VAGUS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
A. SKENARIO
Seorang perempuan berusia 24 tahun, diantar suaminya ke Poli Kandungan Rumah Sakit
dengan keluhan mual dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan ini disertai pusing pagi hari.
Setelah dilakukan pemeriksaan disimpulkan bahwa pasien sedang hamil. Dokter mengatakan
bahwapada pemeriksaan USG tampak Gestasional Sac. Pasien disarankan melakukan
pemeriksaan ANC rutin ke dokter atau bidan terdekat.
B. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Ultrasonography
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000
kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor.Pada awalnya
penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian
bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang
ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran.
Dari sumber lain menyatakan bahwa, Ultrasonografi medis (sonografi) adalah
sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk
memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.
Antenatal care sebagai salah satu upaya penapisan awal dari faktor resiko
kehamilan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama
kehamilan untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan
persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan
janin. Idealnya bila tiap wanita hamil mau memeriksakan kehamilannya,
bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul
pada kehamilan tersebut cepat diketahui, dan segera dapat di atasi sebelum
berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan tersebut dengan melakukan
pemeriksaan antenatal care (Winkjosatro dalam Damayanti, 2013 ).
Pemanfaatan pelayanan antenatal oleh seorang ibu hamil dapat dilihat dari
cakupan pelayanan antenatal, salah satunya yaitu cakupan kunjungan antenatal
yang kurang dari standar minimal. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau
melalui cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil
yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada
masa kehamilan dan tidak tergantung usia kehamilan (K1), sedangkan cakupan
kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan
antenatal setidaknya sebanyak 4 kali (Depkes RI, 2009).
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab ibu hamil kurang patuh dalam
melakukan ANC secara teratur dan tepat waktu antara lain : kurangnya
pengetahuan ibu hamil tentang ANC, kesibukan, tingkat sosial ekonomi yang
rendah, dukungan suami yang kurang, kurangnya kemudahan untuk pelayanan
maternal, asuhan medik yang kurang baik, kurangnya tenaga terlatih dan obat
penyelamat jiwa (Sarwono, 2002).
Merupakan tanda awal kehamilan yang dapat dilihat melalui pemeriksaan USG
(Ultrasonography).
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tanda kehamilan
Dibagi menjadi 3 yakni tanda tidak pasti, tanda mungkin hamil dan tanda pasti.
A. Tanda tidak pasti : Mual, muntah, berhenti menstruasi, mudah lelah, payudara
membesar, ngidam, pingsan.
B. Tanda pasti :Adanya denyut jantung janin,terlihatnya gestasional sac saat
pemeriksaan USG
ANC dilakukan Untuk mengetahui perkembangan janin tiap trisemester sehingga terpantau
kondisi janin untuk persiapan persalinan
Non Farmako : menyarankan ibu hamil untuk menambah waktu istirahat dan
mengurangi stress.
LEARNING OBJECTIVE
1. Terminologi Anatomi
Bidang dan Regio Anatomi
Gerakan Sendi
2. Kehamilan
Tanda tanda prenatal
Proses fertilisasi hingga implantasi
3. Embriogenesis
Embriogenesis
Organogenesis
Anatomi bayi
Tanda tanda congenital
4. Pemeriksaan
HCG
ANC
USG
Terminologi Anatomi
A. Posisi tubuh
Posisi anatomi adalah posisi referensi standar tubuh yang digunakan untuk
menggambarkan lokasi berbagai struktur
Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi berdiri dengan mata juga memandang
lurus. Telapak tangan menggantung pada sisi-sisi tubuh dan menghadap ke depan.
Telapak kaki juga menunjuk ke depan dan tungkai kaki lurus sempurna. Posisi
anatomi sangat penting karena hubungan semua struktur digambarkan dengan
asumsi berada pada posisi anatomi.
Pada posisi ini tubuh berbaring dengan wajah menghadap ke atas.Semua posisi
lainnya mirip dengan posisi anatomi dengan perbedaan hanya berada di bidang
horisontal daripada bidang vertikal.
3. Posisi prone (tengkurap):
4. Posisi litotomi:
Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha diangkat vertikal dan betis lurus
horizontal.Tangan biasanya dibentangkan seperti sayap.Kaki diikat dalam
posisinya untuk mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk.Ini adalah posisi pada
banyak prosedur kebidanan.
B. Bidang-Bidang Tubuh
a. Bidang midsagital membagi tubuh menjadi dua bagian, bagian kiri sama besar dengan
bagian kanan.
b. Bidang Parasagital membagi tubuh menjadi dua bagian (bagian kiri dan kanan) yang
tidak sama besar.
2. Bidang frontal atau koronal adalah salah satu bidang di bagian kanan bidang sagital.
Bidang ini membagi tubuh atau organ menjadi bagian depan dan belakang.
3. Bidang transversal (horizontal, potong silang) membagi tubuh atau organ menjadi bagian
atas dan bawah.
C. Topografis
Menurut Kamus Saku Dorland ed. 28, topography adalah deskripsi daerah
anatomis atau bagian khusus.
D. Pembanding
Parietal (luar) vs Visceral (dalam)
Ipsilateral (sisi yang sama) vs Kontralateral (sisi yang berbeda)
Superior (atas) atau kranial (lebih dekat pada kepala)
Contoh : mulut terletak superior terhadap dagu vs Inferior (bawah) atau kaudal
(lebih dekat pada kaki)
Contoh : Pusar terletak inferior terletak pada payudara
Anterior (depan) : lebih dekat ke depan
Contoh : Lambung terletak anterior terhadap limpa vs posterior (belakang) :
lebih dekat ke belakang
Contoh : Jantung terletak posterior terhadap tulang rusuk
Superfisial (lebih dekat ke/ di permukaan)
Contoh : Otot kaki terletak superficial dari tulangnya vs Profunda : lebih jauh
dari permukaan
Contoh : Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan
bawah
Medial (dalam) : lebih dekat ke bidang median
Contoh : Jari manis terletak medial terhadap jari jempol vs Lateral (luar) :
menjauhi bidang median.
Contoh : Telinga terletak lateral terhadap mata
Proksimal (atas) : lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal
Contoh : Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan vs Distal (bawah)
: lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal
Contoh : Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku
1.1.1. Gerakan
Fleksio (bengkok) vs Ekstensio (lurus)
Abductio (menjauhi titik median) vs adductio (mendekati titik median)
Elevasi (naik) vs depresi (turun)
Eversi (ke luar) vs inversi (ke dalam)
Pronasi (telungkup) vs Supinasi (tengadah)
Rotasi medial (rotasi ke sisi median) vs rotasi lateral (rotasi ke sisi lateral)
Regio Anatomi
Secara garis besar tubuh manusia terbagi dalam 7 (tujuh) region dan masing-masing dibagi
lagi dalam subs region yaitu :
1. Regio Capitis, Capitis ( = kepala ) terdiri dari beberapa Subs- Regio a.l :
a. Anterior ( Facei ) :
~ Regio frontalis
~ Regio Oralis
~ Regio Mentalis
b. Lateralis :
c. Posterior :
~ Occipitalis
~ Submentale
~ Submandibulare
~ Caroticum
~ Omotracheale
b. Regio Sternocleidomastoideus
~ Cervicalis Lateralis
a. Anterior :
~ Regio Pectoralis
~ Regio Parasternalis
~ Regio Mammaria
~ Regio Inframammaria
b. Lateralis :
~ Regio Axillaris
c. Posterior :
~ Regio Scapularis
a. Anterior :
~ Regio Epigastricum
~ Regio Periumbilicalis
~ Regio Umbilicalis
b. Posterior :
~ Regio Lumbalis Dextra & Sinistra
a. Anterior :
~ Regio Hypogastricum
~ Regio Pubogenitale
~ Regio Inguinale
b. Posterior :
~ Regio Glutealis
~ Regio Sacralis
~ Regio Analis
a. Regio Clavipectoralis
b. Regio Deltoideus
c. Regio Cruris :
- Reg. Calcaneus
Gerakan Sendi
a. Pengertian Sendi
Sendi adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting. Sendi adalah suatu struktur
khusus yang merupakan penghubung antar tulang agar bisa tetap bergerak kesana kemari.
