Anda di halaman 1dari 5

Nama: Regina. Z.

Wattimury

Kelas: X.5

JAWABAN HALAMAN 43-45

1. Jodohkanlah nama virus dan penyakitnya dengan benar!

Jawaban:

 Polio disebabkan oleh Poliovirus


 AIDS disebakan oleh virus HIV
 Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus
 Mosaik disebabkan oleh TMV
 Demam Berdarah disebabkan oleh Virus Dengue

2. Melalui bioteknologi, insulin dapat dihasilkan dari sel bakteri. Berdasarkan bagan tersebut,
pada proses manakah kita bisamemanfaatkan virus dalam pembuatan insulin?

Jawaban:

Transduksi adalah reproduksi seksual dengan cara pemindahan DNA yang dibantu oleh virus
fage sebagai perantara. Pada proses pembuatan insulin DNA plasmid yang sudah
direkombinasikan dengan gen insulin menjadi DNA rekombinan akan dimasukan ke dalam sel
inang. Proses memasukan DNA rekombinan ini dapat dibantu oleh pelantara virus.

Jadi, proses yang bisa memanfaatkan perantara virus dalam pembuatan insulin adalah saat
memasukan DNA rekombinan ke dalam sel inang.

3. Bacalah intisari artikel yang berjudul Eikasi Vaksin Sinovac 65,3

Persen, Bagaimana Cara Menghitungnya? yang ditulis oleh Holy Kartika Nurwigati
Sumartiningtyas.Vaksin Covid-19 Sinovac secara resmi diijinkan digunakan diIndonesia. Nilai
eikasi vaksin sinovac di bandung sebesar 65,3%, hal iniberbeda dengan nilai eikasi vaksin sinovac
di Brasil yaitu sebesar 78% dandi Turki sebesar 91,75%. Bagaimana cara menghitung nilai eikasi
vaksin sinovac di Bandung sehingga nilainya berbeda dengan negara lainnya?

Uji vaksin Sinovac di Bandung melibatkan 1.600 orang, terdapat800 orang yang menerima
vaksin, dan 800 orang yang mendapatkanplacebo (vaksin kosong). Pada kelompok yang
menerima vaksin ada 26yang terinfeksi Covid-19 atau 3,25%, sedangkan dari kelompok
placeboada 75 orang yang terkena Covid-19 atau 9,4%. Nilai eikasinya adalah(0,094–
0,0325)/0,094 × 100% = 65,3%. Dengan demikian nilai eikasi adalahperbandingan antara
kelompok yang diberi vaksin dengan kelompok yangdiberi placebo.

Untuk memperoleh informasi lebih detail tentang artikel ini, silahkan

membaca artikel pada htps://www.kompas.com/sains/read

Berdasarkan artikel tersebut, jawablah pertanyaan berikut.


A. Apakah variabel terikat dan variabel bebas dalam penelitian tersebut?

B. Jika seandainya dilakukan uji eikasi vaksin sinovac di suatu daerah dengan pengujian kepada
500 orang yang menerima vaksin dan 500 orang sebagai pembanding dan ditemukan 20 orang
yang menerima vaksin mengalami Covid-19, sedangkan 100 orang kelompok pembanding
mengalami Covid-19. Berapakah eikasi vaksin tersebut!

C. Tentukan apakah aktivitas penelitian dalam menguji eikasi virus benar atau salah.

Jawaban:

A. Variabel bebas adalah variabel dalam suatu eksperimen yang dimanupulasi oleh peneliti.
Adapun variabel terikat adalah variabel yang tidak dimanipulasi oleh peneliti dan memberikan
efek yang sudah diduga oleh peneliti sejak awal.

B. Kelompok yang divaksin 500 orang yang kena covid 19 20 orang (3,25%), sedangkan kelompok
pemanding 100 orang kena covid 19 ( 9,4%) maka:

( 0,094 – 0,0325) / 0,094 X 100% = 65,3%

Vaksin terbaik diukur dari sudut keamanan, efek samping, pembentukan antibodi dan efikasinya.

C. Efikasi adalah tingkat daya lindung vaksin pada kondisi uji klinis. Kondisi uji klinis sifatnya
optimal dan terkendali, baik dari penyiapan vaksinnya, maupun dari faktor orang yang
mendapat vaksinnya, yaitu orang yang sehat dan memenuhi berbagai kriteria yang ditentukan
peneliti.

Efikasi didapat dari uji klinis fase 3, dengan menghitung risiko terjadinya penyakit pada
kelompok orang yang mendapat vaksin dan yang tidak mendapat vaksin.

Jika dari 100 orang yang mendapat vaksin terdapat 5 orang yang terbukti (terkonfirmasi) sakit
dan pada 200 orang yang tidak divaksin terdapat 40 orang yang terbukti (terkonfirmasi) sakit,
maka efikasi dapat dihitung: ((40/200)-(5/100))/(40/200)= 0,8 atau 80%.

Ini berarti kelompok yang mendapat vaksin mengalami sakit (terkonfirmasi) 80% lebih sedikit
daripada yang tidak mendapat vaksin.

Pernyataan
Benar Salah
Orang yang akan diberikan
vaksin harus dalam Benar
kondisi sehat.
Jumlah orang yang Salah
diberikan vaksin boleh
lebih banyak dibandingkan
dengan kelompok
pembanding.

