Anda di halaman 1dari 2

DEBAT TENTANG DIBERLAKUKANNYA SANKSI BAGI MASYARAKAT YANG MENOLAK COVID 19

 Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka
kesakitan dan angka kematian akibat virus ini. Meskipun tidak 100% bisa melindungi
seseorang dari infeksi virus Corona, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya
gejala yang berat dan komplikasi akibat COVID-19. Meskipun begitu, vaksin dapat membantu
Anda untuk mencegah terkena sakit parah. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan MU
Health Care, sebuah website kesehatan yang dikelola oleh Universitas Missouri menyatakan
bahwa uji klinis yang dilakukan untuk vaksin Pfizer-BioNtech dan Moderna efektif mencegah
penyakit parah hingga 100%. Sedangkan untuk vaksin Johnson & Johnson, efektivitasnya
sebanyak 85% terhadap penyakit parah. Masih dalam artikel yang sama, orang yang sudah
divaksin mengalami kasus ringan hingga sedang saat terkena Covid-19 dibanding mereka
yang tidak divaksinasi. Oleh karena itu, risiko Anda untuk rawat inap atau bahkan kematian
mungkin hampir sama sekali tidak ada ketika Anda memiliki vaksinasi sepenuhnya. Dan
vaksin yang banyak digunakan di Indonesia yaitu Sinovak disebutkan bahwa vaksin Sinovac
memiliki efikasi sebesar 65,3 persen, tetapi dapat berkurang setelah melewati 3-6 bulan
yang menjadi hanya 50 persen. Untuk itu, vaksin booster harus diberikan untuk
meningkatkan efikasinya.
 pemberian vaksin ini sangatlah penting, bukan hanya untuk melindungi masyarakat dari
COVID-19, tetapi juga memulihkan kondisi sosial dan ekonomi negara yang terkena dampak
pandemi. Makin banyak vaksin COVID-19 yang didistribusikan, makin banyak orang yang
sudah terimunisasi, sehingga rantai penyebaran COVID-19 bisa dihentikan dan akan
memulihkan keadaan sosial ekonomi negara yang terdampak COVID-19.
 Selain dapat melindungi tubuh Anda dari virus Covid-19, melakukan vaksin juga dapat
melindungi orang-orang di sekitar Anda. Mengapa demikian, sebab jika Anda terlindungi dari
infeksi virus, maka kecenderungan Anda untuk menulari orang lain akan lebih rendah. Sebab
orang-orang di sekitar Anda mungkin memiliki risiko tinggi terkena penyakit parah akibat
virus Covid-19, contohnya mereka yang telah lanjut usia, memiliki komorbid atau penyakit
bawaan, serta mereka yang bekerja di lingkup pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, segera
lakukan vaksin agar tidak hanya diri kita yang terlindungi namun, juga orang lain. Semakin
banyak orang yang divaksinasi, maka semakin kecil potensi orang terpapar patogen
berbahaya.
 Seperti yang kita tahu, peraturan mengenai aktivitas sehari-hari selama pandemi telah
banyak berubah. Misalnya, ketika kita pergi bekerja, sekolah, atau ke pusat perbelanjaan.
Jika sebelumnya ini dilarang untuk dilakukan, karena kita dianjurkan untuk tetap berada di
rumah. Namun, ketika vaksin sudah mulai banyak didistribusikan. Dengan kehadiran vaksin,
pemerintah mulai melonggarkan beberapa aturan pergi bekerja, sekolah, dan ke pusat
perbelanjaan. Meskipun protokol kesehatan masih wajib dilakukan selama pandemi belum
berakhir. Dari sini, Anda tentu dapat memahami bagaimana vaksin bermanfaat memulihkan
kebiasaan hidup kita yang dulu pernah berubah karena datangnya pandemi. Semoga dengan
semakin banyak orang yang divaksin, akan semakin mudah pula untuk kita kembali ke masa
sebelum pandemi Covid terjadi.
 Akhir dari pandemi adalah hal yang kita impikan bersama. Dimana kita dapat beraktivitas
normal, tanpa harus melakukan berbagai protokol kesehatan yang ketat. Oleh karena itu,
jika Anda ingin pandemi ini lekas berakhir, segera lakukan vaksinasi. Dengan melakukan
vaksinasi, herd immunity (kekebalan massal) akan terbentuk. Hal ini terjadi karena
sekelompok orang yang tinggal di suatu wilayah telah divaksinasi, dan patogen sulit beredar
sebab sebagian besar orang yang didatangi virus sudah kebal. Untuk mencapai hal ini tentu
memerlukan kerja sama dari berbagai pihak.
 Pasal 13A menyebutkan ancaman sanksi dikhususkan bagi masyarakat yang telah menjadi
sasaran penerima vaksin Covid-19 yang telah ditetapkan Kemenkes. Namun dikecualikan
dari kewajiban bagi orang atau individu yang tidak memenuhi kriteria penerima vaksin
Covid-19 sesuai indikasi Vaksin Covid-19 yang tersedia. Sementara bagi mereka yang
berkewajiban menerima vaksin harus menjalakan program vaksinasi demi kesehatan secara
pribadi maupun secara bersama-sama. Jenis sanksi administratif dan denda diatur dalam
Perpres 14/2021 antara lain: penundaan atau penghentian pemberhentian jaminan sosial
atau bantuan sosial; penundaan atau penghentian layanan administrasi pemerintahan; dan
atau denda. Pengaturan sanksi adminsitratif dilakukan oleh kementerian, lembaga,
pemerintah daerah, atau badan sesuai dengan kewenangannya. Setiap orang yang dengan
sengaja menolak untuk dilakukan pengobatan dan/atau vaksinasi Covid-19, dipidana dengan
pidana denda paling banyak sebesar Rp.5.000.000 (lima juta rupiah)”.

Anda mungkin juga menyukai