Hubungan antar ini juga sering disebut dengan sebutan artikulasi. Fungsi utama adalah untuk
memberi akses dan gerakan pada tempatnya, juga sebagai poros anggota gerak tubuh. Ada
beberapa sendi yang hanya sedikit kelebihannya juga sangat penting untuk pergerakan tubuh
kita agar tetap bisa bergerak dengan nyaman.
b. Komponen Pembentuk Sendi
1. Ligamen, berfungsi sebagai penghubung bagian luar ujung tulang agar bisa menyatu
dengan sendi, dan juga berfungsi sebagai agar tidak bisa diubah pada lokasi sendi dan
tulang ketika bergerak.
2. Kapsul Sendi, sangat berfungsi sebagai penghubung antara dua memiliki rongga di
dalamnya
3. Tulang Rawan Hialin, yaitu bagian yang melapisi kedua ujung tulang, berfungsi untuk
menjaga tulang dari benturan atau gesekan saat selamat pergerakan.
4. Cairan Sinovial, yaitu cairan pelumas pada ruang sendi.
c. Macam Sendi
a) Sinartosis (Sendi Mati), adalah persendian yang tak dapat digerakkan, biasanya
tulang-tulang pada persendian Sinartosis disatukan oleh sejenis serabut jaringan ikat
atau tulang rawan hialin. Contohnya adalah sendi antar tulang tengkorak.
b) Amfiartrosis (Sendi Kaku), yaitu persendian yang hanya bisa mengikuti gerakan.
Contohnya sendi antar tulang rusuk.
c) Diartosis (Sendi Gerak), yaitu persendian yang memungkinkan gerakan menuju satu
arah, dua arah, maupun ke segala arah. Contohnya seperti sendi pada lutut (satu arah),
ruas telapak tangan (dua arah), sendi bahu (ke segala arah)
e. Berdasarkan Strukturnya
a) Sendi Fibrosa, yaitu sendi yang tidak memiliki tulang rawan, satu tulang dengan tulang
lainnya dengan jaringan ikat fibrosa. Begitu banyak dijumpai tidak bisa digerakkan.
Contohnya pada sutura tulang tengkorak.
b) Sendi Kartilago, adalah sendi yang ujung ujung tulangnya oleh kartilago, dan
disokong oleh ligamen. Sendi Kartilago dibagi lagi menjadi 2, yaitu:
1. Sinkondrosis, merupakan sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh tulang
rawan. Contohnya Sendi-sendi Kostokondral.
2. Simfisis, merupakan sendi yang tulang-tulangnya memilii hubungan fibrokartilago
dan selapis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contonya
bagian simfisis pubis
c) Sendi Sinovial, yaitu sendi yang memiliki ruang antar sendi sehingga bisa terjadi
banyak gerakan, ujung-ujung tulangnya dilapisi oleh tulang rawah hilain yang tipis
untuk menjaga benturan dan gesekan antartulang. Contohnya sadalah pada lutut.
Embriologi
Embrio yaitu masa pertumbuhan dari zigot hingga janin (sebelum 8 minggu)
- Embriologi atau ilmu embrio merupakan bidang ilmu yang mempelajari bagaimana sel
tunggal membelah dan berubah sel tunggal selama perkembangan untuk membentuk
organisme multiseluler.
- Fertilisasi (pembuahan), proses penyatuan gamet pria dan wanita, terjadi di daerah
ampula tuba uterina. Ini adalah bagian terlebar dari tuba dan terletak dekat dengan
ovarium. Spermatozoa mungkin dapat hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama
beberapa hari.
Hanya 1% sperma yang mengendap di vagina masuk ke serviks, tempat sperma tersebut
,mungkin bertahan hidup berjam-jam. Pergerakan sperma dari serviks ke tuba uterine terutama
terjadi melalui dorongan dirinya sendiri, meskipun gerakan tersebut juga mungkin dibantu oleh
gerakan cairan yang tercipta oleh silia uterus. Perjalanan dari serviks ke ovidukstus
memerlukan waktu minimal 2 sampai 7 jam dan setelah mencapai istmus, sperma menjadi
kurang gesit dan berhenti bermigrasi. Saat ovulasi, sperma kembali gesit mungkin karena
kemoatraktan yang dihasilkan oleh sel-sel cumulus di sekitar telur dan berenang menuju
ampula (tempat biasanya pembuahan terjadi). Spermatozoa tidak mampu membuahi oosit
segera setelah tiba di saluran genitalia wanita karena harus menjalani kapasitasi dan reaksi
akrosom untuk memperoleh kemampuan ini.
Kapasitasi
Kapasitasi adalah periode pengondisian saluran reproduksi wanita yang pada manusia
berlangsung sekitar 7 jam. Sebagian besar dari pengondisian ini, yang terjadi di tuba uteriona
melibatkan interaksi epitelial antara sperma dan permukaan mukosa tuba. Selama periode ini,
selubng glikoprotein dan protein plasma semen disingkirkan dari membrane plasma yang
menutupi regio akrosom spermatozoa. Hanya sperma yang telah terkapasitasi dapat menembus
sel-sel korona radiata dan mengalami reaksi akrosom.
Reaksi akrosom
Terjadi setelah pengikatan ke zona pelusida dipicu oleh protein-protein zona. Reaksi
ini memuncak pada pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida
termasuk bahan mirip-akrosin dan mirip-tripsin.
Ada 3 fase pembuahan, yaitu:
a. Fase 1: Penetrasi Korona Radiata
Dari 200 sampai 300 juta spermatozoa yang diletakkan di saluran genitalia wanita, hanya
300 sampai 500 yang mencapai tempat pembuaham. Hanya salah satu dari jumlah ini yang
membuahi sel telur. Diperkirakan bahwa spermatozoa-spermatozoa yang lain membantu
spermatozoa yang membuahi untuk menembus sawar pelindung gamet wanita. Sperma yang
telah menjalani kapasitasi dapat bebas melewati sel-sel korona
b. Fase 2: Penetrasi Zona Pelusida
Zona ini adalah suatu selubung glikoprotein yang mengelilingi sel telur yang
mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan memicu reaksi akrosom. Baik
pengikatan maupun reaksi akrosom diperantai oelh ligan ZP3, suatu protein zona pelusida.
Pelepasan enzim-enzim akrosom (akrosin) memungkinkan sperma menembus zona dan
berkontak dengan membrane plasma oosit. Permeailitas zona pelusida berubah ketika koelada
sperma berkontak dengan permukaan oosit. Kontak ini menyebabkan pelepasan enzim-enzim
lisosom dari granula korteks yang melapisi membrane plasma oosit. Sebaliknya, enzim-enzim
mengubah sifat zona pelusida (reaksi zona) untuk mencegah penetrasi sperma dan
menginaktifkan tempat-tempat reseptor spesifik-spesies untuk spermatozoa di permukaan
zona. Spermatozoa lain dapat ditemukan terbenam di zona pelusida, tetapi hanya satu
tampaknya dapat menembus oosit.
c. Fase 3: Fusi Membran Sel Sperma dan Oosit
Pelekatan awal sperma ke oosit sebagian diperantai oleh interaksi integrin oosit dan
ligannya, disintegrin, di sperma. Setelah melekat, membrane plasma sperma dan sel telur
menyatu. Karena membrane plasma yang membungkus tudung kepala akrosom lenyap saat
reaksi akrosom, penyatuan sebenarnya terjadi antara membrane oosit dan membrane yang
membungkus bagian posterior kepala sperma. Pada manusia, baik bagian kepala maupun ekor
spermatozoa masuk ke dalam sitplasma oosit tetapi membrane plasma ditinggalkan di belakang
di permukaan oosit.
Hasil pembuahan:
a. Pengembalian jumlah kromosom yang diploid
b. Penentuan jenis kelamin kromosom
c. Dimulainya pembelahan
o Pembelahan
Pembelahan ini menghasilkan bertambahnya jumlah sel, blastomer yang menjadi semakin
kecil pada setiap pembelahan. Setelah tiga kali pembelahan, blastomer mengalami
pemampatan menjadi lapisan dalam dan lapisan luar. Blastomer yang mampat tersebut
membelah membentuk sebuah morula 16 sel.
o Pembentukan blastokista
Ketika morula memasuki rongga rahim, pada hari ketiga atau keempat setelah pembuahan,
mulailah terlihat sebuah rongga (terbentuk dari cairan yang masuk ke morula dan
menghilangkan zona pelusida sehingga ruang antarsel menjadi konfluen) dan terciptalah
balstokista. Massa sel dalam akan berkembang menjadi embrionya sendiri dan terletak di satu
kutub blastokista tersebut. Massa sel luar mengelilingi sel-sel dalam tersebut serta rongga
blastokista akan membentuk trofoblas.
Setelah melewati tahapan neurulasi yang telah dibahas dalam postingan sebelumnya,
tahapan selanjutnya adalah organogenesis, berikut ini adalah tahapan organogenesis:
1. Histogenesis
Tahap awal dari Organogenesis adalah Histogenesis. Histogenesis adalah suatu proses
diferensiasi dari sel yang semula belum mempunyai fungsi menjadi sel yang mempunyai
fungsi khusus. Dengan kata lain, histogenesis adalah differensiasi kelompok sel menjadi
jaringan, organ, atau organ tambahan.
Setiap jaringan mengandung sekelompok sel yang sama. Sel jaringan ini sudah merupakan
sel khusus, kecuali sel epitel dan jaringan ikat dipertimbangkan sebagai sel kurang khusus
jika dibandingkan dengan sel saraf atau otot. Bentuk umum dan struktur dari sel
dimodifikasi selama perkembangan sehingga setiap jaringan mengandung sel dengan
fungsi khusus. Ketiga lapisan benih akan mengalami spesialisasi selama periode ini dan
karena itu, setiap lapis benih menghasilkan sel yang fungsional pada jaringan tempatnya
berbeda. (Puja et.al. 2010)
2. Organogenesis (Morfogenesis)
Organogenesis adalah proses pembentukan organ tubuh atau alat tubuh, mulai dari bentuk
primitif (embrio) hingga menjadi bentuk definitif (fetus). Fetus memiliki bentuk yang
spesifik bagi setiap famili hewan. Artinya tiap bentuk fetus hewan memiliki ciri khas
tersendiri yang mencerminkan spesiesnya.
Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan
berakhirnya organogenesis maka ciri-ciri eksternal dan system organ utama sudah
terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus.
- Diagnosis Prenatal
1. Ultrasonografi adalah teknik yang relatif noninvasif yang menggunakan gelombang suara
berfrekuensi tinggi yang dipantulkan dari jaringan untuk men-ciptakan bayangan.
Pendekatannya dapat melalui transabdomen atau transvagina. USG transvagina
menghasilkan citra dengan resolusi lebih tinggi. Pada kenyataannya, teknik ini yang
pertama kali dikembangkan pada tahun 1950an, telah berkembang ke tahap yang dapat
mendeteksi aliran darah di pembuluh besar, mengetahui gerakan katup jantungr dan aliran
cairan di trakea dan bronkus. Teknik ini aman dan sering digunakan, dengan sekitar B0%
wanita hamil diAmerika Serikat menjalani paling sedikit satu kali pemindaian. Parameter-
parameter penting yang terungkap dengan ultrasonografi antara lain adalah karakteristik usia
dan pertumbuhan janin, ada atau tidaknya anomali kongenital; status lingkungan uterus,
termasuk jumlah cairan amnion. Semua faktor ini kemudian digunakan untuk menentukan
pendekatan yang tepat untuk menangani kehamilan yang bersangkutan. Mengetahui usia dan
pertumbuhan janin sangat penting dalam merencanakan penatalaksanaan kehamilan, terutama
untukbayi dengan berat badan lahir rendah. Pada kenyataannya, studi-studi me perlihatkan
bahwa kehamilan dengan bayi berberat badan lahir rendahyang terkelola danyang menialani
pemeriksaan penyaring ultrasonografi memper-lihatkan penurunan angka kematian sebesar
60% dibandingkan dengan kelompokyang tidak disaring. Usia dan pertumbuhan janin dinilai
dari paniang puncak kepala-bokong selama usia kehamilan 5 sampai 10 minggu. Setelah itu,
digunakan kombinasi pengukuran-termasuk diameter biparietal (npO) tengkorak, paniang femur,
dan lingkaran perut. Pengukuran multipel terhadap parameter-parameter ini dalam suatu kurun
waktu akan meningkatkan kemampuan kita menentukan tingkat pertumbuhan janin.
2. Pemeriksaan Penyaring Serum lbu
3. Amniosentesis
Pada amniosentesis, sebuah jarum dimasukkan melalui dinding abdomen ke dalam rongga amnion
dan dilakukan penyedotan 20 sampai 30 mL cairan. (arena jumlah cairan yang dibutuhkan tersebut,
tindakan ini biasanya tidak dilakukan sebelum kehamilan 14 minggu, saat tersedia cairan dalam
jumlah memadai tanpa membahayakan janin. Risiko kematian janin akibat tindakan ini adalah
lo/o tetapi lebih kecil jika dilakukan di pusat pelayanan yang terampil dalam teknik ini. Cairan
itu sendiri dianalisis untukberbagai faktor biokimia, misalnya AFP dan asetilkolinesterase. Selain
itu, sel janin yang terlepas ke dalam cairan amnion, dapat ditemukan dan digunakan untuk
penentuan kariotipe metafase dan analisis genetik lainnya. Sayangnya, sel-sel yang dipanen ini tidak
membelah dengan cepat sehingga harus dibuat biakan sel yang mengandung mitogen agar
dihasilkan sel bermetafase dalam jumlah memadai untuk analisis. Pembiakan ini memerlukan
waktu 8 sampai l4 hari, dan karenanya, penegakan diagnosis tertunda. Setelah kromosom berhasil
diperoleh, dapat dideteksi kelainan-kelainan kromosom mayor, misalnya translokasi, pemutusan,
trisomi, dan monosomi. Dengan pewarna khusus (Giemsa) dan teknik resolusi-tinggi, pola pita
kromosom dapat ditentukan. Selain itu, karena genom manusia telah berhasil diketahui sekuensnya,
analisis-analisis molekular yang lebih canggih yang menggunakan reaksi berantai polimera se
(polymerase chainreaction, PCR) dan penentuan genotipe akan meningkatkan tingkat kepekaan
deteksi kelainan genetik.
4. Pengambilan Sampel Vilus Korion
Pengambilan sampel vilus korion (chorionic villus sampling, CVS) dilakukan dengan memasukkan
sebuah jarum secara transabdomen atau transvagina ke dalam massa plasenta dan mengaspirasi
sekitar 5 sampai 30 mg jaringan vilus. Sel-sel dapat segera dianalisis, tetapi keakuratan teknik ini
diper-masalahkan karena tingginya kesalahan kromosom pada plasenta normal. I(arena itu, sel-sel
dari inti mesenkim diisolasi dengan tripsinisasi trofoblas eksternal dan dibiakan. Karena banyaknya
sel yang diperoleh, diperlukan hanya 2-3 hari pembiakan untuk memungkinkan dilakukannya
analisis genetik. Karena itu, waktu untuk penentuan karakteristik genetik janin lebih singkat
dibandingkan dengan menggunakan amniosentesis. Namun, risiko ke-matian janin akibat CVS
adalah sekitar dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan amniosentesis, dan terdapat petunjuk
bahwa teknik ini membawa risiko cacat reduksi ekstremitas.
10. Inhibin-A
Inhibin disekresi oleh plasenta dan korpus luteum. Inhibin-A dapat diukur dalam serum ibu.
Tingkat peningkatan inhibin-A adalah dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk trisomi 21.
Inhibin tinggi-A dapat berhubungan dengan risiko kelahiran prematur.
- Kelainan Kongenital
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak
kehidupan hasiI konsepsi sel telur. Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting terjadinya
abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.
Sejauh ini terminologi abnormalitas kongenital (congenital abnormality) dan defek atau cacat lahir
(birth defect) digunakan untuk menggambarkan semua bentuk abnormalitas struktur yang terjadi pada
embrio, janin, atau bayi baru lahir. Tetapi istilah ini tidak mengacu pada satu mekanisme penyebab
tertentu. Definisi yang lebihpesifik dan mencakup gambaran klinis serta penggolongan penyebabnya
diuraikan sebagai berikut:
A. Kelainan tunggal (single abnormalities)
1. Malformasi
Malformasi adalah gangguan atau defek struktur utama dari organ atau bagian organ yang diakibatkan
oleh abnormalitas selama perkembangan. Adanya malformasi menunjukkan bahwa pada masa awal
embrio terdapat suatu jaringan atau organ tertentu yang berhenti atau salah arah (misdirection) dalam
perkembangannya. Kebanyakan malformasi pada satu organ diturunkan secara
multifaktorial. Hal tersebut menggambarkan interaksi beberapa gen dengan faktor-faktor lingkungan.
