Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BIOLOGI

MAKALAH
EFEKTIVITAS VAKSINASI COVID 19

NAMA : MEGA ROHMAH DEVI YATI

KELAS : 11 MIPA 3

NOMOR ABSEN : 16

SMA 01 NEGERI BALUNG

KABUPATEN JEMBER

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Vaksinasi merupakan suatu pencegahan medis yang sudah tidak asing di


telinga masyarakat modern saat ini. Vaksinasi dianggap sebagai salah satu
terobosan mutakhir dalam dunia kesehatan karena bersifat prefentif dan kabarnya
banyak menyelamatkan nyawa manusia.

Vaksin ditemukan pertama kali pada tahun 1796 oleh seorang ahli fisika di
Inggris bernama Edward Janner, dan vaksin yang ditemukan adalah vaksin untuk
penyakit cacar. Sebutan vaskin sendiri di ambil dari bahasa latin vaccacia yang
berarti cacar sapi. Vaksin tersebut di peroleh dari penelitian yang dilakukan
terhadap sapi yang terkena virus cacar." Dimulai dari Inggris, akhirnya upaya
prefentif vaksin tersebar, dan masuk ke Amerika pada abad ke-19, dimana masa
itu terjadi wabah besar-besaran cacar di Amerika Serikat.

Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh


seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus
penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19
adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini.

Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi virus Corona,
vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan
komplikasi akibat COVID-19.

Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong terbentuknya herd


immunity atau kekebalan kelompok. Hal ini penting karena ada sebagian orang
yang tidak bisa divaksin karena alasan tertentu. Efektivitas vaksin adalah
kemampuan vaksin dalam mencegah penyakit yang sesuai pada populasi dunia
nyata.
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana efektivitas vaksinasi dalam pemutusan rantai penularan covid-19?

2. Bagaimana efektivitas vaksin covid-19 melawan ragam varian baru virus corona /
covid-19?

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui efektivitas vaksinasi covid-19.

2. Untuk mengetahui efektivitas vaksin Covid-19 melawan ragam varian baru virus
corona / covid-19.

C. Manfaat
1. Memberikan acuan pemahaman tentang efektivitas vaksinasi covid-19.

2. Memahami cara melawan ragam varian baru virus corona / covid-19.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Jika vaksin sudah diberikan pada jutaan (atau ratusan juta) rakyat, mungkin
saja termasuk mereka dengan gangguan kesehatan tertentu atau di luar kelompok umur
yang di teliti yang mungkin akan mempengaruhi angka keberhasilan vaksinasi.

Belum lagi, kalau ada masalah dalam penyimpanan dan distribusi ke pelosok
negeri maka mungkin saja jaminan jadi tidak terganggu dan kembali keberhasilan atau
efektifitas berkurang kemungkinan jadi sakit, dapat berkurang pula.

Jadi, produsen atau bahkan hasil penelitian sudah mengemukakan angka


efikasi vaksin Covid-19 maka harus diikuti oleh perusahaan yang paling tepat. Untuk
ini, perlu tersedia data surveilans epidemiologi yang tepat, serta dilakukan studi
observasional. Disebut observasi karena memang tidak ada rancangan siapa yang
harus divaksin dan siapa yang tidak, hanya diobservasi saja bagaimana hasilnya.

Tentu harapannya kejadian sakit akan lebih sedikit pada mereka yang divaksin
jauh yang tidak. Dapat disampaikan di sini bahwa vaksin tidak harus selalu perlu
memiliki kewenangan yang tinggi. Vaksin influenza misalnya, memiliki kekuatannya
sampai sekitar 60 persen dan ternyata sudah berhasil menyelamatkan ribuan orang di
dunia setiap tahunnya.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Efektivitas Vaksinasi Dalam Pemutusan Rantai Penularan Covid-19

Uji klinik vaksin Covid-19 kini tengah berlangsung di berbagai negara.


