Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan Pedoman Pelayanan Gawat Darurat Puskesmas Kedungjajang.
Buku ini disusun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan bagi tenaga kesehatan di
Puskesmas Kedungjajang dalam melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan.
Pedoman pengelolaan rekam medis ini dibuat berdasarkan pedoman eksternal yang
dimiliki oleh Puskesmas Kedungjajang yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 269 Tentang Pedoman Gawat Darurat.
Dalam hal ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu
pada kesempatan kali ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam proses penyusunan Pedoman Pelayanan Gawat Darurat Puskesmas
Kedungjajang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga Pedoman Pelayanan Gawat Darurat Puskesmas
Kedungjajang ini berguna bagi semua pihak yang memanfaatkan.

Lumajang, Januari 2016


Kepala Puskesmas Kedungjajang

WIWIK SUNDARI
NIP. 19750309 200501 2 011

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG i
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.............................................................................................................
Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN________________________________________________ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................. 1
C. Sasaran................................................................................................................ 1
D. Ruang Lingkup Pedoman.................................................................................... 1
E. Batasan Operasional............................................................................................ 2
BAB II STANDAR KETENAGAAN______________________________________ 4
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia..................................................................... 4
B. Jadwal Kegiatan.................................................................................................. 4
BAB III STANDAR FASILITAS_________________________________________ 5
A. Denah Ruang....................................................................................................... 5
B. Standar Fasilitas.................................................................................................. 5
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN_________________________________ 6
A. Lingkup Kegiatan................................................................................................ 6
B. Metode................................................................................................................ 6
C. Langkah Kegiatan............................................................................................... 6
BAB V LOGISTIK____________________________________________________ 7
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN_________________________ 11
BAB VII KESELAMATAN KERJA______________________________________ 12
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU_____________________________________ 13
BAB IX PENUTUP____________________________________________________ 14

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar
pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan
yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka
kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat
darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi
pasien gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka diperlukan
peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan ditempat kejadian,
selama perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Unit Gawat Darurat perlu dibuat standar
pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan
pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan pasien Unit Gawat Darurat
Puskesmas Kedungjajang.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan gawat
darurat di Unit Gawat Darurat harus berdasarkan standar pelayanan Unit Gawat Darurat
Puskesmas Kedungjajang.

B. Tujuan Pedoman
Sebagai acuan petugas Unit Gawat Darurat dalam melaksanakan tugasnya

C. Sasaran Pedoman
Seluruh petugas Unit Gawat Darurat di dalam Puskesmas Kedungjajang

D. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup pelayanan UnitGawat Darurat meliputi :
1. Pasien dengan kasus True Emergency
Yaitu pasien yang tiba – tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan
menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi
cacat) bila tidak mendapat pertolonngan secepatnya
2. Pasien dengan kasus False Emergency
Yaitu pasien dengan :
- Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
- Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya
- Keadaan tidak gawat dan tidak darurat

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 1
E. Batasan Operasional
1. Unit Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan di puskesmas yang memberikan pelayanan pertama
pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan
melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Triase
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya trauma /
penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya.
3. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan
pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
4. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa.
5. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survei primer dengan mencari perubahan – perubahan
anatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat perubahan
fungsi vital yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
6. Pasien Gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat
dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi cacat ) bila tidak
mendapat pertolongan secepatnya.
7. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
misalnya kanker stadium lanjut
8. Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam nyawa
dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.
9. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya
10. Kecelakaan ( Accident )
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya
mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental dan sosial.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
1. Tempat kejadian :
 Kecelakaan lalu lintas
 Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
 Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
 Kecelakaan di sekolah
 Kecelakaan di tempat – tempat umum lain seperti halnya : tempat
rekreasi, perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat, terbakar
3. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan ( travelling / transport time )
b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 2
11. Cidera
Masalah kesehatan yang didapat / dialami sebagai akibat kecelakaan.

12. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau
manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian harta
benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta
menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan pembangunan
nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM UNIT GAWAT DARURAT adalah :
Kualifikasi
No Nama Jabatan Keterangan
Formal
Koordinator Upaya Kesehatan
1 Dokter umum Bersertifikat BLS/PPGD
Perorangan
D III
2 Kepala Unit Gawat Darurat Bersertifikat PPGD
Keperawatan
Perawat Pelaksana Unit Gawat D III
3 Bersertifikat PPGD
Darurat Keperawatan
Dokter UNIT GAWAT
5 Dokter Umum Bersertifikat ACLS/ATLS
DARURAT
6 Petugas Kebersihan SMU -

B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Unit Gawat Darurat yaitu :
a. Untuk Dinas Pagi :
yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS
Kategori :
1 Orang Kepala Unit Gawat Darurat
1 Orang Pelaksana Perawat
b. Untuk Dinas Sore :
yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang perawat pelaksana dengan standar minimal
bersertifikat BLS
c. Untuk Dinas Malam :
yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang perawat pelaksana dengan standar minimal
bersertifikat BLS

C. Jadual Kegiatan
Pelaksanaan Pelayanan Unit Gawat Darurat dilaksanakan setiap hari 24 jam

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 4
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

B. Standar Fasilitas
Lokasi harus berada di bagian depan puskesmas, mudah dijangkau oleh masyarakat
dengan tanda tanda yang jelas dari dalam dan luar puskesmas
Dilengkapi dengan ruang triase (ruang untuk pemilahan pasien berdasar kegawat
daruratannya)
Dilengkapi dengan ruang tunggu dan wastafel dengan sumber air mengalir
Pintu UGD harus dapat dilalui brankar dan mempunyai pintu masuk serta pintu keluar
yang berbeda
Pintu dibuat dengan 2 daun pintu dan membuka ke dalam untuk mempermudah
masuknya brankar
Pertemuan diding dalam ruang sebaliknya bersudut tumpul atau melengkung, untuk
melakukan tindakan operatif sederhana dan tindaakan operatif kecil seperti circusisi,
luka bakar
Harus ada kamar mandi atau toilet
Tempat tidur dengan tirai pemisah
Ambulance membawa pasien harus dapat sampai di depan pintu yang areanya
terlindung panas dan hujan

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan di dalam pelayanan Unit Gawat Darurat Puskesmas Kedungjajang

B. Metode
Pelayanan dilakukan berdasarkan kasus gawat darurat dengan menggunakan alur triase

C. Langkah Kegiatan
1) Setiap pasien yang perlu penanganan segera dilakukan oleh Pelayanan Unit Gawat
Darurat Puskesmas Kedungjajang
2) Pelayanan dilaksanakan setiap hari selama 24 jam
3) Pelayanan Di Unit Gawat Darurat dengan melaksanakan pelayanan sesuai dengan
Standart Operasional Prosedure (SOP) layanan klinis dan SOP Unit Gawat Darurat.
Serta Asuhan keperawatan sesuai Standart Operasional Prosedure (SOP) askep
layanan klinis dan Standart Operasional Prosedure asuhan keperawatan Unit Gawat
Darurat.

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 6
BAB V
LOGISTIK

Kepala Unit Gawat Darurat memastikan logistik proses pelayanan di unit gawat
darurat terpenuhi dengan cara melakukan perencanaan kebutuhan, pengecekan secara berkala
dan segera membuat permintaan kebutuhan logistik yang diperlukan

Jumlah Yang
No. Jenis Peralatan Standar Kondisi
Ada
a. Set peralatan pemeriksaan di UGD
1. manset anak 1 1 baik
2. manset dewasa 1 1 baik
3. stetoskop 1 2 baik
4. tensimeter 1 2 baik
5. lampu senter 1 1 Baik
6. termometer 1 2 baik
7. palu pengukur reflek 1 1 baik
8. sudip lidah 5 5 baik
9. Pengukur waktu 1 1 baik
10. tourniquet karet 1 1 baik
11. timbangan dan BB 1 1 baik
12. alat pembaca rontgen 1 Tidak ada
13. APD 1 set 1 set baik
b. Set resusitasi dewasa 1 set 1 set rusak
c. Resusitasi infant set 1 set Tidak ada
d. Peralatan intubasi endotrakeal 1 set 1 set rusak
e. Set imobilisasi
1. neck collar dewasa 1 1 rusak
2. neck collar anak 1 Tidak ada
3. splint 1 Tidak ada
4. lone spine board 1 1 baik
5. soap strecther 1 1 baik
6. spalk / bidai 1 1 baik
f. Oksigen set 1 set 1 set baik
1. nasal kanul 1 1 baik
2. sungkup berbalon 1 1 baik
3. masker oksigen dewasa 1 1 baik
4. masker oksigen untuk anak 1 1 baik

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 7
Jumlah Yang
No. Jenis Peralatan Standar Kondisi
Ada
5. selang oksigen 1 1 baik
6. regulator / pengukur aliran
1 2 baik
oksigen
7. tabung oksigen besar 1 4 baik
8. tabung oksigen kecil 1 1 baik
9. trolley / dorongan tabung
1 2 baik
oksigen
g. Set peralatan umum UGD
1. radio komunikasi medik 1 0 baik
2. pispot 1 1 baik
3. ambulan gawat operasional 1 1 baik
4. ambulan gawat darurat 1 1 baik
5. tempat sampah injak 1 1 baik
6. Waskom 1 1 baik
7. kursi roda 1 2 baik
8. kursi stool 1 Tidak ada
9. brancard tandu lipat 1 1 Baik
h. Set tindakan
1. stand lamp 1 1 baik
2. standar infus 1 2 baik
3. nebulizer 1 1 rusak
4. suction pump 1 1 rusak
5. semprit, gliserin 1 1 baik
6. Waskom cekung 1 1 baik
7. paratus bertutup untuk spuit 1 0 baik
8. incubator bayi 1 0 baik
9. ember penampung cairan 1 1 baik
10. pispot wanita, pria dan anak 1 1 baik
i. Minor surgery set 1 set 1 set baik
j. THT set 1 set 1 set rusak
k. Set pemeriksaan mata 1 set Tidak ada
l. Mebeler UGD
1. meja kerja setengah biro 1 1 baik
2. kursi kerja 1 1 baik
3. kursi hadap 1 1 baik
4. kursi tunggu 1 1 baik

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 8
Jumlah Yang
No. Jenis Peralatan Standar Kondisi
Ada
5. lemari simpan alat dan obat 1 1 baik
6. penyekat ruangan 1 1 baik
7. white board 1 1 baik
8. tempat tidur periksa dan 1 1 baik
perlengkapannya (matras,
bantal)
Peralatan untuk dekontaminasi dan
m.
sterilisasi
1. sterilisator tekanan tinggi 1 1 Baik
(autoclave)
2. baki logam 1 1 baik
3. korentang 1 1 Baik
4. toples kapas / kasa steril 1 0 Baik
5. tromol kasa 1 1 baik
6. bak instrument tertutup 1 1 Baik
7. meja instrument / alat 1 1 Baik
8. lemari instrument / alat 1 1 baik
9. peralatan pembersihan dan 1 1 baik
pencucian alat (sikat alat,
tempat sabun, Waskom plastik)
Sesuai
n. Bahan habis pakai UGD
kebutuhan
1. larutan klorin
2. jas dokter
3. pakaian perawat jaga IGD
4. masker
5. sarung tangan
6. kantong plastic untuk sampah
biologis dan infeksisus
7. kapas, kasa
8. disposable spuit ukuran 3cc,
5cc, 10 cc
Sesuai
9. bahan habis pakai untuk hecting
kebutuhan
10. bahan habis pakai untuk Sesuai
pemasangan kateter kebutuhan
11. obat anestesi : Sesuai
lidocaine injeksi kebutuhan
Sesuai
12. chloretil spray
kebutuhan
PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 9
Jumlah Yang
No. Jenis Peralatan Standar Kondisi
Ada
Sesuai
13. obat emergency
kebutuhan
Sesuai
14. bahan habis pakai UGD kebutuhan

15. oksigen
16. sungkup berbalon
17. kateter
18. strip glukotest

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 10
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN

Proses Pelayanan di Unit Gawat Darurat PuskesmasKedungjajang diselenggarakan


dengan senantiasa memperhatikan keselamatan pasien. Kompetensi dan perilaku tenaga
keehatan yang mengacu kepada program keselamatan pasien Perorangan
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) Adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
 Asesmen resiko
 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
 Pelaporan dan analisis insiden
 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
 Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :


 Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
 Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 11
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Proses pelayanan di Puskesmas Kedungjajang diselenggarakan dengan senantiasa


memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah
menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga
prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu :
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah
kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain.
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 12
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu layanan klinis Proses Pelayanan Unit Gawat Darurat ditetapkan oleh
Tim Mutu Puskesmas dan dipantau melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan.
Pencapaian Indikator mutu layanan klinis dibahas dalam rapat tinjauan manajemen dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 13
BAB IX
PENUTUP

Proses Pelayanan Unit Gawat Darurat yang baik merupakan salah satu tolok ukur
kinerja puskesmas yang diperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan Unit Gawat Darurat
Puskesmas Kedungjajang.

PUSKESMAS KEDUNGJAJANG 14

Anda mungkin juga menyukai