Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH : EPIDEMIOLOGI

NAMA DOSEN : dr. WINDY M. V. WARIKI, M.Sc., Ph.D.


NAMA MAHASISWA : FARIDAH ALKATIRI
PRODI/NIM : S2- IKM UNSRAT / 212021110002 / REGULER 2

1. World Health Organization merekomendasikan pelaksanaan "Herd Immunity".


Untuk mencapai herd immunity dengan aman terhadap COVID-19, sebagian
besar populasi perlu divaksinasi agar dapat menurunkan jumlah keseluruhan
virus yang dapat menyebar di seluruh populasi.
a. Terkait ilmu Epidemiologi, apa yang Anda ketahui tentang efektivitas
vaksin dalam menunjang Herd Immunity? (sertakan link minimal 5 sumber
acuan)
b. Bagaimana penerapannya di Indonesia? (sertakan link minimal 5 sumber
acuan)
c. Bagaimana kaitannya dengan "Basic Reproductive Number"?
Jawaban
a. Herd immunity adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap
penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung
atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit
menular tersebut. Misalnya, jika 80% populasi kebal terhadap suatu virus,
empat dari setiap lima orang yang bertemu seseorang dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit dan tidak akan menyebarkan virus tersebut lebih
jauh. Dengan cara ini, penyebaran penyakit tersebut dapat dikendalikan.
Bergantung pada seberapa menular suatu infeksi, biasanya 70% hingga 90%
populasi membutuhkan kekebalan untuk mencapai kekebalan kelompok.
Berbagai negara telah banyak melakukan intervensi untuk menanggulangi
pandemi COVID-19 salah satunya dengan implementasi program vaksinasi.
Program vaksinasi dilakukan untuk menurunkan angka penularan,
menurunkan angka kematian, memutus rantai dan mencapai herd immunity.
Herd immunity dapat tercapai jika cakupan vaksinasi 67%-80%.
Referensi
- https://infeksiemerging.kemkes.go.id/uncategorized/apa-itu-herd-
immunity-kekebalan-kelompok
- https://www.fkm.ui.ac.id/herd-immunity/
- https://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/264/179
- https://covid19.go.id/p/berita/satgas-pahami-reproduction-number-covid-
19-agar-upaya-pengendalian-tepat-sasaran
- https://www.healthxchange.sg/news/heres-how-you-can-break-the-covid-
19-chain-of-infection

b. Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan
bahwa istilah herd immunity muncul dari bahasa asing. Istilah ini bermakna
kekebalan dalam suatu kelompok atau kawanan. Dari satu orang yang
terinfeksi, menjadi dua, tiga, empat orang, hingga mayoritas atau bahkan
seluruh anggota kelompok tersebut memiliki imunitas, itulah herd immunity.
Herd immunity membutuhkan minimal 70% dari populasi untuk terinfeksi, dan
akhirnya kebal terhadap virus tersebut. Skema herd immunity bisa dilihat
antara lain di Swedia, negara di Eropa. Meski pandemi Covid-19 merajalela,
di negara itu tidak ada pembatasan secara ketat meski tetap ada imbauan
jaga jarak dan rutin cuci tangan. Pusat belanja, restoran, dan tempat umum
lain masih dibiarkan buka. alhasil, dampak herd immunity corona di sana
tampak dari tingkat kematian pasien yang sangat tinggi. Melihat skema di
atas, ada risiko yang tinggi jika prosedur herd immunity diterapkan di
Indonesia. Saat ini vaksin Covid-19 belum mencapai angka minimal 50-90%
sehingga dampak herd immunity corona akan terasa lebih berat lantaran
tanpa ada vaksinasi massal yang merata. Cara terbaik untuk menerapkan
herd immunity adalah dengan dibarengi imunisasi dan vaksinasi. Vaksin
dimasukkan ke tubuh untuk membantu sistem imun mempelajari virus dan
melawannya tanpa harus sakit. Masalahnya, vaksin virus corona masih dicari.
Menurut WHO, tanpa vaksinasi, dampak herd immunity corona bisa
membahayakan populasi. Bisa terjadi hingga sembilan gelombang infeksi
hingga tercapai herd immunity. Jika vaksin tak tersedia dan infeksi virus
menyebar, banyak orang yang akan terpapar hingga terjangkit penyakit.
Dengan demikian, bisa dipastikan dampak herd immunity corona jika
diterapkan di Indonesia antara lain terlihat dari tingginya angka positif dan
kematian. Terlebih di Indonesia masih ada masalah soal sarana medis untuk
menangani corona. Misalnya alat pelindung diri yang mahal dan terbatas
serta masalah kapasitas rumah sakit. Cara kerja herd immunity berjalan
dengan membiarkan sebuah populasi terpapar oleh virus. Menurut sejumlah
pakar epidemiologi, setidaknya 50-70 persen dari populasi harus terjangkit
virus ini terlebih dulu untuk mencapai herd immunity. Bahkan ada pula yang
menyebutkan sekurangnya 90 persen populasi yang terpapar untuk
mewujudkan herd immunity.
Referensi
- https://primayahospital.com/covid-19/dampak-herd-immunity-corona/
- https://covid19.go.id/p/berita/tak-ada-penerapan-herd-immunity-di-masa-
pandemi
- https://rs-soewandhi.surabaya.go.id/apa-itu-vaksinasi/
- https://www.nytimes.com/2020/03/19/health/coronavirus-distancing-
transmission.html

c. Reproduction number atau angka reproduksi adalah rata-rata banyak orang


yang terinfeksi akibat terpapar dari 1 orang yang positif atau sakit. Umumnya
setiap jenis penyakit memiliki basic reproduction number yaitu nilai tetap
kemampuan penyebaran penyakit dalam situasi tanpa disertai intervensi
pencegahan tertentu. Contohnya R0 COVID-19 varian original dari Wuhan,
sebesar 2,4 sampai dengan 2,6. Hal ini bermakna bahwa 1 orang kasus
positif rata-rata dapat menularkan kepada 2 - 3 orang lain disekitarnya
setelah melakukan interaksi. Semakin tinggi angkanya, maka semakin besar
peluang kasus positif meningkat, begitu pun sebaliknya. Rinciannya, angka
diatas 1 menyebabkan penambahan kasus berlipat atau eksponensial. Lalu,
angka 1 penambahan kasusnya cenderung stagnan, dan angka dibawah 1
secara gradual akan menginfeksi lebih sedikit orang dan akhirnya dapat
menghentikan perluasan penyakit dalam suatu kondisi tertentu layaknya
epidemi. Penetapan besar reproduction number suatu penyakit umumnya
dilakukan para ilmuwan untuk menggambarkan tingkat penularan
menggunakan data di lapangan yaitu angka kematian, keterisian tempat tidur
di rumah sakit, maupun besar kasus positif atau positivity rate. Sedangkan Rt
atau effective reproduction number adalah angka reproduksi penyakit setelah
adanya intervensi. Data terkini menunjukkan Rt di Indonesia secara nasional
meningkat dari minggu lalu sekitar 0, 01 menjadi 0, 96. Jika dilihat lebih
mendalam walaupun Rt di seluruh Pulau masih berada dibawah 1, namun
angkanya di Pulau Jawa - Bali dan Kalimantan mengalami kenaikan. Untuk
itu, penyampaian data reproduction number diharapkan menjadi
pembelajaran baru bagi pemerintah daerah untuk dapat membaca tingkat
penularan COVID-19 dari aspek epidemiologis yang lebih spesifik. "Ingat
untuk bisa memahami penyakit COVID-19 kita memerlukan data dan basis
ilmiah untuk menghasilkan kebijakan yang efektif," tegas Wiku. Kewaspadaan
perlu ditingkatkan kedepannya apalagi kemunculan varian baru COVID-19
lainnya yang nyatanya memiliki reproduction number yang lebih tinggi perlu
juga menjadi perhatian. "Untuk itu saya mengingatkan masyarakat bukan
berarti kondisi kasus yang terkendali akan tetap lestari selamanya. Jika dari
kita sendiri tidak berusaha mempertahankannya yaitu dengan konsisten
melakukan pengendalian," pesan Wiku. Angka reproduction number akan
sangat dinamis tergantung seberapa baik intervensi yang dilakukan baik pada
protokol kesehatan 3M, upaya 3T maupun vaksinasi. Misalnya, jika dapat
meningkatkan proteksi kepada 2 orang dengan vaksinasi dan menggalakkan
disiplin protokol kesehatan, maka reproduction number dari sebelumnya
sebesar 3 dapat menurun menjadi 1. jika penambahan proteksi lainnya
seperti menjaga jarak, menghindari kerumunan, melakukan kegiatan esensial
dengan terkendali dan menunda kegiatan luar ruang yang tidak mendesak.
Maka hal ini dapat berpartisipasi dalam menurunkan reproduction number,
sehingga laju infeksi menurun begitu juga dengan angka kasus dan kematian.

