OLEH:
J1A119206
KENDARI
2020
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT.yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. yang
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT.atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah BIOMEDIK ( MIKROBIOLOGI DAN
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Pustaka 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Morfologi Virus 4
4. HIV/AIDS 14-22
3. Corona/Covid-19 23-28
A. Kesimpulan 49
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
biologis, virus hanya dapat bereproduksi dalam material hidup dengan menginvasidan
memanfaatkan sel mahluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk
gangguan atau penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus tertentu. Tetapi masih banyak
orang tua yang belum mengetahui cara untuk mengetahui jenis gangguan atau penyakit
apa yang di alami anak-anak secara dini, sehingga dalam pengobatan masih banyak orang
dinding sel yang mengandung kitin, selulosa atau keduannya.Sebagian besar dari 100.000
spesies jamur yang telah diketahui sangat saprofit, hidup pada bahan organic mati, yaitu
penyakit pada manusia, dan lebih kurang sebanyak itu menyebabkan penyakit pada hewan,
sebagian besar dari pada itu berupa penyakit yang tidak berarti pada kulit atau anggota
tubuh.Akan tetapi, lebih dari 8.000 spesies jamur dapat menyebabkan penyakit pada
tanaman.Semua tumbuhan diserang oleh beberapa jenis jamur, dan setiap jenis parasit
C. Tujuan Pustaka
A. Pengertian Virus
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan
utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh sebuah
merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup Aseluler (bukan
merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri
makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup.Virus
adalah parasite berukuran microskopik yang menginfeksi sel organisme biologis, virus
hanya dapat bereproduksi dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
mahluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi
sendiri.Dari dulu hingga sekarang, anak-anak sering mengalami suatu gangguan atau
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus tertentu. Tetapi masih banyak orang tua yang
belum mengetahui cara untuk mengetahui jenis gangguan atau penyakit apa yang di alami
anak-anak secara dini, sehingga dalam pengobatan masih banyak orang tua yang salah
dalam pengobatan.
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi
tak berdaya.Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA,
tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik
protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan
menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel
tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).Penelitian
mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat
pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-
bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa
penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah
disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di
getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh
bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Ada
1. Morfologi Virus
b. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20
c. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA).
d. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi.
Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk
e. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut
ekor.
2. Struktur Virus
Bentuk struktur virus kapsid membungkus materi genetik dari virus yang secara umum
dengan struktur heliks atau ikosahedral. Berikut ini adalah bentuk-bentuk kapsid virus:
a. Ikosahedral
dimensi yang memiliki 20 sisi).Bentuk ini sangat mudah dikenali karena bentuknya
yang simetris.Contoh virus dengan bentuk kapsid ini adalah virus demam dengue
b. Prolat
c. Helikal.
Pada virus ini, genom asam nukleat melilit di dalam kapsid protein
d. Kompleks.
Virus ini tersusun dari berbagai protein berbeda yang bekerja sama untuk
kedalamnya. Contoh virus dengan struktur ini adalah Bacteriofage T4, ingat bahwa
bakteriofage memiliki kepala berbentuk prolat, dan struktur lain (leher dan kaki). Hal
e. Berselubung.
lipid yang dikenal dengan nama selubung virus. Selubung ini berguna untuk
menghindari sistem kekebalan tubuh, sehingga virus dapat menginfeksi
inangnya.Contoh dari virus dengan struktur berselubung adalah Influenza virus dan
HIV.
3. Karakterisasi Virus.
a.Virus berukuran sangat kecil
atau sekitar 50 kali lebih kecil dibanding bakteri.Karena ukurannya sangat kecil, virus
tak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya seperti yang biasa kita gunakan dalam
kecil inilah yang memungkinkan virus mampu hidup dan berkembang bahkan
didalam sel yang paling kecil sekalipun.Virus bahkan dapat hidup dan menempel pada
Daur hidup virus sangat bervariasi antar spesies, namun secara umum terdapat
lima tahap utama dalam daur hidup virus, yaitu: tahap penempelan, tahap injeksi,
kumparan atau spiral), ikosahedral (dibentuk dari 20 segitiga sama sisi yang
berbentuk kompleks.
Selain itu, virus bisa dikelompokkan sebagai benda mati sebab virus
memiliki susunan asam nukleat di dalam tubuhnya. Dengan keunikannya ini, virus
disebut sebagai benda peralihan (antara hidup dan mati) yang ketika berada diluar
organisme akan terkristalisasi, namun akan hidup kembali saat menemukan organisme
Selain mengenal morfologi, struktur dan karakterisasi virus, kita juga harus
mengetahui lebih jauh lagi bagaimana proses virus terbentuk hingga berada pada tuuh
makhluk hidup atau biasa disebut dengan patogenesis virus serta jenis-jenis virus.
