BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
Masa kehamilan dimulai dari hasil konsepsi sampai lahir janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu 7 hari) dihitung dari haid pertama haid
normal adalah 280 hari dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan
perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun
10
kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya
11
bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk
mendeteksi faktor-faktor resiko yang dapat terjadi baik dalam kehamilan maupun
bagi setiap ibu hamil atau biasa disebut dengan antenatal care ( Manuaba, 2006 )
dan ovulasi. Oleh karena itu wanita harus mengetahui HPHT agar dapat dihitung
b. Mual muntah
lambung yang berlebihan menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari
batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologis. Bila melampaui sering dapat
(Prawirahardjo, 2005).
c. Ngidam (Pica)
pada bulan-bulan pertama akan tetapi akan menghilang dengan semakin tuanya
d. Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi,
gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit
pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba. Hal ini
e. Mamae Menegang
merasang duktuli dan alveoli di mamae. Glandula montgomery tampak lebih jelas
(Prawirahardjo, 2005).
f. Anoreksia
Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul
lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk ”dua orang”
sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan. Timbul
g. Sering Miksi
Akan menghilang pada trimester II dan kembali muncul pada trimester III.
13
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi hari. Dengan
tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu membuat
5) Tanda ballotemen
1. Pada ibu yang sedang dalam kondisi hamil dalam pemeriksaan melalui
minggu.
klinik dengan segera jika ia mengalami tanda bahaya tersebut. Ada 6 Tanda
Pada awal kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan
banyak, atau perdarahan dengan nyeri ( berarti abortus, KET, mola hidatidosa).
Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak atau
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala
hebat yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Kadang- kadang dengan
15
sakit kepala yang hebat tersebut, ibu akan menemukan bahwa penglihatannya
menjadi kabur dan berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah
Nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
Bengkak bisa meunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang
lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau preeklampsia.
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan
16
bayi akan lebih muda terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan
b. Disuria
e. Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang
4.1 Nutrisi
protein hewani dan nabati, karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat.
Kenaikan berat badan wanita hamil berkisar antara 6,5 – 16 kg selama kehamilan.
Bila berat badan tetap atau menurun, semua makan yang dianjurkan terutama
kelainan yang menyertai kehamilan secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan
17
pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III.
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan lebih baik, karena istirahat
dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
terbasahi oleh kolostrum. Pearawatan gigi harus dilakukan karena gigi yang bersih
4.5 Imunisasi
mental dan fisik yang cukup membuat proses menyusui menjadi mudah dan
menyenangkan.
1.Pengertian Anemia
Menurut World Health Organization (WHO) Anemia pada ibu hamil adalah
kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah < 11gr%.
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan
normal. Jika kadar hemoglobin kurang dari 14g/dl dan eritrosit kurang dari 41%
pada pria maka pria tersebut dikatakan anemia. Demikian pula pada wanita,
wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12g/dl dan eritrosit kurang
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11g/dl pada
trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5g% pada trimester 2. Nilai batas tersebut terjadi
Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia
tersebut adalah sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan hemoglobin 19%.
(Wiknjosastro, 2005).
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan
Gejala dari anemia Defisiensi Besi ini berupa kepala pusing, berkunang-
lemas, lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limpa. Bila kadar Hb < 7 gr/dl
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg.
Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta
Kurang lebih 200 mg lebih akan diekskresikan lewat usus, urin dan kulit.
Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi.
Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25
mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil
akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih
2. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folat, jarang
Pengobatannya:
3. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh fungsi organ sumsum tulang dalam
oleh infeksi berat (sepsis), keracunan dan sinar radiasi. Pengobatan dengan
transfusi darah.
4. Anemia Hemolitik
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan
Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat
penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi
Anemia akibat perdarahan yang baru terjadi lebih mungkin be` rmanifestasi
pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa dapat menjadi sumber
perdarahan serius anemia sebelum atau setelah kelahiran. Pada awal kehamilan,
wanita dengan anemia sedang yang hemoglobinnya lebih dari 7 gr/dl, kondisinya
stabil, tidak lagi menghadapi kemungkinan perdarahan serius, dan dapat berobat
jalan tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi selama
darah.
