b. Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan
bahwa istilah herd immunity muncul dari bahasa asing. Istilah ini bermakna
kekebalan dalam suatu kelompok atau kawanan. Dari satu orang yang
terinfeksi, menjadi dua, tiga, empat orang, hingga mayoritas atau bahkan
seluruh anggota kelompok tersebut memiliki imunitas, itulah herd immunity.
Herd immunity membutuhkan minimal 70% dari populasi untuk terinfeksi, dan
akhirnya kebal terhadap virus tersebut. Skema herd immunity bisa dilihat
antara lain di Swedia, negara di Eropa. Meski pandemi Covid-19 merajalela,
di negara itu tidak ada pembatasan secara ketat meski tetap ada imbauan
jaga jarak dan rutin cuci tangan. Pusat belanja, restoran, dan tempat umum
lain masih dibiarkan buka. alhasil, dampak herd immunity corona di sana
tampak dari tingkat kematian pasien yang sangat tinggi. Melihat skema di
atas, ada risiko yang tinggi jika prosedur herd immunity diterapkan di
Indonesia. Saat ini vaksin Covid-19 belum mencapai angka minimal 50-90%
sehingga dampak herd immunity corona akan terasa lebih berat lantaran
tanpa ada vaksinasi massal yang merata. Cara terbaik untuk menerapkan
herd immunity adalah dengan dibarengi imunisasi dan vaksinasi. Vaksin
dimasukkan ke tubuh untuk membantu sistem imun mempelajari virus dan
melawannya tanpa harus sakit. Masalahnya, vaksin virus corona masih dicari.
Menurut WHO, tanpa vaksinasi, dampak herd immunity corona bisa
membahayakan populasi. Bisa terjadi hingga sembilan gelombang infeksi
hingga tercapai herd immunity. Jika vaksin tak tersedia dan infeksi virus
menyebar, banyak orang yang akan terpapar hingga terjangkit penyakit.
Dengan demikian, bisa dipastikan dampak herd immunity corona jika
diterapkan di Indonesia antara lain terlihat dari tingginya angka positif dan
kematian. Terlebih di Indonesia masih ada masalah soal sarana medis untuk
menangani corona. Misalnya alat pelindung diri yang mahal dan terbatas
serta masalah kapasitas rumah sakit. Cara kerja herd immunity berjalan
dengan membiarkan sebuah populasi terpapar oleh virus. Menurut sejumlah
pakar epidemiologi, setidaknya 50-70 persen dari populasi harus terjangkit
virus ini terlebih dulu untuk mencapai herd immunity. Bahkan ada pula yang
menyebutkan sekurangnya 90 persen populasi yang terpapar untuk
mewujudkan herd immunity.
Referensi
- https://primayahospital.com/covid-19/dampak-herd-immunity-corona/
- https://covid19.go.id/p/berita/tak-ada-penerapan-herd-immunity-di-masa-
pandemi
- https://rs-soewandhi.surabaya.go.id/apa-itu-vaksinasi/
- https://www.nytimes.com/2020/03/19/health/coronavirus-distancing-
transmission.html
Jawaban
1. Vaksinasi Covid-19 60% Populasi (Singapur)
Vaksinasi adalah pemberian vaksin untuk membantu sistem imun
mengembangkan perlindungan dari suatu penyakit. Vaksinasi merupakan
salah satu bentuk dari imunisasi. Vaksin sendiri mengandung
mikroorganisme atau virus dalam keadaan lemah, hidup atau mati, atau
mengandung protein atau toksin dari organisme. Singapura menargetkan
untuk memvaksinasi sekitar 60 persen populasi pada 9 Agustus 2021.
Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong, Menteri Keuangan
Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung yang menulis
bersama di koran lokal mengatakan lebih dari setengah populasi negara
kota itu telah menerima dosis pertama vaksin. Sekitar 36 persen telah
sepenuhnya divaksinasi dan menempatkannya sebagai negara dengan
tingkat vaksinasi terbaik di Asia menurut data yang dikompilasi oleh
Bloomberg.
Referensi:
- https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211008194727-106-
705416/kasus-covid-di-4-negara-asean-melonjak-ri-turun
Jawaban
Yang telah dilakukan untuk memutus mata rantai Covid-19:
1. Mengenakan Masker/ APD saat bekerja
2. Physical Distancing di tempat bekerja
3. Menyeka area yang sering disentuh (pegangan pintu, sakelar lampu, meja,
telepon, meja, toilet, wastafel)
4. Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik, atau
gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
A . Sensitivitas= [ TP
TP+ FN]100 ¿ [ 216
216+144
100= ] [ ]
216
360
100=60 %
B . Spesifisitas= [ TN
FP +TN]100 ¿[ 426
214+ 426 ] [ ]
100=
426
640
100=66.56 %
C . Positive predictive value= [ TP
TP+ FP ]
100 ¿ [
216
216+214
100=] [ ]
216
430
100=50.23 %