Anda di halaman 1dari 13

KEBISINGAN

FRANCESS KAPOJOS
NIM 212021110036
R2
Pengaruh Kebisingan : Gangguan fisiologis,
Gangguan psikologis, Gangguan komunikasi,
Gangguan pada pendengaran (Ketulian) NAB kebisingan RS <55 dB Tingkat
kebisingan Unit Laundry RSU Soetomo
SBY survey awal :81,2 dB (Sudarmadji
2014
KNPGPK 2014 GPAB di
Indonesia tertinggi
ASEAN: 36 juta /16,8% NAB kebisingan di
dari populasi. pemukiman <55 dB :
JakBar titik 80 m 69,64
dB , titik 0 m 81,53 dB,
penambahan kendaraan Pd.Indah 69,1 dB,
bermotor meningkat 5,3 % Manggarai 76,1 dB
(BPS 2019) ( Hendro,2004)

KEBISINGAN PEMUKIMAN
PERKOTAAN
KEBISINGAN definisi
 Bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia
dan kenyamanan lingkungan (Kep. MenLH. N0. 48
Tahun 1996)
 semua suara yang tidak dikehendaki yang
bersumber dari alat- alat proses produksi dan atau
alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran (Kep.
MenNaker. No. 51 Tahun 1999)
Intrumen
Kebijakan

Keputusan Menteri
Negara Lingkungan
Hidup Nomor : Kep-
48/Menlh/11/1996
Tentang Baku Tingkat
Kebisingan
Intrumen
Kebijakan
Keputusan Menteri
Tenaga Kerja No. 13
Tahun 2011 tentang
Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika Di
Tempat Kerja yaitu
sebagai berikut :
Intrumen
Kebijakan
 NAB dan Baku Mutu Menurut Permenakertrans
No 13 Tahun 2012 NAB faktor fisika untuk
kebisingan di tempat kerja adalah intensitas
tertinggi dan merupakan nilai tenaga kerja tanpa
mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap
untuk waktu terus menerus, dengan waktu
maksimum 8 jam sehari atau 40 jam seminggu
(Depnaker, 2011).
Variabel Endogenous

 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :


Kep-48/Menlh/11/1996 Baku Tingkat Kebisingan

Pasal 6 (1) Setiap penanggung jawab usaha atau kegiatan


wajib

a.mentaati baku tingkat kebisingan yang telah dipersyaratkan


b. memasang alat pencegahan terjadinya kebisingan
Variabel Endogenous

 c. menyampaikan laporan hasil tingkat


kebisingan sekurangkurangnya 3 (tiga) bulan
(Gubernur, Menteri, Instansi bidang
pengendalian dampak lingkungan)
Variabel Endogenous

1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996 Batasan nilai


tingkat kebisingan untuk kawasan perumahan dan permukiman adalah 55
dBA. Jika diatas, Pemanfaatkan barrier sebagai media perambatan suara .

Ada dua macam yaitu:

1. Barrier Alami, berupa tanaman atau gundukan tanah dan mempunyai sifat
menyerap gelombang bunyi.
2. Barrier Buatan,
Phase 1 Formulasi Kebijakan
Mengatasi kebisingan di pemukiman
1. Pernyataan Tujuan Kebijakan perkotaan

Peraturan MEN LH No. 48 thn1996


Batasan nilai tingkat kebisingan untuk
kawasan perumahan dan permukiman
adalah 55 dBA

pengukuran kebisingan dengan


Pembuatan Barrier sbg Media perambatan suara alat Sound Level Meter (SLM)
Phase 1 Formulasi Kebijakan
2. Analisis Teknis/Ekonomi

Aspek Teknis : perencanaan dan


pelaksanaan pengelolaan Barrier alami
peredam bunyi Aspek Ekonomi : pembiayaan
pengelolaan dan operasional
pemeliharaan
berkesinambungan , penyediian
-Titik titik pembuatan barrier sesuai titik
tamanan alternatif membantu
kebisingan di atas 55 dB
ekonomi penduduk : tanaman
- Penyediaan tanaman yang bertumbuh
dapur hidup
rapat,padat dan rimbun
- Media tanaman
- Pembuatan Barrier tamanan horizontal atau
vertikal
-
Implementasi Kebijakan
Kebijakan terbaik : Pembuatan Barrier
alami penanaman tanaman peredam
suara secara horizontal dan Memulai analisis kebijakan
vertikaldititik titik Analisa kebisingan berikut :kombinasi pembuatan
dan setiap rumah penduduk adanya barrier alamiah dan buatan dlm
tanaman tsb penanganan kebisingan

Hasil Kebijakan : Pengadaan Barrier


alami
Pengalaman Kebijakan :
mendapat respon yg baik dari
Evaluasi Kebijakan: berkurang intensitas masyarakat serta masyarakat
kebisingan, ada jg penanganan Bersama dgn
berperan aktif penyediaan dan
menangani polusi udara
pemeliharaan barrier alami
TEORI SIMPUL PENGAMATAN

Simpul 1 Simpul 2 Simpul 3 Simpul 4

Pendengaran normal,
Media/
Pemajanan: Udara – pendengaran
Agen/ Sumber : Biomarker :
Fisika -Kebisingan
gelombang bunyi terganggu (tuli),
Pendengaran
sampai ke penangkap Gangguan fisiologis,
suara (telinga)
Gangguan psikologis,
Gangguan
komunikasi.

Mekanisme : Kontak
langsung – Telinga –
gelombang bunyi

Anda mungkin juga menyukai