Anda di halaman 1dari 24

HUKUM ACARA

MAHKAMAH KONSTITUSI
Oleh:
Umar Ma’ruf
Disampaikan dalam:
KULIAH MAHASISWA FH UNISSULA
SMSTR GENAP 2018/2019
Umar Ma’ruf
(Blora, 17-2-1968)
1991: - SH Fakultas Hukum UNISSULA
- Dosen FH UNISSULA
- Pengacara/Advokat, Direktur Kantor Advokat UMAR MF & Partners
1994-1996: Ketua BKBHM FH UNISSULA
1995-2000: Sekretaris Jurusan Hk. Acara FH UNISSULA
1996: Sp. N. (Spesialis Notariat) Program Notariat UNDIP
2000: M. Hum. (Magister Humaniora) Pasca Sarjana UGM
2000-2006: Ketua Bagian Hukum & Masyarakat UNISSULA
2001: Sekretaris LPPM UNISSULA
2001: Pendiri MH UNISSULA
2001-2005: Sekretaris MH UNISSULA
2002-2006: Wakil Ketua Serikat Pengacara Indonesia (SPI) Smg
2005-2009: Wakil Dekan I FH UNISSULA
2006-2014: Ketua Serikat Pengacara Indonesia (SPI) Smg
2008: Lektor Kepala/Pembina Utama Muda/IV.C
2010: Doktor dari Program Doktor Ilmu Hukum UNDIP
2010-2015: Sekretaris Umum BKBH Pelayan Keadilan (PEKA) Jateng
2012-2016: Dewan Penasehat DPC PERADI Semarang
PHP
KEPALA DAERAH &
WAKIL KEPALA
DAERAH
Dasar Hkm Acara PHP
1. Pasal 18, 24, 24 C UUD 1945;
2. UU 24/2003 jo. 8/2011;
3. UU 10/2016 jo 8/2015 jo. 1/2015;
4. PMK: 1-8/2017 jo 1-8/16 (PHP
Kepda) dulu PHP 1-8/15 dan
sblmnya 15/08 (PHPU.D);
5. Putusan-putusan MK.
Kewenangan Transisi
 Putusan MK No. 97/PUU-XI/2013: MK
tidak berwenang memutus Sengketa Hasil
Pilkada.
 Pasal 157 ayat (1-3) UU 10/16: untuk
sementara waktu penanganan sengketa
pilkada masih ditangani MK sebelum
dibentuknya badan peradilan khusus
untuk menanganinya.
SIFAT PERSIDANGAN
Cepat & Sederhana;
Tingkat Pertama & Terakhir

Final & mengikat


Para Pihak (Subjectum Litis)
Paslon Lebih 1
 Pemohon: Paslon
 Termohon : KPU/KIP (Prov/Kab/Kota)

 Pihak Terkait: Paslon yg dpt suara


terbanyak
 Pemberi Keterangan: Bawaslu
Para Pihak (Subjectum Litis)
Paslon Hanya 1
 Pemohon: Paslon atau Taulih Dagri yg
terdaftar & terakreditasi KPU/KIP
(Prov/Kab/kota)
 Termohon : KPU/KIP (Prov/Kab/Kota)

 Pihak Terkait: Paslon yg dpt suara


terbanyak “setuju”
 Pemberi Keterangan: Bawaslu
Objectum Litis
Paslon Lebih 1
Keputusan Termohon tentang
Penetapan Perolehan suara hasil
pemilihan yang mempengaruhi:
Terpilihnya Pemohon sebagai
Gubernur /Bupati/Walikota dan
Wagub/Wabup/ Wawali;
Objectum Litis
Paslon 1
Keputusan Termohon tentang Penetapan Perolehan
suara hasil pemilihan yang mempengaruhi:
 Terpilihnya Pemohon sebagai Gubernur /Bupati/
Walikota dan Wagub/Wabup/ Wawali;
atau
 Terpenuhinya hak konstitusional Pemohon sebagai
Taulih Dagri yg terdaftar & terakreditasi KPU/KIP
(Prov/Kab/kota) dalam Pemilihan Gubernur
/Bupati/Walikota dan Wagub/Wabup/ Wawali;
Ketentuan selisih perolehan suara pengajuan
Permohonan PHP Gubernur (Ps. 158 ayat <1>
UU Pilkada)

 Penduduk < 2 Jt, Selisih 2%


 Penduduk > 2 Jt sd < 6 jt, Selisih 1.5%
 Penduduk > 6 Jt sd > 12 jt, Selisih 1%
 Penduduk > 12 Jt, Selisih 0.5%
Ketentuan selisih perolehan suara pengajuan
Permohonan PHP Bupati/Walkot (Ps. 158 ayat
<2> UU Pilkada)

