B: Halo.
A: Apa kabar B?
B: Ya begitu lah, karena pandemi ini aku agak stres karena kuliah nya online. Kebetulan mulai besok
aku juga lagi libur seminggu.
B: Ntaran aja deh tunggu pandemi kelar. Soalnya aku belum vaksin.
A: Jadi?
B: Kata temen aku, dia liat di medsos, orang yang habis vaksin besoknya kejang-kejang terus
meninggal. Aku gamau lah
A: Ya ampun B, kamu percaya gitu aja sama informasi yang kamu lihat di medsos? Tanpa mecari
tahu faktanya? Nih, aku ada video khusus nih buat kamu yang belom vaksin. Aku kirim ya.
B: oke.
Penayangan video (Berupa slide yang berisi penjelasan fakta dan mitos COVID-19 dan
vaksinnya yang akan di voice over oleh anggota kelompok yang lain)
(Sebelum masuk ke penjelasan, ditayangkan foto-foto berita dan artikel berupa hoax dan mitos
seputar COVID-19 dan vaksin.)
Fakta dan Mitos COVID-19
Fakta: Kekhawatiran berlebih bahwa COVID-19 bisa ditularkan oleh hewan peliharaan adalah
salah satu mitos yang paling banyak beredar di masyarakat. Namun, CDC (Center for Disease
and Prevention Control) menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai
orang yang terinfeksi COVID-19 akibat kontak dengan hewan peliharaan.
2. Mitos: Anak-anak tidak akan tertular virus COVID-19
Fakta: Mitos ini betul-betul keliru karena berdasarkan studi yang dilakukan oleh CDC pada
lebih dari 1.3 juta kasus di Amerika, didapatkan prevalensi kasus COVID-19 pada anak-anak
mencapai hingga 52 kasus per 100 ribu orang dan pada 52 ribu kasus kematian akibat
COVID-19, 16 di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 18 tahun.
3. Mitos: Orang yang sudah pernah positif COVID-19 tidak akan terjangkit lagi
Fakta: Meski kemungkinannya kecil, COVID-19 bisa menyerang orang yang sudah pernah
positif sebelumnya. Antibodi yang terbentuk di dalam tubuh orang yang sudah sembuh dari
COVID-19 hanya mampu mengurangi risiko terinfeksi kembali, sama halnya dengan
pemberian vaksin. Ditambah lagi jika kondisi imun orang tersebut sedang turun, tidak
menutup kemungkinan terinfeksi kembali.
Fakta: WHO menegaskan bahwa mandi air panas tidak bisa mencegah Anda terkena
COVID-19 dan bahwa cara terbaik untuk mencegah paparan virus tersebut adalah dengan
menerapkan protokol kesehatan di manapun Anda berada.
Fakta: Pengidap COVID-19 bisa saja merasa sehat dan tetap beraktivitas seperti biasa tanpa
mengetahui ia sudah berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala).
Fakta: Meski dianggap sebagai penangkal virus paling ampuh, menyemprotkan disinfektan
secara langsung pada tubuh Anda dapat menyebabkan iritasi, alergi atau bahkan gangguan
permanen yang berbahaya jika terlalu sering. WHO bahkan tidak menyarankan penyemprotan
disinfektan terhadap tubuh manusia.
Fakta: Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa mengonsumsi alkohol bisa mencegah
COVID-19. Alkohol hanya disarankan sebagai bahan pencuci tangan (hand sanitizer) jika
Anda tidak memiliki akses ke air mengalir dan sabun.
Fakta: Obat dengan kandungan klorokuin baru terbukti sebagai obat anti-malaria dan belum
ada penelitian lebih lanjut yang membuktikan bahwa klorokuin mampu menyembuhkan
pasien COVID-19.
9. Mitos: Pasien COVID-19 yang meninggal sudah pasti akibat penyakit penyerta
Fakta: Tidak semua pasien COVID-19 meninggal akibat penyakit penyerta semata. Virus
SARS-COV-2 sendiri menyerang sistem pernapasan yang bisa mengakibatkan penderitanya
mengalami kegagalan pernapasan dan berujung pada kematian.
Fakta: Antibiotik hanya terbukti efektif dalam melawan bakteri. Sedangkan, COVID-19
disebabkan oleh virus, sehingga penggunaan antibiotik untuk mencegah ataupun mengobati
COVID-19 tidaklah tepat.
Itulah 10 mitos dan fakta seputar COVID-19 yang perlu Anda ketahui agar terhindar dari
informasi yang keliru dan salah kaprah. Mari bersama-sama lawan COVID-19 dan memutus
rantai penyebaran virus COVID-19 di Indonesia dengan cara senantiasa menerapkan protokol
kesehatan kapanpun dan di manapun Anda berada. #LiveExcellently
Referensi :
https://www.emc.id/id/care-plus/ini-dia-10-mitos-dan-fakta-covid-19-yang-wajib-anda-ketahui.
Artikel ditulis oleh dr. Fahrani Imanina Putri Nurtyas, Sp.PK (Dokter Spesialis Patologi Klinis EMC
Sentul).
Referensi
https://www.halodoc.com/artikel/9-mitos-soal-vaksin-covid-19-yang-tidak-boleh-dipercaya
Live Strong. Diakses pada 2021. 7 Myths About the COVID Vaccine You Should Stop Believing.
Health Care. Diakses pada 2021. The COVID-19 Vaccine: Myths vs. Facts.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. COVID-19 Vaccines: Myth Versus Fact.
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/safety/adverse-events.html
https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-covid-19-bermutasi-menjadi-virus-baru-yang-lebih-
berbahaya-dan-vaksinasi-timbulkan-virus-lain-dari-covid-19
B: setelah aku pikir-pikir ulang, kayaknya aku emg harus butuh vaksin. Thanks ya A, udah buat
pemahaman ku berubah.
Terakhir: Kesimpulan dan himbauan untuk vaksin dan tetap menjaga prokes.
STOP HOAX!!
Kemudian perkenalan nama anggota kelompok dan penampilan credit seperti edited by:, script
by:, etc.
Selesai.