Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari
terjangkitnya penyakit infeksi. Dengan imunisasi, seorang dibuat menjadi kebal (resisten)
terhadap penyakit infeksi, biasanya melalui pemberian vaksin. Denagn demikian angka
kejadian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkan pun
akan berkurang.

Istilah '' vaksin '' berasal dari Edward Jenner 1796. Penggunaan istilah Vaksin berasal dari
bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi). Vaksin adalah bahan antigenik yang
digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat
mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar.
Vaksin cacar tidak dapat dipisahkan dari Edward Jenner (1749-1823). Jenner menyusun
tulisan ilmiahnya tentang kekebalan terhadap cacar pada manusia yang pernah tertular
cacar sapi. Ia juga melakukan surve inasional yang mendukung teorinya. Sesudah
penemuan Jenner diuji coba dan dikonfirmasi banyak ilmuwan vaksinasi cacar mulai
meluas di London untuk kemudian menyebar di Inggris, seluruh Eropa, dan dunia.
Pasteur (1885) memperkenalkan cara penanggulangan penyakit akibat gigitan tersangka
rabies dengan menggunakan cara vaksinasi menggunakan vaksin anti rabies (VAR).
Seperti halnya obat, tidak ada vaksin yang bebas dari risiko efek samping. Namun
keputusan untuk tidak memberi vaksin juga lebih berisiko untuk terjadinya penyakit atau
lebih jauh menularkan penyakit pada orang lain.

Di Indonesia, PPI sudah dimulai sejak tahun 1977. Pada tahun 1990, Indonesia telah
melampaui target internasional Universal Child Immunization (UCI), dimana paling
sedikit 80% anak di setiap desa telah mendapatkan vaksinisasi dasar sebelum berumur
satu tahun. Namun demikian, sejak kasus vaksin palsu merebak Juni 2016 lalu, catatan
Polri menunjukkan sedikitnya 197 bayi teridentifikasi mendapat suntikan vaksin palsu
yang diduga dibuat dan diedarkan 20 orang.Vaksin palsu yang memapar ratusan bayi
tersebut diduga disuntikkan di 37 fasilitas kesehatan, temasuk 14 rumah sakit, yang
tersebar di kawasan Jabodetabek. Orang tua yang pernah mengimunisasi anaknya dalam
rentang 13 tahun belakangan ini tentu risau.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan memperhatikan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini
ialah :
1. Apakah para ibu mengetahui tentang vaksin?
2. Apa pendapat para ibu tentang adanya vaksin palsu?
3. Apakah para ibu mengetahui bahayanya vaksin palsu?

1.3 Tujuan
Mengetahui apa pendapat masyarakat terutama para ibu terhadap adanya vaksin palsu dan
bahaya yang ditimbulkan untuk anak yang mendapatkan vaksin palsu. Serta ingin
menambah wawasan tentang mengetahui apa manfaat serta dampak vaksin.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi Mahasiswa
1. Belajar dengan melakukan (learning by doing) berbagai aspek dalam suatu
penelitian, khususnya mengenai vaksin terhadap anak serta dampaknya.
2. Meningkatkan kemampuan dalam interaksi sosial dengan masyarakat.
1.4.2 Manfaat bagi Perguruan Tinggi
1. Menunaikan tridarma perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat.
1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat
1. Lebih memahamkan masyarakat tentang manfaat juga dampak vaksin asli dan
dampak vaksin palsu.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Vaksin

Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap
suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme
alami atau liar. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga
tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasilhasil
pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan
sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu,
terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk
melawan selsel degeneratif (kanker).
Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk
antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah
dengan vaksin. Ada beberapa jenis vaksin. Namun, apa pun jenisnya tujuannya sama, yaitu
menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan penyakit.

B. Manfaat Vaksin Asli

1. Dapat menyelamatkan hidup anak


2. Dapat membantu mencegah penularan suatu penyakit kepada orang lain
3. Dapat melindungi generasi yang berikutnya

C. Dampak positif Vaksin Asli


Bayi dan anak yang mendapat vaksin akan terlindung dari beberapa penyakit
berbahaya dan akan mencegah penularan ke adik, kakak dan teman-teman
disekitarnya. Vaksin akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak sehingga
mampu melawan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut. Anak yang
telah diimunisasi bila terinfeksi oleh kuman tersebut maka tidak akan menularkan ke
adik, kakak, atau teman-teman disekitarnya. Jadi, vaksin selain bermanfaat untuk diri
sendiri juga bermanfaat untuk mencegah penyebaran ke adik, kakak dan anak-anak
lain disekitarnya.

D. Dampak jika anak tidak diberikan vaksin

Kalau anak tidak diberikan vaksin, maka tubuhnya tidak mempunyai kekebalan yang
spesifik terhadap penyakit tersebut. Bila kuman berbahaya yang masuk cukup banyak
maka tubuhnya tidak mampu melawan kuman tersebut sehingga bisa menyebabkan
sakit berat, cacat atau meninggal.

Anak yang tidak divaksin akan menyebarkan kuman-kuman tersebut ke adik, kakak
dan teman lain disekitarnya sehingga dapat menimbulkan wabah yang menyebar
kemana-mana menyebabkan cacat atau kematian lebih banyak.
Oleh karena itu, bila orangtua tidak mau anaknya divaksin berarti bisa membahayakan
keselamatan anaknya dan anak-anak lain disekitarnya, karena mudah tertular penyakit
berbahaya yang dapat menimbulkan sakit berat, cacat atau kematian.

E. Bahaya dari Vaksin Palsu


Dampak paling mungkin adalah infeksi akibat proses pembuatan vaksin palsu di
lingkungan yang tidak steril. Saat pencampuran bisa terjadi kontaminasi bakteri,
virus, atau kuman. Sehingga bisa saja anak saat disuntikkan mengalami infeksi lokal
di bekas suntikan. Apabila cairan pembuat vaksin palsu yang terkontaminasi, infeksi
bisa meluas ke seluruh tubuh. Jenis infeksinya juga tergantung apa yang
mengontaminasi. Dampak vaksin palsu selanjutnya bisa ditinjau dari segi proteksi,
bahwa seorang anak tidak memiliki proteksi atau perlindungan atas virus-virus
tertentu akibat vaksin palsu yang disuntikkan padanya.

F. Opini Masyarakat
Dari hasil riset yang kami lakukan di daerah Genuk Indah, warga sudah mengetahui
akan apa itu vaksin palsu dan dampak bagi anak. Beberapa warga mengatakan bahwa
Pemerintah kurang peduli dan kurang mengawasi badan kesehatan di Indonesia.
Akibat hal tersebut, kini vaksin palsu sudah banyak beredar di hampir seluruh wilayah
Indonesia. Tidak sedikit anak yang sudah mendapatkan vaksin palsu, hal ini terjadi
karena banyaknya warga yang tidak mengetahui akan perbedaan vaksin asli dan palsu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa
B. Saran
Sebaiknya Pemerintah lebih mensosialisasikan mengenai vaksin palsu, mulai dari
cara membedakan hingga akibat apa saja yang akan ditimbulkan mengenai vaksin
palsu.
KELOMPOK XV
HASANUDIN

1. MUTIARA EKA PRASETYA


2. MUZDALIFAH
3. NABILA SALMA K.P
4. NABILA SALSABILA
5. NADHIF FARKHAN WINANDY
6. NADIA HAKUL ULYA
7. MUHAMMAD FUAD ABDUL BAQI
8. MUHAMMAD HIZBUL
9. MUHAMMAD IMAWAH HANAFI
10. MUHAMMAD MULTAZAM
11. MUHAMMAD NAUFAL ALIF YAFI
12. MUHAMMAD NUR FAUZI
13. MUHAMMAD RAFID ZAUHDI
14. MUHAMMAD SHABUR RIDIANSYAH
15. ISMAIL
16. MUHAMMAD SYAFRIZAL CAHYA
17. MUKHAMAD FARID AL FARIZI
18. MUKHAMAD RASBITHUL ULYA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2016
HASIL OTENTIK

Anda mungkin juga menyukai