Contoh: VSD, ASD, sumbing bibir/palatum, NTD (anencephaly; myelo-meningocele)
2. Disrupsi
Istilah disrupsi (disruption) mengacu pada struktur abnormal pada organ atau jaringan sebagai akibat
dari faktor eksternal yang mengganggu proses perkembangan normal. Proses ini dikenal sebagai
malformasi sekunder atau malformasi ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik yang dapat mengganggu
proses perkembangan normal diantaranya adalah ischemia, infeksi, dan trauma. Berdasarkan
definisinya, disrupsi tidak disebabkan oleh faktor genetik. Tetapi kadang-kadang faktor genetik dapat
menjadi predisposisi terjadinya disrupsi. Misalnya beberapa kasus amniotic band dapat disebabkan
oleh faktor genetik yang menyebabkan kerusakan kolagen sehingga melemahkan amnion dan
menjadikan amnion lebih mudah robek dan ruptur secara spontan. Contoh: amniotic band.
3. Deformasi
Deformasi adalah kerusakan yang disebabkan kekuatan mekanik abnormal yang menyebabkan
penyimpangan struktur normal. Contoh: dislokasi panggul dan talipes ringan (club foot).
4. Displasia
Displasia adalah ketidakteraturan sel dalam menyusun jaringan. Efeknya biasanya dapat dilihat pada
semua bagian tubuh dimana jaringan tersebut terdapat. Contohnya pada skeletal displasia seperti
thanatophoric displasia yang disebabkan mutasi FGFR3 yang menyebabkan hampir semua bagian
tulang mengalami kelainan. Demikian juga pada ektodermal displasia, kerusakan dapat dijumpai pada
semua organ turunan ektoderm seperti rambut, tulang, dan kuku. Kebanyakan displasia diakibatkan
kerusakan gen tunggal (single gene defect) dan mempunyai resiko berulang yang tinggi pada saudara
kandung (sibling) dan keturunan penderita (offspring).
e) Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang–kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah
telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah
satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.
f) Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus dalam masa
hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada
mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.
g) Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya janin di
dalam uterus.
h) Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic gonadotropin
pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat
membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.
2) Multipara tanpa komplikasi adalah wanita yang telah melahirkan 2 janin viabel atau lebih.
3) Persalinan spontan dengan kehamilan prematur dan bayi hidup Persalinan spontan yang
terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu, tetapi berat badan lahir melebihi 2500 gram
Penanganan:
Persalinan anjuran atau induksi persalinan. Bila keadaan janin baik maka tunda
pengakhiran kehamilan selama 1 minggu dengan menilai gerakan janin dan tes tanpa
tekanan 3 hari. Bila hasil positif, segera lakukan seksio sesarea
(Mansjoer, 2001, p. 275-276)
4) Persalinan lama
Partus lama adalah partus yang berlangsung lebih dari 24 jam untuk primigravida dan 18
jam bagi multigravida. Penyebabnya adalah kelainan letak janin, kelainan panggul,
kelainan kekuatan his dan mengejan. Gejala dan tanda:
o KU lemah
o kelelahan,
o nadi cepat,
o respirasi cepat,
o dehidrasi,
o perut kembung dan
o edema alat genital.
Bahaya:
Bisa terjadi infeksi, fetal distres dan ruptur uteri.
TBC paru
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi mycobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman tuberkulosis menyerang paru, sehingga dapat
menyebabkan perubahan pada sistem pernafasan. Penderita dengan proses aktif,
apalagi dengan batuk darah, sebaiknya dirawat di rumah sakit dalam kamar isolasi.
Gunanya untuk mencegah penularan, untuk menjamin istirahat dan makanan yang
cukup, serta pengobatan yang intensif dan teratur. (Mansjoer, 2001, p. 287).
Penyakit jantung
Bila ibu hamil mempunyai penyakit jantung harus ekstra hati-hati. Jangan sampai
terlalu kecapaian dan jaga kenaikan berat badan agar beban kerja jantung bisa
berkurang.
Diabetes mellitus
Diabetes merupakan suatu penyakit dimana tubuh tidak menghasilkan insulin dalam
jumlah cukup, atau sebaliknya, tubuh kurang mampu menggunakan insulin secara
maksimal. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas, yang berfungsi
mensuplai glukosa dari darah ke sel-sel tubuh untuk dipergunakan sebagai bahan
bakar tubuh.
3 EMBRIOGENESIS
a. Embriogenesis
A) EMBRIO MANUSIA
Streeter (1942) dan O’Rahilly (1987) telah membuat pembagian dalam 23 stadium, yang dibuat
menurut koleksi sediaan-sediaan carnegie. Stadium-stadium Carnegie ditentukan oleh umur
(umur setelah pembuahan), ukuran (Sejak minggu kelima dinyattakan sebagai panjang Puncak
Kepala Bokong [PPB]) dan pembagian stadium perkembangan.
Minggu 4: Melipatnya embrio, akhir nurulasi, organ-organ aksial, bentuk dasar tubuh
(stadium 10-13)
Minggu 5-8 : Organogenesis (seluruh organ luar dan dalam yang penting telah dibentuk,
bagian ekstremitas telah dibentuk)
Minggu 9-38 : Pertumbuhann organ dan pematangan fungsional (diferensiasi spesifik organ
seksual luar)
Tinggi kepala Embrio masa kehamila bulan kke 2 berukuran sektar setengah panjang badan : neonatus
sekitar seperempat; pada anak usia 6 tahun seper enam dan pada orang dewasa menjadi
seperdelapan tinggi badan
ORGANOGENESIS
A. Definisi
Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8, suatu massa yang dikenal
sebagai massa embrionik atau masa organogenesis (proses pembentukan organ-
organ tubuh pada makhluk hidup(hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini
berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula),
masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah ini membentuk banyak jaringan
dan organ yang spesifik. Menjelang masa akhir embrionik ini, sistem-sistem organ
telah terbentuk. Karena pembentukan organ ini, bentuk mudigah banyak berubah
dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan
kedua. Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga
kedelapan dan merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-
masing lapisan mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri-ciri utama bentuk
tubuh mulai jelas. Menurut Langman (1994),
B. Tahapan
Lapisan Mudigah EKTODERM membentuk organ dan struktur-struktur yang
memelihara hubungan dengan dunia luar:
1) susunan saraf pusat
2) sistem saraf tepi;
3) epitel sensorik telinga, hidung dan mata;
4) kulit, termasuk rambut dan kuku;
5) kelenjar hipofisis, kelenjar mammae, dan kelenjar keringat,email gigi.
3 komponen penting :
- Mesoderm paraksial, pada awal minggu ketiga mesoderm paraksial mulai tersusun
membentuk segmen-segmen yang dikenal sebagai somitomer. Somitomer adalah
kumpulan mesoderm paraksial yang tersusun longgar dan bersegmen di regio
kranial. Pada akhir minggu kelima, terdapat 42-44 pasang somit terdapat 4 pasang
somit oksipital, 8 pasang somit servikal, 12 pasang torakal, 5 pasang lumbal, 5
pasang sakral, dan 8-10 pasang koksigeal. Usia mudigah dapat ditentukan secara
akurat selama periode awal ini dengan menghitung jumlah somit.
- Mesoderm lempeng lateral, terpisah menjadi lapisan parietal dan viseral yang
masing – masing melapisi rongga intraembrional dan mengelilingi organ – organ.
Mesoderm dari lapisan parietal bersama ektoderm diatasnya akan membentuk
tubuh lateral dan ventral. Lapisan viseral dan endoderm embrional akan
membentuk dinding usus.
Mesoderm juga menghasilkan sistem vaskular (jantung, arteri, vena, pembuluh limfe
dan semua sel darah). Sistem urogenital (ginjal, gonad, dan saluran-salurannya kecuali
kandung kemih). Akhirnya, limpa dan kelenjar suprarenal juga merupakan derivat
mesoderm.
Minggu 4-8
Gambar :
hari ke 15-17 (minggu ketiga) hari ke 17-19
Organogenesis syaraf
Sistem syaraf pusat tampak pada permulaan minggu ke-3 sebagai lempeng
penebalan ektoderm yang berbentuk seperti sandal. Lempang terletak di dorsal
tengah dan di depan lubang primitif. Pinggir lempeng kemudian meninggi dan
membentuk lipatan-lipatan syaraf, kemudian lipatan ini saling mendekat dari
garis tengah dan akhirnya bersatu, terbentuklah tabung saraf. Ujung sefalik
tabung syaraf terdapat 3 pelebaran, yakni gelembung-gelembung otak primer :
prosensefalon, mesensefalon, dan rhombensefalon.
