“VIRUS”
Disusun oleh:
Qayla Auliatul Khumairoh
Rara Zahirah
Nadine Cahaya
Muhammad Reza Juliansyah
Kelas X.1
SMA NEGERI 19 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karuna-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini gum memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pengantar Bisnis dan
Hukum Bisnis, dengan judul “Virus”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................2
1.1 Latar Belakang....................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................4
2.1 Pencegahan, Penyebaran dan Pengobatan Virus.................................................4
2.1.1 Pencegahan Virus...........................................................................................4
2.1.2 Penyebaran Virus............................................................................................7
2.1.3 Pengobatan Virus............................................................................................8
2.2 Studikasus Virus Covid.......................................................................................9
2.3. Peran Virus dalam Kehidupan Sehari-hari.........................................................11
2.4 Bioterarisme........................................................................................................13
2.4.1 Sejarah dan kajian terhadap bioterorisme......................................................13
2.4.2 Tanda-tanda dan respons terhadap bioterorisme............................................14
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................15
3.2 Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16
1.
BAB 1 PENDAHULUAN
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang.
Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik
pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung),
atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah :
1. dapat memahami pencegahan virus.
2. dapat memahami peranan dari virus.
3. dapat memahami studikasus covid.
4. dapat memahami pengobatan virus
5. dapat memahami pengertian Bioterorisme
3.
BAB 2 PEMBAHASAN
Selain itu, hindari juga terlalu lama berada di ruangan tertutup, dan lebih banyak
aktivitas di ruangan terbuka yang menyediakan udara segar. Lebih lanjut mengenai
4.
cara melakukan physical distancing, bisa kamu baca di sini → Ini 5 Cara Melakukan
Physical Distancing
4. Menjauhi Kerumunan
Saat berada di keramaian atau kerumunan, risiko untuk tertular COVID-19 menjadi
lebih tinggi. Jika ingin melakukan interaksi dengan beberapa orang, pastikan kamu
sudah tahu bahwa orang tersebut sehat. Intensitas dan jumlah orang sangat
berpengaruh terhadap tingkat risiko yang dapat terjadi.
5. Mengurangi Mobilitas
Setiap orang harus benar-benar menanamkan pemahaman jika keperluannya tidak
terlalu mendesak, ada baiknya untuk tetap di rumah. Meskipun merasa sehat, kamu
tetap perlu hati-hati karena infeksi COVID-19 tidak selalu menimbulkan gejala.
Bisa jadi kamu telah terpapar virus, tanpa mengalami gejala, dan akhirnya
menularkan virusnya pada keluarga di rumah. Tingkatkan perhatian terlebih lagi jika
terdapat orang tua atau anak-anak di rumah yang masih rentan terhadap COVID-19.
5.
budaya baru. Namun, makanan yang kamu beli bisa jadi terpapar virus saat
pengolahan ataupun pengantaran.
Jadi, salah satu cara yang efektif untuk mencegah penularan virus corona adalah
dengan memasak sendiri makanan kamu. Selain lebih sehat, masak makanan sendiri
juga tentunya lebih higienis.
Lantas, bagaimana etika batuk dan bersin yang merupakan cara ampuh mencegah
virus corona? Caranya adalah dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu, saat
batuk ataupun bersin.
Jika tidak ada tisu, kamu bisa menutup mulut dan hidung dengan menggunakan
bagian dalam lipatan siku. Kamu juga boleh menutup mulut dan hidung dengan
menggunakan telapak tangan, tapi kamu harus langsung cuci tangan dengan sabun dan
air mengalir, ya.
Selain itu, ketika sedang sakit, atau mengalami batuk dan pilek, hindari berada
terlalu dekat dengan orang yang sehat, atau berkerumun. Pastikan untuk memakai
masker jika sedang sakit dan harus berada di keramaian.
6.
membentuk antibodi atau kekebalan, sehingga tubuh lebih kuat melawan virus yang
masuk.
