Anda di halaman 1dari 31

ANATOMI SISTEM PERNAFASAN

Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen


(O2) yang di butuhkan tubuh untuk metabolisme
sel dan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan
dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari
tubuh melalui paru. (Yuanita Hasna, 2012)
 Saluran Nafas Bagian Atas
 Saluran Nafas Bagian Bawah.
 Alveoli
 Sirkulasi Paru
 Bronkus dan Paru
 Rongga dan Dinding Dada
‘’Jalan Napas (Airway)’’
Airway merupakan komponen yang penting dari sistem
pernapasan hidung dan mulut, faring, epiglotis, trakea,
laring, bronkus dan paru. Sehingga penilaian jalan napas
(airway) pada korban yang pertama kali adalah :

1. Mendengarkan apakah ada suara napas tambahan


2. Apakah jalan napas terbuka
3. Lindungi C-spin
4. Tanda-tanda sumbatan pada jalan napas:
a) Bagian atas
b) Bagian bawah
Pengelolaan jalan nafas
Jalan nafas harus dipastikan bersih sebelum memulai ventilasi. Bila ada masalah
yang tidak dapat diatasi , maka harus dilakukan pembuatan jalan nafas secara
bedah. Selama melakukan tindakan mempertahankan jalan nafas ataupun
memberikan tambahan ventilasi, leher harus selalu dilindungi agar tidak
bergerak.(Dewi Kartikawati N, 2011)
1. Head tilt- chin lift
 Intubasi endotrakea adalah metode
mempertahankan jalan napas pada pasien yang
tidak dapat bernapas sendiri (Apneu). Invasive
Airway ini meliputi alat-alat seperti Esophagus
Geal Obturator Airway, pipa saluran pernafasan
lambung esophagus (Esophageal Gastrictube
Airway) The Pharyngotracheal Lumen Airway, dan
Combitube. Pada saat ini, alat-alat tersebut yang
masih dan sering digunakan ialah
pharyngotracheal lumen dan combitube.
Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi
ekpirasi, laserasi esophagus, dan kegagalan
pertukaran gas.( Dewi Kartikawati N, 2011)
a. Pipa / selang suction
b. Ujung penghisap c. Kateter
penghisap

d. Container pengumpul
e. Tehnik pengisapan
Obstruksi Jalan
Napas Parsial

Obstruksi Jalan
.
Napas Komplit
Prosedur Pembersihan Jalan Napas
 Jika anda telah menentukan bahwa jalan napasnya
tersumbat, anda harus mengambil tindakan yang tepat
untuk membersihkannya.
◦ buka jalan napas. Karena banyak sekali sumbatan disebabkan oleh
lidah, anda harus mencoba membuka jalan napas dengan
menggunakan maneuver head tilt, chin lift, atau jaw thrust.
◦ jika pasien tidak sadar dan tidak bernafas, cobalah untuk
melakukan ventilasi (napas rangsang). Jika ventilasi pertama tidak
berhasil, sesuaikan kembali posisi kepala dan coba untuk berikan
ventilasi lagi.
◦ ambil semua benda asing. Jika pasien tersedak atau untuk pasien
tak sadar (jika anda telah membuka jalan napas dan tidak berhasil
melakukan ventilasi). Teknik untuk mengeluarkan benda asing
sebagi berikut:
Pernapasan (Brearthing )

Bernapas adalah usaha seseorang secara tidak sadar atau


otomatis untuk melakukan pernapasan. Tindakan ini
merupakan salah satu prosedur resustitasi jantung paru
(RJP).(Dr. H. Ferry Wardhana, 2011) Untuk menilai
seseorang bernapas secara normal dapat dilihat dari
beberapa kali seseorang bernapas dalam 1 menit secara
umum:
Frekuensi/jumlah pernapasan 12-20x/menit (dewasa), anak
(20-30x/menit), bayi (30-40x/menit)
Dada sampai mengembang
A. Look/infeksi

B. Listen/auskultasi

C. PERKUSI
Pemberian oksigen
Atmosfer menyediakan kita 21% oksigen
dari udara yang kita hirup. Jika seseorang tanpa
sakit atau cedera jumlah ini sudah cukup untuk
menyokong fungsi normal kehidupan. Namun,
pasien yang kita temui adalah sakit atau cedera
dan sering kali membutuhkan suplementasi
oksigen. (Dr. H. Ferry Wardhana, 2011)
Kondisi yang memerlukan oksigen termasuk:
 Henti jantung atau henti nafas
 Setiap penderita trauma berat
 Setiap nyeri precordial
 Gangguan paru seperti asma, copd dll
 Gangguan jantung seperti deconpensasi cordis
 Penderita syok
 Penderita stroke
 Nasal kanula

 Masker sederhana

 Masker rebreathing

 Masker non-rebreathing

 Masker venture
 Pocket mask

 Bab valve mask (BVM)

 Alat bantu nafas dengan menggunakan


sumber oksigen
Penggunaan Ventilator
Ventilator mekanis adalah alat pernafasan
bertekanan negative atau positif yang
dapat mempertahankan ventilasi dan
pemberian oksigen selama waktu yang
lama (Smeltzer, 2001 : 655). Ventilasi
mekanik merupakan terapi defenitif pada
pasien kritis yang mengalami hipoksemia
dan hiperkapnia (Tanjung, 2007).
 Ventilasi
 Difusi
 Perfusi
 Transportasi
Cara Kerja Ventilator

Pada prinsipnya ventilator adalah suatu alat yang bisa menghembuskan gas
(dalam hal ini oksigen) ke dalam paru-paru pasien. Saat menghembuskan gas,
ventilator bisa tidak tergantung otot pernapasan (ventilator menggantikan
sepenuhnya kerja otot pernapasan), atau ventilator bersifat membantu otot
pernapasan sehingga kerja otot pernapasan diperkuat. Jumlah gas yang
ditiupkan tergantung dengan pengaturan yang kita kehendaki. macam-macam
ventilator.
•Tipe ventilator
a) Volume Cycled Ventilator.
b) Pressure Cycled Ventilator
c) Time Cycled Ventilator
1.Mode control
2.Mode IMV / SIMV: Intermitten Mandatory
Ventilation/Sincronized Intermitten Mandatory
Ventilation
3.Mode ASB / PS : (Assisted Spontaneus Breathing /
Pressure Suport)
4.CPAP : Continous Positive Air Pressure.
 Penggerak awal alat
 Pengontrolan variabel

Fase Dalam Pernapasan Dengan Ventilator


1.Awal bernapas (initiating/triggering)
2.Siklus perpindahan (cycling)
3.Pengontrolan variabel “base line”
4.Pengontrolan Sistem dalam Ventilator.
Prosedur Pemberian Ventilator
Sebelum memasang ventilator pada
pasien. Lakukan tes paru pada ventilator
untuk memastikan pengesetan sesuai
pedoman standar. Sedangkan pengesetan
awal adalah sebagai berikut:
 Fraksi oksigen inspirasi (FiO2) 100%
 Volume Tidal: 4-5 ml/kg BB
 Frekwensi pernafasan: 10-15 kali/menit
 Aliran inspirasi: 40-60 liter/detik
 PEEP (Possitive End Expiratory Pressure)
atau tekanan positif akhir ekspirasi:
Sekian..
OM SHANTI SHANTI
SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai