Dosen Pengampu :
Kelompok 5 :
FARMASI FISIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmad dan hidayah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen.Selain itu, makalah ini juga menambah wawasan
tentang daun bambu bagi saya dan teman-teman.Saya menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, karena saya juga masih dalam
keadaan belajar.Oleh karena itu, kritikan dan saran saya terima demi
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1.2 Tujuan………………………………………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Karena itu, kami membahasnya pada makalah ini. Semoga dengan adanya
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
sistem yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besar
Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari
partikel.( Moechtar,1990).
Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan
penetapan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah volume tertentu cairan untuk
viskkometer Ostwald dan ubbelohde adalah yang paling sring digunakan. Dalam
mengkalibrasi viscometer tipe kapiler, perlu dihitung konstanta viscometer k,
dengan rumus :
k= v / d.t
t = waktu alir cairan ( detik ), dari batas atas hingga bata bawah dalam tabung
kapiler.
viscometer Ostwald.
Semakin besar viskositas suatu cairan, akan semakin besar gaya per satuan
luas (shearing stress) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear
tertentu. Oleh karena itu, rate of share harus berbanding langsung dengan
shearing stress.
(dv) antara dua bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil
(dr).Shearing stress (τ atau F ) F’/A untuk menyatakan gaya per satuan luas yang
F’/A = η dv/dr
η= F’/A = F
dv/dr G
Rate of shear dv/dr. Satuan viskositas adalah poise atau dyne detik cm -2.
Fluiditas merupakan kebalikan dari viskositas.Satuan fluiditas adalah amperter
f = 1/ η
Viskositas kinematik = η /r
Jadi, perbedaan kecepatan antara bidang cairan yang dipisahkan oleh suatu
RUMUS ARRHENIUS :
h = A.eEv/RT
yang dihubungkan dengan ikatan ampert. Tetapi ikatan ini akan dipecahkan pada
amperter yang tinggi oleh perpindahan panas dan Ev akan menurun dengan nyata.
Viskositas cairan akan menurun jika suhu diturunkan, sedangkan viskositas gas
2. System Non-Newton
aliran Newton ; disperse heterogen cairan dan padatan larutan seperti koloid,
emulsi, ampert cair, salep, dan produk-produk serupa. Jika bahan-bahan non-
Newton dianalisis dalam suatu viscometer putar dan hasilnya diplot, diperoleh
berbagai kurva konsistensi yang menggambarkan adanya tiga kelas aliran, yakni:
Aliran Plastis
Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu
shearing stress ( atau akan memotong jika bagian lurus dari kurva tersebut
stress dicapai sebesar yield value tersebut. Pada harga stress di bawah
harga yield value, zat bertindak sebagi bahan amper ( meregang lalu
U=(F–f)
adanya gaya van der Waals), yang harus dipecah sebelum aliran dapat
nya. Kekuatan friksi antar partikel juga berkontribusi dalam yield value.
Ketika yield value terlampaui ( shear stress di atas yield value ), amper
Aliran Pseudoplastis
yaitu gom alam dan sisntesis seperti ampert cair dari tragacanth, natrium
(0,0) , tidak ada yield value, dan bukan suatu harga tunggal.
tahanan dari dalam bahan tersebut dan mengakibatkan rate of shear yang
FN = η’ G
Aliran Dilatan
bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya pada rate of shear yang
rendah. Pada saat shear stress meningkat, bulk dari system itu
partikel menjadi meningkat dan jumlah pembawa yang ada tidak cukup
yang kaku.
.2 Konsep Viskositas
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki
ketika fluida fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena
adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam
zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul (Bird, 1993).
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya
air.Sebaliknya, fluida yang lebih kental biasanya lebih sulit mengalir, contohnya
minyak goreng, oli, madu, dan lain-lain. Hal ini bias dibuktikan dengan
menuangkan air dan minyak goreng diatas lanyai yang permukaannya miring.
Pasti hasilnya air lebih cepat mengalir dari pada minya goreng atau oli. Tingkat
kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair,
semakin kurang kental zat cair tersebut.Misalnya ketika ibu menggoreng ikan di
dapur, minyak goreng yang awalnya kental, berubah menjadi lebih cair ketika
dipanaskan.Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas
tersebut.
Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida rill
(rill = nyata). Fluida rill / nyata adalah fluida yang kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari, seperti air sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida rill berbeda
dengan fluida ideal.Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-
hari.Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam
menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan
Pa.S (pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien
viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam
zat cair.Jarak antar molukelnya itu besar jika dibandingkan dengan garis tengah
molukel itu. Molekul-molekul itu tidak terikat pada suatu kisi, melainkan saling
bergerak bebas terhadap satu sama lain. Jadi kecepatan fluida atau massanya
kecapatan volume tidak mempunyai makna yang tepat sebab jumlah molekul yang
.3 Pengukuran Viskositas
berbagai jenis viscometer yang berbeda, tetapi, karena sasaran makalah ini adalah
menjelaskan permesinan hidrolik dan peralatannya, makahal ini dapat dicari pada
yaitu:
Pada viscometer Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh
sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya
yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Pada percobaan sebenarnya,
labu pengukur dari viscometer sampai permukaan cairan lebih tinggi daripada
Dimana :
p = tekanan hidrostatis
r = jari-jari kapiler
L = panjang kapiler
Untuk air :
Dimana F adalah hambatan yang dialami oleh bola sangat kecil dengan
keceptan v. Rumus Stokes hanya berlaku bila Reynolds untuk aliran kurang
Dimana d adalah diameter dari bola. Dengan kata lain, rumus Stokes
hanya berlaku pada kecepatan sangat kecil, tetapi bagaimana kecilnya juga
bahwa Re 1 aliran melalui bola adalah viskos dan hambatan pada gerakan
turbulen dan hambatan pada gerakan adalah campuran dari gesekan dan
Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar Bob
dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengan-tengah.
zat yang ditekan keluar memadat.Hal ini disebut aliran sumbat (Bird, 1993).
didalam ruang sempit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang
f. Viscometer hoppler
Pada viscometer ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh
sebuah bola logam untuk melewati cairan setinggi tertentu. Suatu benda
Vmax = h / t
Dimana :
1) Suhu
viskositas akan turun, dan begitu sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya
gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan
menurun kekentalannya.
2) Konsentrasi larutan
dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikrl semakin
adanya solute yang berat akan menghambat atau member beban yang berat pada
4) Tekanan
kita
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sistem yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu cairan, makin besar
Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari
partikel. ( Moechtar,1990).
Fluida adalah gugusan molukel yang jarak pisahnya besar, dan kecil untuk
zat cair. Jarak antar molukelnya itu besar jika dibandingkan dengan garis tengah
pembuluh darah vena; Proses penggorengan ikan (semakin tinggi suhunya, maka
semakin kecil viskositas minyak goreng); Mengalirnya air dalam pompa PDAM
3.2 Saran
dapat pada buku yang membahas viskositas secara detail. Sekian yang dapat kami
Wassalaamu’alaikum.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi :
http://www.brookfieldengineering.com/education/learn-about-viscosity.asp
http://mipa-farmasi.blogspot.com/2012/02/viskositas-dan-rheologi.html