2. Beberapa negara melaporkan telah berhasil menurunkan jumlah kasus Covid-19


dengan melakukan beberapa strategi. Sebutkan minimal 3 jenis strategi, di
negara mana pelaksanaannya serta jelaskan berbagai success stories tersebut
(150 kata) (sertakan link sumber acuan)

Jawaban
1. Vaksinasi Covid-19 60% Populasi (Singapur)
Vaksinasi adalah pemberian vaksin untuk membantu sistem imun
mengembangkan perlindungan dari suatu penyakit. Vaksinasi merupakan
salah satu bentuk dari imunisasi. Vaksin sendiri mengandung
mikroorganisme atau virus dalam keadaan lemah, hidup atau mati, atau
mengandung protein atau toksin dari organisme. Singapura menargetkan
untuk memvaksinasi sekitar 60 persen populasi pada 9 Agustus 2021.
Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong, Menteri Keuangan
Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung yang menulis
bersama di koran lokal mengatakan lebih dari setengah populasi negara
kota itu telah menerima dosis pertama vaksin. Sekitar 36 persen telah
sepenuhnya divaksinasi dan menempatkannya sebagai negara dengan
tingkat vaksinasi terbaik di Asia menurut data yang dikompilasi oleh
Bloomberg.
Referensi:
- https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211008194727-106-
705416/kasus-covid-di-4-negara-asean-melonjak-ri-turun

2. Penggunaan obat Covid-19 molnupiravir yang diproduksi perusahaan farmasi


Merck (Thailand)
Menurut data John Hopkins University, infeksi harian Covid-19 di Thailand
tembus 21.066. Jumlah kasus harian ini menjadi yang tertinggi di Asia
Tenggara pada hari tersebut. Padahal, lima hari sebelumnya Thailand
mencatat infeksi harian Covid-19 sebanyak 9-11 ribu kasus berturut-turut.
Untuk mengatasi penyebaran Covid-19, pemerintah Thailand berencana
menggunakan obat Covid-19 molnupiravir yang diproduksi perusahaan
farmasi Merck. Kabarnya, obat ini mampu menurunkan angka kematian atau
angka rawat inap di rumah sakit bagi pasien yang berisiko sakit parah akibat
infeksi virus corona.
Referensi:
- https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211008194727-106-
705416/kasus-covid-di-4-negara-asean-melonjak-ri-turun