 Penduduk < 250 rb, Selisih 2%


 Penduduk > 250 rb sd < 500rb, Selisih
1.5%
 Penduduk > 500 rb sd > 1 jt, Selisih
1%
 Penduduk > 1 Jt, Selisih 0.5%
Perluasan Alasan Prmhnn dlm Bbrp Putusan MK
(Dalam Sengketa Pemilukada sblm PHP)
 Pelanggaran terjadi secara Terstruktur, Sistematis dan Massif
shg melanggar Prinsip Luber & Jurdil yg Mengakibatkan
terjadinya perolehan suara yang tidak seharusnya, Ptsn MK:
41/PHPU.D-VI/2008 (Jatim), 28/PHPU.D-VIII/2010 (Gresik),
31/PHPU.D-VIII/2010 (Surabaya), 45/PHPU.D-VIII/2010
(Kobar), 144/PHPU.D-VIII/2010 (Manado), 190/PHPU.D-
VIII/2010 (Pandeglang), 209-210/PHPU.D-VIII/2010 (TangSel),
33/PHPU.D-IX/2011 (Tebo).
 Pasangan Calon Tidak Memenuhi Syarat, Putusan: 57/PHPU.D-
VI/2008 (Bengkulu Selatan), 12/PHPU.D-VIII/2010 (Tebing
Tinggi)
 Bakal Pasangan Calon tdk diverifikasi atau tdk dijadikan
pasangan calon, Ptsn: 218, 219,220,221/PHPU.D-VIII/2010
(Yapen), 31/PHPU.D-VIII/2011 (Tapteng), 82/PHPU.D-
IX/2011 (Pati)
Pengajuan Permohonan
 Diajukan scr tertulis paling lambat 3 hari kerja sejak T umumkan
penetapan perolehan suara, dlm bhs Ind 4 rngkp ditandatangani P
atau kuasanya disertai surat kuasa khusus yg dibubuhi materai;
 Permohonan sekurang-kurangnya memuat:
a. identitas lengkap Pemohon (nama & alamat Pemohon dan/atau
kuasanya; No Telp/fax/email)
b. uraian yang jelas mengenai:
1. kewenangan MK
2. Kedudukan hukum/legal standing Pemohon
3. Tenggang waktu pengajuan permohonan
4. Pokok Permohonan yg meliputi:
a. Penjlsan ketentuan prosentase selisih boleh ajukan permhnn
b. Penjlsn kslhn hasil tungsura oleh T & yg bnr mnrt P
5. Petitum utk btlkn hasil tungsura T & tetapkan yg bnr mnrt P
 Disertai soft copy prmhnn (rngkp 2) & mnml 2 alat bukti (rngkp 4)
Registrasi & Penjadwalan Sidang
 Dlm hal P telah mengajkn permhnn, Kepaniteraan mencatat
dlm BP2K dan menerbitkan AP3. AP3 diserahkan kpd P;
 Kepaniteraan periksa persyaratan dan kelengkapan prmhnn;
 Dlm hal Prmhnn lengkap, Kepaniteraan terbitkn APL dan
diserahkn pd P;
 Dlm hal Prmhnn blm lengkap, Kepaniteraan terbitkn APBL dan
diserahkn pd P. P melengkpi prmhnn 3x24 jam;
 Kepaniteraan mencatat prmhnn yang sudah APL dalam BRPK
dan menerbitkan ARPK, ARPK disrhkn pd P;
 Panitera sampaikan salinan prmhnn kpd T dan PT melalui KPU
dlm jangka waktu paling lmbt 2 hari sjk BRPK disertai
prmintaan Jwbn T & pemberitahuan hari sidang I.
Jwbn T
 Diajukan dlm jangka waktu paling lambat 1 hr stlh sidang
panel/pleno pemeriksaan pendhluan, dlm bhs Ind 12 rngkp
ditandatangani T atau kuasanya disertai surat kuasa khusus yg
dibubuhi materai;
 Jwbn sekurang-kurangnya memuat:
a. nama & alamat T dan/atau kuasanya; No Telp/fax/email
b. uraian yang jelas bhw Keptsn T tth penetapan perolehan
suara yg diumumkan T telah benar;
c. Petitum utk menguatkan Keptsn T.
 Disertai soft copy jwbn T (rngkp 2) & alat bukti (rngkp 4);
 Panitera mencatat Jwbn T dlm BP2K dan menerbitkan APJT;
 APJT diserahkan kpd T.
Keterangan PT
 Diajukan dlm jangka waktu paling lambat 2 hr stlh sidang
panel/pleno pemeriksaan pendhluan, dlm bhs Ind 12 rngkp
ditandatangani PT atau kuasanya disertai surat kuasa khusus
yg dibubuhi materai;
 Jwbn sekurang-kurangnya memuat:
a. nama & alamat PT dan/atau kuasanya; No Telp/fax/email
b. uraian yang jelas bhw PT mrpkn Paslon yg peroleh suara
terbanyak sesuai Keptsn T;
c. Petitum utk menguatkan Keptsn T.
 Disertai soft copy Ktrng PT (rngkp 2) & alat bukti (rngkp 4);
 Panitera mencatat Ktrng PT dlm BP2K dan menerbitkan APKPT;
 APKPT diserahkan kpd PT.
Pemeriksaan Pendahuluan
 Dilakukan oleh Panel/Pleno Hakim;
 Dilaksanakan sejak 3 hari setelah Prmhn P
dicatat dlm BRPK dlm tenggang waktu
paling lama 6 hari;
 Dihadiri oleh P, T, dan PT;

 Untuk mendengarkan penjelasan


Pemohon mengenai pokok permohonan;
Pemeriksaan Persidangan
Alat Bukti
KESIMPULAN & PUTUSAN
 Para pihak menyerahkan kesimpulan kepada
panitera sesuai waktu yg ditentukan oleh Majelis
Hakim;
 Putusan ditetapkan dalam RPH;
 Putusan diucapkan dlm sidang terbuka utk umum
oleh Pleno Hakim paling lambat 45 hari sejak
prmhnn di BRPK;
 Amar Putusan bisa:
a. Permohonan Gugur
b. Prmhnn Tidak Diterima;
c. Permhnn ditolak;
d. Prmnhn dikabulkan;
Permohonan dikabulkan
(dlm bbrp Putusan MK):
 Penghitungan Suara Ulang di TPS, PPS atau
PPK Tertentu atau di Seluruh Wilayah;
 Pemungutan Suara Ulang di TPS, PPS atau PPK
Tertentu atau di Seluruh Wilayah;
 Mendiskualifikasi Pasangan Calon;
 Melakukan Verifikasi Pasangan Calon Baru;
 Menetapkan pemenang pilkada.

Anda mungkin juga menyukai