Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“VIRUS”

Disusun oleh:
Qayla Auliatul Khumairoh
Rara Zahirah
Nadine Cahaya
Muhammad Reza Juliansyah

Guru Mata Pelajaran:


Edwin Effendi, S.Pd

Kelas X.1
SMA NEGERI 19 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karuna-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini gum memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pengantar Bisnis dan
Hukum Bisnis, dengan judul “Virus”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Palembang, Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................2
1.1 Latar Belakang....................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................4
2.1 Pencegahan, Penyebaran dan Pengobatan Virus.................................................4
2.1.1 Pencegahan Virus...........................................................................................4
2.1.2 Penyebaran Virus............................................................................................7
2.1.3 Pengobatan Virus............................................................................................8
2.2 Studikasus Virus Covid.......................................................................................9
2.3. Peran Virus dalam Kehidupan Sehari-hari.........................................................11
2.4 Bioterarisme........................................................................................................13
2.4.1 Sejarah dan kajian terhadap bioterorisme......................................................13
2.4.2 Tanda-tanda dan respons terhadap bioterorisme............................................14
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................15
3.2 Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16

1.
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Virus (yunani virion = racun) adalah parasit berukuran mikroskopik yang


menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut
disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung
sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein,
atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel


eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara
istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang.
Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik
pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung),
atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini, yaitu :
1. pencegahan virus.
2. Peranan virus dalam kehidupan khususnya pada manusia.
3. studi kasus virus covid.
4. Pengobatan virus covid.
2.
5. Bioterorisme di dalam virus.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah :
1. dapat memahami pencegahan virus.
2. dapat memahami peranan dari virus.
3. dapat memahami studikasus covid.
4. dapat memahami pengobatan virus
5. dapat memahami pengertian Bioterorisme

3.
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pencegahan, Penyebaran, Pengobatan virus


2.1.2 Pencegahan Virus
penting untuk mengetahui cara mencegah penularan virus coronya, yaitu dengan
cara:
1. Menggunakan Masker
Cara pencegahan penularan virus corona yang paling efektif untuk dilakukan adalah
dengan menggunakan masker. Alat ini harus digunakan terutama saat berada di tempat
umum atau berinteraksi dengan orang lain. Menutup mulut dan hidung ampuh untuk
menurunkan risiko penyebaran virus corona dengan memblokir droplets agar tidak
masuk ke tubuh. Sebaran dari udara juga dapat terjadi, sehingga perlu digunakan saat
kamu berada di dalam ruangan, terutama yang ber-AC.

2. Mencuci Tangan secara Rutin


Kamu juga dapat mencegah risiko terserang COVID-19 dengan mencuci tangan
secara rutin. Cobalah untuk lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama
20 detik setelah melakukan beberapa aktivitas. Seperti menyentuh suatu benda,
memegang bagian depan masker, hingga menyentuh hewan. Kamu juga perlu mencuci
tangan sebelum makan dan juga menyentuh wajah. Jika air dan sabun tidak
memungkinkan, gunakan hand sanitizer dengan kandungan minimal 60 persen alkohol.

3. Menjaga Jarak Fisik


Cara lainnya untuk mencegah penularan virus corona adalah dengan menjaga jarak
fisik dengan orang lain. Saat berada di luar rumah, pastikan untuk menjauhkan diri
sekitar 1,5 meter. Pastikan untuk selalu ingat jika beberapa orang tidak memiliki
gejala, meski telah terserang virus corona.

Selain itu, hindari juga terlalu lama berada di ruangan tertutup, dan lebih banyak
aktivitas di ruangan terbuka yang menyediakan udara segar. Lebih lanjut mengenai

4.
cara melakukan physical distancing, bisa kamu baca di sini → Ini 5 Cara Melakukan
Physical Distancing

4. Menjauhi Kerumunan
Saat berada di keramaian atau kerumunan, risiko untuk tertular COVID-19 menjadi
lebih tinggi. Jika ingin melakukan interaksi dengan beberapa orang, pastikan kamu
sudah tahu bahwa orang tersebut sehat. Intensitas dan jumlah orang sangat
berpengaruh terhadap tingkat risiko yang dapat terjadi.

5. Mengurangi Mobilitas
Setiap orang harus benar-benar menanamkan pemahaman jika keperluannya tidak
terlalu mendesak, ada baiknya untuk tetap di rumah. Meskipun merasa sehat, kamu
tetap perlu hati-hati karena infeksi COVID-19 tidak selalu menimbulkan gejala.

Bisa jadi kamu telah terpapar virus, tanpa mengalami gejala, dan akhirnya
menularkan virusnya pada keluarga di rumah. Tingkatkan perhatian terlebih lagi jika
terdapat orang tua atau anak-anak di rumah yang masih rentan terhadap COVID-19.

6. Rutin Bersihkan Gawai


cara mencegah virus corona dengan membersihkan ponsel. Virus corona bisa
menempel di berbagai permukaan benda. Jadi, salah satu cara mencegah penularan
COVID-19 adalah dengan rutin membersihkan benda yang sering kamu pakai, seperti
gawai. Bersihkan handphone, laptop, atau perangkat lainnya dengan sepotong kain
yang telah disemprot disinfektan.

7. Bersihkan Lingkungan Rumah


Selain mendisinfeksi gawai, penting juga untuk rutin membersihkan lingkungan
rumah. Semprotkan disinfektan pada berbagai benda yang ada di rumah, seperti lantai,
kolong meja dan kasur, secara rutin.

8. Masak Makanan Sendiri


Di era digital yang serba mudah, memesan makanan melalui aplikasi telah jadi

5.
budaya baru. Namun, makanan yang kamu beli bisa jadi terpapar virus saat
pengolahan ataupun pengantaran.

Jadi, salah satu cara yang efektif untuk mencegah penularan virus corona adalah
dengan memasak sendiri makanan kamu. Selain lebih sehat, masak makanan sendiri
juga tentunya lebih higienis.

9. Selalu Bawa Alat Makan Pribadi


Bila kamu memiliki aktivitas yang padat, tentu kamu akan sering makan di luar.
Untuk mencegah penularan virus corona, kamu bisa menyiasatinya dengan selalu
membawa alat makan pribadi.

10. Menerapkan Etika Batuk dan Bersin


Karena virus corona bisa menular melalui percikan droplets dari orang yang sakit,
kamu juga perlu memahami etika batuk dan bersin. Terutama jika kamu sedang sakit
atau tidak enak badan. Dengan begitu, kamu akan menularkan penyakit ke orang lain.

Lantas, bagaimana etika batuk dan bersin yang merupakan cara ampuh mencegah
virus corona? Caranya adalah dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu, saat
batuk ataupun bersin.

Jika tidak ada tisu, kamu bisa menutup mulut dan hidung dengan menggunakan
bagian dalam lipatan siku. Kamu juga boleh menutup mulut dan hidung dengan
menggunakan telapak tangan, tapi kamu harus langsung cuci tangan dengan sabun dan
air mengalir, ya.

Selain itu, ketika sedang sakit, atau mengalami batuk dan pilek, hindari berada
terlalu dekat dengan orang yang sehat, atau berkerumun. Pastikan untuk memakai
masker jika sedang sakit dan harus berada di keramaian.

11. Mendapatkan Vaksin COVID-19


Cara lainnya yang juga efektif untuk mencegah penularan virus corona adalah
dengan mendapatkan vaksin COVID-19. Vaksin COVID-19 akan membantu

6.
membentuk antibodi atau kekebalan, sehingga tubuh lebih kuat melawan virus yang
masuk.
Selain itu, vaksin juga sangat penting untuk mencegah gejala berat saat kamu
terpapar virus corona. Terutama jika kamu termasuk kelompok berisiko tinggi, seperti
mengidap penyakit komorbid dan memiliki kekebalan tubuh yang lemah.

12. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh


Selain mencoba berbagai cara tadi, kamu juga bisa mencegah infeksi virus corona
dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Misalnya dengan makan makanan bergizi
seimbang, olahraga rutin, tidur yang cukup, dan mengonsumsi suplemen.

2.1.2 Penyebaran Virus


Peningkatan jumlah pasien yang terinfeksi disebabkan oleh bagaimana cara virus
tersebut menyebar. Melansir dari WHO, virus COVID-19 dapat menyebar melalui
beberapa cara berikut:

1. Melalui Droplet
Droplet adalah cairan atau percikan air yang keluar dari saluran pernapasan ketika
seseorang batuk maupun bersin. Risiko penularan virus COVID-19 melalui droplet
akan meningkat drastis apabila seseorang tidak mengenakan masker. Namun ternyata,
droplet tidak hanya sebatas cairan yang dikeluarkan ketika bersin atau batuk,
melainkan juga ketika berbicara, bernyanyi, maupun tertawa.

2. Melalui Kontak Fisik


Kontak fisik seperti berjabat tangan adalah salah satu media penularan COVID-19,
karena kita tidak pernah tahu ada berapa banyak kuman, virus, maupun bakteri
ditangan kita dan lawan bicara. Makanya, sebisa mungkin hindari kontak fisik secara
langsung.

7.
3. Melalui Permukaan yang Terkontaminasi

Penularan virus COVID-19 bisa terjadi saat seseorang menyentuh barang yang
mungkin saja sudah terkontaminasi oleh droplet orang lain. Lalu, virus tersebut
berpindah ke hidung, mulut, atau mata dari sentuhan barang yang terkontaminasi tadi.

4. Ruangan dengan Ventilasi Buruk


Ruangan tertutup dengan ventilasi yang kurang baik menjadi tempat nyaman untuk
penyebaran virus. Virus COVID-19 dapat menyebar secara cepat apabila seseorang
terlalu lama berada di dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk. Maka dari itu,
bukalah jendela ruangan dan biarkan udara segar memenuhi ruangan untuk
mengurangi risiko penularan.

5.Tempat Ramai
Menghindari tempat ramai menjadi satu dari sekian banyak upaya yang bisa
dilakukan untuk mengurangi penularan. Tempat yang dipenuhi oleh orang-orang
berisiko tinggi karena dapat memungkinkan terjadinya sentuhan fisik atau droplet
yang beterbangan.

2.1.3 Pengobatan virus


Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi coronavirus. Umumnya,
pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa
dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Contohnya:

1. Meminum obat pereda nyeri tanpa resep, untuk mengurangi rasa sakit, demam,
dan batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan
obat batuk pada anak di bawah empat tahun.

2. Gunakan pelembap ruangan atau mandi air hangat untuk membantu meredakan
sakit tenggorokan dan batuk.

3. Perbanyak istirahat.
4. Perbanyak asupan cairan tubuh.
8.
Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia
layanan kesehatan terdekat. Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit
serius, seperti SARS, MERS, atau infeksi COVID-19, penanganannya akan
disesuaikan dengan penyakit yang diidap dan kondisi pasien.

2.2 Studi Kasus Virus


Evaluasi efektivitas vaksin COVID-19 yang dilakukan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, membuktikan bahwa vaksin mampu
menurunkan risiko terinfeksi COVID-19, serta mengurangi perawatan dan kematian

bagi tenaga kesehatan. Studi ini dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI
Jakarta meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya sepanjang
periode Januari-Juni 2021.

Studi tersebut mengamati kasus konfirmasi positif COVID-19, perawatan, dan


kematian karena COVID-19 pada tiga kelompok tenaga kesehatan yaitu mereka yang
sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, vaksinasi lengkap (dosis kedua), dan
yang belum divaksinasi. Para tenaga kesehatan ini mayoritas mendapatkan vaksin
Sinovac.

Perlu diketahui bahwa saat laporan tersebut diturunkan, ada 143.000 orang SDM
Kesehatan di DKI Jakarta telah divaksinasi dosis pertama dan 125.431 orang telah
divaksinasi dosis kedua.

Studi dilakukan dalam kondisi pandemi yang dinamis, mengingat sepanjang Januari
-Juni 2021 terjadi beberapa gelombang peningkatan kasus COVID-19 serta dinamika
komposisi Variants of Concern yaitu adanya mutasi varian Delta, baik di wilayah DKI
Jakarta maupun nasional.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi,
M.Epid mengatakan, “Sebanyak 5% dari tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap

9.
dilaporkan terkonfirmasi COVID-19 pada periode April-Juni 2021. Jumlah ini lebih
besar dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19 pada
periode Januari-Maret 2021 yang jumlahnya hanya 0.98%. Namun begitu, jumlah
tenaga kesehatan yang telah divaksinasi lengkap yang harus dirawat jauh lebih rendah
(0,17%) ketimbang mereka yang belum divaksinasi (0,35%). Hal ini menunjukkan
bahwa vaksin COVID-19 yang saat ini digunakan efektif terhadap mutasi virus
COVID-19.”

“Sampai saat ini belum ada penelitian ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan
vaksin yang telah diproduksi dan telah digunakan di berbagai belahan dunia tidak bisa
melindungi kita dari virus varian baru ini. Vaksin yang digunakan dalam upaya kita

melakukan penanggulangan pandemi COVID-19 masih sangat efektif,” tegas dr.


Nadia.

Demikian pula dengan kejadian kematian akibat COVID-19. Jumlah tenaga


kesehatan yang belum divaksinasi yang meninggal relatif lebih besar daripada yang
sudah mendapat vaksinasi lengkap. Begitu juga tenaga kesehatan yang baru mendapat
vaksinasi dosis pertama, jumlah yang meninggal akibat COVID-19 relatif lebih
banyak daripada mereka yang menerima dosis lengkap.

Pada dua periode observasi di Januari-Maret dan April-Juni 2021, terlihat bahwa
proporsi kasus meninggal karena COVID-19 pada tenaga kesehatan yang belum
divaksin (0,03%) tidak berbeda dengan tenaga kesehatan yang telah mendapat vaksin
dosis pertama (0,03%). Sedangkan vaksinasi dosis lengkap melindungi tenaga
kesehatan dari risiko kematian dengan rasio 0,001% pada periode Januari-Maret 2021
dan 0,01% pada periode April-Juni 2021.

Data-data tersebut memperlihatkan bahwa vaksinasi COVID-19 dosis lengkap


dapat diandalkan untuk melindungi tenaga kesehatan dari risiko perawatan dan
kematian akibat infeksi COVID-19. Efektivitas vaksin COVID-19 dosis lengkap
dalam mencegah infeksi COVID-19 pada bulan Januari-Maret sebesar 84% atau

10.
dengan kata lain, hanya 2 dari 10 orang Tenaga Kesehatan yang telah divaksinasi
lengkap berpeluang terinfeksi COVID-19.

“Ini menunjukkan vaksinasi berperan dalam memperlambat risiko infeksi COVID-


19. Tenaga Kesehatan yang divaksinasi lengkap relatif memiliki ketahanan yang lebih
lama untuk tidak terinfeksi COVID-19 dibandingkan Tenaga Kesehatan yang belum
divaksinasi,” ,” ujar dr. Nadia

Pada periode April-Juni 2021 total 474 tenaga kesehatan yang dirawat karena
terinfeksi COVID-19. Namun Tenaga Kesehatan yang divaksinasi lengkap tidak
banyak yang dirawat atau jumlah yang dirawat berkurang hingga 6x lebih rendah
yakni turun dari 18% ke 3,3%.

Data menunjukkan lama perawatan Tenaga Kesehatan yang divaksinasi relatif lebih
singkat yaitu 8 hingga 10 hari dibandingkan Tenaga Kesehatan yang belum
divaksinasi (9-12 hari). Dari total Tenaga Kesehatan yang dirawat, 2,3% memerlukan
perawatan intensif di ICU. Sebagian besar (91%) dari Tenaga Kesehatan yang
memerlukan perawatan intensif adalah Tenaga Kesehatan yang belum divaksinasi atau
baru mendapatkan vaksinasi 1 dosis.

Meskipun sudah divaksinasi dr. Nadia berpesan agar tetap melaksanakan protokol
kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak), “Karena

kemungkinan kita untuk terpapar virus akan tetap ada namun kemungkinan untuk
penderita gejala parah akan semakin kecil,” pesannya.

2.3 Peran Virus Dalam Kehidupan Sehari-hari


Lantas, apa peran virus dalam kehidupan? Umumnya, ketika mendengar virus pasti
yang muncul di pikiran adalah hal-hal yang merugikan.

Contohnya virus Covid-19 yang muncul dan mewabah ke seluruh negara di dunia
pada beberapa tahun terakhir. Hal ini menimbulkan pemikiran bahwa virus berperan

11.
pada datangnya penyakit.

Apalagi virus bersifat parasit obligat yang menumpang pada sel makhluk hidup.
Namun sejatinya tidak semua virus menyebabkan penyakit.

Bahkan, beberapa virus justru dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kepentingan


manusia, seperti terapi gen. Berikut beberapa peranan virus dalam kehidupan.

1. Untuk pembuatan vaksin protein

Tahukah kamu jika virus dapat digunakan untuk pembuatan vaksin protein? Hal ini
karena virus memiliki selubung. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein
khusus yang dapat memacu terbentuknya respons kekebalan tubuh untuk melawan
suatu penyakit.

2. Untuk pembuatan rekayasa genetika

Virus juga dapat digunakan untuk pembuatan rekayasa genetika, misalnya untuk
terapi gen. Terapi ini tidak merugikan, justru berguna untuk kepentingan manusia.

3. Pengobatan secara biologis

Virus memiliki peranan dalam pengobatan secara biologis, yaitu untuk melemahkan
atau membunuh bakteri, jamur, dan protozoa yang bersifat patogen dalam tubuh
makhluk hidup.

4. Pembuatan perangkat elektronik

Tim ilmuwan dari John Innes Center di Inggris pernah menggunakan virus dalam
pembuatan perangkat elektronik. Mereka berhasil menginokulasi partikel virus dan
mencampurnya dengan senyawa besi (Fe) untuk pembuatan alat penyimpan energi
listrik (kapasitor).

5. Pemberantasan hama tanaman


Virus dapat digunakan untuk pemberantasan hama tanaman. Salah satunya
Bacolovirus yang digunakan untuk biopestisida.Penggunaan bahan pemberantas hama

12.
tanaman dengan campuran virus itu tidak mencemari lingkungan.

6. Produksi interferon
Interferon adalah sejenis senyawa yang mampu mencegah replikasi virus di dalam
sel induk. Produksi interferon ini rupanya menggunakan virus juga.

7. Pembuatan hormon insulin


Virus dapat digunakan untuk pembuatan hormon insulin. Caranya dengan
mencangkokkan virus penyebab kanker pada gen-gen penghasil insulin dalam tubuh
bakteri. Akibatnya, bakteri tersebut dapat berkembang biak dan memproduksi insulin.

8. Penelitian
Virus juga memiliki peran dalam bidang penelitian. Mulai dari penelitian untuk
pembuatan virus, mengetahui ciri-ciri fisik dan kimiawi virus, cara penyebaran, masa
inkubasi dan reproduksinya hingga perilaku dan cara virus menginfeksi tubuh inang

2.4 Bioterarisme
Bioterorisme, atau serangan biologi, adalah tindakan pelepasan virus, bakteri atau
agen biologi lainnya secara sengaja yang dapat membuat korbannya - orang, binatang
atau tanaman - menjadi sakit atau bahkan mati.

2.4.1 Sejarah dan kajian terhadap bioterorisme

Menurut Riedel, taktik serangan biologi telah lama digunakan untuk menyerang
musuh melalui cara-cara yang relatif sederhana seperti mengotori sumur atau sumber
mata air lain di wilayah pihak lawan pada perang-perang di Eropa dan Perang Sipil
Amerika. Strategi serupa juga digunakan bangsa Eropa saat hendak melakukan
penjajahan atas Dunia Baru dengan menyebarkan penyakit variola kepada penduduk
asli Amerika dengan tujuan memusnahkan populasi mereka.

Bukti-bukti substantif juga menemukan bahwa Jerman kuat diduga hendak


melakukan serangan biologi terhadap Amerika Serikat dan negara-negara lainnya

13.
dengan mengekspor kuda dan sapi yang telah disuntik kuman yang dapat
menyebarkan penyakit pada Perang Dunia I. Namun pada tahun 1924, sebuah
subkomite Liga Bangsa-Bangsa mengungkapkan bahwa tidak ditemukan bukti kuat
bahwa Jerman menggunakan serangan biologi pada Perang Dunia I melainkan hanya
serangan kimia.

Lalu pada Perang Dunia II, Jepang memiliki program penelitian dan pengembangan
serangan biologi yang dikenal sebagai Unit 731. Unit tersebut berfasilitaskan lebih
dari 150 gedung di distrik Pingfang, Tiongkok dan lima kampus lainnya di luar
Pingfang serta beranggotakan lebih dari 3.000 ilmuwan. Kuat diduga bahwa lebih dari
10.000 tahanan tewas sebagai kelinci percobaan program tersebut.

Carus memiliki pandangan berbeda di mana dia menuliskan bahwa bioterorisme


masih kerap disalahpahami khalayak yang mana kajian dan literatur terhadap
bioterorisme dan contoh-contoh kasusnya masih sangat sedikit yang telah dibahas
secara komprehensif. Jika menggunakan pandangan Carus, maka tulisan Riedel dapat
dikatakan sebagai contoh-contoh perang menggunakan senjata biologi. Menurut Carus,
efek dari serangan bioterorisme masih sangat minim jika dibandingkan metode
serangan lainnya.

2.4.2 Tanda-tanda dan respons terhadap bioterorisme

Tanda-tanda terjadinya serangan bioterorisme bisa saja tidak kasatmata akibat


terjadinya masa inkubasi sebelum dampaknya mulai terasa. Menurut buku panduan
keadaan darurat Singapura, tanda-tanda yang harus dicurigai dalam menduga
terjadinya bioterorisme adalah adanya bubuk atau cairan sejenis gel dan benda yang
mencurigakan, terjangkitnya masyarakat pada suatu penyakit yang tidak biasa,
dan/atau banyaknya orang yang meminta pertolongan kesehatan darurat dalam kurun
waktu yang berdekatan.

Dalam merespons bioterorisme secara individual, seseorang yang telah terdedah

14.
terhadap agen biologi disarankan untuk segera menjauh dari agen tersebut serta
menutup hidung dan mulut dengan kain basah jika memungkinkan. Selain itu, orang
tersebut disarankan untuk mandi dengan air dan sabun sesegera mungkin lalu
mengganti semua pakaian mereka. Pakaian sebelumnya yang telah terkontaminasi
harus dimasukkan ke dalam kantong yang layak dan sesuai (tidak sobek dan tertutup
rapat) agar agen yang mungkin terdapat tidak terus tersebar.

15.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Virus merupakan parasit berukuran mikroskopik yang dapat menginfeksi sel
organisme biologis lainnya. Pada umumnya virus bersifat merugikan karena dapat
menyebabkan penyakit pada organisme lain, seperti manusia, hewan dan tumbuhan,
namun setelah kemajuan jaman yang semakin berkembang virus pun dapat digunakan
untuk membuat antitoksin, untuk melemahkan bakteri, dan untuk mereproduksi vaksin
yang tentunya hal ini sangat berguna bagi kehidupan khususnya pada manusia. Jadi
dengan kata lain virus tidak hanya dapat merugikan manusia namun juga dapat
membawa manfaat yang besar bagi kehidupan organisme lainnya.

3.2 Saran
Virus dapat dilawan dan di cegah melalui beberapa cara yang salah satunya
dengan cara tubuh diberi vaksin, karena dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
kita. Oleh sebab itu, usahakan agar kita semua telah mengikuti program imunisasi
yang diadakan secara bertahap. Selain itu hindari makan dan minum di warung atau di
tempat-tempat yang tidak hygienis.

16.
DAFTAR PUSTAKA

halodoc.com, 22 juni 2023, 12 Cara Mencegah Virus Corona yang Efektif, 20 Agustus
2023, https://www.halodoc.com/artikel/12-cara-mencegah-virus-corona-yang-efektif
prudential.co.id, 1 Agustus 2021, Ini Dia Cara Penyebaran Virus Corona, 20 Agustus
2023, https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/bagaimana-penyebaran-virus-
corona/
halodoc.com, 24 mei 2023, Coronavirus, 20 Agustus 2023,
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
sehatnegeriku.kemkes.go.id, 12 Agustus 2021, Studi Terbaru: Vaksin COVID-19
Efektif Mencegah Perawatan dan Kematian, 20 Agustus 2023,
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210812/4238277/studi-terbaru
-vaksin-covid-19-efektif-mencegah-perawatan-dan-kematian/
cnnindonesia.com, 02 Agustus 2023, Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Peran Virus
dalam Kehidupan, 20 Agustus 2023,
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230727104904-569-978440/pengertian-cir
i-ciri-struktur-dan-peran-virus-dalam-kehidupan
ensiklopedia Dunia, 12 November 2017, Bioterorisme, 20 Agustus 2023,
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Bioterorisme

17.

Anda mungkin juga menyukai