PENDAHULUAN
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu: adanya ovum,
spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi.
19 ovum : adalah suatu sel besar dengan diameter kurang lebih 0,1 mm.
29 spermatozoa : berbentuk seperti kecebong dan mempunyai kecepatan yang cukup tinggi
sehingga dalam satu jam, sel sperma sudah sampai di tuba melalui kanalis dan kavum
uteri. Disini sel sperma menunggu sel telur.
39 konsepsi : adalah suatu peristiwa bertemunya sperma dan ovum, umumnya terjadi di
ampula
49 nidasi : dinding endometrium yang menebal, selanjutnya membentuk desidua, dimana
memungkinkan blastokist untuk berimplantasi. Peristiwa tertanamnya blastokist pada
desisua disebut nidasi.
(Depkes RI, 1993)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Prawirohardjo, 2001)
setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena
itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :
; satukali kunjungan selama trimester pertama(sebelum 14 minggu)
; satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
; dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke
36)
pada setiap kali kunjungan tersebut, perlu didapatkan informasi yang sangat penting, diantaranya
yaitu:
Kunjunga Waktu Informasi penting
n
Trimester Sebelum Membangun hubungan saling percayaantara petugas
pertama minggu ke kesehatan dan ibu hamil.
24 Mendeteksi masalah dan menanganinya.
Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus
neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan
praktek tradisional yang merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan
kebersihan, istirahat, dan sebagainya).
Trimester Sebelum Sama seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus
kedua minggu ke mengenai preeklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala
28 preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa
untuk mengetahui proteinuria).
Trimester Antara Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdominal untuk
ketiga minggu mengetahui apakah ada kehamilan ganda.
28-36
Trimester Setelah 36 Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak
ketiga minggu normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran
dirumah sakit.
tujuandari kunjungan tersebut untuk mendapatkan informasi yang sangat penting sehubungan
dengan proses kehamilanya. Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat
masalah, dan ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila mana ia
merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir.
A9 Definisi
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa kehamilan
terakhir.
(Farrer, 1999)
Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-
40 minggu)
D9 Keluhan Kehamilan
Keluhan ringan kehamilan terutama terjadi pada hamil muda. Dengan makin tua kehamilan
keluhan makin berkurang, kecuali varises dan kaki bengkak makin meningkat. Keluhan
ringan segera dapat diatasi hanya dengan nasihat atau obat tertentu yang tidak berbahaya bagi
janin dalam rahim
19 Morning Sickness
disebut morning sickness karena terjadi pagi hari pada waktu bangun dengan keluhan
pening kepala, mual ringan sampai muntah, setelah duduk sebentar keadaan dapat diatasi.
Keadaan ini disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat, jadi bila mungkin
minum teh panasdengan gula sebelum bangun dan berjalan.
29 Hipersalivasi
pengeluaran air liur makin meningkat pada beberapa orang, sehingga menambah
kesulitan untuk makan. Air liur dapat menyebabkan gangguan “gigi” terjadi
pembengkakan dalam bentuk pembengkakan gusi (epulis). Hipersalivasi dapat diatasi
dengan menghisap gula-gula, yang banyak dijual dipasaran bebas, biskuit atau roti tawar.
39 Kram Betis
pada hamil muda sering terjadi kram betis yang menunjukkan kurangnya beberapa
vitasmin tertentu dan mineral seperti vitamin E dan B komplek serta kalsium. Kram
lokal amsih dapat diurut dengan obat gosok seperti balsem dan sebagainya. Keluhan ini
segera akan menghilang setelah makan dan minum makin baik
49 Varises
varises adalah pembesaran pembuluh darah sampai tampak dari luar. Sbagian besar
varises terjadi pada kehamilan berulang. Varises banyak terjadi pada kehamilan diatas
tiga kali. Varises disebabkan hormon kehamilan dan sebagian terjadi karena keturunan.
Pada kasus yang berat dapat terjadi infeksi dan bendungan berat. Bahaya yang paling
penting adalah yrombiosis yang dapat menimbulkan. Gangguan sirkulasi darah. Unutk
sementara dapat memakai stoking ketat, kaos kaki nilon panjang sampai paha.
59 Sinkope (Pingsan)
Sinkope keadaan pening, kepala ringan , mata kabur sejenak oleh karena bangun
mendadak. Dengan bangun mendadak, aliran darah ke pusat susunan syaraf (otak)
terlambat sehingga terjadi kekurangan darah kepusat susunan syaraf (otak) menyebabkan
sinkope. Unutk dapat mengatasi dilakukan bangun dari tidur atau berdiri secara bertahap.
Duduk dahulu di tepi tempat tidur sejenak sebelum berdiri atau berjalan sehingga
peredaran darah dapatr beradaptasi dengan posisi baru.
69 Kaki Bengkak
kaki bengkak terjadi pada akhir trimester ketiga. Terdapat ua gangguan kaki bengkak
yaitu retensi (penahanan) air dan garam karena gestosi dan tertekannya pembuluh darah,
karena bagian terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul. Pada keadaan ringan, kaki
bengkak dapat diatasi dengan tidur dengan kaki lebih tinggi dan mengurangi makan
garam. Bila kaki bengkak yang bersifat abnormal dapat diikuti oleh sakit kepala,
pandangan mata kabur, pemeriksaaan air kencing dijumpai protein yang meningkat dan
tekanan darah meningkat. Benkak kaki yang ebrhubungan dengan komplikasi hamil yang
harus mendapat pengobatab khusus.
(Ida bagus Gde Manuaba, 1999)
H9 Kebutuhan Pengetahuan Bagi Orang Tua : Pada Kehamilan Trimester Ketiga Dan
Kelahiran Bayi
19 perubahan fisik pada trimester tiga
29 perubahan emosional pada trimester tiga dan periode post
partum 39 sexuality
a9 perubahan kebutuhan
b9 sexual expression (cara yang
berbeda) c9 sexual concerns
d9 problem solving
49 ketidaknyamanan ringan
kehamilan a9 frekuensi berkemih
b9 sakit punggung
c9 dyspnea
d9 varicose veins
e9 kontraksi braxton hicks
f9 kram kaki
g9 vaginal
discharge h9
konstipasi
i9 nyeri disekitar tulang
j9 fatigue
59 tanda bahaya
a9 perdarahan vagina
b9 nyeri perut
c9 edema pada muka, tangan, dan
kaki d9 sakit kepala yang hebat
e9 gangguan bicara
f9 rupture of membrane (sebelum 38
minggu) 69 nutrisi
79 general hygiene
a9 istirahat dan tidur
b9 latihan
89 penggunaan obat
a9 rokok
b9 alkohol
c9 obat
OTC d9
resep obat
99 pertumbuhan janin
109 persiapan menyusui
119 support system
129 persiapan kelahiran bayi
a9 rasa takut dan cemas
b9 keterlibatan ayah dalam kelahiran
bayi c9 manajemen nyeri
d9 intervensi obstetri
139 persiapan menjadi orang
tua a9 perubahan gaya hidup
b9 perubahan peran
c9 konflik peran
d9 keseimbangan tuntutan
keluarga e9 tugas perkembangan
maternal
149 persiapan untuk bayi baru lahir
159 rencana keluarga
(Reeder, 1992)
DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta.