Organogenesis facialis
Pada minggu ke-4
Kelainan Kongenital
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak
kehidupan hasiI konsepsi sel telur. Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting
terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir.
Faktor Etiologi
Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan berpengaruh atas kelainan
kongenital pada anaknya. Di antara kelainan-kelainan ini ada yang mengikuti hukum Mendel
biasa, tetapi dapat pula diwarisi oleh bayi yang bersangkutan sebagai unsur dominan
("dominant traits") atau kadang-kadang sebagai unsur resesif. Penyelidikan daIam hal ini
sering sukar, tetapi adanya kelainan kongenital yang sama dalam satu keturunan dapat
membantu langkah-langkah selanjutya.
Dengan adanya kemajuan dafam bidang teknologi kedokteran, maka telah dapat diperiksa
kemungkinan adanya kelainan kromosom selama kehidupan fetal serta telah dapat
dipertimbangkan tindakan-tindakan selanjutnya. Beberapa contoh kelainankhromosom akibat
pembelahan yang tidak sempurna , yaitu: autosomi trisomi 21 sebagai sindroma Down
(mongolism), kelainan pada kromosom kelamin sebagai sindroma Turner.
2) Faktor mekanik
Tekanan mekanik pada janin selama kehidupan intrauterin dapat menyebabkan kelainan
hentuk organ tubuh hingga menimbulkan deformitas organ cersebut. Faktor predisposisi
dalam pertumbuhan organ itu sendiri akan mempermudah terjadinya deformitas suatu organ.
Sebagai contoh deformitas organ tubuh ialah kelainan talipes pada kaki sepcrti talipes varus,
talipes valgus, talipes equinus dan talipes equinovarus (clubfoot)
3) Faktor infeksi.
Infeksi yang dapat menimbulkan kelainan kongenital ialah infeksi yang terjadi pada periode
organogenesis yakni dalam trimester pertama kehamilan. Adanya infeksi tertentu dalam
periode organogenesis ini dapat menimbulkan gangguan dalam pertumbuhan suatu organ
rubuh. Infeksi pada trimesrer pertama di samping dapat menimbulkan kelainan kongenital
dapat pula meningkatkan kemungkinan terjadinya abortus. Sebagai contoh infeksi virus pada
trimester pertama ialah infeksi oleb virus Rubella. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
menderita infeksi Rubella pada trimester pertama dapat menderita kelainan kongenital pada
mata sebagai katarak, kelainan pada sistem pendengaran sebagai tuli dan ditemukannya
kelainan jantung bawaan. Beberapa infeksi lain pada trimester pertama yang dapat
menimbulkan kelainan kongenital antara lain ialah infeksi virus sitomegalovirus, infeksi
toksoplasmosis, varisela, herpes simpleks, sifilis. kelainan-kelainan kongenital yang
mungkin dijumpai ialah adanya gangguan pertumbuhan pada system saraf pusat seperti
hidrosefalus, mikrosefalus, atau mikroftalmia.
4) Faktor Obat
Beberapa jenis obat tertentu yang diminum wanita hamil pada trimester pertama kehamilan
diduga sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital pada bayinya. Salah satu
jenis obat yang telah diketahui dagat menimbulkan kelainan kongenital ialah thalidomide yang
dapat mengakibatkan terjadinya fokomelia atau mikromelia. Beberapa jenis jamu-jamuan yang
diminum wanita hamil muda dengan tujuan yang kurang baik diduga erat pula hubungannya
dengan terjadinya kelainan kongenital, walaupun hal ini secara laboratorik belum banyak
diketahui secara pasti. Sebaiknya selama kehamilan, khususnya trimester pertama, dihindari
pemakaian obat-obatan yang tidak perlu sama sekali; walaupun hal ini kadang-kadang sukar
dihindari karena calon ibu memang terpaksa harus minum obat. Hal ini misalnya pada
pemakaian trankuilaiser untuk penyakit tertentu, pemakaian sitostatik atau prepaat hormon yang
tidak dapat dihindarkan; keadaan ini perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya sebelum kehamilan
dan akibatnya terhadap bayi.
Telah diketahui bahwa mongoIisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang dilahirkan
oleh ibu yang mendekati masa menopause. Di bangsal bayi baru lahir Rumah Sakit Dr Cipto
Mangunkusumo pada tahun 1975-1979, secara klinis ditemukan angka kejadian mongolisme
1,08 per 100 kelahiran hidup dan ditemukan resiko relatif sebesar 26,93 untuk kelompok ibu
berumur 35 tahun atau lebih; angka keadaan yang ditemukan ialah 1: 5500 untuk kelompok
ibu berumur < 35 tahun, 1: 600 untuk kelompok ibu berumur 35-39 tahun, 1 : 75 untuk
kelompok ibu berumur 40 - 44 tahun dan 1 : 15 untuk kelompok ibu berumur 45 tahun atau
lebih.
6) Faktor hormonal
Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian kelainan kongenital.
Bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroidisme atau ibu penderita diabetes mellitus
kemungkinan untuk mengalami gangguan pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan dengan
bayi yang normal.selain diabetes pada ibu juga Agen Androgen, DES, Obesitas berpotensi
tinggi dalam kecacatan
7) Faktor radiasi
Radiasi ada permulaan kehamiIan mungkin sekali akan dapat menimbulkan kelainan
kongenital pada janin. Adanya riwayat radiasi yang cukup besar pada orang tua
dikhawatirkan akan dapat mengakibatkan mutasi pada gene yang mungkin sekali dapat
menyebabkan kelainan kongenital pada bayi yang dilahirkannya. Radiasi untuk keperluan
diagnostik atau terapeutis contohnya sinar X, Rotgen sebaiknya dihindarkan dalam masa
kehamilan, khususnya pada hamil muda.
8) Faktor gizi
Pada binatang percobaan, kekurangan gizi berat dalam masa kehamilan dapat menimbulkan
kelainan kongenital. Pada manusia, pada penyelidikan-penyelidikan menunjukkan bahwa
frekuensi kelainan kongenital pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan
makanan lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir dari ibu yang baik
gizinya. Pada binatang percobaan, adanya defisiensi protein, vitamin A ribofIavin, folic acid,
thiamin dan lain-Iain dapat menaikkan kejadian &elainan kongenital.
2. Disrupsi
Adanya perubahan bentuk morfologis pada struktur yang telah terbentuk. Contohnya pada
penyakit kongengital bibir sumbing, Amputasi jari dan ibu jari
3. Deformasi
Terjadi akibat adanya gaya mekanis yang mencetak atau menekan bagian organ janin dalam
jangka waktu yang lama. Deformasi ini sering mengenai sistem muskuloskeletal dan dapat
reversibel pascanatal. Contohnya pada penyakit clubfeet dimana organ kaki mengalami
perubahan bentuk menjadi bengkok akibat oligohidrmnion (cairan amnion yang sedikit)
4. Sindrom
Kumpulan anomali yang timbul bersamaan dan memiliki satu penyebab spesifik yang sama,
contohnya pembelahan pada kromosom yang tidak sempurna.
KEHAMILAN BERISIKO
Kehamilan risiko adalah keadaan buruk pada kehamilan yang dapat mempengaruhi keadaan
ibu maupun janin apabila dilakukan tata laksana secara umum seperti yang dilakukan pada
kasus normal (Manuaba, 2007, p. 43).
2) Multipara tanpa komplikasi adalah wanita yang telah melahirkan 2 janin viabel atau
lebih.
3) Persalinan spontan dengan kehamilan prematur dan bayi hidup Persalinan spontan yang
terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu, tetapi berat badan lahir melebihi 2500
gram
Penanganan:
Persalinan anjuran atau induksi persalinan. Bila keadaan janin baik maka tunda
pengakhiran kehamilan selama 1 minggu dengan menilai gerakan janin dan tes tanpa
tekanan 3 hari. Bila hasil positif, segera lakukan seksio sesarea
(Mansjoer, 2001, p. 275-276)
4) Persalinan lama
Partus lama adalah partus yang berlangsung lebih dari 24 jam untuk primigravida dan 18
jam bagi multigravida. Penyebabnya adalah kelainan letak janin, kelainan panggul,
kelainan kekuatan his dan mengejan. Gejala dan tanda:
o KU lemah
o kelelahan,
o nadi cepat,
o respirasi cepat,
o dehidrasi,
o perut kembung dan
o edema alat genital.