Alasan mengapa orang yang akan diberikan vaksin harus sehat karena jika misalnya kita mendapat
vaksin saat kita sedang sakit, hal itu dapat mempengaruhi tingkat kekebalan tubuh dan vaksin tidak
dapat bekerja dengan baik.

Halaman 45

Berdasarkan infograis tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Bagaimana cara virus corona menyebar?

Jawaban: Cara Penyebaran Virus Corona:

 Menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita Corona


 Memegang mulut dan hidung tanpa melakukan cuci tangan setelah menyentuh benda yang
disentuh atau terkena percikan ludah dari bersin atau batuk penderita corona
 Tidak menggunakan pelindung seperti masker dan mencuci tangan dengan benar setelah
kontak dekat dengan penderita Corona.

Virus adalah sebuah infeksi yang terjadi pada sel makhluk hidup dan disebabkan oleh
mikroorganisme patogen.

Virus corona adalah sebuah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia dan Hewan. Gejala-
gejala virus corona adalah:

 Suhu badan tinggi sekitar 38 °C atau lebih.


 Batuk
 Sesak Nafas.

Menurut penelitian dokter Virus Corona dapat berkembang dari 2 hari sampai dengan 2 minggu.
Oleh Karena itu pemerintah mengeluarkan larangan beraktivitas selama 2 minggu, agar virus corona
tidak menyebar secara lebih luas lagi.

2. Mengapa mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi penyebaran virus corona?

Jawaban:
cucilah tangan dengan sabun karena ia mengandung senyawa seperti lemak yang disebut
amphiphiles, yang mirip dengan lipid dan ditemukan dalam membran virus. Ketika sabun
bersentuhan dengan zat berlemak ini, sabun akan mengikatnya dan membuatnya terlepas dari virus

3. Mengapa penggunaan masker disarankan dalam pencegahan penularan Covid-19?

Jawaban:

pakar kesehatan di Universitas Michigan, AS, Dr MeiLan Han mengatakan bahwa masker menjadi
pelindung fisik yang berguna mencegah droplet masuk ke tubuh dan mengurangi penyebarannya di
udara.

Han mengatakan, pemakaian masker menjadi semakin penting karena sebagian orang yang
terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala, tetapi bisa menularkan virus ke orang di sekitarnya.
Menurut dia, hasil penelitian menemukan fakta bahwa pemakaian masker wajah bisa mengurangi
penyebaran virus dari orang-orang yang tidak bergejala ini.

Dalam Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19, disebutkan pula pemakaian masker
penting untuk melindungi diri sendiri sekaligus orang lain. Menurut panduan penggunaan masker
yang dikeluarkan oleh Association of Amecian Medical Colleges (AAMC), penggunaan masker sangat
penting, baik saat berada di dalam maupun di luar ruangan.

4. Apa fungsi mengkonsumsi gizi seimbang dalam pencegahan penularan Covid-19?

Jawaban:

dr Kirana Pritasari MQIH, mengatakan pemenuhan gizi bagi anak harus harus tetap diperhatikan. Hal
tersebut dilakukan untuk menjaga imunitas agar terhindar dari infeksi penyakit termasuk Covid-19.

engan asupan makan yang cukup baik dari segi jumlah, jenis, dan frekuensinya, maka imunitas akan
terjaga sehingga anak mampu menangkal penyakit infeksi. Jika terlanjur terinfeksi, penyembuhannya
akan lebih cepat. Penyakit Covid-19 akan menjadi lebih berisiko ketika anak memiliki penyakit
penyerta, seperti pneumonia. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan dan memperbaiki
status gizi anak. Kirana mengingatkan keterbatasan penghasilan orang tua dapat memberikan efek
domino yang menyebabkan penurunan daya beli.

5. Dari sekian anjuran, adakah anjuran lain yang dapat Kalian sampaikan dalam pencegahan
penularan virus corona?

Jawaban:

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus ini adalah:
 Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem imunitas /
kekebalan tubuh meningkat.
 Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub
berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh virus yang mungkin
ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah.
Sekitar 98% penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan
tangan adalah hal yang sangat penting.
 Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang lain. Jika anda terlalu dekat, anda dapat
menghirup droplet dari orang yang mungkin menderita COVID-19.
 Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau lengan atas bagian
dalam (bukan dengan telapak tangan).
 Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga wajah). Tangan menyentuh banyak hal
yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh mata, hidung dan mulut dengan
tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita.
 Gunakan masker dengan benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau
saat sedang keluar rumah.
 Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cucilah
tangan Anda.
 Tetap dirumah, hindari kontak dengan orang lain dan bepergian ke tempat umum.
 Hindari bepergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat, terutama jika Anda merasa
demam, batuk dan sulit bernapas. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan
mintalah bantuan mereka. Sampaikan pada petugas jika dalam 14 hari sebelumnya Anda
pernah melakukan perjalanan terutama ke negara atau wilayah terjangkit, atau pernah
kontak erat dengan orang yang memiliki gejala yang sama. Ikuti arahan dari petugas
kesehatan setempat.
 Menunda perjalanan ke wilayah/ negara dimana virus ini ditemukan.
 Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat. Ikuti arahan
dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat. Informasi dari sumber
yang tepat dapat membantu Anda melindungi dari Anda dari penularan dan penyebaran
penyakit ini.

Anda mungkin juga menyukai