1. Patogenesis Virus.
a. Pertahanan inang
merupakan invasi inang oleh mikroba yang memperbanyak dan berasosiasi dengan
pertahanan inang diperlemah (contoh E. coli menginfeksi saluran urin ketika sistem
dengan sistem imun normal.Namun pasien dengan sistem imun rendah seperti pasien
epitel.Sel epitel pipih berlapis kulit sangat sulit ditembus oleh mikroba.Pada
permukaan kulit berkembang bakteri flora normal dan dapat berkompetisi dengan
mikroba patogen.Sel epitel mukosa berkembang dan membelah dengan cepat. Hanya
dalam waktu 36—48 jam sel epitel baru dapat bekerja efektif mengantikan sel epitel
lama. Pada lapisan mukosa juga dijumpai substansi pelindung (lisosim, laktoferin,
bebas dalam darah dan jaringan sangat dibutuhkan oleh bakteri meskipun dalam
eosinofil turut serta.Aktivitas fagositosis terhambat jika jumlah bakteri sangat banyak
dan memiliki faktor virulensi, sehingga mampu bertahan terhadap aktivitas lisosim
bakteri.Selama interaksi sel bakteri dengan makrofag, sel T dan sel B atau antibodi
disebabkan oleh faktor toksis yang dilepaskan oleh limfosit, makrofag, dan neutrofil
pada lokasi infeksi.kebanyakan respons inang sangat kuat, sehingga jaringan inang
Semua sel yang terlibat dalam sistem kekebalan berasal dari sumsum
neutrofil, monosit. Sementara sel punca yang lain progenitor limfoid merupakan
Respons inflamasi tubuh merupakan salah satu sel tubuh yang timbul
sebagai akibat invasi mikroba pada jaringan. Respons ini terdiri dari aktivitas sel-sel
kompleks baik yang dihasilkan oleh sel (sitokin) maupun yang terdapat dalam
fagosit) berfungsi pada proses awal untuk membunuh mikroba, dan mediator kimia
dapat meningkatkan fungsi ini. Mediator kimia ini akan berinteraksi satu dengan
lainnya, juga dengan sel radang seperti komponen sistem imun serta fagosit, baik
leukotrien dan fosfolipid lainnya yaitu mediator yang merupakan hasil metabolit
merupakan mekanisme sel tubuh, tetapi sukar dibuktikan. Mikroba tertentu memang
tidak dapat hidup pada suhu panas tetapi suhu tubuh yang tinggi akan memberikan
Protein fase akut seperti C-reactive protein (CRP), protein yang mengikat
oleh hati sebagai respons terhadap inflamasi. Peranannya dapat sebagai stimulator
kuat dalam respons inflamasi. Limfokin ini dan sebagian diantaranya juga disekresi
hematopoietik, serta mengaktivasi neutrofil dan sel endotel. Sel radang yang ada
akan memfagosit mikroba, sedangkan monosit dan makrofag juga akan memfagosit
debris pejamu dan patogen yang tinggal sebagai hasil penyerangan enzim neutrofil
dan enzim lainnya. Fungsi makrofag akan ditingkatkan oleh faktor aktivasi makrofag
seperti komponen C3b, interferon γ dan faktor aktivasi makrofag yang disekresi
limfosit.
tahapan kedua berupa pertahanan spesifik yang dirangsang oleh antigen mikroba itu
sendiri, atau oleh antigen yang dipresentasikan makrofag.Tahapan ini terdiri atas
imunitas humoral dan imunitas selular. Imunitas humoral yang diperankan oleh
antibodi yang dihasilkan oleh sel plasma sebagai hasil aktivasi antigen mikroba
tidak menjadi toksis lagi. Antibodi juga akan menetralkan mikroba sehingga tidak
infeksius lagi. Antibodi juga bersifat sebagai opsonin, sehingga memudahkan proses
fagositosis mikroba (lihat bab tentang imunitas humoral). Antibodi juga berperan
dalam proses ADCC (Antibody Dependent Cell Cytotoxicity) baik oleh sel Tc
maupun sel NK sehingga terjadi lisis sel yang telah dihuni mikroba. Antibodi juga
dapat mengaktifkan komplemen untuk melisis mikroba. Imunitas selular yang
diperankan oleh limfosit T melalui limfokin yang dilepas sel T akan meningkatkan
produksi antibodi oleh sel plasma, fungsi sel fagosit untuk memfagosit mikroba; dan
sel NK untuk melisis sel yang dihuni virus. Limfokin juga meningkatkan proliferasi
dan diferensiasi sel prekursor Tc serta fungsi sel Tc untuk melisis sel yang dihuni
Imunitas selular adalah mekanisme utama tubuh untuk terminasi infeksi mikroba
Tahapan terakhir ini terdiri atas peningkatan respons imun baik melalui
fagositosis. Sel makrofag dan limfosit T terus memproduksi faktor yang selanjutnya
akan meningkatkan lagi respons inflamasi melalui ekspresi molekul adesi pada
fagositosis dan lisis, sehingga infeksi dapat teratasi. Respons imun yang
terkoordinasi yang melibatkan sel T, antibodi, sel makrofag, sel PMN, komplemen
2. Jenis-jenis Virus
a. Berdasarkan Asam Nukleatnya Virus dibedakan menjadi:
Parvoviruses
1) Virus bentuk Ikosahedral. Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama
sisi, dengan sumbu rotasi ganda, contohnya virus polio dan adenovirus.
2) Virus bentuk Heliks. Menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu
struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai
dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA
3) Virus bentuk Kompleks. Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih
lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh virus pox (virus cacar) yang
dan mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus
2) Virus tumbuhan
Virus TMV(Tobaco mosaic Virus), dan Virus yang parasit pada sel
tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan: Tobacco Mozaic Virus
3) Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus
Adapun beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya adalah sebagai berikut:
1. HIV/AIDS
a. Pengertian HIV/AIDS
Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom)
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus
HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV,
HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang
terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah
terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air
susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun
oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-
menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS bekerja
sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih
dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Dengan
demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah.
AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak 2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada
tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di antaranya adalah anak-anak.
HIV/AIDS.Penderita AIDS adalah individu yang terinfeksi HIV dengan jumlah CD4
< 200µL meskipun tanpa ada gejala yang terlihat atau tanpa infeksi oportunistik.HIV
ditularkan melalui kontak seksual, paparan darah yang terinfeksi atau sekret dari
kulit yang terluka, dan oleh ibu yang terinfeksi kepada janinnya atau melalui
laktasi.Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang disebut HIV
Associated Virus (LAV) atau Human T-Cell Leukimia Virus (HTL-III) yang juga
kedalam sel pejamu (Nurrarif & Hardhi, 2015).Penyebab adalah golongan virus retro
yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). Transmisi infeksi HIV dan
1) Periode jendela: lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada
gejala.
2) Fase infeksi HIV primer akut: lamanya 1 – 2 minggu dengan gejala flu like
illness.
3) Infeksi asimtomatik: lamanya 1 – 15 atau lebih tahun dengan gejala tidk ada.
4) Supresi imun simtomatik: diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat malam
hari, berat badan menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi
mulut.