3. Physical Distancing (Malaysia)


Malaysia juga mengalami lonjakan infeksi virus corona dalam beberapa hari
terakhir. Negeri Jiran mencatat infeksi Covid-19 harian sebanyak 9.890 kasus
menurut data Worldometer. Jumlah kematian di Malaysia akibat infeksi virus
corona juga bertambah 132 orang pada hari yang sama.
Walaupun grafik kasus positif harian di Malaysia mengalami penurunan,
angka tambahan kasus positif hariannya cukup tinggi, yakni berkisar pada
delapan hingga sepuluh ribu kasus per harinya. Lonjakan kasus ini cukup
memprihatinkan pemerintah Malaysia. Bahkan, politikus Malaysia juga
pernah membandingkan penanganan Covid-19 di Indonesia pada awal
September, ketika angka kasus positif harian Malaysia berkisar di angka
belasan ribu.
Referensi:
- https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211008194727-106-
705416/kasus-covid-di-4-negara-asean-melonjak-ri-turun
3. Setelah mempelajari seluruh materi Epidemiologi dan tercapai tujuan
pembelajarannya, Anda layak disebut sebagai seorang "Epidemiologist". Dalam
fungsi sebagai "Epidemiologist" apa yang telah dan akan Anda lakukan untuk
memutus rantai transmisi Covid-19? (Masing-masing 150 kata)

Jawaban
Yang telah dilakukan untuk memutus mata rantai Covid-19:
1. Mengenakan Masker/ APD saat bekerja
2. Physical Distancing di tempat bekerja
3. Menyeka area yang sering disentuh (pegangan pintu, sakelar lampu, meja,
telepon, meja, toilet, wastafel)
4. Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik, atau
gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

Pendekatan pemutusan rantai penularan COVID-19 yang dapat dilakukan :


1. AGEN INFEKSI
Dalam kasus Covid-19, itu adalah virus Sars-CoV-2. Menargetkan tautan
ini memerlukan diagnosis dan pengobatan dini.
2. RESERVOIR
Ini mengacu pada tempat virus berkembang biak, orang yang terinfeksi
yang membawa virus. Menargetkan tautan ini juga membutuhkan
diagnosis dini dan perawatan pasien dengan Covid-19. Sekarang, kita
semua pasti sudah familiar dengan gejala-gejalanya, seperti batuk,
demam, pilek, sakit tenggorokan, kehilangan rasa atau penciuman, mual,
muntah, diare, sakit badan dan sesak napas.
3. PORTAL KELUAR
Ini mengacu pada bagaimana virus meninggalkan reservoir (orang yang
terinfeksi), melalui tetesan pernapasan yang dikeluarkan ketika orang
tersebut batuk, bersin, berbicara atau bernyanyi. Penting untuk batuk atau
bersin ke kertas tisu dan segera membuang tisu bekas. Jika Anda harus
meninggalkan rumah untuk hal-hal yang mendesak (untuk mencari
pertolongan medis atau melakukan pekerjaan penting), harap
melakukannya sendiri dan memakai masker yang menutupi hidung dan
mulut dengan rapat dan menyeluruh. Jika Anda naik bus dan kereta api,
jangan berbicara di telepon atau satu sama lain untuk menghindari
penyebaran tetesan di ruang tertutup.
4. CARA TRANSMISI
Virus ini ditularkan melalui tetesan pernapasan atau kontak dengan
permukaan yang terinfeksi. Untuk menargetkan tautan ini, kita harus
menyeka area yang sering disentuh (pegangan pintu, sakelar lampu,
meja, telepon, meja, toilet, wastafel) dengan pembersih rumah tangga
yang sesuai untuk permukaan secara teratur dan biarkan mengering di
udara. Untuk perangkat elektronik seperti laptop, remote control, dan
telepon, ikuti petunjuk pabriknya untuk semua produk pembersih dan
disinfeksi. Pertimbangkan penggunaan penutup yang dapat dihapus untuk
barang elektronik, dan penggunaan tisu atau semprotan berbahan dasar
alkohol yang mengandung setidaknya 70 persen alkohol. Sering-seringlah
mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik, atau gunakan
pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
5. PORTAL MASUK
Ini mengacu pada bagaimana virus memasuki inang baru, melalui saluran
udara dan selaput lendir seperti di mata, hidung dan mulut. Sangat
penting untuk menghindari menyentuh wajah Anda, mempraktikkan
kebersihan tangan yang baik dan memakai masker Anda setiap kali Anda
keluar. Safe Distancing adalah tindakan yang diambil oleh Pemerintah
untuk membatasi penyebaran Covid-19. Anda harus membatasi aktivitas
luar ruangan yang tidak penting. Jika Anda harus meninggalkan rumah,
lakukan sendiri dan tidak berkelompok atau berumah tangga. Tetapi jika
Anda berolahraga di luar ruangan, kenakan masker saat tidak melakukan
olahraga berat dan jaga jarak (5m saat berjalan, 10m saat berlari, 20m
saat bersepeda).

