A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
lahirnya bayi yang sehat dan sempurna secara jasmaniah dengan berat
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
dimulai saat konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280
hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari) di hitung dari triwulan/ trimester pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan/ trimester ke-2 dari bulan
ke- 4 sampai 6 bulan, triwulan/ trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai ke-9
seorang ibu, karena itu ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai
pada trimester pertama (K1) dengan usia kehamilan 1-12 minggu untuk
8
antenatal sesuai standar selama satu periode berlangsung dan dua kali pada
trimester ketiga (K3 & K4) dengan usia kehamilan >24 minggu untuk
(Fathiyah, 2020).
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
hingga ke-40).
serta perubahan social didalam keluarga. jarang seorang ahli medic terlatih
yang begitu terlibat dalam kondisi yang biasanya sehat dan normal.
normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan
9
resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama
cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan
2009).
2. Tanda-Tanda Kehamilan
1) Amenorrhea
berikut :
10
a) Tanda Hegar
b) Tanda Goodell
2) Chadwick
speculum.
3) Mastodinia
ketiga.
gambaran embrio
minggu).
12
1) Amenore
kehamilan, maka akan kembali sering buang air kecil lagi karena
4) Obstipasi (sembelit)
5) Payudara menegang
berbeda dari saat-saat yang lain. Akan tetapi, saat kehamilan ibu hamil
1) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada
daerah perut.
b. Kebutuhan Eliminasi
Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya
BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal – hal tertentu yang
Harus Terpenuhi
dan air.
kehamilan
a) BAK
kelamin.
15
b) BAB
BAB bisa dilakukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja
(Prawirohardjo, 2014).
besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama
Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua perubahan ini
akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan
menyusui selesai.
a). Uterus
dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula
hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastic, terutama pada lapisan
hormone estrogen dan sedikit oleh progesterone. Hal ini dapat dilihat
ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal
Gambar 1
Pembesaran uterus
b). Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan
Waktu yang tidak tepat bagi perubahan kompleks ini akan mengakibatkan
c). Ovarium
folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan
18
di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
terlihat jelas pada kulit dan otot-otot perineum dan vulva, sehingga pada
e). Kulit
payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum.
melanosit.efek ini dapat membuat warna putting dan areola primer menjadi
gelap. Kedua hal ini terjadi pada bulan ketiga kehamilan. (Husin, 2014).
f). Payudara
payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama
dan progesterone dari kedua korpus luteum dan plasenta dan terbentuknya
duktus asini yang baru selama kehamilan. Pada awal kehamilan, ibu akan
dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
12,5 kg.
ini terjadi untuk mengurangi resistensi vascular sistemik. Selain itu, juga
vena kava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi terlentang.
20
Penekanan vena kava inferior ini akan mengurangi darah balik vena ke
jantung.
ginjal menurun jika dibandingkan posisi miring. Karena alasan inilah tidak
tergeser. Demikian juga dengan yang lainnya seperti apendiks yang akan
Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar
dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai
135%. Akan tetapi, kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam
kehamilan aterm.
vaskularisasi.
21
menurun.
2). Hipersalivasi
3). Pusing
5). Heartburn
trimester I kehamilan.
7). Konstipasi
yang positif dan negatif. Ibu merasa tidak sehat dan berharap untuk
1). Pusing
minggu ke 28-32.
II.
seperti kram ringan dan atau terasa seperti tusukan yang akan lebih
persalinan.
bokong, dan betis pada waktu kehamilan. Stretch mark atau striae
dan pada masa kehamilan yaitu pada awal kehamilan, seta secara
III.
7). Konstipasi
7). Heartburn
Pada trimester akhir, kontraksi dapat sering terjadi 10-20 menit dan
a. Perdarahan Vagina
terlambat haid. Hal ini karena terjadinya implantasi. Pada waktu lain
bagian :
ektopik terganggu.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat adalah
dengan penglihatan tiba-tiba hilang, bengkak pada kaki dan muka serta
kemih.