5) AIDS: lamanya bervariasi antara 1 – 5 tahun dari kondisi AIDS pertama kali
ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai sistem
glikoprotein (g.p120) pada selubung HIV berikatan dengan reseptor spesifik CD4
yang terdapat pada permukaan sel target. Limfosit CD4+ merupakan target utama
infeksi HIV karena virus mempunyai afinitas terhadap molekul-molekul gp120 dari
imun yang progresif.Interaksi gp120 HIV dengan CD4 mengakibatkan terjadi ikatan
antara HIV dan sel target.Ikatan semakin diperkuat dengan kehadiran ko-reseptor
memperantai masuknya virus ke dalam sel target.Melalui gp41 terjadi fusi membran
HIV dengan membran sel target. Fusi antar kedua membran memungkinkan seluruh
isi sitoplasma HIV termasuk enzim reverse trancriptase dan inti masuk ke dalam
sitoplasma sel target. Setelah masuk ke dalam sel target, HIV melepaskan single
strain RNA
dan enzim reverse trancriptase untuk mensintesis DNA lagi sehingga menjadi double
strand DNA yang disebut sebagai provirus. Provirus masuk ke dalam nukleus,
ini menyebabkan provirus menjadi tidak aktif untuk melakukan transkripsi dan
laten tersebut memerlukan proses aktivasi dari sel host. Bila sel host ini teraktivasi
oleh induktor seperti antigen, sitokin, atau faktor lain maka sel akan memicu nuclear
factor sehingga menjadi aktif dan berikatan pada 5’LTR (Long Terminal Repeats)
menjadi RNA yang secara struktur berfungsi sebagai RN genomik dan RNA.RNA
baru.Inti ini membentuk tonjolan pada permukaan sel dan kemudian polipeptida
mengalami deferensiasi fungsi yang dikatalisasi oleh enzim protese menjadi protein
dan enzim yang fungsional. Inti virus baru dilengkapi dengan bahan selubung yaitu
kolesterol dan glikolipid dari permukaan sel host guna membentuk envelope. Dengan
demikian akhirnya terbentuk virus baru yang lengkap dan matur. Virus yang matur
ini keluar dari sel target untuk menyerang sel target berikutnya. Dalam satu hari
replikasi HIV dapat menghasilkan virus baru, jumlahnya dapat mencapai 10 miliar.
Secara perlahan tetapi pasti limfosit T penderita akan tertekan dan semakin
menurun dari waktu ke waktu akibat proses kematian sel limfosit yang terinfeksi
tersebut. Penurunan jumlah limfosit T CD4 secara dramatis dari normal berkisar 600-
1200 sel/mm3 menjadi 200/mm3 atau lebih rendah lagi. Semua mekanisme tersebut
Sindrom AIDS pertama kali dilaporkan dari Amerika Serikat pada tahun
1981. Sejak saat itu jumlah Negara yang melaporkan kasus AIDS meningkat yaitu 8
negara pada tahun 1981 ada 53 negara, dan 153 pada tahun 1996, begitu pula
halnya dengan jumlah kasus AIDS meningkat cepat, pada tahun 1981 sebanyak 185
kasus menjadi 237.100 kasus pada tahun 1990 dan tahun 2013 sebanyak 35,3 juta
kasus. Menurut para ahli epidemiologi Internasional, di Amerika Serikat dan Eropa
bagian Utara epidemi terutama terdapat pada pria yang berhubungan seksual dengan
pria, sementara di Eropa bagian Selatan dan Timur, Vietnam, Malaysia, India Timur
Laut, dan Cina insidensi tertinggi adalah pada pengguna obat suntik. Di Afrika,
Amerika Selatan dan sebagian besar Negara di Asia Tenggara jalur penularan yang
pada tahun 2012 jumlah kasus HIV/ AIDS ada 39 ribu jiwa, sementara itu 3.541
kasus baru muncul pada Januari- September 2012, dengan kematian 100.000 orang
dan pada tahun 2015 menjadi 1.000.000 orang dengan kematian 350.000 orang.
Penularan dari sub-populasi berperilaku berisiko kepada istri atau pasangannya akan
terus berlanjut. Di Timor Leste kasus HIV/AIDS pertama kali dilaporkan pada
tahun 2003, dengan total kumulatif 235 kasus positif HIV, kasus tersebut dilaporkan
kepada bagian program Surveilans Nasional pada Desember 2011, di antaranya 51%
terjadi pada umur antara 15-49 tahun dan 8% pada anak-anak dibawah umur 5 tahun,
di antara kasus yang dilaporkan 43% positif HIV pada laki-laki sedangkan pada
wanita 57%, hampir semua yang ditemukan hidup dengan HIV berada di daerah
perkotaa terutama di Ibu kota DiliPada epidemiologi AIDS akan diuraikan mengenai
yang muda mengalami mutasi, sehingga sulit membuat obat yang dapat
membunuh virus tersebut. Virus HIV sangat lemah dan muda mati di luar
tubuh.HIV termasuk virus yang sensitif terhadap pengaruh lingkungan seperti air
Afrika maupun di Asia tidak jauh berbeda.Kelompok terbesar berada pada umur
15-45 tahun, mereka termasuk kelompok umur yang aktif melakukan hubungan
tinggi adalah mereka yang melakukan hubungan seksual dengan banyak mitra
seks, kaum homoseksual atau biseksual. Di Cina 2009-2010 ada 57,9% 2011-2012
dominan transmisi HIV di Cina, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki
(LSL) antara kelompok usia 21-30 tahun yang sudah menikah 42,4%, sedangkan
HIV/AIDS pada laki-laki umur 25-44 tahun adalah: transfusi darah (pendonor
maupun penerima), penggunaan narkoba, kebiasaan konsumsi alkohol,
pelayanan kesehatan.
1) Fase 1 Umur infeksi 1 – 6 bulan (sejak terinfeksi HIV) individu sudah terpapar
dan terinfeksi. Tetapi ciri – ciri terinfeksi belum terlihat meskipun ia melakukan
tes darah. Pada fase ini antibody terhadap HIV belum terbentuk. Bisa saja
sembuh sendiri).
2) Fase 2 Umur infeksi: 2 – 10 tahun setelah terinfeksi HIV. Pada fase kedua ini
individu sudah positif HIV dan belum menampakkan gejala sakit. Sudah dapat
menularkan pada orang lain. Bisa saja terlihat/mengalami gejala – gejala ringan,
3) Fase 3 Mulai muncul gejala – gejala awal penyakit. Belum disebut gejala AIDS.