4. Skrining dilakukan untuk menemukan kasus baru pada beberapa penyakit


tertentu, termasuk Covid-19.
a. Jelaskan apa yang Anda pahami mengenai skrining dalam Ilmu
Epidemiologi!
b. Apa tujuan kita melakukan skrining?
Jawaban
a. Skrining adalah pencarian penyakit atau cacat yang tidak dikenali melalui tes,
pemeriksaan, atau prosedur lain yang diterapkan secara cepat pada individu
yang tampaknya sehat.” “Pemutaran meliputi metode; teknik; prosedur dan
pemeriksaan untuk deteksi dini dan cepat penyakit atau cacat yang tidak
diketahui pada orang yang tampaknya sehat.” Definisi penyaringan telah
berubah seiring waktu & mereka berkisar dari yang paling sederhana hingga
yang paling rumit, salah satunya mendefinisikannya sebagai 'Ini adalah
penyelidikan medis yang tidak muncul dari permintaan pasien untuk nasihat
untuk keluhan tertentu.
Skrining adalah layanan kesehatan masyarakat di mana anggota populasi
tertentu yang belum tentu merasa bahwa mereka berisiko atau sudah terkena
penyakit atau komplikasinya ditanyai atau ditawari tes untuk mengidentifikasi
individu-individu yang lebih cenderung terbantu daripada dirugikan oleh tes
atau perawatan lebih lanjut untuk mengurangi risiko penyakit atau
komplikasinya
b. Tujuan Program Skrining dirancang untuk mengidentifikasi orang-orang yang
memiliki gejala awal tahap penyakit atau peningkatan kemungkinan
mengembangkan penyakit atau kondisi.
Tujuan penyaringan meliputi:
1. Untuk menyelamatkan nyawa dengan mengobati penyakit pada tahap
awal, dengan demikian meningkatkan peluang kelangsungan hidup
pasien
2. Meningkatkan kualitas hidup pasien secara dini identifikasi
3. Mengurangi kemungkinan mengembangkan penyakit/menghentikan
penyakit
4. kemajuan dengan memungkinkan pasien untuk membuat perubahan
hidup
5. Untuk membantu memenuhi target Pelayanan Kesehatan untuk
eliminasi/deteksi penyakit
Referensi
- https://aiimsrishikesh.edu.in/documents/screening.ppt
- https://www.sor.org/getmedia/160c519f-7d43-4138-95f4
84e955bc2857/nhs_population_screening_2.pdf

5. Lengkapi angka-angka dalam tabel di bawah ini, selanjutnya hitung dan


interpretasikan:
a. Sensitivitas
b. Spesifisitas
Tes pada penderita RAPID TEST
Dengan Co-morbid Positif Negatif Total
Positif 216 144 360
Negatif 214 426 640
Total 430 570 1000
c. positive predictive value
d. negative predictive value
e. true negative value

True Positif (TP) = 216 Fals Negatif (FN) = 144


Fals Positif (FP) = 214 True Negatif (TN) = 426

A . Sensitivitas= [ TP
TP+ FN]100 ¿ [ 216
216+144
100= ] [ ]
216
360
100=60 %

B . Spesifisitas= [ TN
FP +TN]100 ¿[ 426
214+ 426 ] [ ]
100=
426
640
100=66.56 %
C . Positive predictive value= [ TP
TP+ FP ]
100 ¿ [
216
216+214
100=] [ ]
216
430
100=50.23 %

D . Negative predictive value= [ TN


TN + FN ]
100 ¿ [
426
] [ ]
426+ 144
100=
426
570
100=74.73%

E . True negative value=426

Anda mungkin juga menyukai