Anda di halaman 1dari 4

Tanya-Jawab Seputar Corona bersama Dr.

Sugiyono Saputra1
Peneliti Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

1. Berapa lama virus ini benar-benar bisa bertahan di uang, kartu atm, kresek, kertas,
bahan makanan?
Sebelumnya memang sudah banyak beredar kalau beberapa jenis coronavirus (TIDAK
termasuk covid19) bisa bertahan di benda mati, bervariasi antara 2 jam hingga 9 hari, tapi
tidak bisa disimpulkan benda mati yang seperti apa yang membuat lama. Ketahanan virus
dipengaruhi oleh kelembaban, suhu, bahan pembawanya (misalkan droplet, sputum) atau
paparan radiasi UV. Semakin lembab, biasanya akan semakin bertahan. Semakin dingin,
biasanya semakin bertahan. Semakin kuat bahan pembawanya, akan semakin bertahan
pula. Pada suasana indoor, tanpa UV, virus juga akan bertahan lebih lama. Tapi, ada
penelitian terbaru, dan ini spesifik SARSCoV2, penyebab COVID. Mereka bisa bertahan
di udara 3 jam, lebih stabil pada permukaan plastik (3 hari) dan stainless steel (2 hari)
dibandingkan pada permukaan kaleng/tembaga (4 jam) dan cardboard (1 hari)

2. Apakah virusnya akan mati dengan alkohol 70%, baik ethanol, methanol, atau
isoprophyl alcohol, dan berapa lama sejak disemprotkan virusnya mati?
Rekomendasi hasil review menunjukkan bahwa ethanol dengan konsentrasi minimal 65%,
kemudian sodium hypochorite 0.01% (pemutih, bleaching agent), dan biarkan selama 5-10
menit atau hingga kering sendiri dapat menginaktifkan atau membunuh virus. Sabun atau
detergen dapat menginaktifkan/membunuh virus, walaupun tidak seefektif dua bahan itu.

3. Selain alkohol, apakah hidrogen peroksida, cuka masak, vanish,bayclean ampuh


membunuh virus ini? Berapa kadar % minimumnya?
Hydrogen peroksida bisa. Cuka apel juga bisa membunuh kuman karena bersifat asam.
Pemutih juga bisa dengan konsentrasi minimum. Konsentrasi yang ada biasanya lebih
tinggi. Kalau tidak diencerkan juga tidak masalah.

4. Berjemur di panas pagi atau siang atau sore apakah bisa mematikan/melemahkan
virus yang sudah di badan kita?
Sebetulnya bukan melemahkan virusnya. Berjemur akan dapat tambahan vitamin D yang
akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Berjemur akan ada paparan UV yang
dapat membunuh virus, tapi kalau virusnya di luar sebagai aerosol.

5. Adakah kemungkinan virus ini bermutasi misalnya jadi airborne juga?


Penelitian ketahanan di udara sudah ada tapi kenapa hanya bertahan 3 jam? karena durasi
penelitiannya hanya 3 jam saja. Mutasi bisa terjadi dua arah: tambah parah atau tambah
ringan. Dibandingkan dengan SARSCov2 di bulan desember 2019 dengan yang ditemukan
sekarang, memang sudah mengalami mutasi, sudah terbentuk cabang-cabangnya. Tapi sulit
juga diprediksi nanti jadi seperti apa, walau ada beberapa pakar mengatakan bahwa
nantinya Covid19 akan menjadi penyakit saluran pernapasan umum, seperti penyebab flu
biasa.
6. Carrier utama di Indonesia salah satunya adalah uang kertas. Apakah uang harus
dicuci setelah dapat kembalian dari luar?
Uangnya tidak perlu dicuci, tetapi tempatkan pada tempat khusus. Tangannya saja harus
dicuci setelah pegang uang. Memang sekarang disarankan cahsless.