Gejala – gejala yang berkaitan antara lain keringat yang berlebihan pada waktu
malam, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yang tidak
sembuh – sembuh, nafsu makan berkurang dan badan menjadi lemah, serta berat
badan terus berkurang. Pada fase ketiga ini sistem kekebalan tubuh mulai
berkurang.
4) Fase 4 Sudah masuk fase AIDS. AIDS baru dapat terdiagnosa setelah kekebalan
tubuh sangat berkurang dilihat dari jumlah sel T nya. Timbul penyakit tertentu
yang disebut dengan infeksi oportunistik yaitu TBC, infeksi paru – paru yang
sariawan, kanker kulit atau sarcoma kaposi, infeksi usus yang menyebabkan diare
parah berminggu – minggu, dan infeksi otak yang menyebabkan kekacauan
Secara umum Lima cara pokok untuk mencegah penularan HIV (A, B, C,
Pecandu yang IDU dapat terbebas dari penularan HIV/AIDS jika: mulai berhenti
obat-obatan terlarang dan jarum suntik, tato dan tindik, tidak melakukan kontak
langsung percampuran darah dengan orang yang sudah terpapar HIV, menghindari
perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat dan tidak bertanggung
jawab.
Untuk menahan lajunya tahap perkembangan virus beberapa obat yang ada
Stavudine.Obat infeksi oportunistik adalah obat yang digunakan untuk penyakit yang
muncul sebagai efek samping rusaknya kekebalan tubuh. Yang penting untuk
a. Pengertian Corona
ini disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan pertama kali pada akhir
mengonfirmasi kebenaran adanya virus baru ini pada badan kesehatan dunia, WHO,
pada 7 Januari 2020.Virus ini pertama kali diperkenalkan sebagai novel coronavirus
2019 (2019-nCoV). Novel berarti baru, sehingga memiliki arti bahwa ini adalah
virus corona yang baru ditemukan dan belum pernah menginfeksi ke orang
lain.Awalnya, virus penyebab Covid-19 ini diduga menular dari hewan kelelawar
dan ular ke manusia.Tempat penularan pertama diduga terjadi di pasar hewan liar
meyakini bahwa virus ini telah bermutasi lagi dan dapat menyebar dari manusia ke
SARS-CoV-2.
Maret 2020.Indonesia sendiri termasuk ke dalam salah satu negara yang “menyusul”
negara-negara lain dalam wabah ini. Presiden Republik Indonesia melalui kepala
Corona Virus atau Covid-19 sebagai bencana nasional pada 14 Maret 2020.
b. Etiologi Corona
jenis baru yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus corona
baru ini kemudian diberi nama SARS-CoV-2.Journal of Medical Virology
menyebutkan bahwa kasus awal penyakit ini diakibatkan oleh paparan daging hewan
liar di pasar makanan laut Huanan, yang juga menjual hewan-hewan liar, seperti
menginfeksi manusia pada akhir Desember 2019 adalah berasal dari ular.Pada awal
kemunculannya, kasus ini diyakini menular dari melakukan kontak langsung dengan
hewan pembawa coronavirus.Meski begitu, jumlah infeksi yang kian meluas bahkan
di luar Tiongkok diyakini bahwa Covid-19 menular dari manusia ke manusia melalui
cairan yang dikeluarkan oleh sistem pernapasan (droplets).Air liur yang keluar saat
1) Melalui droplets (cairan/liur yang keluar saat batuk dan bersin tanpa menutup
c. PatofisiologiCorona
kapasitas SARS-CoV-2 untuk infeksi sel manusia.Beberapa residu kritis lain dari
juga berpotensi mengenali ACE 2 dari beragam spesies hewan yang menggunakan
spesies hewan ini sebagai inang perantara. Pada penelitian 41 pasien pertama
pneumonia COVID-19 di Wuhan ditemukan nilai tinggi dari IL1β, IFNγ, IP10, dan
MCP1, dan kemungkinan mengaktifkan respon sel T-helper-1 (Th1). Selain itu,
ICU ditemukan konsentrasi lebih tinggi dari GCSF, IP10, MCP1, MIP1A, dan TNFα
peningkatan sekresi sitokin T-helper-2 (seperti IL4 dan IL10) yang berperan dalam
d. Epidemiologi Corona
yang serupa atau sedikit lebih awal. Wabah penyakit pertama kali terdeteksi di Kota
di Wuhan dan sekitarnya, dengan 69.268 kasus per 15 Februari 2020. Pada 30
Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap
diremehkan pasien.Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau
sebelumnya.Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19: Batuk, Letih,
Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh. Secara umum merasa tidak enak
badan.Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19: Kesulitan bernapas,
2-10 hari setelah kontak dengan virus.Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal
Coronavirus dan gejalanya baru muncul sekitar 24 hari. Untuk membedakan ciri-ciri
awal Corona dan flu biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu dalam 14
hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus Corona, Sempat kontak
dengan pasien yang mengalami infeksi Corona. Kasus infeksi virus Corona atau
COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah dengan cara yang sederhana.
f. Pencegahan Corona
1) Cuci tangan
Saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan selama 20
detik. Jika tak ada air dan sabun bisa dengan hand sanitizer dengan kandungan
alkohol minimal 60 persen. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah
beraktivitas.
sebaiknya gunakan tisu atau lengan baju dan segera cuci tangan setelahnya.
3) Hindari keramaian
sembarangan menyentuh wajah, hidung, dan mata, apalagi bila belum cuci tangan.
pencegahan ini dilakukan, jangan lupa gunakan masker saat beraktivitas di luar
rumah.
g. Pengobatan Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan
2) Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita.
B. Pengertian Jamur
dinding sel yang mengandung kitin, selulosa atau keduannya.Sebagian besar dari 100.000
spesies jamur yang telah diketahui sangat saprofit, hidup pada bahan organic mati, yaitu
penyakit pada manusia, dan lebih kurang sebanyak itu menyebabkan penyakit pada hewan,
sebagian besar dari pada itu berupa penyakit yang tidak berarti pada kulit atau anggota
tubuh.Akan tetapi, lebih dari 8.000 spesies jamur dapat menyebabkan penyakit pada
tanaman.Semua tumbuhan diserang oleh beberapa jenis jamur, dan setiap jenis parasit
Beberapa jenis jamur dapat tumbuh dan memperbanyak diri hanya apabila tetap
hubungan dengan tumbuhan inangnya selama hidupnya, jamur yang demikian dikenal
dengan parasit obligat atau biotrof. Jenis yang lain membutuhkan tumbuhan inang untuk
sebagian daur hidupnya tetap dapat menyelesaikan daurnya pada bahan organik mati
maupun pada tumbuhan hidup, jamur yang demikian disebut parasit nonobligat (Agrios,
1996). Jamur yang beranekaragam jenisnya tersebut biasanya hidup secara berkelompok
walaupun ada yang hidup secara soliter atau sendiri.Salah satu kelompok jamur yang dapat
dilihat secara kasat mata karena ukuran basidiokarpnya (tubuh buah) yang besar termasuk
yang tumbuh dalan aneka bentuk, warna dan ukuran.Jamur dari divisio Basidiomycota
merupakan jamur yang tumbuh secara alami di lingkungan sekitar kita, baik itu di tanah
dan di kebun.Dari aneka jamur Basidiomycota yang dapat ditemukan ada yang
Jamur mempunyai tubuh mulai dari yang sederhana yaitu1 sel atau uniseluler,
kemudian bentuk serat atau filamen sampai dengan bentuk yang lengkap, artinya sudah
menyerupai jaringan lengkap seperti halnya pada tanaman biasa.Kehidupan jamur dapat
menjadi jasad yang saprofitik ataupun jasad yang parasitik.Kalau kemudian kehidupan
jamur ditelaah dari segi sifat kehidupan mikroba secara umum, ternyata jamur termasuk
sumber lain yang sudah ada, misalnya dari kotoran/buangan, dari tanaman ataupun hewan
yang sudah mati, dan sebagainya. Jamur dikelompokkan dalam dunia jamur (fungi) atau
Mycetae.Diantara sekitar 100.000 jenis jamur, sebagai besar melalui hidup sebagai
kurang 50 jenis menyebabkan penyakit pada manusia, dan 50 jenis menyebabkan penyakit
8.000 jenis jamur dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan.morfologi, struktur dan
1. Morfologi Jamur
berfilamen dan multiseluler, khamir berupa sel tunggal dengan pembelahan sel melalui
pertunasan struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya.Ada jamur yang satu sel,
misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang
sel kamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil
tiddak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangay beragam ukuranya, berkisar antara
berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola.Setiap
spesies mempunyai bentuk yang khas.Tubuh atau talus, pada dasarnya memiliki dua
bagian : miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan
kumpulan beberapa filament yang dianmakan hifa.Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10µm,
dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati
ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan
tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik
dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria
sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang
memungkinkan perpindahan nucleus atau sitoplasma dari satu ruang ke ruang lain.
Sungguhpun setiap ruang suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane
sebagaimana halnya pada sel yang khas.Septet dengan sel-sel multinukleat.Septum
membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari satu nucleus dalam setiap ruang.
2. Struktur Jamur
Tubuh jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki dinding sel dan
zat kitin.Zat kitin tersusun atas polisakarida yang mengandung nitrogen, bersifat kuat,
tetapi fleksibel. Zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin yang ditemukan pada
kerangka luar serangga atau Arthropoda lain. Fungi tidak memiliki klorofil, oleh karena
buah.Hifa merupakan struktur menyerupai benang yang terdiri atas satu atau banyak sel
yang dikelilingi dinding berbentuk pipa.Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-
sekat antar sel yang disebut septa. Septa memiliki celah atau pori yang cukup besar
sehingga organel sel dapat mengalir dan suatu sel ke sel lainnya. Sel jamur mengandung
organel eukariotik, antara lain mitokondria, ribosom, dan inti sel (nukleus).Pada
beberapa jenis jamur lainnya, hifa tidak memiliki sekat sehingga disebut asepta. Oleh
karena tidak memiliki sekat, hifa jamur asepta merupakan massa sitoplasma yang
panjang dan mengandung ratusan hingga ribuan nukleus; disebut hifa senositik. Jumlah
inti sel yang banyak merupakan hasil pembelahan inti sel yang berulang ulang tanpa
sebagai alat penyerap nutrisi. Diperkirakan, 10 cm3 tanah organik yang subur dapat
ditumbuhi hifa jamur berdiameter 10 µm sepanjang 1 km. Jamur yang hidup parasit
pada organisme lain memiliki hifa yang termodifikasi menjadi haustorium. Haustorium
adalah ujung hifa yang menembus jaringan inang dan berfungsi untuk menyerap sari
3. Karakterisasi Jamur
Baik jamur yang bersahaja maupun jamur yang tingkat tinggi tubuhnya
mempunyai ciri yang khas, yaitu berupa benang tunggal bercabang-cabang yang padat
menjadi satu.Ciri kedua ialah, jamur tidak mempunyai klorofil, sehingga hidupnya
Sebagian besar jamur mempunyai tubuh vegetatif seperti tumbuhan yang lebih kurang
mempunyai dinding sel yang jelas. Tubuh jamur disebut miselium, dan cabang-cabang
tunggal atau filament dari miselium disebut hifa.Umumnya tebal hifa atau miselium
seragam. Beberapa jenis jamur diameter hifanya hanya 0,5 m, sedangkan jamur yang
lain tebalnya dapat lebih dari 100 m. Panjang miselium pada beberapa micrometer,
tetapi ada jenis jamur lain yang dapat menghasilkan benang miselium sepanjang
beberapa meter (Agrios, 1996). Habitat adalah tempat yang mempunyai sumber nutrien
sesuai sebagai tempat tumbuh dan perkembangan jamur.Kehadiran jamur pada suatu
substrat mungkin bersifat normal, yang artinya jamur tersebut selalu didapatkan.Tetapi
mungkin bersifat transien (sementara) yang disebabkan oleh pengaruh luar. Pengaruh
luar yang dimaksud adalah antara lain adanya penambahan bersama bahan lain, terbawa
oleh hewan ataupun terbawa bersama peralatan dan benda-benda lainnya.Pada beberapa
jamur, miselium terdiri atas banyak sel yang mengandung satu atau dua inti per sel
(celluer).