Bhakti husada
Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran:EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California: Prentice Hall
Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, And Women’s Health Care. USA:
Lipponcott Company
. Pengkajian
19 identitas pasien
a9 nama : Ny. P
b9 umur : 27
tahun
29 keluhan utama
a9 klien mengeluh nyeri punggung skala 5
b9 klienmulai tidak nyaman dengan posisi tidur terlentang karena
menyebabkan sesak napas, miringpun klien merasa susah tidur sehingga klien
bila siang hari sering merasa mengantuk
c9 klien sering merasa BAK dalam sehari lebih dari 10 kali
d9 klien menyatakan sepertinya kandung kemihnya cepat penuh
e9 klien minum seperti biasanya sekitar 8 gelas perhari
39 riwayat obstetrik
a. G1 P0 A0
49 pemeriksaan umum
tekanan darah : 100/ 70 mm Hg
nadi : kuat teratur 80 kali/ menit
RR : 20 kali/ menit
Suhu T : 37,2 derajat celcius
59 pemeriksaan khusus
a9 Leopold I : tfu setinggi Px
b9 Leopold II (puki) : teraba memanjang keras seperti papan pada pperut jari
c9 Leopold III : presentasi kepala janin
d9 Leopold IV : kepala telah masuk PAP B9Analisa Data
Anda dinas diruang poli kandungan RSDK, dating Ny. P 27 tahun, dengan status
obstetric G1 P0 A0 H 38 minggu. Td 100/70 mmHg, nadi kuat teratur 80 kali/menit, RR 20
x/mnt. T: 37,2 derajat celcius. Posisi berjalan lordosis, klien menggunakan sepatu dengan hak 5
cm. tampak kaki klien edema skala 2. klien mengeluh nyeri punggung skala 5. klien juga mulai
tidak nyaman dengan posisi tidur terlentang karena menyebabkan sesak napas. Miring pun klien
merasa susah tidur sehingga klien bila siang hari sering mengantuk. Terlebih ditambah klien
sering BAK dalam sehari klien mengaku BAK lebih dari 10 kali. Klien menyatakan sepertinya
kandung keminya cepat penuh. Klien minum seperti biasanya sekitar 8 gelas sehari. Dari
pemeriksaan leopold didapatkan, TFU setinggi Px, presentasi kepala janin, puki, kepala telah
masuk PAP.
Soal A.
19 Buat NCP sesuai dengan data yang ada!
29 Bagaimana dengan implementasi dan evaluasi terkait dengan data berikut:
Setelah diberikan intervensi, klien menyatakan akan membatasi minumnya sekitar 1-2
jam sebelum tidur sehingga klien tidak terganggu tidurnya karena ingin BAK. Tetap minum
sekitar 8 gelas agar tidak kekurangan cairan tubuh. Klien akan meninggikan posisi bantal bila
tidur dan akan menyangga kakinya bila tidur supaya bengkaknya menghilang. Klien akan
mengganti sepatunya dengan sepatu hak rendah untuk mengurangi nyeri kaki dan punggung.
Klien menyatakan saat ini timbul cemas karena menurut dokter setelah pemeriksaan panggul,
klien tidak dapat melahirkan bayinya normal karena panggulnya sempit, sehingga harus operasi.
Soal B:
19 Apakah terdapat Dx keperawatan baru?
29 Bagaimana dengan prioritas Dx keperawatan Anda bila ada Dx baru dan buat NCP nya !
A9 Pengkajian
19 Identitas
Pasien
; Nama : Ny. P
; Umur : 27 tahun
39 Riwayat Obstetric
; Kehamilan : Kehamilan ke-1
; Status kehamilan : Primigravida
; Status aborsi : Belum pernah aborsi
; Usia kehamilan : 38 minggu
49 Pemeriksaan
Umum Didapatkan
TTV :
; TD : 100/70 mmHg
; N : teratur 80 X/mnt
; RR : 20 X/mnt
; T : 37, 2 derajat celcius
59 Pemeriksaan Khusus
a9 Leopold I : Tinggi fundus uteri setinggi Px
b9 Leopold II : Teraba memanjang keras seperti papan pada perut ibu sebelah kiri
(PUKI)
c9 Leopold III : Presentasi kepala janin
d9 Leopold IV : Kepala telah masuk
3. DS : Ketidak ; Perubahan
; Klien mulai tidak nyamanan nyeri fisik
nyaman dengan posisi ; Pengaruh
tidur terlentang karena hormonal
menyebabkab sesak (relaksin dan
napas progesterone)
; posisi berjalan lordosis ; Ketidak
seimbangan
DO : kalsium dan
; Klien mengeluh nyeri fosfor
punggung skala 5
C9Diagnosa keperawatan
19 Gangguan pola tidur berhubungan dengan eliminasi urin
29 Gangguan volume cairan berlebih berhubungan dengan aliran balik vena sekunder
berhubungan dengan kurang pengetahuan
39 Gangguan nyeri berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal
D9 Rencana Keperawatan
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o. Keperawata
n
1 Gangguan Setelah diberikan 19 Tinjau ulang 19 Membantu
. pola tidur asuhan keperawatan, kebutuhan mengidentifikasi
berhubungan diharapkan pasien tidak perubahan tidur kebutuhan untuk
dengan mengalami gangguan normal berkenaan menetapkan pola
eliminasi pola tidur. dengan kehamilan. tidur yang berbeda
urin Kriteria hasil yang Tentukan pola tidur
diharapkan : saat ini
19 Perbaikan tidur/ 29 Evaluasi tingkat 29 Peningkatan
istirahat kelelahan retensi cairan,
29 Peningkatan penambzahan
rasa sejahtera berat badan, dan
dan perasaan pertumbuhan
sehat janin, semua
39 Mengungkapkan memperberat
pemahaman perasaan lelah,
tentang kondisi khususnya pada
49 Mengidentifikas multipara.
i cara-cara untuk 39 Kaji terhadap 39 Ansietas yang
mencegah stasis kejadian insomnia berlebihan,
urinarius dan dan respons klien kegembiraan,
atau edema terhadap ketidaknyamanan
jaringan penurunan tidur. fisik, nokturia, dan
Anjurkan alat aktifitas janin
bantu untuk tidur, dapat mempersulit
seperti teknik tidur
relaksasi,
membaca, mandi
air hangat,dan
penurunan aktifitas
sebelum istirahat
49 Perhatikan 49 Pada posisi
keuslitan bernafas rekumben,
karena posisi. pembesaran
Anjurkan tidur uterusserta organ
pada posisi semi abdomen menekan
fowler diafragma,
sehingga
membatasi
ekspansi paru.
Penggunaan posisi
semifowler
memugnkinkan
diafragma
menurun,
membantu
mengembangkane
kspansi paru
optimal
59 Dapatkan sel darah 59 Anemia dan
merah (SDM) dan penurunan kadar
kadar Hb Hb/SDM,
mengakibatkan
penurunan
oksigenasi
jaringan serta
mempengaruhi
perasaan letih
berlebihan
69 Rujuk klien untuk 69 Mungkin perlu
konseling bila bagi klien
kekurangan menghadapi
tidur/kelelahan perubahan siklus
mempengaruhi tidur-terjaga,
aktifitas kehidupan mengidentifikasi
sehari-hari. prioritas yang
79 Berikan informasi tepat dan
tentang perubahan memodifikasi
perkemihan komitmen
sehubungan 79 Membantu klien
dengan trimester memahami alasan
ketiga fisiologis dari
frekuensi
berkemih dan
nokturia.
Pembesaran uterus
trimester ketiga
89 Anjukanklien 89 Meningkatkan
untuk melakukan perfusi ginjal
posisi miring saat
tidur. Perhatikan
keluhan-keluhan
nokturia.
99 Anjurkan klien 99 Posisi ini
untuk menghindari memungkinkan
posisi tegak dalam terjadinya sindrom
waktu yang lama vena kava dan
menurunkan aliran
vena
109 Berikan 109 Mempertahank
informasi an tingkat cairan
mengenai perlunya dan perfusi ginjal
masukan cairan 6- adekuat, yang
8 gelas/ hari, mengurangi
penurunan natrium diet untuk
masukan 2-3 jam mempertahankan
sebelum status isotonik
beristirahat, dan
penggunaan
garam, makanan,
dan produk
mengandung
natrium dalam
jumlah sedang 119 Kehilangan/
119 Berikan pembatasan
informasi natrium dapat
mengenai bahaya sangat menekan
menggunakan regulator renin-
diuretik dan angiotensin-
penghilangan aldosteron dari
natrium dari diet kadar cairan,
mengakibatkan
dehidrasi/
hipovolemia berat
129 Dapat
mengidentifikasi
129 Tes spasme
urin midstream glomerulus atau
untuk penurunan perfusi
memeriksa ginjal berkenaan
albumin dengan hipertensi
akibat kehamilan
2 Gangguan Setelah diberikan 19 Berikan informasi 19 Pemahaman
. volume asuhan keperawatan, tentang perubahan kenormalan
cairan diharapkan pasien fisik/ fisiologis perubahan ini dapat
berlebih mampu mengurangi normal berkenaan menurunkan
berhubungan atau mencegah edema. dengan trimester kecemasan dan
dengan Kriteria hasil yang ketiga membantu
aliran balik diharapkan: meningkatkan
vena 19 TD tetap normal penyesuaian
sekunder 29 Bebas edema aktifitas perawatan
berhubungan patologis. diri
dengan 29 Berikan informasi 29 Membantu klien
kurang tertulis/ verbal untuk mengenali
pengetahuan tentang tanda- awitan persalinan,
tanda awitan untuk menjamin
persalinan tiba dirumah sakit
tepat waktu, dan
menangani
persalinan/
kelahiran
39 Berikan informasi 39 Membantu
verbal/ tertulis menyiapkan
tentang perawtan pengambilan peran
bayi dan baru, memrlukan
pemberian makan barang-barang
tertentu untuk
perabot, pakaian,
dan suplai.
