Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM IKM BLOK 17

SOSIALISASI DAN DISKUSI DENGAN MEDIA WHATSAPP GROUP

TOPIK : COVID-19 SECARA UMUM

Nama Kelompok:

1. Alda Dwi Rahayu 172010101030

2. Ari Primadanti 172010101067

3. Marwah Pradani R 172010101115

Dosen Pengampu : Adhista E. N., S.Km, M.P.H

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2020
A. Tujuan Praktikum
Sosialisasi dan diskusi online pada praktikum ini bertujuan untuk memberi
edukasi pada masyarakat terkait dengan pandemi Covid-19 sehingga masyarakat
awam yang terdiri dari mahasiswa non-kesehatan dan masyarakat umum dapat
lebih memahami tentang Covid-19.
B. Tema
Tema sosialisasi dan diskusi yang dipilih oleh kelompok kami adalah pembahasan
Covid-19 secra umum.
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : Minggu, 5 April 2020. Pukul 19.15-22.00 WIB


Tempat Pelaksanaan : Sosialisasi dan diskusi online melalui WhatsApp Group

D. Peserta

Peserta pada diskusi dan sosialisasi online via whatsapp ini adalah 28 orang yang
terdiri dari mahasiswa non-kesehatan dan masyarakat umum.

E. Materi

COVID-19

1. Definisi

Coronavirus Disease (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini
dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona dalah zoonosis (ditularkan antara hewan
dan manusia).

2. Epidemiologi

Di seluruh dunia

-Positif : lebih dari 1juta

-Meninggal : lebih dari 50ribu


Di indonesia :

Per tanggal 5 April 2020

-Positif : 2.273

-Meninggal : 198

Sembuh : 164

3. Etiologi

Coronavirus 2019

4. Patofisiologi
 Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di hewan.
Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host yang biasa
ditemukan untuk Coronavirus.
 Secara umum, alur Coronavirus dari hewan ke manusia dan dari manusia
ke manusia melalui transmisi kontak, transmisi droplet, rute feses dan oral.
 Virus masuk ke saluran napas atas kemudian bereplikasi di sel epitel
saluran napas atas (melakukan siklus hidupnya). Setelah itu menyebar ke
saluran napas bawah.
5. Gejala klinis

Gejala biasanya diawali dengan :

 Demam
 Sakit tenggorokan
 Batuk tidak berdahak
 Tidak dapat membau
 Pilek (tidak selalu)

Kemudian jika penyakit semakin para akan timbul gejala seperti :


 Batuk tidak berdahak yang terus-menerus
 Sesak
 Napas pendek
 Merasa lemas dan mudah lelah
 Mual muntah
6. Diagnosis
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
Dilakukan oleh tenaga medis yang berkompeten dalam bidangnya.
 Pemeriksaan Penunjang
o Pemeriksaan radiologi:
o foto toraks
o CT-scan toraks
o USG toraks
o Pemeriksaan spesimen saluran napas (Frekuensi pemeriksaan 2- 4 hari
sampai 2 kali hasil negative)
o Swab tenggorok
o RT – PCR
o Bronkoskopi
o Pungsi pleura sesuai kondisi
o Pemeriksaan darah
o Pemeriksaan feses dan urin (untuk investasigasi kemungkinan penularan)
7. Tatalaksana
 Isolasi pada semua kasus

Sesuai dengan gejala klinis yang muncul, baik ringan maupun sedang.
Pasien bed-rest dan hindari perpindahan ruangan atau pasien.

 Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)


Foto toraks untuk menilai perkembangan penyakit.
 Suplementasi oksigen
Pemberian terapi oksigen segera kepada pasien dengan SARS, distress
napas, hipoksemia atau syok.

 Terapi cairan

Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok

 Pemberian antibiotic empiric berdasarkan kemungkinan etiologi


 Lakukan pemantauan ketat pasien dengan gejala klinis yang mengalami
perburukan seperti gagal napas

8. Pencegahan

Untuk mencegah tertular Covid-19, kita harus menjaga kebersihan agar virus
tidak menempel dan menjaga daya tahan tubuh agar mampu melawan virus
yang telah menempel.

Caranya dengan:

1. Teratur mencuci tangan terutama setelah keluar rumah dan sebelum


makan. Cuci tangan dengan sabun selama 20 detik.

2. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak
bersih.

3. Hindari keramaian, jika harus ketempat ramai kenakan masker.

4. Jaga daya tahan tubuh dengan makan makanan sehat secara teratur,
olahraga teratur dan istirahat yang cukup.

5. Jaga kebersihan lingkungan dan barang yang sering disentuh, misalnya


dengan mengepel lantai, membersihkan kamar mandi dan membersihkan
ponsel secara teratur dengan kain yang dibasahi cairan sabun dan
antiseptik.
Pertanyaan

1. Bagaimana cara kita menyikapi berita hoax seputar covid-19? mungkin


apakah ada sumber tervalidasi yg dapat dipantau oleh masyarakat?

1. Hati-hati dengan judul provokatif.

Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya


dengan langsung menudingkan pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita
media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang
dikehendaki sang pembuat hoax.

2. Cermati alamat situs.

Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah
alamat URL situs dimaksud.

3. Periksa fakta

Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi
resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi
berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.

4. Cek keaslian foto

Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa
dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Dapat juga
pembuat berita palsu mengedit foto untuk memprovokasi pembaca shg kita harus
mengecek foto tersebut di google terlebih dahulu.

Situs resmi yang bisa diakses:

• Situs resmi WHO https://www.who.int/

• Peta penyebaran COVID-19 yang mendekati realtime oleh Johns Hopkins


University
https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd
40

299423467b48e9ecf6

• Kemenkes RI infeksiemerging.kemkes.go.id

• Update kasus JATIM http://infocovid19.jatimprov.go.id

• Update kasus JEMBER http://www.jemberkab.go.id/data-covid-19/

2. Jika pencegahan dengan olahraga, apa virus tidak menular diluaran


sana?

Pencegahan dengan olahraga memang dianjurkan dikarenakan apabila tubuh kita


dalam keadaan bugar/fit maka imun tubuh kita akan kuat shg dpt terhindar dari
penyakit, dan sebelum melakukan olahraga di luar ruangan kita harus tau kondisi
tubuh. Jika tubuh berada dalam kondisi sehat, kita bisa berolahraga di luar
ruangan. Sebaliknya, jika merasa kurang sehat, disarankan untuk berolahraga di
dalam ruangan. Saat kondisi tubuh kurang fit, daya tahan tubuh akan menurun dan
secara otomatis membuat rentan terserang penyakit.

Ketika berolahraga di luar ruangan maka kita harus tetap menjaga jarak selama
olahraga sekitar 1,5-2 meter dg orang lain. Selama olahraga, kita tdk
diperbolehkan menyentuh benda apapun seperti fasilitas olahraga yg ada di taman
kota, jangan menyentuh wajah setelah berolahraga, dan baju segera dicuci. Dan
juga lihat situasi dan kondisi wilayah kita saat ini, apabila disekitar tempat tinggal
kita banyak diantara warga setempat yg terinfeksi virus corona, maka lebih baik
kita urungkan saja niat berolahraga di luar ruangan. Banyak juga olahraga yg dpt
dilakukan di dalam rumah.

3. Apa penyemprotan2 yang digalakkan di desa bisa mencegah terjadinya


covid 19

Kita lihat terlebih dahulu penyemprotan yg dilakukan seperti apa? Apakah


penyemprotan dilakukan pd dinding2 atau dilakukan seperti bilik desinfeksi?
Melalukan penyemprotan pada ruangan rumah boleh dilakukan tapi perlu
diketahui bahwa proses ini memiliki dampak kesehatan seperti menimbulkan bau
dan mengiritasi tangan bahkan mengganggu pernapasan sehingga agar efektif
biasanya petugas harus mencuci tangan yang bersih, menggunakan sarung tangan
dan menggunakan pakaian khusus untuk melindungi tubuh kita.

Sedangkan pada penggunaan bilik desinfeksi yang sekarang banyak digunakan di


masyarakat untuk mendesinfeksi permukaan tubuh, pakaian dan barang-barang
yang digunakan atau dibawa oleh manusia.

Menurut WHO, menyemprotkan desinfektan ke tubuh dapat berbahaya untuk


membran mukosa (misal: mata, mulut) sehingga berpotensi menimbulkan risiko
terhadap kesehatan, dapat menyebabkan iritasi kulit dan iritasi pada saluran
pernafasan. Kemenkes menyampaikan rekomendasi kepada masyarakat, tidak
menganjurkan penggunaan bilik desinfeksi di tempat dan fasilitas umum (TFU)
serta permukiman.
Saat ini solusi aman untuk pencegahan penularan virus ini adalah melakukan Cuci
Tangan Pakai Sabun dan air mengalir dengan rutin atau gunakan hand sanitizer.

4. Apa benar covid 19 bisa di tangani dengan konsumsi jahe atau jamu2
lain?

Kandungan antioksidan pada rempah-rempah memang dapat meningkatkan daya


tahan tubuh sehingga tidak mudah sakit, ada pula penelitian terbaru yang
menyebutkan bahwa jahe dapat mencegah corona namun dosis yang digunakan
cukup tinggi, sementara pada jamu2 yang dijual sehari2 dosisnya kurang pasti.
Jadi menurut saya gapapa konsumsi rempah untuk meningkatkan daya tahan tapi
tindakan ini tetap tidak menjamin untuk tidak terkena corona.

5. Bagaimana cara kita menjaga diri dengan kondisi masih harus bekerja
tetapi kebutuhan masker dan handsanitizer semakin langkah begitu juga
dengan bahan pembuatannya alkohol yang juga semakin langkah?

Jika memang tidak ada masker kesehatan, untuk meminimalisir kontak bisa
memakai masker kain, ketika mulut dan hidung ditutup paling tidak kita jadi ga
sering menyentuh mulut dan hidung, trus juga sebaiknya sering diganti sekitar
4jam sekali dan jangan dibalik. Lalu untuk menjaga kebersihan tangan lebih baik
mencuci tangan dengan sabun, selain lebih murah dan mudah dicari, cuci tangan
juga lebih efektif membunuh virus covid-19 dibanding handsanitizer.
6. Apa benar apa yg dikatakan oleh polisi yg viral di surabaya, jika ada
keluarga positif dan meninggal di makamkan oleh tenaga medis dan
keluarga tidak boleh ikut melakukan pemakaman?

Virus hanya dapat berkembangbiak dengan adanya sel hidup. Jika sel itu mati
maka virus tidak dapat berkembang biak atau memperbanyak diri. Saat manusia
meninggal, manusia sudah tidak menyebarkan virus lagi ke lingkungan. Namun,
kemungkinan virus masih ada di dalam mayat sampai mayat itu hancur di dalam
tanah. Akan tetapi, virus tetap tidak bisa keluar dari dalam tanah KECUALI jika
tanah kuburan di gali kembali.

Pemakaman dg cara yg umum & sesuai syariah agama masih BISA dilakukan.
Tanpa perlu adanya rasak panik, karena sebelum adanya covid 19 ini, banyak
yang menguburkan orang yang terkena penyakit menular seperti HIV/AIDS,
TBC, Anthrax dll. dengan cara seperti pada umumnya. Yang tidak diperbolehkan,
menyentuh dan mencium mayat tersebut, karena ditakutkan virus masuk melalui
tangan kita yang kurang bersih dan menyentuh bibir ataupun hidung kita. Hanya
saja, perlu tetap menjaga jarak antara satu orang dengan yang lainnya setidaknya
1-3 meter.

7. Bagaimana cara kita menyikapi kondisi negara saat ini dengan kondisi
covid 19 terus bertambah?

Membantu negara dengan mentaati peraturan yang telah ada untuk mengurangi
ego, melakukan social distancing(menjaga jarak), tidak berpergian, menjauhi
kerumunan orang atau massa untuk sementara waktu. Agar dapat memutus laju
penularan dan memberikan penanganan yang terbaik pada korban covid 19
mengingat tenaga medis serta fasilitas kesehatan yang masih terbatas di negara
kita ini
8. Apakah penggunaan masker kain dapat mencegah terjadinya
penyebaran virus corona

Pencegahan paling baik adalah dengan melakukan sosial distancing ( jaga jarak)
untuk sementara waktu. Akan tetapi, jika memang terdapat kepentingan yang
mendesak dan tidak dapat ditinggalkan penggunaan masker kain dapat digunakan
mengingat terbatasnya atau kelangkaan masker bedah saat ini

9. Dimana virus corona hidup paling lama?

Virus akan bertahan hidup lama di tempat yang gelap, dingin, dan basah. Semakin
gelap, semakin dingin, semakin basah, semakin bertahan hidup lama. Dan terdapat
beberapa tempat, tempat melekat dari virus tersebut untuk hidup lebih lama
seperti yang ada pada gambar

10. Apa tujuan dari melakukan sosial distancing

Social distancing/ physical distancing bertujuan untuk mengurangi penularan.


Mengurangi penularan sangat penting karena terbatasnya fasilitas kesehatan, jika
penderita covid-19 terlalu banyak maka penanganan medis hanya dilakukan
kepada pasien dengan kesempatan sembuh yang tinggi sementara pasien yang
parah dan lansia tidak akan tertangani.
11. Apa benar merokok dapat mencegah virus trsebut bertahan diparu²
karena adanya kandungan nikotin yg diparu²?

Di akun sosial media WHO dijelaskan bahhwa itu tidak benar, virus yg sudah
menempel di sel akan tetap bisa berkembang jika imun kita tidak mampu
mengatasinya. Merokok justru akan merusak silia sel yaitu bagian dari sel yang
berfungsi mengarahkan kotoran keluar dari saluran pernafasan, dengan rusaknya
silia maka virus dan kuman lain jadi lebih mudah menginfeksi saluran napas

12. Apakah benar virus covid-19 bisa menular pada bayi?

Virus bisa tertular pada siapa saja yang memiliki imunitas yang rendah terutama
pada bayi ataupun lansia. Sehingga alangkah baiknya dari kita untuk terus
menjaga agar imunitas kita bisa tetap kuat dengan tidur yang teratur, makan
teratur, olahraga yang teratur, dan tetap menjaga kebersihan dengan baik. Dan
sangat tidak disarankan untuk membawa bayi ke tempat ramai atau beresiko pada
saat-saat sekarang ini.

13. Kenapa ada sebagian pasien virus corona yang tidak menimbulkan
gejala padahal hasil tesnya +? Sedangkan pasien seperti itulah yg paling
mengkhawatirkan, karena bisa menyebarkan ke yg lain?

Pada virus corona ini tidak semuanya jadi gejala serius, ada yg gejala ringan
bahkan tanpa gejala, kuncinya ada di kekebalan tubuh, seberapa bisa kekebalan
tubuh mengontrol dan mengatasi virus ini. Itulah kenapa kalau menyerang lansia
corona cenderung berkembang menjadi pneumoni berat sementara sebagian orang
dewasa-muda tidak bergejala atau gejala ringan saja.

14. Apakah virus bercampur dalam darah?

Virusnya hanya ada pada lendir/ cairan pada hidung dan mulut karena dia
berkembangnya di saluran pernapasan lalu menyebar paling sering lewat droplet
yaitu percikan air yang keluar ketika kita bicara, bersin dan batuk. Lalu baru bisa
menjadi penyakit kalau virus dari droplet ini sampai di saluran pernapasan atas
seperti termakan/terhirup.

15. Salah satu gejala terserang covid19 adalah sesak, apakah ada acuannya?
Ada yg bilang RR >25,30, krn misal pada orang BB berlebih juga ada sesak
bagaimana membedakannya?

Jadi secara mendasar seseorang yang sesak akan dicurigai covid-19 jika ada
riwayat pernah ke daerah zona merah atau pernah kontak dengan pasien + covid19
ssbelumnya. Dan juga untuk dapat membedakan itu sesak karna bb berlebih atau
karena gejala dari covid 19 yang lebih akurat bisa dipastikan dengan
menggunakan beberapa pemeriksaan penunjang baik itu pemeriksaan radiologi
dan juga bisa dpt dilakukan dengan RT-PCR

16. Apakah mencuci tangan dngan air bersih yg mengalir saja tidak cukup?

Tidak cukup, virusnya tidak akan rusak kalau tidak pakai sabun. Sabun bisa
merusak kapsul protein pada virus sehingga virus rusak dan juga sabun bisa
menurunkan tegangan permukaan air sehingga air bisa lebih maksimal
membersihkan hingga ke lekukan2 kecil di kulit.

17. Apakah semua jenis sabun bisa membunuhnya,? Soalnya ditmpat saya
krja adanya sabun colek?

Iya bisa, yang penting sabun, tidak harus sabun antiseptik/sabun cuci tangan kok.
Tentunya akan lebih baik kalau pakai sabun mandi/sabun tangan karena tidak
menimbulkan iritasi kulit seperti rasa panas/ mengelupas yang mungkin bisa
terjadi kalau pakai sabun colek.

18. Apa benar obat yang mengandung ibubroven itu malah memperkebal
daya tahan tubuh covid-19?

Jika dari situs resmi WHO memang sempat melarang penggunaan ibuprofen pada
pasien covid-19 tp kemudian larangan itu dicabut karena tidak ada bukti yang
kuat. Kenapa dilarang? Jadi awalnya itu ada sebagian kecil pasien MERS
(virusnya mirip dengan covid-19 ) yang diberi ibuprofen dan justru memburuk
maknnya dilarang tp untuk alasan kenapa kok memburuk itu blm ada
penelitiannya makannya larangannya dicabut. Sehingga sampai saat ini organisasi
kesehatan dunia WHO tidak melarang penggunaan ibuprofen asalkan pasien tidak
memiliki kondisi/penyakit lain yang membuatnya tidak boleh mengonsumsi
ibuprofen misalnya alergi.
Lampiran:

Anda mungkin juga menyukai