7. Apakah tisu basah atau spray seperti merek de**ol bisa dipakai untuk lap meja dll?
Yang terpenting desinfektanya berbasis alkohol atau bahan lain yg efektif, bisa saja
dipakai. Spray juga bisa. Kalau di lab, usahakan satu arah dan tidak bolak-balik.

8. Baru-baru ini pemerintah daerah menyemprotkan disinfektan? Seberapa lama efek


penyemprotan ini bisa melindungi masyarakat?
Sepertinya lebih efektif kalau di indoor dan tempat berkerumunnya orang. Kesuksesannya
rendah kalau orang tetap saja berkerumun di tempat-tempat seperti itu karena benda-benda
yang awalnya bersih akhirnya disentuh lagi yang kemungkinan ada penderita yang tidak
sadar, sehingga benda-benda itu terkontaminasi oleh droplet atau rute penularan lain.

9. Jika hujan, berarti penyemprotan disinfektan tadi jadi sia-sia?


Bisa jadi sia-sia. Kalau untuk udara, biasanya pake UV-C atau ada juga yang dinamakan
airborne-sterilizer.

10. Apakah rumah tanpa AC bisa menolong untuk membunuh virus di rumah? Kalau
berjemur bermanfaat dari sisi UV dan vitamin D, bagaimana pengaruh mandi air
hangat terhadap virus ini?
Untuk ruangan, yang terpenting sirkulasi udaranya bagus, baik dengan atau tanpa AC.
Jangan terlalu tertutup ruangannya. Covid 19 menyebar cepat di Diamond Prince Cruise,
salah satunya karena sirkulasi udara tidak bagus dan indoor juga, mungkin banyak benda-
benda terkontaminasi virus yang disentuh banyak orang. Mandi sepertinya bisa juga
membantu membunuh virus. Setelah disabun, kemudian dibilas air hangat. Semakin tinggi
suhu, virusnya akan cepat inaktif.

11. Idealnya, AC boleh dipakai berapa lama? Kalau ada air purifier, apakah membantu
untuk mengurangi virusnya?
Bisa dipakai semaunya. Yang penting, kalau AC mati, jendela dibuka, biar sirkulasi udara
tetap bagus. Air purifier bisa membantu untuk mengurangi virus dan kuman lainnya seperti
bakteri.

12. Apakah ada gejala spesifik untuk infeksi corona virus ini, yang membedakannya
dengan flu biasa?
Bervariasi, ada yang presimptomatik (sudah terinfeksi tapi belum sakit) atau ada yang
asimptomatik dan ringan. Sulit untuk membedakan gejala corona dengan flu biasa,
terutama ketika awal gejala. Oleh karena itu, banyak kasus yang tidak terdeteksi. Biasanya,
gejala corona adalah batuk kering dan demam tapi kalau sudah sesak napas harus segera
ke rumah sakit. Yang terpenting, lacak diri kita sendiri, terutama riwayat perjalanan dan
riwayat interaksi. Kalau setelah 2-3 hari ada demam atau batuk, segera ajukan test Covid19.
13. Seberapa besar resiko penularan ke anak-anak dan penularan ke bayi?
Menurut laporan dari China, ada lebih dari 400 pasien Covid berumur di bawah 10 tahun
dan semuanya sembuh atau tidak ada kasus meninggal. Resiko meninggal lebih tinggi pada
usia 60 tahun ke atas yaitu sekitar 3.6%-14%. Usia di bawah 60 tahun lebih kecil lagi yaitu
0%-1.3%

14. Selama ini yang sembuh dari Corona itu karena memang ada obatnya, atau karena
daya tahan tubuhnya naik? dan adakah cara membuat kekebalan tubuh secara
alami? Apakah efek selanjutnya masih ada? Organ mana yang paling rentan
diserang virus tersebut?
Obat spesifik untuk Corona belum ada. Tapi ada obat lain yg diujicobakan dan ternyata
efektif misalnya kloroquin-anti malaria dan avigan. Efek setelah terkena menurut suatu
studi ada, yaitu berkuranya kemampuan atau fungsi paru-paru. Tapi, perlu diperdalam lagi,
karena bisa jadi ada faktor lain seperti merokok. Organ yang rentan adalah saluran
pernapasan, karena virus memang menyerang organ itu. Ada orang yang rentan, yaitu
orang dengan penyakit jantung, diabetes, penyakit saluran pernapasan lain, dan kanker.