Bahaya:
Bisa terjadi infeksi, fetal distres dan ruptur uteri.
Malaria
Malaria adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman (plasmodium) dapat
mengakibatkan anemia dan dapat menyebabkan keguguran.
TBC paru
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi mycobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman tuberkulosis menyerang paru, sehingga dapat
menyebabkan perubahan pada sistem pernafasan. Penderita dengan proses aktif,
apalagi dengan batuk darah, sebaiknya dirawat di rumah sakit dalam kamar isolasi.
Gunanya untuk mencegah penularan, untuk menjamin istirahat dan makanan yang
cukup, serta pengobatan yang intensif dan teratur. (Mansjoer, 2001, p. 287).
Penyakit jantung
Bila ibu hamil mempunyai penyakit jantung harus ekstra hati-hati. Jangan sampai
terlalu kecapaian dan jaga kenaikan berat badan agar beban kerja jantung bisa
berkurang.
Diabetes mellitus
Diabetes merupakan suatu penyakit dimana tubuh tidak menghasilkan insulin
dalam jumlah cukup, atau sebaliknya, tubuh kurang mampu menggunakan insulin
secara maksimal. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas, yang
berfungsi mensuplai glukosa dari darah ke sel-sel tubuh untuk dipergunakan
sebagai bahan bakar tubuh.
4) Pre eklamsi
Pre eklamsi adalah suatu keadaan dengan timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan
edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah lahir.
Gejala dan tanda:
Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan dan
muka, sakit kepala hebat, tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, proteinuria
sebanyak 0,3 g/l dalam air kencing 24 jam.
5) Eklamsia
Eklamsia merupakan kelanjutan dari “pre eklamsia berat” ditambah dengan kejang
atau koma yang dapat berlangsung mendadak. Gejala dan tanda: Eklamsia ditandai
oleh gejala-gejala pre eklamsia berat dan kejang atau koma.
l. Anemia
Hemoglobin yang kurang pada ibu hamil bisa membahayakan kesehatan ibu hamil dan
janinnya. Darah merupakan komponen yang membawa nutrisi gizi dan oksigen pada sang
bayi dalam kandungan. Jika ibu hamil memiliki kadar HB turun atau dibawah normal maka
janin tidak dapat pasokan nutrisi yang penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya
dalam rahim ibu. Normal bagi ibu hamil mengalami anemia ringan, tetapi beberapa orang
mungkin mengalami anemia yang lebih serius akibat dari rendahnya kadar zat besi atau
vitamin atau dari alasan lainnya. Anemia bisa membuat ibu hamil merasa lelah dam lemah.
Jjika anemia terjadi secara signifikan dan tidak diobati dapat meningkatkan resiko komplikasi
serius, seperti kelahiran yang prematur.
o. Gangguan Ginjal
Ibu hamil dapat menderita gangguan ginjal. Gangguan pada fungsi ginal memiliki gejala
seperti ari seni keruh, terjadi peningkatan tekanan darah. Selain itu juga terjadi mual-mual
selain yang terjadi pada trimester awal kehamilan. Timbul juga rasa nyeri di bagian kepala
dan rasa tidak nyaman di pinggang. Gangguan ginjal pada ibu hamil perlu segera diobati , dan
mungkin perlu perawatan khusus saat kehamilan dan persalinan.
p. Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuri dan edema akibat
kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Gejala
1. Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau diastolik > 110 mmHg
2. Proteinuria +> 5 g/24 jam atau > 3 pada tes celup
3. sakit kepala hebat atau gangguan penglihatan
4. Nyeri epigastrium dan ikterus
5. Edema paru atau sianosis
6. Trombositopenia
7. Pertumbuhan janin terhambat
4 PEMERIKSAAN
HCG
Hormon ini disekresi di peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan dieskresi pada urine
ibu.Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan
cepat pada hari ke 30-60. Tingkat tertinggi pada hari 60-70 usia gestasi,
kemudianmenurunpadaharike 100-130.
ProsedurPemeriksaan HCG PadaUrin:
a. Sampel urin dimasukkan dalam tabung reaksi
b. Stik plano test dimasukkan dalam sampel sampai tanda garis, diamkan sebentar agar
urin meresap dan naik keatas
c. Stik plano test diangkat, baca hasilnya dalam waktu 3 menit
Interpretasihasil:
a. Negatif : hanya terdapat satu tanda merah yang muncul pada bagian control line (C)
dan tidak tampak garis merah pada test line (T)
b. Positif : terdapat 2 tanda merah, satu pada bagian test line (T) dan satu pada bagian
control line (C)
a. Negatif b. Positif
Tes ini paling sering digunakan sebagai tes untuk kehamilan. Dimulai pada sekitar
seminggu setelah pembuahan dan implantasi embrio ke dalam rahim, trofoblas akan
menghasilkan cukup beta-HCG (subunit beta human chorionic gonadotropin) untuk
mendiagnosis kehamilan. Jadi, pada saat pertama kali menstruasi luput, beta-HCG akan
sudah cukup untuk tes kehamilan positif. Beta-HCG juga dapat diukur dalam serum dari
darah ibu, dan ini dapat berguna di awal kehamilan ketika terancam aborsi atau kehamilan
ektopik dicurigai, karena jumlah beta-HCG akan lebih rendah dari yang diharapkan.
Kemudian pada kehamilan, di tengah sampai akhir trimester kedua, beta-HCG dapat
digunakan bersama dengan MSAFP untuk skrining kelainan kromosom, dan sindrom Down
pada khususnya. Sebuah beta-HCG tinggi dibarengi dengan penurunan MSAFP
menunjukkan sindromDown.
Tingkat HCG yang tinggi mengindikasikan adanya penyakit Tropoblastic (kehamilan
molar).Tidak adanya bayi saat di USG ddisertai HCG yang tinggi mengindikasikan
molahidatidosa.
HCG (Human Chorionic Gonadotropin) memiliki dua berkas genetik CGB dan
CGA. Pemeriksaan Kehamilan umumnya dilakukan dengan melakukan false negative uji
imunologik kehamilan. Dalam fase ini terjadi presentase 2% dari keseluruhan pengujian
untuk usia kehamilan dibawah 6 minggu. Sedangkan pada false positif terjadi pada 5% dari
keseluruhan uji kehamilan.
ANC
Pengertian Ante Natal Care (ANC)
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar (Manuaba, 2008). Menurut Prawiroharjo (2005), pemeriksaan kehamilan
merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat
dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental. Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah
kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil
untuk mendapatkanpelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan Antenatal Care
(ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui
anamnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine serta ada tidaknya
masalah atau komplikasi (Saifudin, 2005). Menurut Henderson (2006), kunjungan
Antenatal Care (ANC) adalah kontak ibu hamil dengan pemberi perawatan/asuhan dalam
hal mengkaji kesehatan dan
Menurut Depkes RI (2004) tujuan Antenatal Care (ANC) adalah untuk menjaga agar ibu
hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat,
serta menghasilkan bayi yang sehat.
Tujuan Khusus
1. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita sedini mungkin.
2. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
3. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga
berencana,kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
Menurut Wiknjosastro (2005) tujuan Antenatal Care (ANC) adalah menyiapkan wanita
hamil sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal,
tidak hanya fisik tetapi juga mental.
Pelayanan Antenatal
1. Konsep Pemeriksaan Antenatal
Menurut Saifuddin (2005 ) Pemeriksaan ANC secara umum adalah pemberian 7T,
yakni :
7T :
Timbang berat badan. Timbang berat badan merupakan ukuran yang terpenting, penimbangan
berat badan pada setiap kunjungan antenatal harus dilakukan untuk mendeteksi adanya
gangguan pertumbuhan janin
pengukuran tekanan darah pada pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk
mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg) pada kehamilan dan
preeklamsi (hipertensi disertai edema wajah atau tungkai bawah, dan protein urin). Tekanan
darah diastolik merupakan indikator untuk prognosis penanganan hipertensi dalam
kehamilan. Tekanan diastolik mengukur tahanan perifer dan tidak dipengaruhi oleh keadaan
emosi pasien (seperti pada tekanan sistolik). (Kusmiyati, 2010). Tekanan darah biasa normal
kecuali bila ada kelainan. Bila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih, mintalah
ibu berbaring miring ke kiri kemudian ukurlah tekanan darahnya. Bila tekanan darah tetap
tinggi menunjukkan ibu menderita preeklampsia yang harus dirujuk ke dokter. Bila ibu
menderita preeklampsia maka pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap minggu dan
dianjurkan merencanakan kelahiran di Rumah Sakit. (Mufdlilah, 2009)
1. Pemberian tablet besi Pemberian tablet besi adalah sebesar 60 mg dan asam
folat 500mg adalah kebijakan program pelayanan antenatal dalam upaya untuk
mencegah anemi dan untuk pertumbuhan otak bayi, sehingga mencegah kerusakan otak
pada bayi. Setiap ibu hamil harus mendapat tablet tambah darah (tablet zat besi) dan
asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan yang diberikan sejak pemeriksaan
pertama. Tablet sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan
mengganggu penyerapan. Jika ditemukan/diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi per
hari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin untuk
mengetahui kadar Hb yang dilakukan 2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat
kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu.
Temu wicara
Menurut Departemen Kesehatan RI (2002), kunjungan ibu hamil adalah kontak antara
ibu hamil dengan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan disini dapat diartikan ibu hamil yang
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan atau sebaliknya petugas kesehatan yang mengunjungi
ibu hamil di rumahnya atau posyandu. Kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala yang
dibagi menjadi beberapa tahap, seperti :
a. Kunjungan ibu hamil yang pertama (K1)
Kunjungan K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan trimester I, dimana usia
kehamilan 1 sampai 12 minggu.
b. Kunjungan ibu hamil yang keempat (K4)
Kunjungan K4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan
untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan pada trimester III,
usia kehamilan > 24 minggu.
USG
Kehamilan adalah suatu anugrah dari tuhan untuk seorang wanita. Berbulan-bulan, bahkan
bertahun-tahun seorang wanita harus menanti masa-masa itu. Dan saat waktu yang dinantikan
tiba, kita harus menjaganya baik-baik agar kebahagiaan itu tidak hilang. Salah satu hal yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan USG. Pemeriksaan USG dalam masa
kehamilan dibagi dalam 3 , yaitu : kehamilan Trimester 1, 2 dan 3. Kali ini kita akan membahas
mengenai USG pada trimester 1.
Kehamilan trimester 1 yaitu kehamilan pada usia 0-12 minggu. Pada masa ini, kita dapat
menilai beberapa hal berikut :
Selain itu, kita dapat mengetahui apakah ibu tersebut hamil tunggal atau mungkin hamil
ganda/Kembar. sehingga dokter dapat bdengan tepat memberikan pelayanan kesehatan
terhadap ibu tersebut.
2. Yolk Sac
Yolk sac merupakan sel kuning yang merupakan vaskularisasi embrio sebelum jantung
terbentuk. Tergambar seperti bola kecil dan menempel pada embrio yang dihubungkan dengan
ductus vitelline. Yolk sac akan terlihat pada usia kehamilan 5 minggu.
Gambar 6. Ilustrasi penampakan janin di sertai Yolk Sac
3. Embrio (janin)
Merupakan bakal janin. Embrio terletak di dalam amnion dan berdekatan dengan yolk sac.
Embrio akan terlihat pada usia kehamilan 7-8 minggu. Pada usia ini, kita akan melihat tunas-
tunas yang merupakan cikal bakal kaki dan tangan. Minggu ke - 10 terlihat jelas 2 kantong –
dibagian luar terlihat chorion dengan placenta dan bagian dalam terdapat amnion yang akan
menggabungkan diri dengan chorion dan selanjutnya yolk sac akan menghilang. Minggu ke
10, penonjolan usus kecil ke dalam tali pusat masih dapat dilihat, hal ini dapat berubah sampai
minggu ke 11 seiring dengan bertambahnya ukuran fetus, ini bukanlah omphalocele.
• Ampulla (75-80%)
• Isthmic (10%)
• Fimbria (5%)
• Interstitial/Cornual (2-4%)
• Ovarium(0.5%)
b. Omphalocele
Usus Fetus atau organ abdominal lainnya yang gagal berubah menjadi abdomen mereka
bergabung dengan tali pusat. Setelah 11 minggu usus /organ abdominal seharusnya sudah
berubah menjadi abdomen. Kelainan ini berhubungan dengan Amniotic Band Syndrome,
Trisomy 18, Trisomy 13, dan hernia umbilical.
c. Perdarahan Antepartum
Perdarahan besar antepartum disekitar gestational sac dengan komponen solid di bagian
bawah. Perdarahan kecil antepartum terletak di bagian bawah dari gestational sac(biasanya
disebut dengan “implantation bleed”)
USG adalah pemeriksaan dengan gelombang suara frekuensi tinggi lebih dari pendengaran
manusia sehingga tidak dapat di dengar sama sekali (Aswar Boer, 2006). Suara yang dapat di
dengar oleh manusia di sebut audiosonic yang mempunyai frekuensi 20-20.000
Hz.Pemeriksaan USG menggunakan gelombang suara berfrekuensi 1-10 MHz.bahkan
teknologi terkini sudah ada penggunaan frekuensi sampai 16 MHz.Gelombang suara itu berasal
dari kristal-kristal yang berada pada sebuah alat yang di sebut transduser.USG merupakan
miodalitas pencitraan diagnostik yang memanfaatkan gelombang suara untuk menghasilkan
gambar suatu objek atau organ dalam tubuh manusia.USG dapat digunakan untuk memeriksa
organ tubuh manusia kecuali organ yang berisi udara atau tulang.USG pertama kali digunakan
untuk radar, yaitu teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918),
seorang Perancis, pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam musuh.
Kemudian digunakan dalam pelayaran untukmenentukan kedalaman laut.Menjelang perang
dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi
hasilnya belum memuaskan.
Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia keII, USG
berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh.Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah
melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hati dan ginjal.Sekarang
USG merupakan alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang luas.Dan kemudian, sejarah alat
USG dimulai akhir tahun 1970an. Generasi awal alat USG ini masih sangat tidak praktis,
dikarenakan alat ini memiliki ukuran sebesar lemari es 2 pintu. Selain itu, teknologi fisika juga
masih “kuno”, tetapi perkembangan ilmu pengetahuan demikian pesat sampai dalam kurun 2
dekade saja sudah telah ada teknologi yang ditambahkan dan dikembangkan.
Sebelumnya, pada tahun 1880, Pierre Curie dan Jacques Curie dari Perancis
menemukan efekpiezo-listrik.Mereka menemukan bahwa USG bisa menghasilkan dan
diterima dalam frekuensi megahertz.Sistem deteksi sonar pertama kali diciptakan untuk
eksplorasi bawah air dan navigasi.Penemuan dioda dan trioda di tahun 1900an juga mendorong
perkembangan USG. Paul Langevin dan Constantin Chilowsky dari Perancis mengembangkan
sebuah perangkat suara frekuensi tinggi yang dihasilkan oleh USG.Lahirlah hidrofon, dengan
menggunakan transduser dan menggunakan kristalkuarsa yang ditemukan oleh Curie
bersaudara.
Dr Ian Donald menyarankan agar sonar dapat digunakan untuk diagnosis medis.Praktik ini
dimulai setelah USG digunakan secara terbatas setelah Perang Dunia II.Pada tanggal 21 Juli
1955, beliau mulai bekerja pada eksperimen yang melibatkan detektor logam cacat ultrasonic
industri. USG kemudian dirasakan sangat berguna dalam mendeteksi dan
membedakan fibroid, tumor perut dan kista.Dr Karl Theodore Dussik dari Austria
menyelidiki USG transmisi di otak pada tahun 1942 dan menerbitkan beberapa karya
ultrasonic medis. Dr Ian Donald bersama rekan lain dari Glasgow telah berjasa melakukan
banyak hal dalam pengembangan aplikasi dan teknologi praktis. Karya-karya mereka telah
menyebabkan penggunaan teknologi yang lebih luas dalam praktik medis ini.
Lebih banyak lagi tersedia sistem yang lebih komersial, seperti gambar greyscale dan
bistable. Doppler USG juga dikembangkan dengan mengkombinasikan pindai Duplex dan
pindai berwarna. Bahkan sekarang aliran darah melalui pembuluh tubuh dapat
dilihat. Pencitraan 3D dan 4D juga sekarang tersedia, yang dimula dengan
penciptaanmicrochip pada tahun 1970. Untuk mendapat gambar-gambar tersebut, operator
USG tetap membuat gambar-gambar 2 dimensi kemudian memori potongan-potongan gambar
tersebut direkonstruksi oleh komputer dan tampak dengan tampilan 3 dimensi di layar monitor.
Ada beberapa jenis USG yang tersedia pada saat ini, dan penggunaan masing-masing USG
tergantung pada kondisi pasien dan organ tubuh yang perlu diperiksa.Semua relatif aman,
nyaman dan terjangkau untuk digunakan.Semuanya juga memiliki risiko yang sangat rendah
dan tidak memerlukan persiapan apapun oleh pasien.Prosedurnya juga non-invasif dan tidak
menimbulkan rasa sakit, sehingga seseorang dapat segera melanjutkan kegiatan normal setelah
pemeriksaan.
Transduser
Salah satu bagian dari alat USG adalah transduser. Tranduser merupkan alat yang nantinya
akan ditempelkan pada tubuh pasien. Didalam alat ini terdapat material piezoelektrik yang
mampu menghasilkan “piezoelektrik effect” yaitu bila diberikan energi listrik akan
menimbulkan suatu getaran yang kemudian menghasilkan gelombang suara, begitu pula
sebaliknya apabila ada gelombang suara yang dipantulkan oleh organ, maka piezoelektrik ini
akan menangkap dan merubah menjadi sinyallistrik. Pulsa yang di pancarkan kemudian
dipantulkan oleh organ dan ditangkap kembali oleh tranduser. Pulsa itu akan di ubah menjadi
data digital dan diolah secara komputer sehingga menjadi sebuah gambar yang di tampilkan
pada layar monitor.
Teknologi transduser digital sekiar tahun 1990an memungkinkan sinyal gelombang suara yang
diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas.Penemuan
komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini.
Gelombang suara akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima
transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga
bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri
dari transducer penghasil gambar 2 dimensi atau 3 dimensi. Hingga USG berkembang
sedemikian rupa hingga saat ini.
Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari sistem alat USG dimana fungsinya untuk mengolah data
yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah pusar kontrol USG sehingga di
dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti CPU pada komputer. Dimana cara
kerja USG merubah gelombang menjadi gambar.Mesinpada USG digunakan sebagai pengolah
data.Sinyal suara yang diterima transduser akan dirubah menjadi sinyal listrik dan akan dikirim
ke mesin. Komputer merubah sinyal listrik menjadi data gambar dan merekonstruksi
gambar. Kemudian hasil olahan komputer akan di tampilkan pada monitor.Komputer terletak
pada main unit.
Dalam peralatan USG, layarmonitor merupakan salah satu media output dari gambaran yang
diperoleh yang diperoleh setelah sinyal listrik dari pengolahan komputer, dahulu layar monitor
yang digunakan adalah jenis CRT dengan resolusi gambar yang baik. Namun dengan siring
kemajuan teknologi, saat ini tersedia layar monitor berupa LCD maupun LED yang lebih
simpel dan mempunyai banyak variasi warna. Layar ini biasanya lebih datar dan tipis sehingga
lebih praktis
Printer
Pada peralatan USG, printer merupakan media output dari gambaran yang diperoleh dari
pengolahan komputer, pada zaman dahulu piranti printer ditempati oleh foto Polaroid namun
sekarang sudah diganti dengan film khusus, yaitu film termal.
( Gambar 2.9 Printer USG, sumber: manual book sony printer )
Saat ini terdapat dua jenis printer yang digunakan yaitu printer berwarna dan printer hitam
putih. Printer warna akan lebih mahal dari printer hitam-putih. Jika tidak ada printer USG,
dapat juga digunakan printer lain seperti printer pada komputer pada umumnya, maupun printer
foto. Kekurangan jika menggunakan printer lain, gambar tidak sejelas printer khusus USG dan
printer ini tergantung dari isi tinta di dalamnya.
2. B- mode
Berupa gambar 2 dimensi. Echo yang terdeteksi pada posisi berkas ditampilkan sebagai garis
gelap terang.
Terang gelap pada gambar berhubungan dengan magnitude dari sinyal suara. Semakin kuat
gelombang suara yang kembali maka semakin terang pula gambar yang ditampilkan.
3) M- mode
M-mode umumnya digunakan dalam pencitraan jantung atau yang sering disebut
Ekokardiogram.M-mode Ekokardiogram diperoleh dengan gelombang suara tunggal
ditransmisikan melalui jaringan jantung atau target, dan gambar yang dihasilkan ditampilkan
dari waktu ke waktu.Ekokardiogram M-mode memiliki kedalaman pada sumbu Y dan waktu
pada sumbu X. Hal ini dapat dikonseptualisasikan sebagai pandangan dari jantung yang
ditampilkan dalam gerakan sepanjang waktu.
Hasil gambar USG B-Mode
Dalam pencitraanM-mode, lebar berkas USG diminimalkan, dan akuisisi frame rate umumnya
meningkat mengakibatkan peningkatan resolusi spasial dan temporal dibandingkan dengan
pencitraan2 dimensi. Informasi yang dapat diperoleh dari ekokardiogram M-mode termasuk
ketebalan dinding ventrikel kanan dan dimensi ruang pada berbagai titik waktu sepanjang
siklus jantung, namun paling umum pada akhir sistol dan diastole.
4)USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang
tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan
jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat
diputar (bukan janinnya yang diputar).
5)USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau
gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya
dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam
rahim.
Manfaat USG
Dalam dunia kedokteran, dikenal suatu pemeriksaan yang disebut Ultrasonografi (USG). Pemeriksaan
USG merupakan pemeriksaan untuk mendapatkan gambar organ dalam manusia dengan
memanfaatkan energy gelombang suara (sound). Salah satu manfaat dari USG adalah memonitor
perkembangan janin dalam kandungan. USG kandungan sangat penting untuk mengetahui keadaan
janin. Berikut adalah manfaat USG kandungan dalam 3 tahap kehamilan
Pemeriksaan kehamilan pada periode ini sangat penting. Hal-hal yang dapat di periksa adalah :
1. Adanya kantong kehamilan (Gestation sac) : Tanda awal dari suatu kehamilan adalah adanya kantong
kehamilan. Kantong kehamilan tergambar sebagai suatu struktur anechoic (hitam) pada gambar USG.
Dalam pemeriksaan ini, akan dinilai letak dan ukurannya. Letak GS akan mengidentifikasikan apakah
kehamilan tersebut di dalam kandungan (intra uterine) atau di luar kandungan (ectopic). Ukuran GS
diperlukan untuk mengetahui umur kehamilan.
2. Adanya janin : Tanda berkembangnya suatu kehamilan adalah adanya janin. Dalam USG, dapat di
identifikasi berapa jumlah janin yang ada. Pada janin, akan terlihat kantung kuning (Yolk Sac)
3. Detak jantung (Fetal heart rate) : Detak jantung adalah tanda bahwa janin tersebut hidup
Kehamilan Trimester II
1. AFI (Amnion Fluid Index) : Merupakan taksiran jumlah cairan amnion (ketuban) dalam kandungan.
2. Posisi janin : dapat dinilai posisi janin. Kepala dibawah, atau di atas.
3. Detak jantung
4. Tekanan darah pada tali pusar
5. Perkiraan berat janin
Kehamilan Trimester III
Dalam kehamilan tahap ini, hal-hal yang dinilai hampir sama dengan USG trimester II, yaittu meliputi
:
1. AFI (Amnion Fluid Index) : Merupakan taksiran jumlah cairan amnion (ketuban) dalam kandungan.
2. Posisi janin : dapat dinilai posisi janin. Kepala dibawah, atau di atas. Posisi janin sangat penting. Hal
ini akan berguna dalam persiapan kelahiran. Jika posisi janin kepala di bawah, maka ibu dapat
melahirkan secara normal. Namun jika posisi bokong yang di bawah (sungsang), biasanya akan
diusahakan kelahiran cesar (bedah)
3. Detak jantung
4. Tekanan darah pada tali pusar
5. Perkiraan berat janin
Sumber : Lujeng Prayitno S.ST,POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II , USG