dan keseluruhan miselium berupa satu sek multi inti yang bersambung, tubular (seperti
pipa), bercabang atau tidak bercabang atau miselium tersebut dibagi oleh dinding
melintang (septa), setiap sigmen menjadi hifa multi inti. Pertumbuhan miselium terjadi
pada ujung hifa Sebagian besar jamur berkembang baik dengan spora. Spora mungkin
di bentuk secara aseksual (melalui produksi dengan pemisahan miselium, sel yang
terspesialisasi, spora, tahap melibatkan kariogami dan miosis) atau sebagai hasil proses
seksual. Reproduksi seksual terjadi pada sebagian besar jamur. Beberapa diantaranya,
dua sel (gamet) yang sama ukuran dan bentuknya bersatu dan menghasilkan zigot, yang
disebut zigospora. Pada sekelompok besar jamur tidak diketahui reproduksi secara
seksual, baik karena jamur tersebut tidak mempunyai reproduksi secara seksual atau
karena belum ditemukan. Nampaknya jenis jamur tersebut hanya berkembang biak
secara aseksual.
Selain morfologi, struktur dan karakterisasi jamur ada juga dikenal dengan
1. Patofisiologi Jamur
a. Tahap Akuisisi
Candida albicans.
yang telah masuk melalui akuisisi dapat menetap, berkembang, dan membentuk
populasi dalam rongga mulut.Hal itu berkaitan erat dengan interaksi antara sel
jamurdengan sel epitel rongga mulut hostpes.Pergerakan saliva yang terjadi secara
terus menerus mengakibatkan sel Candida albicans tertelan bersama saliva dan
keluar dari dalam rongga mulut karena saliva memiliki kemampuan untuk
dibanding akuisisi maka tidak terjadi kolonisasi. Apabila penghilangan sama banyak
dengan akuisisi maka agar terjadi kolonisasi diperlukan faktor predisposisi. Apabila
penghilangan lebih kecil dibanding akuisisi maka Candida Albicans akan melekat
dan bereplikasi, hal ini merupakan awal terjadinya infeksi. Beberapa faktor
predisposisi seperti pemakaian gigi palsu, khususnya jika mengakibatkan rasa sakit
dan diiringi kondisi rongga mulut yang tidak bersih, dapat menjadi substrat bagi
Adhesi adalah interaksi antara sel Candida albicans dengan sel pejamu
inang. Enzim fosfolipase yang dimiliki oleh Candida albicans akan memberikan
menerus dapat menyebabkan luka lokal yang dapat digunakan sebagai jalan masuk
jamur.
2. Jenis Jamur
Jamur atau fungi dipelajari secara spesifi k di dalam cabang biologi yang
dalam 4 divisi.Dasar yang digunakan dalam klasifi kasi ini adalah persamaan ciri-
ciri.Salah satu ciri jamur adalah bereproduksi dengan spora, baik spora berfl agela
yang memiliki spora tidak berfl agela dimasukkan ke dalam Dunia Fungi dan dibagi
Basidiomycotina. Dasar klasifi kasi ketiga divisi tersebut adalah cara reproduksi
a. Zygomycotina
Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true fungi. Jenis jamur
yang terkenal dari kelompok ini adalah jamur hitam pada roti (black bread mold)
atau Rhizopus sp. Divisi Zygomycotina memiliki anggota yang hampir semuanya
hidup pada habitat darat, kebanyakan hidup sebagai saprofi t. Tubuhnya bersel
banyak, berbentuk benang (hifa) yang tidak bersekat, dan tidak menghasilkan spora
yang berflagella.
Reproduksi Zygomycotina terjadi secara aseksual dan seksual.Pada
dalam sporangium (kotak spora). Jika spora matang, sporangium akan pecah,
sehingga spora menyebar terbawa angin. Apabila spora tersebut jatuh di tempat
yang sesuai, maka spora akan tumbuh menjadi hifa baru.Reproduksi seksual atau
generatif dilakukan dengan cara konjugasi. Proses ini diawali ketika dua hifa yang
berlainan jenis, yakni hifa (+) dan hifa (-), saling berdekatan.
b. Ascomycotina
Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi yang
reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus (ascus = sac atau
tubuh buah yang disebut askorkarp atau askoma (kalau banyak disebut
sel-sel yang dipisahkan oleh septa sederhana.Tubuhnya ada yang berupa uniseluler
dan ada pula yang multiseluler.Hidup sebagai saprofi t dan parasit.Beberapa jenis
diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan makhluk hidup ganggang hijau-biru dan
dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang (hifa) yang bercabang-
cabang.Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi
menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa.Sedangkan ujung
tunas dan spora aseksual. Pembentukan tunas terjadi pada jamur uniseluler dan
spora aseksual pada jamur terjadi pada jamur multiseluler. Spora aseksual tersebut
terbentuk pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor dan sporanya disebut
c. Basidiomycotina
Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai the club fungi atau
yang sering disebut jamur pada umumnya (cendawan atau mushrooms).Jamur ini
basidiokarp (Gambar 5.22). Basidia tersebut bisa berkembang dalam bentuk seperti
insang, pori-pori, seperti gigi, atau struktur lain. Hifa dari Basiomycotina umumnya
dikaryotik (binukleat, dengan 2 inti) dan terkadang memiliki hubungan yang sa ling
bersekat dan memiliki tubuh buah (basi diokarp) yang panjang, berupa lembaran-
lembaran, yang berliku-liku atau bulat. Jamur ini umumnya hidup saprofi t dan
Basidiomycota dimulai dari spora basidium atau konidium yang tumbuh menjadi
membentuk miselium.Hifa-hifa yang berbeda, hifa (+) dan hifa (-), bersinggungan
pada masing- masing ujungnya dan melebur diikuti dengan larutnya masingmasing
dinding sel. Kemudian inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang lainnya,
sehingga sel tersebut memiliki 2 inti sel (dikariotik).Sel dikariotik tersebut akhirnya
terbentuk 4 inti haploid. Dan apabila mendapatkan lingkungan yang sesuai, inti
haploid tersebut akan tumbuh menjadi spora basidium, atau disebut juga spora
d. Deuteromycotina
sebagai jamur tidak sempurna atau the imperfect fungi.Jamur ini tidak mengalami
reproduksi seksual atau mereka menunjukkan tahap aseksual (anamorph) dari jamur
sampah”, tempat sementara untuk menampung jenis-jenis jamur yang belum jelas
