DOSEN PENGAMPU:
N
DISUSUN OLEH :
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi cacing atau kecacingan merupakan permasalahan kesehatan
masyarakat yang utama di negara miskin atau negara berkembang, dan
menempati urutan tertinggi pada angka kesakitan yang ditimbulkan pada anak
usia sekolah. Terjadinya infeksi tidak hanya bergantung pada kondisi
lingkungan ekologi suatu wilayah saja, tetapi juga bergantung pada kondisi
sosial ekonomi masyarakat setempat (Bethony et al., 2004). Di Indonesia
sendiri penyakit kecacingan menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Penyakit Infeksi Karena Cacing?
2. Bagaimana Epidemilogi Penyakit Infeksi Karena Cacing?
3. Apa saja Etiologi Penyakit Infeksi Karena Cacing?
4. Apa saja Patofisiologi Penyakit Infeksi Karena Cacing?
5. Apa saja Promotif dan Preventif Penyakit Infeksi Karena Cacing?
6. Bagaimana Penatalaksanaan Gizi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Penyakit Infeksi Karena Cacing.
2. Untuk mengetahui bagaimana Epidemilogi Penyakit Infeksi Karena Cacing
3. Untuk mengetahui apa saja Etiologi Penyakit Infeksi Karena Cacing.
4. Untuk mengetahui apa saja Patofisiologi Penyakit Infeksi Karena Cacing.
5. Untuk mengetahui apa saja Promotif dan Preventif Penyakit Infeksi Karena
Cacing.
6. Untuk mengetahui bagaimana Penatalaksanaan Gizi
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini untuk penulis yaitu meningkatkan
pemikiran kritis, belajar berpikir sistematis, belajar bertanggung jawab dengan
sumber yang dicantumkan, lebih peka terhadap permasalahan di lingkungan
sekitar dan dapat menambah pengetahuan. Manfaat penulisan makalah ini untuk
pembaca yaitu untuk menambah wawasan pembaca mengenai permasalahan
yang dibahas
BAB II
PEMBAHASAN
3
memudahkan dan membuat tenaga kesehatan dapat mengobati secara efektif13.
Diantaranya, yaitu:
4
endemik. Penyebaran karakteristik manifestasi penyakit kecacingan dengan
gejala kliniknya lebih banyak ditemukan tampa gejala, namun kejadiannya
sudah masuk dalam kondisi akut maka manifestasi kliniknya akan semakin jelas.
5
sesuai dengan penelitian yang menyebutkan risiko kecacingan akan lebih
rendah jika ibu memiliki tingkat pengetahuan yang baik.
e) Kebiasaan Mencuci Tangan
Cuci tangan menggunakan sabun dengan benar merupakan salah satu
indikator perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat
ini perlu diperhatikan karena aktivitas anak sekolah dasar yang lebih banyak
bermain di luar akan berisiko lebih tinggi untuk terkena kecacingan.
f) Kebersihan Memotong Kuku
Kebersihan perorangan sangat penting untuk pencegahan dari berbagai
macam penyakit. Memotong kuku merupakan kegiatan dalam upaya untuk
pencegahan masuknya penularan cacing dari tangan ke mulut. Kuku
sebaiknya dipotong pendek bersih karena kondisi kuku tidak pendek bersih
memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi 14 kecacingan. Hal ini
disebabkan karena jari tangan yang kotor akan membawa telur cacing
masuk ke mulut melalui makanan.
g) Ketersediaan Jamban Beserta Kebersihannya
Penggunaan jamban keluarga merupakan salah satu dari penanggulangan
penyebaran kecacingan. Terjadinya infeksi baru dan infeksi berulang
banyak disebabkan oleh tercemarnya tanah oleh tinja penderita. Anak
dengan kebiasaan defekasi di kebun atau halaman berisiko 2,9 kali lebih
besar dibanding anak dengan kebiasaan defekasi di WC/jamban25 . h)
h) Ketersediaan Air Bersih
6
D. Patofisiologi Penyakit Infeksi Karena Cacing
a) Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides) Gangguan yang disebabkan cacing
dewasa biasanya ringan. Kadang-kadang penderita mengalami gejala
gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau
konstipasi. Pada infeksi berat, terutama pada anak dapat terjadi malabsorbsi
sehingga memperberat keadaan malnutrisi. Efek yang serius terjadi bila
cacing-cacing ini menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus
(ileus).
b) Cacing Cambuk (Trichuris trichiura) Cacing dewasa lebih banyak ditemukan
di sekum tetapi dapat juga berkoloni di dalam usus besar. Cacing ini dapat
menyebabkan inflamasi, infiltrasi dan kehilangan darah (anemia). Pada
infeksi yang parah dapat menyebabkan prolaps rektum dan defisiensi nutrisi.
c) Cacing Tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale) Larva
cacing menembus kulit akan menyebabkan reaksi eritematosa. Larva di paru-
paru akan menyebabkan pendarahan, eosinofilia, dan pneumonia.
Kehilangan banyak darah dapat menyebabkan anemia.
a) Cuci tangan secara teratur, terutama setelah buang air, mengganti popok
bayi, sebelum memasak, dan sebelum makan.
b) Simpan daging mentah dan ikan dengan baik, kemudian masak hingga
matang.
c) Cuci buah dan sayur dengan benar sebelum dikonsumsi.
d) Berikan obat cacing untuk binatang peliharaan, seperti kucing dan anjing,
secara berkala.
e) Berikan obat cacing untuk anak
f) Hindari berjalan tanpa alas kaki dan menyentuh tanah atau pasir tanpa
sarung tangan.
g) Gunting kuku secara teratur dan hindari menggigit
7
Sementara itu, bila Anda terkena infeksi cacing, ada beberapa hal yang
bisa Anda lakukan untuk mempercepat penyembuhan dan menghindari
penyebaran telur cacing, antara lain:
a) Basuh bagian anus pada pagi hari untuk mengurangi jumlah telur cacing,
karena cacing biasa bertelur pada malam hari.
b) Ganti pakaian dalam dan seprai setiap hari selama terinfeksi.
c) Cuci pakaian tidur, seprai, pakaian dalam, dan handuk dengan air panas
untuk membasmitelur cacing.
d) Hindari menggaruk daerah di sekitar anus yang gatal.
F. Penatalaksanaan Gizi
Agar tidak terinfeksi cacing dan harus merasakan dampak yang sangat
merugikan bagi kesehatan, perlu memberikan perlindungan yang optimal
dengan menjaga kebersihan makanan. Karena parasit dan cacing dapat
menginfeksi sumber makanan yang biasa kita konsumsi, seperti:
a) Ikan, kepiting, dan hewan laut jenis moluska (cumi-cumi, gurita dan
kerang-kerangan)
b) Daging merah (sapi, kambing, unggas)
c) Sayuran yang tumbuh di air (kangkung, tanaman selada air seperti sawi
atau kubis) atau sayuran yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi telur
cacing
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit cacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
cacing yang hidup sebagai parasit didalam tubuh manusia. Seseorang dapat
terinfeksi penyakit kecacingan ketika telur, atau larva masuk ke dalam tubuh,
menjadi cacing dewasa dan bertelur didalam tubuh.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangannya, maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini lebih
baik kedepannya lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
10