Definisi
Merupakan penyakit atau gangguan perdarahan yang bisa bersifat herediter akibat
kekurangan factor pembekuan.
Klasifikasi
Ringan
o Kadar factor pembekuan 5-30%
o Jarang terjadi, kecuali trauma cukup berat
o Pada wanita sering mengalami menorraghi periode menstruasi
yang berat dan dapat terjadi perdarahan setelah melahirkan.
o 53% perdarahan lebih sering terjadi pada jaringan lunak daripada
sendi.
Sedang
o Kadar factor pembekuan 1-5%
o Perdarahan terjadi akibat trauma yang cukup berat
o Kadang terjadi perdarahan spontan
Berat
o Kadar factor pembekuan kurang dari 1%
o Perdarahan terjadi aibat trauma ringan
o Sering terjadi spontaneous bleeding episodes
o Sering terjadi pada sendi dan otot
Patogenesis
Genetik
Adanya mutasi pada gen F8 dan F9 menyebabkan produksi abnormal dari
factor koagulasi VIII dan IX atau bahkan dapat mengurangi jumlah
protein-protein yang kurang atau malformasi tidak dapat berpartisipasi
efektif dalam proses koagulasi darah, sehingga bekuan darah tidak dapat
terbentuk dan akhirnya mengakibatkan terjadinya perdarahan yang sulit
terkontrol. Pada mutasi yang menyebaban hemophilia ringan-sedang akan
menurunkan produksi factor VIII dan IX saja, sedangkan mutasi yang
menyebabkan hemophilia berat dapat mengurangi secara komplit aktivitas
koagulasi dari factor VIII dan IX.
Pewarisan sifat
Hemofilia herediter, yang berkaitan dengan kromosom x resesif autosom,
sehingga pria cenderung memiliki kemungkinan lebih besar untuk
menderita.
Diagnosa
Tatalaksana
Definisi
Merupakan salah satu jenis keganasan yang terjadi pada sel darah dimana terjadi
proliferasi berlebihan dari sel darah putih. Pada LLA, terjadi proliferasi dari sel
precursor limfoid dimana 80% kasus berasal dari sel limfosit B dan sisanya dari
sel limfosit T.
Etiologi
Faktor lingkungan
faktor genetic
faktor paparan terhadap radiasi
dan infeksi virus Epstein-barr
Klasifikasi
LLA-LI
Pada tipe ini, sel blas berukuran kecil dengan sitoplasma yang sempit,
nucleolus tidak jelas terlihat, dan kromatin homogen. 74% terjadi pada
anak-anak dibawah 15 tahun.
LLA-L2
Terdiri dari sel blas berukuran lebih besar, ukuran ini tidak beraturan,
kromatin lebih kasar dengan satu atau lebih anak inti, dan membrane
nucleolus yang irregular serta sitoplasma yang berbeda warna. Sering
terjadi diatas usia 15 tahun.
LLA-L3
Terdiri dari sel blas berukuran besar, ukurannya homogeny, ukuran inti
bulat/oval dengan kromatin berbecak, anak inti banyak ditemukan,
sitoplasma yang sangat basofilik disertai dengan vakuolisasi. Pada tipe ini
terjadi mitosis yang cepat, sebagai pertanda adanya aktifitas dari
makrofag.
Diagnosa
Tatalaksana