Contohnya adalah Neurospora crassa yang saat ini dimasukkan ke dalam kelompok
pada hifa yang bebas.Beberapa jenis hidup pada dedaunan dan sisa-sisa tumbuhan
yang tenggelam di dasar sungai yang berarus deras. Beberapa kelompok yang lain
merupakan parasit pada protozoa dan hewan-hewan kecil lainnya dengan berbagai
cara. Beberapa jenis juga ditemui pada semut dan sarang rayap.Beberapa jamur
mati. Setelah itu jamur tersebut memproduksi rantai spora yang mungkin menempel
atau termakan oleh hewan-hewan lain yang akan menjadi korbannya. Cara lain
adalah dengan menangkap mangsanya dengan hifa yang dapat menusuk, dengan
menumpangi dan melekat pada amuba.Salah satu kelompok jamur penghuni tanah
ada yang mampu menangkap cacing nematoda dengan membentuk cincin hifa atau
hyphal loop. Ukuran cicin hifa tersebut lebih kecil dari ukuran tubuh nematode dan
run cing pada kedua ujungnya. Ketika nematoda memasukkan kepalanya ke dalam
cincin hifa, cacing tersebut cenderung berusaha keluar dengan bergerak maju, bukan
mundur, sehingga cacing tersebut justru terjebak pada kumparan hifa jamur
kurap atau panu.Karena hidup dikulit, kedua jamur tersebut sering disebut juga
sebagai dermatophytes. Jenis lain yang merupakan penyebab penyakit pada manusia
adalah Candida albicans. Jamur mikroskopis ini memiliki bentuk tubuh mirip ragi,
Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi
seksual pada jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifat uniseluler dan tidak
memiliki kloroplas.
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan
dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang
membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel bifl agellata yang
terjadi pada daur hidup jamur air.Sementara jamur sejati tidak memiliki fl
agella.Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa
tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air.Meraka hidup sebagai pengurai dan
berkoloni.Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang ikan yang
Phytoptora infestans.Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen (dapat
f. Myxomycotina
walaupun ada sebagian yang berwarna terang.Jamur ini bersifat heterotrof dan hidup
secara bebas. Tahapan memperoleh makan dalam siklus hidup jamur lendir
merupakan suatu massa ameboid yang disebut plasmodium. Plasmodium ini dapat
pseudopodia melalui tanah yang lembab, daun-daunan, atau kayu yang membusuk.
sebagai berikut:
1. Keputihan
a. Keputihan adalah kondisi ketika lendir atau cairan keluar dari vagina. Keputihan
merupakan cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembapan organ
diproduksi kelenjar vagina dan leher rahim akan keluar membawa sel mati dan
dialami setiap wanita berbeda-beda, mulai dari jumlah cairan yang keluar hingga
warna dan tekstur cairan. Keputihan normal terjadi setidaknya 6 bulan sebelum
tergolong tidak normal disebabkan oleh infeksi, baik karena jamur, bakteri
infeksi, keputihan juga dapat menjadi tanda dari kanker rahim atau leher
rahim.Bila keputihan yang dialami merupakan petanda dari kanker rahim, maka
chat gratis bersama dokter spesialis.Ada beberapa faktor yang membuat seorang
wanita rentan mengalami infeksi vagina dan menimbulkan keputihan, antara lain
dalam atau sekitar vagina, menipisnya dinding vagina akibat menopause, terlalu
Keputihan yang disertai gejala lain dapat menjadi pertanda adanya masalah pada
diwaspadai:
buang air kecil atau berhubungan seksual, serta muncul ruam di vagina.
keputihan abnormal yang muncul karena penyakit ini adalah adanya lendir
berwarna kuning atau kehijauan. Selain itu, gejala lain yang ditimbulkan
adalah tekstur keputihan lebih encer, sakit di perut bagian bawah atau nyeri
panggul, nyeri saat buang air kecil, vagina berbau, dan perdarahan setelah
3) Keputihan berwarna abu-abu dan berbau, bisa jadi merupakan tanda Anda
keputihan berwarna dan berbau, wanita yang mengalami kondisi ini juga
akan merasakan gejala lain, yaitu nyeri saat buang air kecil dan vagina yang
terasa gatal.
4) Keputihan disertai demam, merupakan salah satu tanda bahaya yang harus
kuman yang menyebabkan infeksi. Kondisi ini merupakan hal yang perlu
diperiksakan ke dokter.
gejala keputihan yang tidak normal. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
b. Epidemiologi: sekret vagina sering tampak sebagai suatu gejala genital. Troporsi
perempuan yang mengalami flour albus bervariasi antara 1-15% dan hampir
seluruhnya memiliki aktifitas seksual yang aktif, tetapi jika merupakan suatu gejala
penyakit dapat terjadi pada semua umur. Seringkali fluor albus merupakan indikasi
suatu vaginitis, lebih jarang merupakan indikasi dari servisitis tetapi kadang
noninfeksi dari vaginitis meliputi atrofi vagina, alergi atau iritasi bahan
sendiri.Selain itu vaginitis seringkali asimptomatis dan dapat disebabkan lebih dari
biasanya, tidak berbau kuat, amis, anyir, atau busuk, berwarna bening atau putih susu
jernih, bertekstur lengket dan licin, bisa kental atau encer dan muncul cukup banyak
dengan tekstur licin dan basah beberapa hari di antara siklus haid atau selama
ovulasi. Namun, seberapa banyak jumlah cairan yang dikatakan normal bisa
bervariasi pada setiap orang. Ibu hamil umumnya memiliki cairan vagina yang lebih
banyak. Begitu pula wanita yang sudah aktif berhubungan seksual dan sedang
abnormal dan gejala lain yang menyertainya, warna keputihan bervariasi dari mulai
cairan vagina berbau tidak sedap, amis, anyir, busuk yang cukup menyengat, sekali
keluar, jumlah cairannya lebih banyak dari biasanya, vagina terasa gatal dan
terbakar, nyeri pada panggul, perdarahan di antara siklus haid, setelah, atau selama
c. Pencegahan:Jaga kebersihan vagina, ganti pakaian dalam, berikan ruang pada vagina,
keputihan yang tidak normal berlangsung lebih dari seminggu setelah pengobatan
kemerahan, pembengkakan, atau rasa perih saat buang air kecil, sebaiknya juga
penyebab keputihan.