Menurut Depkes RI (2005), kebutuhan zat besi pada wanita hamil, yaitu
wanita memerlukan zat besi lebih dari laki-laki karena menstruasi dengan
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan
plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan
makin banyak kehilangan zat besi dan makin anemis. Sebagai gambaran berapa
banyak kebutuhan zat besi selama kehamilan, sebanyak 900 mg yaitu untuk
meningkatkan sel darah ibu : 500 mg Fe, terdapat dalam plasenta : 300 mg Fe,
berikutnya. Nutrisi yang terkait untuk Fe atau tambah darah selama kehamilan
yaitu 90 tablet.
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing,
konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah
Keluhan anemia yang paling sering dijumpai di masyarakat adalah yang lebih
dikenal dengan 5L, lesu, lemah, letih, lelah dan lunglai. Disamping itu penderita
kekurangan zat besi akan menurunkan daya tahan tubuh yang mengakibatkan
Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
Tidak Anemia : ≥ 11 gr %
Anemia : < 11 gr %
berikut :
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama masa kehamilan yaitu
trimester I dan trimester III dengan pertimbangan setiap ibu hamil mengalami
anemia.
Hasil konsepsi (janin, plasenta, darah) membutuhkan zat besi dalam jumlah
sebanyak zat besi. Jumlah ini merupakan 1/10 dari seluruh besi dalam tubuh.
Selama masih mempunyai cukup persediaan, Hb tidak akan turun dan bila
persediaan ini habis, Hemoglobin (Hb) akan turun. Ini terjadi pada bulan ke-5 – 6
kehamilan pada waktu janin membutuhkan zat besi. Bila terjadi anemia,
kematian janin dalam kandungan, kematian janin waktu lahir (still birth),
b. Kala 1 dapat berlangsung lama dan terjadi partus lama atau partus tak
maju
d. Kala III (kala uri) dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post
uteri.
postpartum.
kekurangan darah pada saat nifas, maka produksi ASI jadi terhambat
atau berkurang.
27
mengajar tentang anemia dan tablet tambah darah merupakan kegiatan yang
Tablet tambah darah adalah suplemen zat gizi yang mengandung 60 mg besi
elemental dan 0,25 mg asam folat, sehingga bila diminum secara teratur dan
sesuai dengan aturan maka dapat mencegah dan menanggulangi anemia gizi.
28
1. Umur Ibu
Umur adalah masa perjalanan hidup seseorang, di hitung sejak lahir sampai
ulang tahun terakhir (Kamus Bahasa Indonesia). Pada umumnya ibu dengan usia
kurang dari 20 tahun mempunyai perbedaan yang sangat signifikan dengan ibu
yang usianya lebih dari 20 tahun. Usia ini pun berpengaruh terhadap pola pikir
ibu yang berusia 20-35 tahun menunjukan kematangan emosi yang stabil
sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik. Oleh karena itu ibu-ibu yang
berusia 20-35 tahun cenderung lebih matang dan lebih stabil dan mampu
memecahkan masalah.
Semakin tua umur seseorang maka kemunduran dan penurunan daya tahan
tubuh serta berbagai penyakit akan sering menimpa diusia ini, sehingga ibu hamil
tentang anemia yang benar yang meliputi pengertian, bahaya anemia terhadap
Umur yang dianggap optimal untuk kehamilan adalah antara 20-35 tahun,
sedangkan yang dianggap bahaya adalah kehamilan <20 tahun karena secara
Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya
tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini.
didapat bahwa kejadian anemia banyak terjadi pada responden dengan kelompok
umur resiko tinggi (<20 tahun dan >35 tahun) sebesar 28 orang (57,1%) dari 49
orang responden, sedangkan pada umur resiko rendah (20-35 tahun) sebesar 21
orang (42,9%).