15. Apakah sudah ada konfirmasi jenis test kit (rapid test) yang dibeli pemerintah?
kalaupun ternyata bukan spesifik untuk Covid19, seberapa % manfaatnya atau tidak
manfaat sama sekali?
Uji cepat sebagai complementary test, untuk skrining awal, yang nantinya kalau positif
akan diujikan kembali dengan PCR atau lainnya.

16. Apa yang sebaiknya kita lakukan dan konsumsi untuk mencegah tertular corona?
Jaga daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi, buah, sayuran, kacang-kacangaan
dan pola hidup bersih dan sehat.

17. Kenapa rapid test pakai IgG bukan yang pakai ACE receptor? Bagaimana tingkat
keefektifannya?
IgG dan ACE2 hal berbeda. IgG dibentuk sebagai respon imun ketika ada infeksi Covid
dan keberadaanya akan dideteksi dengan kit itu. ACE2 itu salah satu mekanisme
bagaimana virus menginfeksi, terutama pada saat penempelan ke sel inang. Rapid test
dengan uji serologis ini memang punya kelemahan, bisa jadi ketika awal infeksi antibodi
belum terbentuk sehingga hasilnya bisa negatif. Selain itu, ketika sudah sembuh, antibodi
masih tetap ada dan hasilnya tetap positif walau virusnya sudah tidak ada.

18. Siapa yang perlu dites? Apakah kita yang merasa sehat perlu test?
Tergantung kesiapan pemerintah. Lebih banyak yg ditest, semakin banyak juga potensi
kasus positif yg ditemukan. Kita juga jadi semakin tahu penyebaran Covid sudah sejauh
mana. Korea juga melakukan test secara masif, termasuk kepada yang tidak bergejala.
Angka kematian di Korea rendah, karena penderita yang terdeteksi banyak. Kalau
pemerintah mau menurunkan angka kematian yang sekarang tinggi, testnya harus lebih
masif karena kemungkinan banyak kasusnya. Gejalanya juga bervariasi, ada yang
asimptomatik sampai ringan. Angka kematian dipengaruhi juga oleh usia pasien, ada
tidaknya penyakit bawaan, dan kualitas fasilitas kesehatan dan penanganannya.
19. Berhubung masker sekarang susah didapat dan masker kain tidak dapat menyaring
virus, apakah kertas bisa menyaring virus?
Lihat artikel ini: https://voi.id/artikel/baca/3332/siapa-bilang-tisu-basah-bisa-jadi-masker-
alternatif

20. Kenapa kita tidak boleh pegang muka? Apakah kalau pegang bibir, mata, dan
hidung, virusnya masuk ke badan kita?
Ke hidung nanti terhirup. Kalau mata, bisa juga masuk ke jaringannya, tapi ini jarang.
Berpandangan tidak menularkan virusnya. Tapi, kalau tangan kita terkontaminasi dan
kucek-kucek ke mata, virus bisa masuk juga.

21. Chloroquin sudah dipakai lama sebagai obat anti-parasit (Plasmodium malariae
misalnya). Meskipun di China menjadi salah satu obat yang dipakai untuk uji coba
penyembuhan Covid-19 dan hasilnya menunjukkan spektrum antiviral yang luas,
apakah nanti dapat menimbulkan masalah baru terkait resistensi obat?
Ini bisa jadi kekhawatiran juga. Ini termasuk obat lama dan karena resistensi itulah malaria
jadi sulit terobati dan akhirnya bisa meningkatkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai