Terimakasih untuk keluarga, teman serta dosen pengampu yang telah sudi
memberi dukungan, do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya dibidang
Farmasi.
Penyusun
DAFTRA ISI
KATA PENGANTAR…………………………………..…………………………i
DAFTAR ISI…………………………….…….…………………………………..ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN……………..…………………………………………………
2.2 MORFOLOGI………………………………………………………………..
2.3 DIAGNOSA………………………………………………………………..
2.4 GEJALA………….…………………………………………………………..
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pelajaran Parasitologi ada yang dikenal dengan nama parasit, yang
mana dalam makalah ini akan dibahas tentang ‘Parasit Intraseluler Obligat’.
Sesuai namanya, dikehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari yang namanya
bakteri, yang mana bakteri tergolong parasit yang merugikan dan membahayakan
bagi makhluk hidup. Namun tidak semua bakteri merugikan ada pula bakteri yang
baik dan dibutuhkan oleh tubuh.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian parasit intraseluler obligat?
b. Morfologi dari parasit intraseluler obligat?
c. Diagnosa dari parasit intraseluler obligat?
d. Gejala adanya parasit intraseluler obligat?
e. Pengobatan dan pencegahan
1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian tentang parasit intraseluler obligat
b. Untuk mengetahui morfologi dari parasit intraseluler obligat
c. Untuk mengetahui diagnose dari parasit intraseluler obligat
d. Untuk mengetahui gejala dari parasit intraseluler obligat
e. Ubtuk mengetahui pengobatan dan pencegahan
1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisannya adalah:
a. Untuk memberikan kemudahan bagi orang awam maupun ahli sehingga
dapat lebih memudahkan pencegahan dari parasit intaseluler obligat
b. Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia, sedikit yang tau
tentang penyakit yang disebabkan oleh parasit, sehingga dengan makalah
ini dapat memperluas pengetahuan tentang parasit intraseluler obligat.
BAB II
PEMBAHASAN
Virus
Beberapa bakteri, meliputi:
o Chlamydia
o Rickettsia
o Coxiella
o Beberapa spesies Mycobacterium seperti Mycobacterium leprae
o Plasmodium.
VIRUS
1. Virus heliks
Menyerupai bentuk batang yang panjang, dapat bersifat kaku ataupun
fleksibel
Asam nukleat virus ditemukan didalam lekuk kapsid silindris
Contoh: virus rabies dan virus Ebola hemorrhagic fever
2. Virus polihedral
Terdiri dari banyak sel
Kapsid berbentuk ikosahedron, polihaedron regular dangan 20
permukaan triangular dan 20 sudut
Kapsomer di setiap permukaan berbentuk segitiga sama sisi
Contoh: adenivius, poliavirus
3. Virus bersampul (enveloped)
Berbentuk bulat
Bila virus heliks dan polihedral ditutupi oleh enveloped, maka virus
itu disebut virus heliks bersampul (enveloped helical virus) atau virus
heliks bersampul (enveloped polyhedral virus)
Contoh: virus influenza (heliks bersampul), virus herpes simpleks
(polihedral bersampul)
4. Virus komples (complex virus)
Memiliki struktur yang kompleks (complicated)
Contoh: bakteriofag, kapsid berbentuk polihedral dangan tail sheath
berbentuk heliks
Contoh: poxvirus, kapsid berbentuk tidak jelas (tidak jelas terlihat)
dengan protein selubung (coat protein).
Diagnosis di laboratorium
Deteksi, isolasi, hingga analisis suatu virus biasanya melewati proses yang sulit
dan mahal. Karena itu, penelitian penyakit akibat virus membutuhkan fasilitas
besar dan mahal, termasuk juga peralatan yang mahal dan tenaga ahli dari
berbagai bidang, misalnya teknisi, ahli biologi molekular, dan ahli virus.[36]
Biasanya proses ini dilakukan oleh lembaga kenegaraan atau dilakukan secara
kerjasama dengan bangsa lain melalui lembaga dunia seperti Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO).