Selain itu, vaksin juga sangat penting untuk mencegah gejala berat saat kamu
terpapar virus corona. Terutama jika kamu termasuk kelompok berisiko tinggi, seperti
mengidap penyakit komorbid dan memiliki kekebalan tubuh yang lemah.
1. Melalui Droplet
Droplet adalah cairan atau percikan air yang keluar dari saluran pernapasan ketika
seseorang batuk maupun bersin. Risiko penularan virus COVID-19 melalui droplet
akan meningkat drastis apabila seseorang tidak mengenakan masker. Namun ternyata,
droplet tidak hanya sebatas cairan yang dikeluarkan ketika bersin atau batuk,
melainkan juga ketika berbicara, bernyanyi, maupun tertawa.
7.
3. Melalui Permukaan yang Terkontaminasi
Penularan virus COVID-19 bisa terjadi saat seseorang menyentuh barang yang
mungkin saja sudah terkontaminasi oleh droplet orang lain. Lalu, virus tersebut
berpindah ke hidung, mulut, atau mata dari sentuhan barang yang terkontaminasi tadi.
5.Tempat Ramai
Menghindari tempat ramai menjadi satu dari sekian banyak upaya yang bisa
dilakukan untuk mengurangi penularan. Tempat yang dipenuhi oleh orang-orang
berisiko tinggi karena dapat memungkinkan terjadinya sentuhan fisik atau droplet
yang beterbangan.
1. Meminum obat pereda nyeri tanpa resep, untuk mengurangi rasa sakit, demam,
dan batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan
obat batuk pada anak di bawah empat tahun.
2. Gunakan pelembap ruangan atau mandi air hangat untuk membantu meredakan
sakit tenggorokan dan batuk.
3. Perbanyak istirahat.
4. Perbanyak asupan cairan tubuh.
8.
Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia
layanan kesehatan terdekat. Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit
serius, seperti SARS, MERS, atau infeksi COVID-19, penanganannya akan
disesuaikan dengan penyakit yang diidap dan kondisi pasien.
bagi tenaga kesehatan. Studi ini dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI
Jakarta meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya sepanjang
periode Januari-Juni 2021.
Perlu diketahui bahwa saat laporan tersebut diturunkan, ada 143.000 orang SDM
Kesehatan di DKI Jakarta telah divaksinasi dosis pertama dan 125.431 orang telah
divaksinasi dosis kedua.
Studi dilakukan dalam kondisi pandemi yang dinamis, mengingat sepanjang Januari
-Juni 2021 terjadi beberapa gelombang peningkatan kasus COVID-19 serta dinamika
komposisi Variants of Concern yaitu adanya mutasi varian Delta, baik di wilayah DKI
Jakarta maupun nasional.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi,
M.Epid mengatakan, “Sebanyak 5% dari tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap
9.
dilaporkan terkonfirmasi COVID-19 pada periode April-Juni 2021. Jumlah ini lebih
besar dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19 pada
periode Januari-Maret 2021 yang jumlahnya hanya 0.98%. Namun begitu, jumlah
tenaga kesehatan yang telah divaksinasi lengkap yang harus dirawat jauh lebih rendah
(0,17%) ketimbang mereka yang belum divaksinasi (0,35%). Hal ini menunjukkan
bahwa vaksin COVID-19 yang saat ini digunakan efektif terhadap mutasi virus
COVID-19.”
“Sampai saat ini belum ada penelitian ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan
vaksin yang telah diproduksi dan telah digunakan di berbagai belahan dunia tidak bisa
melindungi kita dari virus varian baru ini. Vaksin yang digunakan dalam upaya kita
Pada dua periode observasi di Januari-Maret dan April-Juni 2021, terlihat bahwa
proporsi kasus meninggal karena COVID-19 pada tenaga kesehatan yang belum
divaksin (0,03%) tidak berbeda dengan tenaga kesehatan yang telah mendapat vaksin
dosis pertama (0,03%). Sedangkan vaksinasi dosis lengkap melindungi tenaga
kesehatan dari risiko kematian dengan rasio 0,001% pada periode Januari-Maret 2021
dan 0,01% pada periode April-Juni 2021.
10.
dengan kata lain, hanya 2 dari 10 orang Tenaga Kesehatan yang telah divaksinasi
lengkap berpeluang terinfeksi COVID-19.
Pada periode April-Juni 2021 total 474 tenaga kesehatan yang dirawat karena
terinfeksi COVID-19. Namun Tenaga Kesehatan yang divaksinasi lengkap tidak
banyak yang dirawat atau jumlah yang dirawat berkurang hingga 6x lebih rendah
yakni turun dari 18% ke 3,3%.
Data menunjukkan lama perawatan Tenaga Kesehatan yang divaksinasi relatif lebih
singkat yaitu 8 hingga 10 hari dibandingkan Tenaga Kesehatan yang belum
divaksinasi (9-12 hari). Dari total Tenaga Kesehatan yang dirawat, 2,3% memerlukan
perawatan intensif di ICU. Sebagian besar (91%) dari Tenaga Kesehatan yang
memerlukan perawatan intensif adalah Tenaga Kesehatan yang belum divaksinasi atau
baru mendapatkan vaksinasi 1 dosis.
Meskipun sudah divaksinasi dr. Nadia berpesan agar tetap melaksanakan protokol
kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak), “Karena
kemungkinan kita untuk terpapar virus akan tetap ada namun kemungkinan untuk
penderita gejala parah akan semakin kecil,” pesannya.
Contohnya virus Covid-19 yang muncul dan mewabah ke seluruh negara di dunia
pada beberapa tahun terakhir. Hal ini menimbulkan pemikiran bahwa virus berperan
11.
pada datangnya penyakit.
Apalagi virus bersifat parasit obligat yang menumpang pada sel makhluk hidup.
Namun sejatinya tidak semua virus menyebabkan penyakit.
Tahukah kamu jika virus dapat digunakan untuk pembuatan vaksin protein? Hal ini
karena virus memiliki selubung. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein
khusus yang dapat memacu terbentuknya respons kekebalan tubuh untuk melawan
suatu penyakit.
Virus juga dapat digunakan untuk pembuatan rekayasa genetika, misalnya untuk
terapi gen. Terapi ini tidak merugikan, justru berguna untuk kepentingan manusia.
Virus memiliki peranan dalam pengobatan secara biologis, yaitu untuk melemahkan
atau membunuh bakteri, jamur, dan protozoa yang bersifat patogen dalam tubuh
makhluk hidup.
Tim ilmuwan dari John Innes Center di Inggris pernah menggunakan virus dalam
pembuatan perangkat elektronik. Mereka berhasil menginokulasi partikel virus dan
mencampurnya dengan senyawa besi (Fe) untuk pembuatan alat penyimpan energi
listrik (kapasitor).
12.
tanaman dengan campuran virus itu tidak mencemari lingkungan.
6. Produksi interferon
Interferon adalah sejenis senyawa yang mampu mencegah replikasi virus di dalam
sel induk. Produksi interferon ini rupanya menggunakan virus juga.
8. Penelitian
Virus juga memiliki peran dalam bidang penelitian. Mulai dari penelitian untuk
pembuatan virus, mengetahui ciri-ciri fisik dan kimiawi virus, cara penyebaran, masa
inkubasi dan reproduksinya hingga perilaku dan cara virus menginfeksi tubuh inang
2.4 Bioterarisme
Bioterorisme, atau serangan biologi, adalah tindakan pelepasan virus, bakteri atau
agen biologi lainnya secara sengaja yang dapat membuat korbannya - orang, binatang
atau tanaman - menjadi sakit atau bahkan mati.
Menurut Riedel, taktik serangan biologi telah lama digunakan untuk menyerang
musuh melalui cara-cara yang relatif sederhana seperti mengotori sumur atau sumber
mata air lain di wilayah pihak lawan pada perang-perang di Eropa dan Perang Sipil
Amerika. Strategi serupa juga digunakan bangsa Eropa saat hendak melakukan
penjajahan atas Dunia Baru dengan menyebarkan penyakit variola kepada penduduk
asli Amerika dengan tujuan memusnahkan populasi mereka.