2. Panu
Panu merupakan infeksi jamur pada kulit yang terbilang sangat umum. Pada
sebagian besar kasus, panu atau tinea versicolor lebih sering menyerang remaja dan usia
muda. Meski begitu, orang dewasa juga bisa saja terserang panu, terutama mereka yang
tinggal di iklim subtropis.Jamur mengganggu pigmentasi pada kulit, sehingga
ini dapat mempunyai warna lebih gelap atau terang.Sebagian besar panu terjadi pada
pundak, punggung, leher, dan dada.Hal yang perlu diperhatikan, masalah kulit ini tidak
sebagian besar terdapat pada kulit orang dewasa ini baru menimbulkan masalah saat
6) Pemakaian krim, salep, atau pakaian yang membuat kulit tidak terpapar udara
7) Malnutrisi
yang hanya dapat dikultur pada media yang diperkaya dengan asam lemak berukuran
furfur, merupakan salah satu anggota dari flora kulit manusia normal (normal human
cutaneous flora) dan ditemukan pada bayi (infant) sebesar 18% sedangkan pada orang
dewasa mencapai 90-100%.Pityrosporon orbiculare, Pityrosporon ovale,
organisme yang biasa ditemukan pada penderita panu. Organisme ini dapat ditemukan
pada kulit yang sehat dan pada area kulit yang terkena penyakit kulit (cutaneous
disease). Pada penderita dengan penyakit klinis, organisme ini ditemukan baik pada
kasus panu dialami oleh orang yang sehat tanpa disertai penurunan sistem kekebalan
3) Immunosuppression.
4) Malnutrition.
5) Cushing disease.
furfur dapat juga menjadi patogen yang oportunistik. Organisme ini dipercaya juga
dermatitis atopik.
sering terjadi di daerah tropis dan mempunyai kelembaban tinggi. Walaupun kelainan
kulit lebih terlihat pada orang berkulitgelap, namun angka kejadian pitiriasis
pada pria dan wanitadalam jumlah yang seimbang. Di Amerika Serikat, penyakit ini
minyak)lebih aktif bekerja. Angka kejadian sebelum pubertas atau setelah usia
65tahun jarang ditemukan. Di negara tropis, penyakit ini lebih sering terjadi pada usia
padakulit dalam waktu yang lama akan menjadi tempat tumbuhnya panu
demikian, panu juga tidak menolak untuktumbuh di daerah mukadan anggota tubuh
d. Gambaran klinis :Warna putih akibat asam dari ragi yang tumbuh menyebabkan area
kulit yang terkena penyakiy kulit ini berubah warna. Bercak putih-putih yang muncul
1) Bercak berbentuk bulat dan berwarna putih, merah muda, merah, atau cokelat.
2) Bercak bisa lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
4) Bercak-bercak putih cenderung hilang selama cuaca dingin dan lebih buruk selama
e. Pencegahan :Jaga kebersihan tubuh dengan rutin mandi setelah beraktivitas atau
berlebihan, hindari paparan sinar matahari secara langsung dalam jangka waktu yang
cukup lama, gunakan tabir surya ketika kamu melakukan aktivitas di luar ruangan
f. Pengobatan :menggunakan krim anti jamur pada area yang mengalami penyakit
panu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut :
1. Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan
secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh
2. Morfologi virus merupakan ciri-ciri virus seperti virus bersifat aseluler dan bentuk
struktur virus kapsid membungkus materi genetik dari virus yang secara umum dapat
virus tak dapat hidup maupun berkembang tanpa adanya organisme lain.
5. Penyakit yang disebabkan oleh virus adalah HIV/AIDS merupakan sekumpulan gejala
dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang
menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain), serta corona merupakan Covid-19
merupakan singkatan dari Coronavirus disease 2019. Penyakit ini disebabkan oleh
virus corona yang baru ditemukan pertama kali pada akhir Desember 2019 di Wuhan,
Tiongkok.Serupa dengan penyakit akibat coronavirus lainnya, virus Covid-19 juga
7. Morfologi jamur terdiri dari kapang dan khamir, struktur tubuh jamur tersusun oleh sel-
sel eukariotik yang memiliki dinding sel dan zat kitin, serta karaterisasi jamur baik
jamur yang bersahaja maupun jamur yang tingkat tinggi tubuhnya mempunyai ciri
yang khas, yaitu berupa benang tunggal bercabang-cabang yang padat menjadi satu.
Ciri kedua ialah, jamur tidak mempunyai klorofil, sehingga hidupnya terpaksa
heterotrof.
9. Jenis-jenis jamur yang sporanya berflagela dikelompokan dalam Dunia Protista yaitu
Myxomycotina dan Oomycotina. Sedangkan yang memiliki spora tidak berfl agela
dimasukkan ke dalam Dunia Fungi dan dibagi menjadi 3 divisi, yaitu Divisi
10. Penyakit yang disebabkan oleh jamur adalah keputihan merupakan kondisi ketika
lendir atau cairan keluar dari vagina. Keputihan merupakan cara alami tubuh untuk
menjaga kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan, serta panu merupakan infeksi
jamur pada kulit yang terbilang sangat umum. Pada sebagian besar kasus, panu atau
11.
DAFTAR PUSTAKA
https://awnurul.wordpress.com/2016/12/09/makalah-virus/
https://www.tentorku.com/ciri-dan-karakteristik-virus/
https://www.gurupendidikan.co.id/struktur-tubuh-virus/
https://www.tentorku.com/bentuk-dan-struktur-tubuh-virus/
https://id.wikipedia.org/wiki/AIDS
http://repository.unimus.ac.id
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/virus-corona-covid-19-sars-cov-2/
https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-perkembangan-hingga-
isu-terkini
https://www.dosenpendidikan.co.id/ciri-ciri-jamur/