Infeksi virus atau bakteri pada umumnya menimbulkan demam, hanya saja
infeksi bakteri akan meningkatkan kadar Sel darah putih, sedangkan infeksi virus
tidak, tetapi infeksi bakteri, virus bahkan jamur akan meningkatkan kadar
Antibodi M (IgM), tetapi pemeriksaan IgM agak mahal. Pemeriksaan Sel darah
putih ataupun IgM tidak dapat menentukan jenis penyakitnya, tetapi kedua
pemeriksaan tersebut hanya mengindikasikan penyakit tersebut diakibatkan oleh
apa. Jika biaya menjadi kendala, maka pemeriksaan Sel darah putih saja sudah
cukup, karena infeksi virus tidak dapat diobati dengan anti-biotik dan pada
umumnya infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya (virus self limiting life)
dengan istirahat (istirahat penuh di ranjang, jika perlu) dan gizi yang cukup,
kecuali HIV di mana untuk diagnosis awal diperlukan pemeriksaan CD4 yang
relatif murah.
Chlamydia
Tiga spesies dalam genus ini adalah Chlamydia trachomatis (hanya menyerang
manusia), Chlamydia suis (hanya menyerang babi), dan Chlamydia
muridarum(hanya menyerang tikus dan hamster).
Gambar “Chlamydia”
Morfologi
DIAGNOSIS
PENGOBATAN
Gambar “Rickettsia”
MORFOLOGI
Mikroorganisme ini
merupakan kokobasil pleomorfik berukuran kecil. Bentuk kokus biasanya
berdiameter 0,3 nm, sedangkan bentuk besiler berukuran 0,3-2 nm.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
PENGOBATAN
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Bacteria
Filum: Proteobacteria
Ordo: Legionellales
Famili: Coxiellaceae
Coxiella burnetii
Morfologi
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
Susu yang berasal dari hewa yang terinfeksi harus dipasteurisasi pada suhu
yang cukup tinggi untuk membunuh C. burnetti. Tindakan isolasi khusus tidak
diperlukan, karena penularan antarmanusia jarang terjadi, kecuali ketika terpajan
produksi konsepsi yang terinfeksi (plasenta domba dan mamalia lainnya yang
terinfeksi, juga cairan yang keluar pada saat hewan itu melahirkan.
PENGOBATAN
Pada umunya sukar untuk menentukan seleksi regimen yang tepat untuk
mengobati penyakit pada anak-anak, sebab belum ada penelitian yang mendalam.
Sebagian besar penderita Q-fever anak-anak sembuh sendiri dan hanya
diidentifikasikan pada evaluasi serologic retrospektif.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Bacteria
Filum: Aktinobakteria
Ordo: Aktinomisetales
Subordo: Korinebakterineae
Famili: Mycobacteriaceae
Mycobacterium
Genus: Lehmann & Neumann
Gambar “Mikobakteria” 1896
Mycobacterium leprae
Kingdom: Bacteria
Filum: Actinobacteria
Ordo: Actinomycetales
Subordo: Corynebacterineae
Famili: Mycobacteriaceae
Genus: Mycobacterium
Spesies: M. leprae
Etiologi
Patogenesis
DIAGNOSIS
PENGOBATAN
Rifampicin adalah obat yang lebih mahal dan lebih kuat daripada dapson.
Efek samping yang paling serius adalah kerusakan hati dan gejala-gejala yang
menyerupai flu. Antibiotic lainnya yang bisa diberikan adalah klofazimin,
etionamid, misiklin, klaritromisin dan ofloksasin. Terapi antibiotic harus
dilanjutkan selama beberapa waktu karena bakteri penyebab lepra sulit
dilenyapkan. Pengobatan bisa dilanjutkan sampai 6 bulan atau lebih, tergantung
kepada beratnya infeksi dan penilaian dokter. Banyak penderita lepra lepromatosi
yang mengkonsumsi dapson seumur hidupnya.
PENCEGAHAN
Protozoa
Bentuk tubuh
amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun, Protozoa
merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu
sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000
mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang,
atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki
flagel atau bersilia.
Ciri-ciri
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan
salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh
sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma,
sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum:
Morfologi Protozoa
PLASMODIUM
Gejala Malaria
Penyebab Malaria
Diagnosis Malaria
Komplikasi Malaria
Pencegahan Malaria
https://id.wikipedia.org/wiki/Parasit_intraselular_obliga
https://id.wikipedia.org/wiki/Virus
https://en.wikipedia.org/wiki/Chlamydia_infection
https://id.wikipedia.org/wiki/Chlamydia_(bakteri)
https://id.wikipedia.org/wiki/Coxiella
Referensi buku: