Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

Pengenalan Tentang virus corona


1. Ciri-ciri virus Corona

Ciri-ciri awal virus corona adalah:

1. Batuk

2.Letih

3. Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh

4.Secara umum merasa tidak enak badan

2. Bentuk virus Corona

Berikut bentuk Covid-19 menurut para ilmuwan:

1. Mahkota

Para ilmuwan di National Institute of Health (NIH) mengumpulkan sampel dari orang Amerika
yang terinfeksi.Mereka menangkap gambar-gambar virus yang muncul dari berbagai jenis sel.

Kemudian, meminta tim seniman visual medis mewarnai untuk lebih menggambarkan virus dari
sel-sel sehat.
Para ilmuwan tidak terkejut melihat bahwa gambar mikroskop menyerupai gambar dari virus
SARS terkait, dengan yang baru sekarang memiliki nama sebagian SARS-CoV-2.

2. Mirip SARS

Bentuk virus Corona di mikroskop (Sumber: NIAID-RML vis Bloomberg)Ilmuwan NIH lainnya
yaitu, Michael Letko dan Vincent Munster mengidentifikasi virus corona sebagai kerabat dekat
SARS.

dengan SARS membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak hanya menamai virus SARS-
CoV-2 (dan penyakit yang menyebabkan COVID-19), tetapi untuk membuat konvensi penamaan
yang menghubungkan kedua virus bersama-sama.

3. Berbentuk paku

Protein yang membentuk paku-paku ini juga memberi kesan kepada para ilmuwan bahwa virus
ini awalnya berasal dari kelelawar.

3. Struktur virus Corona


4. Perkembangan virus corona

biasanya virus berkembang biak melalui inangnya, karen mereka tdk dapat hidup tanpa
mempunyai inang/parasit

5.. Penyakit virus corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu,
seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi
pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan
nyeri dada. Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu: demam batuk dan sesak napas.
BAB 2

Pengenalan Virus Corona


1. Latar belakang virus Corona

COVID-19 adalah peristiwa pandemi penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease
2019, disingkat COVID-19). Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-
CoV-2.[1] COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan
Desember 2019 setelah beberapa orang mengalami pneumonia tanpa sebab yang jelas dan prosedur
perawatan dan vaksin yang diberikan ternyata tidak efektif. Kemunculan penyakit diduga berhubungan
dengan pasar grosir makanan laut Huanan yang menjual hewan hidup. Sedikitnya 70% urutan genom
SARS-CoV-2 sama seperti SARS-CoV.[

2. Gejala terinfeksi virus Corona

gejala awal orang yang terinfeksi virus corona COVID-19, yaitu demam, kelelahan, dan batuk
kering. Beberapa pasien juga mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit
tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini biasanya ringan dan mulai secara bertahap. Beberapa
orang bisa terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan merasa tidak enak badan.
Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1
dari setiap 6 orang yang terinfeksi COVID-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.

3. Penyebaran Virus Corona

Caranya dari orang yang terinfeksi virus corona ke orang yang sehat. Penyakit menyebar
melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus
bersin atau batuk.

4. Pencegahan Virus Corona

1. Mencuci tangan dengan benar

2. Menggunakan masker

3. Menjaga daya tahan tubuh

4. Tidak pergi ke negara terjangkit

5. Menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan coronavirus


BAB 3

Penanganan Virus Corona


Tentunya, penanganan pun dilakukan dengan mempertimbangkan banyak faktor agar informasi yang
disampaikan bisa diterima dengan baik. Berikut ini langkah-langkahnya.

1. Bentuk tim inti

Personilnya bisa diambil dari Kementerian, Lembaga Negara (K/L) yang punya tim medsos kuat
seperti Kemendikbud, Kemkominfo, BNPB, KPU, TNI, POLRI dan unsur organisasi masyarakat
seperti NU, MUhammadiyah, dan lain-lain.Rekrut pengawas dari jurnalis senior dengan jam
terbang tinggi dan mereka yang berpengalaman menangani kasus flu burung. Kumpulkan
penanggungjawab, admin, jubir atau pengelola media sosial di seluruh K/L. Jelaskan pedoman
penanganan virus corona di internet, website dan media sosial.

2. Umumkan akun khusus

Umumkan akun khusus yang fokus menyampaikan informasi dan perkembangan tentang
COVID-19. Sampai sekarang publik bingung, banyak akun Kementerian, Lembaga Negara
menyampaikan informasi tentang virus corona, namun dicampur dengan informasi lain.Akun
tidak perlu dibuat baru, namun bisa menggunakan akun lama dengan jumlah follower tinggi.
Akun ini merujuk pada website khusus yang menjadi pusat informasi.

3. Gunakan pola sentralisasi

Menggunakan pola sentralisasi artinya konten diproduksi hanya oleh satu tim, sedangkan tim
yang lain cukup menyebarkan. Boleh saja setiap K/L membuat konten sendiri, namun tetap
mencantumkan sumber dari tim inti. Namun buat apa membuat konten yang sama? Lebih baik
di-share, retweet, repost, dan lain-lain.Sekarang ini, dalam pengamatan saya, yang terjadi
adalah pola multiple hub and spoke bahkan yang lebih parah organic-holistik. Maksudnya,
setiap K/L memproduksi konten tentang corona, bahkan banyak pejabat atau yang sudah tidak
menjabat juga memproduksi konten tentang itu. Alhasil, publik makin bingung karena
hubungan masyarakat dengan tokoh tertentu sangat kuat.

4. Pusatkan di Facebook

Mengapa Facebook? Karena kolom interaksinya bagus untuk komentar dan jawaban. Tim bisa
bekerja 7 hari 24 jam. Jawab seluruh pertanyaan warga, buat Q and A. Berikan tautan yang
mengarah pada landing page pada setiap jawaban.
5. Fokus pada pesan kunci

Jangan gunakan emoticon atau emoji apapun dalam menyampaikan informasi dan merespons
netizen. Semua komunikasi dan informasi harus berdasarkan fakta, bukan emosi dan perasaan.
Perlu diingat juga agar penyampaian informasi tidak membuat panik, melainkan berisi
petunjuk-petunjuk teknis pencegahan.Bangun semangat memperjuangkan kepentingan
nasional dan solidaritas, bukan ego Kementerian atau kepentingan golongan tertentu.

6. Panggil semua perusahaan medsos

Panggil semua perusahaan medsos yang beroperasi di Indonesia seperti Google, Facebook,
YouTube, Instagram, WhatsApp, Twitter, TikTok, LinkedIn, termasuk aplikasi medsos lokal.
Minta mereka agar membantu maksimal dengan berpedoman pada SOP yang sudah dibuat
pemerintah.

7. Berdayakan berbagai organisasi bentukan pemerintah

Organisasi seperti Generasi Pesona Indonesia (GENPI) yang dibentuk oleh Kementerian
Pariwisata misalnya, bisa diberdayakan untuk membantu hal ini. Menurut pengakuan
Kemenpar, GENPI punya 15 ribu anggota yang tersebar di 34 provinsi dan terdiri dari anak-anak
muda kreatif.
BAB 4

Cara Hidup Sehat


1. Menjaga Kebersihan diri

berikut ini sembilan cara menjaga kesehatan saat virus Corona jadi pandemi.

1. Rutin Mencuci Tangan

2. Bersihkan Area di Sekitarmu

3. Jangan Menyentuh Permukaan yang Banyak Disentuh Orang Lain

4. Jangan Menyentuh Wajah dengan Tangan Kotor

5. Pertimbangkan Kembali Rencana Perjalanan atau Liburanmu

2. Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekitar

1. Bersihkan tempat kerja

2. Cuci tangan secara berkala

3. Hand sanitizer ketika sabun dan air tidak ada

4. Ganti rutinitas jabat tangan

3. Olahraga

4 Olahraga yang Bisa Dilakukan di Dalam Rumah Saat Wabah Corona:

1. Olahraga kardio

Olahraga kardio dikenal efektif untuk menurunkan berat badan, menjaga sistem kekebalan tubuh,
hingga melindungi jantung dari ragam gangguan. Olahraga ini bisa dilakukan di rumah tanpa peralatan.
Beberapa gerakan yang bisa kamu coba seperti, high knees, burpee, atau cross jack.

2. Yoga

Melakukan yoga sederhana juga salah satu solusi untuk tetap sehat. Kamu bisa mencoba beberapa
gerakan sederhana di rumah seperti, tree pose, cat-cow, dan mountain pose. Olahraga ini dapat
meregangkan otot dan membakar kalori untuk mengurangi berat tubuhmu.

3. Jogging

Jogging tidak hanya bisa dilakukan di tempat umum. Kamu juga bisa melakukan jogging di rumah dengan
berlari di tempat atau menggunakan treadmill.
4. Menari

Jika kamu bosan melakukan beberapa olahraga di atas, maka kamu bisa mencoba menari dengan diiringi
musik favorit sebagai solusi lain untuk tetap hidup sehat saat berada di rumah.
BAB 5

Bersosialisasi di masyarakat
1. Cara memberi salam saat tatap muka

Berikut adalah alternatif dari berjabat tangan yang bisa dilakukan untuk memberi salam pada orang lain,

a. Melambaikan tangan

Melambaikan tangan ketika bertemu seseorang adalah cara paling umum yang
dilakukan orang-orang. Cara ini tidak membutuhkan kontak fisik satu sama lain, sehingga pontesi
orang untuk bertukar bakteri dan virus pantang terjadi.

b. Salam "Wai" di Thailand atau "Namaste" di India

Salam wai dan namaste sedikit mirip. Orang bertemu dengan menelungkupkan kedua tangan di depan
dada sebagai bentuk sapaan. Cara salam ini juga tidak memerlukan kontak fisik satu sama lain.

c. Footshake

Footshake adalah alternatif lain dari berjabat tangan. Beberapa orang telah melakukannya. Di Iran,
cara ini sering dilakukan sebagai bentuk sapaan kepada orang yang dijumpai. Ketika bertemu, orang
akan mengayunkan kaki mereka satu sama lain. Tapi bukan berarti menendang kaki lawan, ya.

d. Gong Shou

Gong Shou adalah cara menyapa yang umum digunakan orang Cina. Melansir dari The Guardians,
Gong shou adalah etiket yang serIng dijumpai di sekolah-sekolah Cina.

2. Bijak menggunakan media sosial

Era digital menyuguhkan berbagai kemudahan bagi penggunanya. Media sosial, misalnya, memangkas
jarak komunikasi antar individu yang dulu dianggap mustahil. Melalui media sosial, pengguna bisa
berkomunikasi secara langsung dengan semua orang dan mengetahui apa yang sedang terjadi atau
hangat diperbincangkan di berbagai belahan dunia. Seperti halnya dengan kasus virus corona yang mulai
merebak di China pada penghujung tahun 2019 lalu. Banyak pihak tak mau ketinggalan dalam
membagikan informasi terkait virus corona penyebab penyakit Covid-19 itu melalui kanal media
sosial.Derasnya informasi dan perbincangan publik di media sosial itu dibuktikan dengan kata "virus
corona" atau "Covid-19" yang kerap menempati kata populer di media sosial.

Anda mungkin juga menyukai