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
kali dalam periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu selama 12 jam
dan bayi. Ketuban pecah dini yang disertai kelainan letak akan
29
belum memadai.
f. Hiperemesis Gravidarum
lainnya:
5) Lidah kering.
g. Demam
h. Kejang
a. Prinsip Asuhan
1) Intervensi minimal
2) Komprehensif
3) Sesuai Kebutuhan
provider
30
setempat
lain)
laktasi
16) Pengukuran tinggi fundus uteri sesuai usia kehamilan (>24 minggu
memberikan pelayanan kepada Ibu hamil ang harus dilakukan oleh bidan
panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil
nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu
140 mmHg atau diastolic 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat
melahikan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Berat bayi
kualitasnya.
Energi Kronis (Ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat
d. Tinggi Fundus
jantung janin
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala
masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/ menit
atau lebih dari 160 kali/ menit menunjukkan ada tanda gawat janin,
segera rujuk.
janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat
(TT)
Tabel 1
Imunisasi TT (Prawirohardjo, 2009)
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah
1). Tes golongan darah, unuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil
bila diperlukan.
(Anemia).
4). Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis, sementara
(Saminem, 2009).
a. Pengertian
terhadap klien.
yang terdiri dari tujuh langkah yang berturut secara sistematis dan siklik.
36
Jadi data yang di peroleh adalah data primer, karena langsung dari
sebagai berikut:
a) Data subjektif
(1) Biodata
(a) Nama pasien dikaji untuk membedakan pasien satu dengan yang lain.
(b) Umur pasien dikaji untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang
(d) Suku pasien dikaji untuk mengetahui adat dan kebiasaan sehari–hari
Data ini penting diketahui oleh tenaga kesehatan sebagai data acuan
(a) Menstruasi
(b) Menarche
16 tahun.
(c) Siklus
(d) Volume
bersifat subyektif, namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dalam
(2) Keluhan
Beberapa data yang perlu kita kaji dari pasien adalah apakah pasien
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini kita akan mendapatkan
menggali dari pasien tentang makanan yang disukai dan yang tidak
kita peroleh data yang tidak sesuai dengan standar pemenuhan, maka
kesehatan mengenai gizi ibu hamil. Beberapa hal yang perlu kita
tanyakan adalah :
(a) Menu
makan dalam sehari (nasi, sayur, lauk, buah, makanan selingan dan
lain-lain).
(b) Frekuensi
(d) Pantangan
Ini juga penting untuk kita kaji karena ada kemungkinan pasien
Kita juga harus dapat memperoleh data dari kebiasaan pasien dalam
ditanyakan :
(a) Frekuensi
Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia minum dalam sehari
sehari.
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, bidan perlu
berapa lama ia tidur dimalam dan siang hari. Rata –rata lama tidur
malam yang normal adalah 6-8 jam. Tidak semua wanita mempunyai
kebiasaan tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan
kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting unuk menjaga kesehatan
selama hamil.
premature.
Data ini perlu kita kaji karena bagaimanapun juga hal ini akan
(a) Mandi
(b) Keramas
dalam minimal dua kali. Namun jika sewaktu- waktu baju dan
43
Kuku ibu hamil harus selalu dalam keadaan pendek dan bersih.
Walaupun ini dalah hal yang cukup privasi bagi pasien, namun bidan
harus menggali data dari kebiasaan ini, karena terjadi beberapa kasus
(a) Frekuensi
seminggu.
(b) Gangguan
perannya.
dapat menanyakan langsung pada suami pasien atau pasien itu sendiri.
Data mengenai respon ayah ini sanagat penting karena dapat kita
jadikan sebagai salah satu acuan mengenai bagaimana pola kita dalam
terhadap keluarga pasien, terutama orang tua. Hal ini penting yang
makan untuk ibu hamil, misalnya ibu hamil pantang makanan yang
berasal dari daging, ikan telur, dan gorengan karena dipercaya akan
pasien dan janin karena hal tesebut justru akan membuat pertumbuhan
b) Data objektif
Setelah data subjektif kita dapatkan, untuk melengkapi data kita dalam
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan pasien
sebagai berikut :
a. Baik
b. Lemah
2). Kesadaran
sadar).