Sudah lazim kita ketahui bahwa umur sangatlah berpengaruh terhadap proses
reproduksi. Umur yang dianggap tidak beresiko untuk kehamilan adalah antara
tahun dan diatas 35 tahun, karena pada umur tersebut sering disertai kehamilan
2. Paritas
melahirkan bayi hidup pertama kali, Multipara atau pleuripara adalah wanita
yang pernah bayi beberapa kali sampai 4 kali, Grandemultipara adalah wanita
yang telah melahirkan bayi 5 kali atau lebih hidup atau mati. Sedangkan menurut
Varney 2006 Primipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi hidup pertama
kali, Multipara atau pleuripara adalah wanita yang pernah bayi beberapa kali
30
sampai 4 kali, Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi 5 kali
Proporsi kematian terbanyak terjadi pada ibu dengan jumlah anak >3 dan jika
menurut jarak kehamilan ternyata jarak kurang dari 2 tahun menunjukan proporsi
kematian meternal lebih banyak. Jarak kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan
ibu mempunyai waktu singkat untuk memulihkan kondisi rahimnya agar bisa
kembali ke kondisi sebelumnya. Pada ibu hamil yang jaraknya terlalu dekat
berisiko terjadi anemia dalam kehamilan. Karena cadangan zat besi ibu hamil
2009 ).
didapat bahwa kejadian anemia banyak terjadi pada responden dengan kelompok
sama bahwa kejadian anemia lebih banyak dialamioleh ibu dengan paritas tinggi
yaitu sebanyak 9 orang (64,3%) dan ibu dengan paritas rendah sebanyak 19
oranng (40,4%).Hasil uji statitsik didapatkan nilai p = 0,205 (p>0,05) artinya tidak
ada hubungan bermakna antara paritas dengan anemia ibu hamil trimester III.
jumlah kelahiran (paritas), maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.
31
3. Jarak Kehamilan
Jarak kehamilan adalah rentang waktu antara kehamilan saat ini dengan
kehamilan sebelumnya. Jarak kehamilan yang terlalu dekat (<2 Tahun) dapat
menyebabkan terjadinya anemia. Hal ini terjadi dikarenakan kondisi ibu masih
belum pulih dan pemulihan membutuhkan zat-zat gizi yang optimal, sudah harus
memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung. Oleh karena itu jarak
maksimal untuk hamil kembali yaitu 2 tahun atau lebih (Rofiq, 2008).
didapat bahwa kejadian anemia banyak terjadi pada responden dengan jarak
kehamilan <24 bulan yaitu sebesar 30 orang (61,2%), sedangkan pada ibu dengan
Hal yang sama didapat oleh Noverstiti (2012) dimana kejadian anemia
didapat pada ibu dengan jarak kehamilan yang dekat yaitu 15 orang (75%),
sedangkan dengan jarak kehamilan jauh yaitu sebanyak 13 orang (31,7%),hasil uji
statistik didapat hasil p = 0,004, artinya ada hubungan bermakna antara jarak
4. Tingkat Pendidikan
sesuatu yang datang dari luar. Mereka yang mempunyai pendidikan lebih tingi
mengkonsumsi zat besi (Fe), dan respon negatif dari masyarakat pedesaan yang
pantang dimakan oleh ibu hamil terutama makanan yang bergizi, seperti beberapa
jenis ikan, sayur dan buah-buahan. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya
pendidikan ibu hamil tentang makan yang bergizi untuk ibu hamil (Manuaba,
2003).
pendidikan rendah memiliki kemauan dan usaha yang kecil untuk membantu
didapat bahwa kejadian anemia banyak terjadi pada responden dengan tingkat
sedangkan pada ibu dengan tingkat pendidikan tinggi sebesar 40 orang (44,4%).
Sama hal nya dengan penelitian Noverstiti (2012) didapat bahwa sebagian ibu
orang (58,6%) sedangkan pendidikan tinggi sebanyak 11 orang (34,4%) dan nilai
J. Kerangka teori
Menurut Manuaba (1989) anemia pada ibu hamil disebut sebagai potensial
danger to the mother and child. Beberapa penyebab dari anemia pada ibu hamil
1. Umur ibu
2. Pendidikan ibu
3. Pekerjaan
4. Pengetahuan
ANEMIA PADA IBU
Faktor Kehamilan
1. Umur kehamilan
2. Paritas
3. Jarak Kehamilan