Setidaknya ada tiga hal penting yang perlu diketahui dari hasil uji klinis ini
nantinya. Pertama, soal berapa besar tingkat efektivitas proteksi. Artinya, dari
mereka yang dapat vaksin akan dilihat seberapa besar yang benar-benar
terlindungi dan tidak jatuh sakit. Kalau efektivitasnya 70%, artinya ada 30%
penduduk yang walaupun sudah divaksin, tetap mungkin tertular penyakit ini.
Kalau efektivitasnya 50%, tentu separuh akan terlindungi dan separuh lagi tidak.
Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini maka mungkin saja nilai cut off
efektivitas ini tidak begitu tinggi. Tujuannya agar segera ada vaksin di dunia
walaupun mungkin efektivitasnya belum ideal sekali.

Beberapa waktu ini ada laporan sementara bahwa salah satu vaksin Covid-
19 yang efektivitasnya disebut lebih dari 90% dalam tujuh hari evaluasi sesudah
penyuntikan kedua. Sebuah berita yang menjanjikan. Tapi, ada beberapa informasi
terkait lain yang perlu dievaluasi lebih lanjut. Proses pembuatan vaksin dengan
teknologi modern menggunakan RNA sintetis untuk mengaktifkan sistem
imun/kekebalan ini ternyata membawa tantangan berat. Tantangannya adalah
vaksin harus disimpan dalam suhu minus 70 derajat Celsius (-94 F) atau kurang
lebih sama dengan suhu Antartika ketika musim dingin. Karenanya, ia disebut pula
dengan "ultra-cold vaccine". Informasi menyebutkan bahwa vaksin akan rusak
kalau suhu pendingin tidak memenuhi standar.

Nah, hal ini tentu jadi masalah besar untuk Indonesia dan negara tropis
lainnya, bahkan juga di negara yang lebih dingin suhunya, karena akan
memerlukan "a very complex distribution plan". Apalagi, kalau diingat bahwa
vaksin ini harus diberikan dua kali dalam rentang waktu beberapa pekan. Artinya,
petugas harus datang ke lokasi penyuntikan (yang mungkin desa di pulau terpencil
misalnya) dengan vaksin yang tersimpan dalam suhu minus 70 derajat Celsius, lalu
balik lagi beberapa pekan kemudian dengan suhu "ultra cold" yang tetap terjaga.
B. Efektivitas Vaksin Covid-19 Melawan Ragam Varian Baru Virus
Covid-19

Meskipun program vaksinasi Covid-19 terus berjalan di banyak negara,


termasuk Indonesia. Varian-varian baru virus corona terus bermunculan dan cukup
mengkhawatirkan, terutama dampaknya pada efektivitas vaksin Covid-19 saat ini.
Masyarakat juga turut mempertanyakan mengenai efektivitas vaksinasi Covid-19
melawan varian-varian baru ini. Hal ini tentunya juga dianggap serius oleh para
ahli, yang terus berupaya mencari tahu apakah produk-produk vaksin yang sudah
ada dan telah didistribusikan saat ini masih mampu serta efektif dalam melawan
varian baru yang terus bermunculan tersebut. Adapun, beberapa varian yang cukup
meresahkan masyarakat secara global adalah varian B.1.1.7 dan B1.351.

Berikut data dan hasil terkini mengenai efektivitas vaksin Covid-19 yang
ada, dalam melawan dua varian baru virus corona tersebut.

1. Varian Covid-19 baru B.1.1.7

Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)


Persahabatan, dr Erlina Burhan SpP(K) MSc PhD menegaskan, vaksin
Covid-19 yang ada saat ini dianggap masih efektif dalam melawan
varian baru B.1.1.7 ini. Vaksin masih efektif melawan varian-varian
baru, walau tidak se-efektif dengan varian lama.

