaan dini
b. Penanggulangan KLB
c.Peningkatan ketrampilan petugas
d.Penyuluhan

3. Pemberantasan
Kegiatan ini meliputi :
a. Pembersihan jentik
 Program pemberatasan sarang nyamuk (PSN)
 Larvasidasi
 Menggunakan ikan (ikan kepala timah, cupang, sepat)
b. Pencegahan gigitan nyamuk
 Menggunakan kelambu
 Menggunakan obat nyamuk (bakar,oles)
 Tidak melakukan kebiasaan berisiko(tidur siang, menggantung
baju)
 Penyemprotan

9
Daftar Pustaka

Kunoli, Firdaus J. 2012. Asuhan Keperawatan Penyakit Tropis. Jakarta :


Trans Info Media
Tono, Chris dan Frans Liwang. 2014 . Kapita Selekta Kedokteran Edisi
IV Volume 11. Jakarta : Media Aesculapius

10

Anda mungkin juga menyukai