data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan benar tidaknya
proses interpretasi pada tahap selanjutnya. Oleh karena itu, pendekatan ini
sebenarnya serta valid. kaji ulang data yang sudah dikumpulkan apakah
benar atas data yang telah dikumpulkan. Langkah kedua ini bidan
a) Diagnosis kebidanan/nomenklatur
(1) Paritas
(gravid 1) atau yang pertama kali, P0 (partus nol) berarti belum pernah
(2) Masalah
penangannya)
agar masalah atau diagnosis tersebut tidak terjadi. Langkah ini bersifat
yang lain sesuai dengan kondisi klien. Dalam kondisi tertentu, seorang
dokter atau tim kesehatan lain seperti pekerja sosial, ahli gizi, atau
seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini, bidan harus
diantisipasi. Pada langkah ini data yang belum lengkap dapat dilengkapi.
hal yang sudah teridenfikiasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang terkait, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi untuk klien
apakah bidan perlu merujuk klien bila ada sejumlah masalah terkait sosial,
49
wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan kesehatan dan sudah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu
bidan dan klien, agar dapat dilaksanakan secara efektif. Semua keputusan
harus bersifat rasional dan valid yang didasarkan pada pengetahuan, teori
terkini up to date, dan sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan
dilakukan klien.
langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau
menyeluruh tersebut.
Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
pelaksaannya.
B. Gastritis
1. Pengertian
hamil dengan gastritis lebih rentan terhadap mual dan muntah berlebihan
bersifat akut, kronik, difus, atau local. Dua jenis gastritis yang paling
sering terjadi yaitu gastritis superficial akut dan gastritis atrofik kronik.
secara akut, kronis, difus atau lokalakibat infeksi dari bakteri, obat-obatan
2020).
saluran yang mengalirkan makanan dari mulut ke perut. Rasa panas di ulu
hati dapat terjadi setiap saat kehamilan tetapi biasanya paling terasa pada
trimester ketiga, dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang
sekitar ulu hati, oleh karena itu banyak penderita penyakit gastritis
Gambar 2
Gastrointestinal
52
2. Etiologi
1). Makan dalam porsi yang terlalu banyak atau makan terlalu cepat
2). Merokok
dan asam
4). Waktu makan terlalu malam atau dekat dengan waktu tidur
Salah satu penyebab gastritis pada ibu hamil adalah naiknya kadar
3. Patofisiologi
a. Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia, obat-
obatan dan alcohol, makanan pedas, panas maupun asam. Pada pasien
b. Gastritis Kronis
atau maligna dari lambung atau oleh bakteri helicobactery pylory (H.
sel parietal, yang menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler. Hal ini
terjadi pada fundus atau korpus dari lambung. Tipe B (kadang disebut
diet seperti minum panas atau pedas, penggunaan atau obat-obatan dan
alcohol, merokok, atau refluks isi usus kedalam lambung (Doni dkk,
2019).
54
c. Sering bersendawa.
a. Gastritis Akut
Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual,
dan anoreksia disertai muntah dan cegukan. Dapat terjadi kolik dan
b. Gastritis Kronis
2008).
55
5. Klasifikasi
a. Gastritis Akut
tersebut.
b. Gastritis Kronis
berikut:
6. Komplikasi
Menurut (Doni dkk, 2019) komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada
gastritis :
b. Ulkus esophagus
c. Striktur esophagus
menelan makanan. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan ibu maupun
d. Esophagus barret
7. Diagnosis
keluhan biasanya berupa keluhan yang tidak khas. Keluhan yang sering
8. Pencegahan
berlemak/ bersantan
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah
darah. Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak
dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya tapi itu tidak
59
c. Pemeriksaan feses
Tes ini memeriksa apakah terdapat bakteri H.Pylori dalam feses atau
cerna bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar x. tes ini
merasa nyaman menjalani tes ini. Jika ada jaringan dalam saluran
disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi harus menunggu sampai
f. Analisis lambung
Tes ini untuk mengetahui sekresi asam dan merupakan tekhnik penting
10. Penatalaksanaan
2). Antasida : pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit diberikan
lambung.
2). Bila korosi luas atau berat, emetic, dan lafase dihindari karena bahaya
1). Istirahat
3). Diet : air teh, tidak makan yang bisa memicu nyeri dengan
atau berminyak
4). Hindari makanan yang dapat memicu terjadinya panas pada ulu
6). Waktu tidur tinggikan posisi kepala sehingga asam lambung tidak
naik ke esophagus