Kefektifan vaksin tersebut adalah masih tetap dapat mencegah


pasien terinfeksi bergejala berat. Artinya vaksin masih bisa dipakai
untuk menekan pasien Covid-19 harus dirawat di rumah sakit. Hal ini
juga diharapkan dapat menekan risiko kasus kematian akibat Covid-19.
Semakin banyak tervaksin, maka itu akan menurunkan penularan, dan
semakin berkurang juga timbulnya varian-varian baru. Vaksin Covid-
19 produksi Pfizer dan Oxford-AstraZeneca disebutkan sedang
berdiskusi mengenai rencana untuk memperbarui vaksin yang mereka
kembangkan. Terkait efektivitas vaksin Covid-19, disebutkan dalam
penelitian di Israel, vaksin Pfizer efektif melawan varian baru virus
corona B.1.1.7.
2. Varian baru Covid-19 B1351

Varian baru B1351 ini adalah varian yang ditemukan pertama


kali di Afrika Selatan pada bulan Oktober 2020. Varian yang satu ini
dikabarkan sudah menyebar ke sekitar 45 negara saat ini. Jenis varian
B1351 ini juga disebutkan lebih mudah menular daripada varian B117.
Efektivitas vaksin berkurang menghadapi Covid-19 varian B1351 ini.
Sebagian penelitian menemukan kurangnya efektivitas perlawanan ini
pada vaksin Novavax, AstraZeneca, Pfizer dan Moderna.

Vaksin produk Novavax, Johnson & Johnson dan AstraZeneca


menunjukkan angka efikasi yang lebih rendah di area dengan banyak
virus varian B1351 di Afrika Selatan. Sedangkan, vaksin produk Pfizer-
BioNTech dan Moderna menunjukkan tes pada serum pasien dengan
infeksi virus varian B1351 memproduksi hanya sekitar 66 persen
antibodi jika dibandingkan pada virus varian awal. Akan tetapi,
meskipun jumlah antibodi yang diproduksi lebih sedikit, para ahli
beranggapan bahwa jumlah tersebut masih dapat efektif membunuh
virus.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa sebuah vaksin efektif


atau tidak nanti setelah selesai semua fase uji klinisnya dan diberikan ke
masyarakat. Dari situ bisa kelihatan antibodinya memberikan efek proteksi
atau tidak. Mengukur efikasi vaksin pun termasuk salah satu tahap dalam
proses uji klinis. Jadi, kita masih perlu menunggu hasil akhir dari uji klinis
yang sedang dilakukan para ilmuwan.

Pentingnya menunggu hasil akhir uji klinis juga dapat terlihat dari
beberapa contoh, salah satunya efikasi vaksin COVID-19 milik Pfizer. Vaksin
tersebut melaporkan di atas 90 persen. Pengukuran efektivitas vaksin akan
bertambah akurat bila data yang terkumpul semakin banyak dan diambil dalam
rentang yang lama.
DAFTAR PUSTAKA

• https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3646208/efikasi-dan-efektivitas-vaksin-
covid-19-ini-bedanya

• https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5536663/terungkap-begini-efektivitas-
vaksin-corona-sinovac-di-dunia-nyata

• https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/49-efektivitas-vaksinasi-
dalam-pemutusan-rantai-penularan-covid-19

• https://fk.ui.ac.id/infosehat/vaksin-covid-19-efektivitas-dan-akseptabilitas/

• https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/49-efektivitas-vaksinasi-
dalam-pemutusan-rantai-penularan-covid-19

• https://www.republika.id/posts/12497/efikasi-dan-efektivitas-vaksin-covid-19

• https://m.bisnis.com/amp/read/20210228/15/1361927/efektifitas-vaksin-covid-19-
belum-terukur-kekebalan-kawanan-makin-mundur

• https://www.wartaekonomi.co.id/read337437/mantap-efektivitas-vaksin-sinovac-kini-
makin-terbukti

• https://amp.kontan.co.id/news/efektivitas-vaksin-covid-19-bisa-turun-karena-hal-ini

• https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/09/070200023/efektivitas-vaksin-covid-
19-melawan-ragam-varian-baru-virus-corona

Anda mungkin juga menyukai