13.
dengan mengekspor kuda dan sapi yang telah disuntik kuman yang dapat
menyebarkan penyakit pada Perang Dunia I. Namun pada tahun 1924, sebuah
subkomite Liga Bangsa-Bangsa mengungkapkan bahwa tidak ditemukan bukti kuat
bahwa Jerman menggunakan serangan biologi pada Perang Dunia I melainkan hanya
serangan kimia.
Lalu pada Perang Dunia II, Jepang memiliki program penelitian dan pengembangan
serangan biologi yang dikenal sebagai Unit 731. Unit tersebut berfasilitaskan lebih
dari 150 gedung di distrik Pingfang, Tiongkok dan lima kampus lainnya di luar
Pingfang serta beranggotakan lebih dari 3.000 ilmuwan. Kuat diduga bahwa lebih dari
10.000 tahanan tewas sebagai kelinci percobaan program tersebut.
14.
terhadap agen biologi disarankan untuk segera menjauh dari agen tersebut serta
menutup hidung dan mulut dengan kain basah jika memungkinkan. Selain itu, orang
tersebut disarankan untuk mandi dengan air dan sabun sesegera mungkin lalu
mengganti semua pakaian mereka. Pakaian sebelumnya yang telah terkontaminasi
harus dimasukkan ke dalam kantong yang layak dan sesuai (tidak sobek dan tertutup
rapat) agar agen yang mungkin terdapat tidak terus tersebar.
15.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Virus merupakan parasit berukuran mikroskopik yang dapat menginfeksi sel
organisme biologis lainnya. Pada umumnya virus bersifat merugikan karena dapat
menyebabkan penyakit pada organisme lain, seperti manusia, hewan dan tumbuhan,
namun setelah kemajuan jaman yang semakin berkembang virus pun dapat digunakan
untuk membuat antitoksin, untuk melemahkan bakteri, dan untuk mereproduksi vaksin
yang tentunya hal ini sangat berguna bagi kehidupan khususnya pada manusia. Jadi
dengan kata lain virus tidak hanya dapat merugikan manusia namun juga dapat
membawa manfaat yang besar bagi kehidupan organisme lainnya.
3.2 Saran
Virus dapat dilawan dan di cegah melalui beberapa cara yang salah satunya
dengan cara tubuh diberi vaksin, karena dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
kita. Oleh sebab itu, usahakan agar kita semua telah mengikuti program imunisasi
yang diadakan secara bertahap. Selain itu hindari makan dan minum di warung atau di
tempat-tempat yang tidak hygienis.
16.
DAFTAR PUSTAKA
halodoc.com, 22 juni 2023, 12 Cara Mencegah Virus Corona yang Efektif, 20 Agustus
2023, https://www.halodoc.com/artikel/12-cara-mencegah-virus-corona-yang-efektif
prudential.co.id, 1 Agustus 2021, Ini Dia Cara Penyebaran Virus Corona, 20 Agustus
2023, https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/bagaimana-penyebaran-virus-
corona/
halodoc.com, 24 mei 2023, Coronavirus, 20 Agustus 2023,
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
sehatnegeriku.kemkes.go.id, 12 Agustus 2021, Studi Terbaru: Vaksin COVID-19
Efektif Mencegah Perawatan dan Kematian, 20 Agustus 2023,
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210812/4238277/studi-terbaru
-vaksin-covid-19-efektif-mencegah-perawatan-dan-kematian/
cnnindonesia.com, 02 Agustus 2023, Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Peran Virus
dalam Kehidupan, 20 Agustus 2023,
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230727104904-569-978440/pengertian-cir
i-ciri-struktur-dan-peran-virus-dalam-kehidupan
ensiklopedia Dunia, 12 November 2017, Bioterorisme, 20 Agustus 2023,
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Bioterorisme
17.