OLEH :
MINARNI M.MATOLAI
PO7120120022
2021/2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat
menyusun dan menyelasaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Penulis menyusun makalah ini
berdasarkan tugas yang diberikan oleh dosen Keperawatan Bencana. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada dosen Keperawatan Bencana atas tugas yang telah diberikan beserta arahan yang
diberikan.
Penyusun
JUDUL ........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB PENUTUP
A. KESIMPULAN..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kejadian gawat darurat dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa saja. Orang lain,
teman dekat, keluarga ataupun kita sendiri dapat menjadi korbannya. Kejadian gawat darurat biasanya
berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga sulit memprediksi kapan terjadinya. Langkah terbaik untuk
situasi ini adalah waspada dan melakukan upaya kongkrit untuk mengantisipasinya. Harus dipikirkan
satu bentuk mekanisme bantuan kepada korban dari awal tempat kejadian, selama perjalanan menuju
sarana kesehatan, bantuan di fasilitas kesehatan sampai pasca kejadian cedera. Tercapainya kualitas
hidup penderita pada akhir bantuan harus tetap menjadi tujuan dari seluruh rangkai pertolongan yang
diberikan.
Pada Organisasi rumah sakit, Unit Gawat Darurat berperan sebagai gerbang utama jalan
masuknya penderita gawat darurat. Kemampuan suatu fasilitas kesehatan secara keseluruhan dalam
hal kualitas dan kesiapan dalam perannya sebagai pusat rujukan penderita dari pra rumah tercermin
dari kemampuan unit ini. Standarisasi Unit Gawat Darurat saat ini menjadi salah satu komponen
penilaian penting dalam perijinan dan akreditasi suatu rumah sakit. Penderita dari ruang UGD dapat
dirujuk ke unit perawatan intensif, ruang bedah sentral, ataupun bangsal watan. Jika dibutuhkan,
penderita dapat dirujuk ke rumah sakit lain.
Oleh karena itu, agar terwujudnya sistem pelayanan gawat darurat secara terpadu maka dalam
penerapannya harus mempersiapkan komponen-komponen penting didalamnya seperti : Sistem
Komunikasi, Pendidikan, transportasi, pendanaan, dan Quality Control. Dan juga sebuah rumah sakit
harus mempunyai kelengkapan dan kelayakan fasilitas unit gawat darurat yang mumpuni sesuai
dengan standar pelayanan gawat darurat.
B. RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.Konsep PPGD
Tindakan pertolongan pertama pada keadaan gawat darurat bukan hanya Tindakan medis seperti
BLS (Basic Life Support) atau ALS (Advenced Life Support) saja tetap dapat dilakukan pada
pertolongan nonmedis seperti cara meminta pertolingan,menyiapkn transportasi untuk pasien,atau
menyiapkan alat bantu medis pengganti selama belum ada alat bantu definitive.
2. PRINSIP PPGD
Penanganan cepat,tepat dan cermat
Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang menemukan pasien tersebut
(awam,perawat,dokter)
Meliputi Tindakan;
o a. Non medis ; Cara meminta pertolongan,transportasi,menyiapkan alat-alat.
o b. Medis ; Kemampuan medis berupa pengetahuan maupun keterampilan ; BLS (Basic Lift
Support atau bantuan hidup dasar) dan ALS (Advanced Life Support atau bantuan hidup
lanjut).
3. LINGKUP PPGD
Melakukan primary survey,kemudian dilanjutkan dengan secondary survey
Menggunakan tahapan ABCDE dalam primary survey
Resusitasi pada kasus kegawatan
a. PERAN PERAWAT
Peran Perawat Menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 pMenurut konsorsium ilmu kesehatan
tahun 1989 peran perawat terdiri dari :
1) Sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia peran ini
dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusiayang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan iniyang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan inidilakukan dari yang
sederhana sampai dengan kompleks.dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks
2) Sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien & kelg dalam menginterpretasikan berbagai
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien & kelg dalam menginterpretasikan berbagai
informasi dari pemberi pelayanan khususnya dalam peinformasi dari pemberi pelayanan khususnya
dalam pengambilan persetujuan atas tindakanngambilan persetujuan atas tindakankeperawatan.
Perawat juga berperan dalam mempertahankan & melindungi hak-hak pasienkeperawatan. Perawat
juga berperan dalam mempertahankan & melindungi hak-hak pasienmeliputi :meliputi :- Hak atas
pelayanan sebaik-baiknya- Hak atas pelayanan sebaik-baiknya- Hak atas informasi tentang
penyakitnya- Hak atas informasi tentang penyakitnya- Hak atas privacy- Hak atas privacy- Hak untuk
menentukan nasibnya sendiri- Hak untuk menentukan nasibnya sendiri- Hak menerima ganti rugi
akibat kelalaian.- Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian
3) Sebagai educator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuanPeran ini
dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuankesehatan, gejala
penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahan perilakukesehatan, gejala
penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahan perilakudari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4) Sebagai coordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayananPeran ini
dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanankesehatan dari tim
kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuaikesehatan dari tim
kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuaidengan kebutuhan
klien.dengan kebutuhan klien.
5) Sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter,bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,fisioterapi, ahli gizi dll
dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yangfisioterapi, ahli gizi dll dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yangdiperlukan.diperlukan. Sebagai
6) Sebagai konsultan
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan perencanaan, kerjasama,Perawat
berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang
sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan perubahan yang
sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
7) Sebagai pembaharu
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuaiPerawat
mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuaidengan metode
pemberian pelayanan keperawatandengan metode pemberian pelayanan keperawatan
b. FUNGSI PERAWAT
1) Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalamMerupakan
fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalammelaksanakan tugasnya
dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukanmelaksanakan tugasnya
dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukantindakan untuk memenuhi
KDM.tindakan untuk memenuhi KDM.
2) Fungsi Dependen
Fungsi Dependen Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau
instruksi dariMerupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat
lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh 2 / 5
perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3) Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim
satudengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan
kerjasamatim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat
sajamelainkan juga dari dokter ataupun lainnya.Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,
kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan
manusia.Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual,
keterampilanteknikal dan keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan
dalammembantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.Kiat keperawatan (nursing arts)
lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikanasuhan keperawatan secara
komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya
memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien
A.Kesimpulan
Perawat juga berperan dalam mempertahankan & melindungi hak-hak pasien meliputi :- Hak atas
pelayanan sebaik-baiknya- Hak atas pelayanan sebaik-baiknya- Hak atas informasi tentang
penyakitnya- Hak atas informasi tentang penyakitnya- Hak atas privacy- Hak atas privacy- Hak untuk
menentukan nasibnya sendiri- Hak untuk menentukan nasibnya sendiri- Hak menerima ganti rugi
akibat kelalaian.- Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian 3.Sebagai educator Peran ini dilakukan
dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuanPeran ini dilakukan dengan
membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuankesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan
yang diberikan sehingga terjadi perubahan perilakukesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang
diberikan sehingga terjadi perubahan perilakudari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.dari
klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
B.SARAN
1. Rumah sakit harus melakukan rutin pengawasan terhadap tenaga kesehatan khususnya di ruangan
gawat darurat.
2. Rumah Sakit harus mematuhi ketentuan dalam peraturan perundangundangan, yakni memberikan
pertolongan pertama bagi pasien kegawatdaruratan. Apabila Rumah Sakit masih melakukan
pelanggaran terhadap peraturan tersebut, maka Rumah Sakit harus bertanggung jawab terhadap
pelanggaran yang dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/document/q7om5xry-peran-dan-fungsi-perawat-gawat-darurat.html
18 januari2022