49 Anjurkan 49 Menurunkan
keikutsertaan ansietas berkenaan
dalam kelas dengan ketidak
kelahiran anak dan tahuan;
melakukan meningkatkan
orientasi rumah mekanisme koping
sakit atau rumah untuk persalinan/
bersalin kelahiran.
59 Tinjau ulang 59 Kelebihan cairan
perubahan dan permulaan
fisiologis normal. respons stres renin-
Identifikasi angiotensin II-
tanda/gejala yang aldosteron dapat
memerlukan menyebabkan
evaluasi medis cairan
atau intervensi meninggalkan
kardiovaskuler,
mengakibatkan
dehidrasi yang
secara negatif
mempengaruhi
curah jantung
69 Pantau frekuensi 69 Saat frekuensi
nadi jantung jantung istirahat
meningkat secara
normal sebanyak 15
pdm untuk
memudahkan
sirkulasi tambahan
volume cairan
79 Catat tanda-tanda 79 Membedakan
hipertensi akibat antara edema
kehamilan: edema fisiologis normal
umum, dan potensial
albuminuria 2+,
dan hipertensi
dengan
peningkatan
sistolik lebih besar
dari 30 mm Hg
atau sistolik lebih
besar dari 30 mm
Hg atau diastolik >
dari 15 mm Hg
89 Anjurkan 89 Meningkatkan
perubahan posisi aliran balik vena,
yang sering sehingga
menurunkan
edema,
3 Gangguan Setelah diberika suhan 19 Kaji satatus 19 Penurunan
. nyeri keperawatan, pernapasan klien kapasitas
berhubungan diharapkan pasien pernapasan saat
dengan mampu mengurangi uterus menekan
perubahan rasa nyeri. diafragma,
fisik dan Kriteria hasil yang mengakibatkan
pengaruh diharapkan : dispnea
hormonal 19 Melakukan 29 Perhatikan adanya 29 Ketidaknyamanan
aktivitas kram pada kaki. berkenaan dengan
perawatan diri Anjurkan klien perubahan kadar
dengan tepat untuk meluruskan kalsium/
untuk kaki dan ketidakseimbanga
mengurangu mengangkat n kalsium-fosfor
nyeri telapak kaki atau karena
29 Melaporkan rasa bagian dalam tekanan dari
nyeri dapat keposisi pembesaran
diminimalkan/di dorsofleksi, uterus pada saraf
kontrol menurunkan yang mensuplai
masukan susu, ekstremitas
sering mengganti bawah
posisi, dan
menghindari
berdiri/ duduk
lama
39 Kaji adanya/ 39 Kontraksi ini
frekuensi dapat
kontraksi braxton menciptakan
Hick. Berikan ketidaknyamanan
informasi pada multigrafida
mengenai fisiologi pada trimester
aktifitas uterus kedua.
Primigrafida
biasanya tidak
mengalami
ketidaknyamanan
ini sampai
trimester akhir
49 Berikan suplemen 49 Penambahan
kalsium dengan produk susu bila
tepat. Anjurkan intoleransi dapat
penggunaan jel menjadi masalah.
aluminium Jeli dapat
hidroksida sesuai menurunkan
kebutuhan kadar fosfor dan
memperbaiki
ketidak
seimbangan
kalsium-fosfor
E9 Implementasi dan evaluasi
; Implementasi
N Hari/Tanggal/Jam Implementasi Respon TTD
o.
D
x
1. Selasa, 10 Januari 19 Mengkaji perubahan 19 Klien menyampaikan
2006 tidur normal dan pola keluhan gangguan pola
Pukul : 09.00 tidur klien tidurnya
berhubungan dengan
kehamilannya 29 Menganggukkan kepala
29 Memberikan
informasi tentang
kelelahan sedang 39 Mendengarkan dan
yang normal memperhatikan
39 Menganjurkan klien
untuk istirahat 1-2
jam dan dapatkan 8 49 Menganggukan kepala
jam tidur/malam dan berkata, “baik
49 Menganjurkan alat suster”.
Bantu tidur seperti
teknik relaksasi,
membeca, mandi air
hangat, dan
penurunan aktivitas
tepat sebelum 59 Mendengarkan
beristirahat dan bertanya lebih
59 Memberikan jelas hingga
informasi tentang mengerti
perubahan
perkemihan
sehubungan dengan 69 Bertanya
trimester tiga
69 Mengajarkan klien
untuk menghindari
posisi tegak/supine
dalam waktu yang 79 Mendengarkan
lama
79 Memberikan
informasi mengenai
perlunya masukan
cairan 6-8 gelas/hari,
penurunan masukan
2-3 jam sebelum
istirahat, dan
penggunaan garam,
makanan, dan produk
mengandung natrium
dalam jumlah besar 89 Tersenyum dan
89 Merujuk klien untuk menganggukkan kepala
konseling bila
kekurangan
tidur/kelelahan
mempengaruhi
aktivitas kehidupan
sehari-hari
2. Selasa, 10 Januari 19 Memberikan 19 Memperhatikan
2006 informasi baru
Pukul : 09.00 mengenai kehamilan
trimester tiga
29 Memberikan 29 Memperhatikan
informasi tentang
perubahan fisik pada
trimester tiga,
termasuk adanya
edema
49 Memberikan 49 Memperhatikan
informasi tentang
posisi
supine/rekumben dan
posisi tegak lama
sangat menurunkan
aliran balik vena dan
curah jantung pada
trimester tiga
59 Memberikan
informasi posisi 59 Menganggukkan kepala
sim/semi
fowlermiring
mengoptimalkan
perfusi plasenta/ginjal
69 Menganjurkan
perubahan posisi yang 69 Tersenyum dan
sering untuk menganggukkan kepala
meningkatkan aliran
balik vena dan
menurunkan edema
3. Selasa, 10 Januari 19 Mengkaji ketidak 19 Klien menyatakan
2006 nyamanan klien ketidak
Pukul : 09.00 nyamanannya
29 Mengkaji adanya 29 Klien mengeluhkan
keluhan nyeri pada
ketegangan punggung dan
punggung dan posisi berjalan
perubahan cara lordosis
berjalan 39
39 Memberikan Menganggukka
suplemen kalsium n kepala
dengan tepat
49 Menganjurkan
penggunaan jeli 49
aluminium Menganggukka
hidroksida sesuai n kepala
kebutuhan
; Evaluasi
No. Hari/Tanggal/Jam Evaluasi TTD
Dx
1. Selasa, 10 Januari S:
2006 ; Klien akan membatasi minumnya
Pukul : 09.00 sekitar 1-2 jam sebelum tidur agar tidak
terganggu tidurnya karena ingin BAK
; Klien akan tetap minum 8 gelas/hari
agar tidak kekurangan cairan tubuh.
O:
; Klien tidak mengalami nokturia
A:
; Belum teratasi
P:
; Lanjutkan intervensi
2. Selasa, 10 Januari S:
2006 ; Klien akan meninggikan posisi bantal
Pukul : 09.00 ; Klien akan menyangga kakinya bila
tidur supaya bengkaknya menghilang
; Klien akan menyangga sepatunya
dengan sepatu hak rendah untuk
mengurangi nyeri kaki
O:
; Klien tampak rileks
A:
; Belum teratasi
P:
; Lanjutkan intervensi
3. Selasa, 10 Januari S: `
2006 ; Klien akan mengganti sepatunya dengan
Pukul : 09.00 sepatu hak rendah untuk mengurangi
nyeri punggung
O:
; Nyeri punggung pada klien dapat
diminimalkan
A:
; Belum teratasi
P:
; Lanjutkan intervensi
DIAGNOSA KEPERAWATAN BARU
A9 Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan Kemungkinan
. Penyebab
1. DS : Ansietas ; Kondisi
Klien mengatakan saat ini panggul ibu
timbul cemas setelah hamil
dilakukan pemeriksaan ; Kurang
panggul pengetahuan
DO : mengenai
; Panggul klien sempit operasi yang
; Klien tidak dapat akan dilakukan
melahirkan bayinya
normal secara normal
; Klien arus dioperasi
B9Prioritas Diagnosa
19 Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap kondisi ibu hamil dan
operasi
29 Gangguan pola tidur berhubungan dengan eliminasi urin
39 Gangguan volume cairan berlebih berhubungan dengan aliran balik vena sekunder
berhubungan dengan kurang pengetahuan
49 Gangguan nyeri berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal C9Rencana
Keperawatan
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o. Keperawatan
1. Ansietas Setelah 19 Catat tingkat 19 Mengidentifikasi
berhubungan diberikan stress dan tingkat kesiapan
dengan asuhan apakah prosedur klien/pasangan
kurang keperawatan, dilakdilaksanaka untuk menerima
pengetahuan diharapkan n atau tidak informasi
terhadap pasien dapat 29 Berikan 29 Memberikan
kondisi ibu menurunkan informasi akurat informasi dan
hamil dan ansietas. dengan istilah- mengklarifikasi
operasi Kriteria hasil istilah sederhana. kesalahan konsep.
yang diharapkan Anjurkan Memberikan
: pasangan untuk kesempatan untuk
19 mengungka mengajukan mengevaluasi
pkan rasa pertanyaan dan pemahaman
takut pada mengungkapkan klien/pasangan
keselamata pemahaman terhadap situasi
n klien dan mereka
janin 39 Gambarkan 39 Informasi
29 Mendiskusi prosedur memungkinkan
kan praoperatif klien
perasaan dengan jelas, dan mengantisipasi
tentang berikan rasional kejadian dan
kelahiran dengan tepat memahami alas an
sesaria intervensi/tindakan
39 Mengungka 49 Kaji respon 49 Makin klien
pkan psikologis pada merasakan
pemahama kejadian dan ancaman, makin
n tentang ketersediaan besar tingkat
indikasi system ansietas
kelahiran pendukung
sesaria 59 Pastikan apakah 59 Pada kelahiran
49 Tampak prosedur sesaria yang tidak
benar-benar direncanakan direncanakan,
rileks atau tidak klien/pasangan
direncanakan biasanya tidak
mempunyai waktu
untuk persiapan
secara psikologis
atau fisiologis.
bahkan bila tidak
direncanakan pun,
kelahiran sesaria
dapat membuat
ketakutan
klien/pasangan
karena ancaman
fisik actual atau
dirasakan pada ibu
dan bayi yang
berhubungan
dengan prosedur
dan pembedahan
itu sendiri
69 Berbicara 69 Membantu
perlahan dan membatasi
tetap tenang transmisi ansietas
untuk interpersonal, dan
menunjukkan mendemonstrasika
rasa empati n perhatian
terhadap
klien/pasangan
79 Beri penguatan 79 Memfokuskan
aspek positif dari pada
ibu dan kondisi kemungkinan
janin keberhasilan hasil
akhir dan
membantu
membawa
ancaman yang
dirasakan/actual ke
dalam perspektif
89 Anjurkan 89 Membantu
klien/pasangan mengidentifikasi
mengungkapkan perasaan/masalah
dan atau negative dan
mengekspresikan memberikan
perasaan kesempatan untuk
(menangis) mengatasi perasaan
ambivalen atau
tidak teratasi atau
berduka. Klien
dapat juga
merasakan
ancaman
emosional pada
harga dirinya,
karena
perasaannya bahwa
ia telah gagal,
wanita lemah, dan
harapannya tidak
terpenuhi.
99 Mendukung
mekanisme koping
99 Dukung/arahkan dasar dan otomatic,
kembali meningkatkan
mekanisme kepercayaan diri
koping yang dan penerimaan,
diekspresikan dan menurunkan
ansietas
2. Gangguan Setelah 19 Tinjau ulang 19 Membantu
pola tidur diberikan kebutuhan mengidentifikasi
berhubungan asuhan perubahan tidur kebutuhan untuk
dengan keperawatan, normal menetapkan pola
eliminasi diharapkan berkenaan tidur yang berbeda
urin pasien tidak dengan
mengalami kehamilan.
gangguan pola Tentukan pola
tidur. tidur saat ini
Kriteria hasil 29 Evaluasi tingkat 29 Peningkatan
yang diharapkan kelelahan retensi cairan,
: penambzahan berat
19 Perbaika badan, dan
n tidur/ pertumbuhan janin,
istirahat semua
29 Peningka memperberat
tan rasa perasaan lelah,
sejahtera khususnya pada
dan multipara.
perasaan 39 Kaji terhadap 39 Ansietas yang
sehat kejadian berlebihan,
39 Mengun insomnia dan kegembiraan,
gkapkan respons klien ketidaknyamanan
pemaha terhadap fisik, nokturia, dan
man penurunan tidur. aktifitas janin
tentang Anjurkan alat dapat mempersulit
kondisi bantu untuk tidur
49 Mengide tidur, seperti
ntifikasi teknik relaksasi,
cara-cara membaca, mandi
untuk air hangat,dan
mencega penurunan
h stasis aktifitas sebelum
urinarius istirahat
dan atau 49 Perhatikan 49 Pada posisi
edema keuslitan rekumben,
jaringan bernafas karena pembesaran
posisi. Anjurkan uterusserta organ
tidur pada posisi abdomen menekan
semi fowler diafragma,
sehingga
membatasi
ekspansi paru.
Penggunaan posisi
semifowler
memugnkinkan
diafragma
menurun,
membantu
mengembangkanek
spansi paru
optimal
59 Dapatkan sel 59 Anemia dan
darah merah penurunan kadar
(SDM) dan kadar Hb/SDM,
Hb mengakibatkan
penurunan
oksigenasi jaringan
serta
mempengaruhi
perasaan letih
berlebihan
69 Rujuk klien 69 Mungkin perlu
untuk konseling bagi klien
bila kekurangan menghadapi
tidur/kelelahan perubahan siklus
mempengaruhi tidur-terjaga,
aktifitas mengidentifikasi
kehidupan prioritas yang tepat
sehari-hari. dan memodifikasi
komitmen
79 Berikan 79 Membantu klien
informasi tentang memahami alasan
perubahan fisiologis dari
perkemihan frekuensi berkemih
sehubungan dan nokturia.
dengan trimester Pembesaran uterus
ketiga trimester ketiga
89 Anjukan klien 89
untuk Meningkatka
melakukan n perfusi
posisi miring ginjal
saat tidur.
Perhatikan
keluhan-keluhan
nokturia.
99 Anjurkan klien
untuk 99 Posisi ini
menghindari memungkinkan
posisi tegak terjadinya sindrom
dalam waktu vena kava dan
yang lama menurunkan aliran
109 Berikan vena
informasi 109 Mempertahanka
n tingkat cairan
mengenai dan perfusi ginjal
perlunya adekuat, yang
masukan cairan mengurangi
6-8 gelas/ hari, natrium diet untuk
penurunan mempertahankan
masukan 2-3 jam status isotonik
sebelum
beristirahat, dan
penggunaan
garam, makanan,
dan produk
mengandung
natrium dalam
jumlah sedang
119 Berikan 119 Kehilangan/
informasi pembatasan
mengenai bahaya natrium dapat
menggunakan sangat menekan
diuretik dan regulator renin-
penghilangan angiotensin-
natrium dari diet aldosteron dari
kadar cairan,
mengakibatkan
dehidrasi/
hipovolemia berat
49 Penambahan
49 Berikan produk susu bila
suplemen intoleransi dapat
kalsium dengan menjadi masalah.
tepat. Anjurkan Jeli dapat
penggunaan jel menurunkan kadar