Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN BULAN

IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN) DI


KABUPATEN/KOTA

DISAMPAIKAN PADA ACARA TRAINING PENYEGARAN DAN


SOSIALISASI BIAN TAHUN 2022 DI BULUKUMBA

Bulukumba, 28 Mei 2022


Target dan capaian Imunisasi dasar Lengkap pada Bayi
2018-2021
LATAR BELAKANG (1)
95
93 93,7 92,9 93
92,5 92
90
 Terjadi penurunan cakupan
85
84,2 84,2 imunisasi yang signifikan sejak
80
pandemi COVID
75
2018 2019 2020 2021  Akumulasi anak tidak
target (%) capaian (%)
yang mendapat
JAWA BAR AT
ACEH 179.847
332.431 imunisasi lengkap rutin
mengakibatkanHerd Immunity 
SUMATERA UTARA 163.454
SUMATERA BARAT
RIAU

DKI JAKARTA
116.832
111.967
149.060
terbentuknya
sangat berpotensi tidak
terjadi
NU SA TENGGARA TIMUR 99.391
JAWA TIMUR 82.057
PAPUA 79.725
JAWA 70.463
TENGAH
KALIMANTAN
BARAT
SUL AWESI SELATAN
67.966
55.059
50.338
Kejadian Luar Biasa
Wabah bahkan
34.074
KALIMANTAN SELATAN 31.886
BANTEN 31.528
SUL AWESI TEN
GGARA
MALU KU
30.473
29.862 Terdapat 1,7 juta bayi tidak dan belum
27.135
SUMATERA SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
26.082
25.954
diimunisasi lengkap selama tahun
KALIMANTAN TIMUR
LAMPU NG
23.624
22.141 2019-2021
SUL AWESI UTARA 19.133
MALUKU UTARA 18.818
SUL AWESI BARAT 15.969

DATA NASIONAL
PAPUA BARAT 14.594
SUL AWESI TEN GAH 13.692
JAMBI 11.832
KEPUL AUAN 10.021
RIAU
7.964
KALIMANTAN 5.406
UTARA 4.080
GOR 3.445
ONTAL O BANGKA
BELITU NG - 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00
BENGKUL U 0 0 0 0 0 0 0
DATA PROVINSI SULSEL

Keterangan :
• Sebagian besar cakupan atau anak
sekolah yang telah diimunisasi
mengalami penurunan pada tahun
2020 dari tahun-tahun sebelumnya.

• Kabupaten yang dapat


mempertahankan atau meningkatkan
cakupan MR BIAS kelas 1 di masa
pandemi (2020) adalah Luwu, Tanah
Toraja, Toraja Utara, Sinjai, Pare-pare,
Enrekang
CAPAIAN BIAS (BULAN IMUNISASI
ANAK SEKOLAH) TAHUN 2021
DI KAB.BULUKUMBA

8000 Dampak
7000
7318 7318
7096
6890
7096 capaian
rendah??????
6000

5000 4830

Apa yang
4331 SASAR
4133 AN
3920 3979
4000 CAPA-
IAN

harus
%
3010 2936
3000
2677

2000
dilakukan
1000
952 semua
0
36.6% 53.6% 56.1% 62.8% 13.4% 62.3% 71.0% pihak yg
MR DT Td Kls 2 Td Kls 5 CU MR Kls 2 CU Td Kls 3 CU Td Kls 6
terlibat?
Kejadian campak dan rubella confirmed meningkat lebih dari
15x lipat dibandingkan 2021 LATAR BELAKANG (2)
a. Mayoritas wilayah Indonesia berisiko tinggi
terjadi penularan virus campak dan polio dan
telah terjadi peningkatan kasus yang signifikan di
awal tahun 2022;
b. Kasus difteri yang dilaporkan semakin meningkat
--> Tahun 2022 sudah 20 provinsi yang
melaporkan
c. Bila situasi ini dibiarkan maka penularan penyakit
akan semakin meluas. Risiko bagi Indonesia:
 Gagal mencapai target eliminasi Campak-
Rubela pada tahun 2023
 Gagal mempertahankan Indonesia Bebas
Polio yang telah dicapai sejak 2014, menjadi
perhatian dunia internasional bila sampai
ditemukan satu saja kasus polio
 Peningkatan kasus dan KLB dapat menjadi
beban ganda di tengah pandemi yang belum
Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Tetanus pada bayi baru


Polio
lahir dapat menyebabkan
menyebabkan
kematian
kelumpuhan
permanen pada
kaki dan/atau Difteri
lengan
Difteri dapat mengakibatkan
Rojudin, Campang penyumbatan saluran Tetanus
Way Handak, lumpuh
tgl 28-05-05
Foto 03-07-’05
pernapasan dan kelumpuhan otot
jantung yang menyebabkan
Polio kematian

Rubela bila menulari ibu hamil pada


trimester pertama atau awal
Pertusis atau batuk rejan kehamilan, dapat menyebabkan
keguguran atau kecacatan pada bayi
menyebabkan anak batuk
yang dilahirkan yang dikenal
terus menerus dan
sebagai Sindroma Rubela
bertambah parah serta
Kongenital (Gangguan Penglihatan
menimbulkan suara dan Pendengaran serta penyakit
melengking, batuk dapat Jantung Bawaan)
terjadi berbulan-bulan Campak
Campak dapat menyebabkan
komplikasi berupa radang paru,
Pertusis
radang otak, diare, radang telinga,
dehidrasi, hingga berakibat
kematian Sindroma Rubela Kongenital
SOLUSI :
Bulan Imunisasi Anak
Nasional
Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi

• Menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat


(indigenous) di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada
tahun 2023 dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan
rubela/CRS pada tahun 2026 dari SEARO.
• Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi
polio global pada tahun 2026
• Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis
Mengapa Dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional
(BIAN)??
Cakupan imunisasi rendah, Terjadi peningkatan kasus
mengakibatkan immunity dan terjadi KLB (Kejadian Bulan Imunisasi Anak
gap (kesenjangan imunitas) Luar Biasa) PD3I Nasional (BIAN)

BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL ATAU BIAN


DILAKSANAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN REKOMENDASI DAN/ATAU KAJIAN
DARI PARA AHLI
No. Komite Ahli Rekomendasi
1 Komite Penasihat Ahli • Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela
Imunisasi Nasional atau ITAGI untuk mencapai Eliminasi tahun 2023
• Perlu dilaksanakan imunisasi kejar satu dosis polio suntik (IPV) untuk
mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mencapai
Eradikasi polio global tahun 2026
2 Komite Verifikasi Nasional Perlu dilaksanakan imunisasi tambahan Campak-Rubela untuk mencapai
Eliminasi Campak-Rubela/CRS Eliminasi tahun 2023
Indonesia
3 Komite Ahli Difteri Perlu dilaksanakan imunisasi kejar guna menutup kesenjangan imunitas
terutama pada anak usia kurang dari 5 tahun (balita)
KEGIATAN BIAN TERDIRI DARI 2 KEGIATAN:
IMUNISASI TAMBAHAN (CAMPAK-RUBELA) DAN IMUNISASI KEJAR (OPV, IPV DAN DPT-HB-Hib)

IMUNISASI KEJAR BERUPA


IMUNISASI TAMBAHAN BERUPA PEMBERIAN SATU ATAU LEBIH JENIS
PEMBERIAN SATU DOSIS IMUNISASI IMUNISASI UNTUK MELENGKAPI
CAMPAK-RUBELA TANPA STATUS IMUNISASI DASAR MAUPUN
MEMANDANG STATUS IMUNISASI LANJUTAN BAGI ANAK YANG BELUM
SEBELUMNYA MENERIMA DOSIS VAKSIN SESUAI
USIA

BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL)


TAHAPAN, WAKTU DAN SASARAN BIAN
Provinsi Sasaran Sasaran Tahap
Campak Imunisasi dan
Rubela Kejar Waktu
Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera 9 bulan - < 15 tahun Tahap I
Utara, Sumatera Barat (Mulai
Mei
Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, 9 bulan - < 12 tahun Anak usia 12-59 22)
Bangka Belitung, Lampung bulan yang
Seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, tidak/belum
Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua lengkap OPV,
IPV, dan DPT-
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa 9-59 bulan Tahap II
HB-Hib
Tengah, dan Jawa Timur (Mulai
Agust
Bali dan DI Yogyakarta Tidak melaksanakan 22)

PROVINSI BALI DAN DIY TIDAK MELAKSANAKAN PEMBERIAN IMUNISASI TAMBAHAN CAMPAK-
RUBELA, NAMUN TETAP MELAKSANAKAN IMUNISASI KEJAR
Tempat Pelayanan
BIAN

Fasilitas Pelayanan Pos Pelayanan Imunisasi:


Kesehatan:
 Pos pelayanan di sekolah atau
 Puskesmas, Puskesmas pembantu;
 Rumah Sakit Pemerintah, Rumah satuan pendidikan maupun pesantren
Sakit Swasta, Rumah Sakit/klinik TNI dan
 Pos pelayanan komunitas: Posyandu,
POLRI
lapangan, drive thru, mobile dengan mobil
 Klinik, Praktik Dokter Swasta, Tempat Praktik
Mandiri Bidan; dan Puskesmas keliling atau lainnya, dan pasar
 Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya

• 9
STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN BIAN 2022
Strategi Pelaksanaan :
1. Bekerja sama dengan kepala desa, ketua RT/RW, guru dan kepala sekolah, kader posyandu dan
dasawisma setempat
2. Melakukan promosi BIAN terintegrasi dengan imunisasi rutin dan vaksinasi COVID-19
3. Menyelenggarakan layanan imunisasi dengan memanfaatkan tempat layanan imunisasi yang sudah tersedia
dan membuka pos layanan baru
4. Untuk sasaran yang bersekolah, agar mengoptimalkan pelayanan imunisasi di sekolah/satuan pendidikan,
namun apabila sekolah/satuan Pendidikan belum menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka maka
pelayanan bisa dilakukan di pos pelayanan komunitas.
5. Advokasi kepada pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat.
6. Melibatkan organisasi profesi
7. Melibatkan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan
8. Melibatkan organisasi atau lembaga yang menangani anak dengan kebutuhan khusus
Dukungan yang diharapkan dari TP PKK dan
Kader PKK

 Berperan aktif dalam Posyandu termasuk program


imunisasi
 Berkoordinasi dengan Dinkes/Puskesmas untuk
pendataan sasaran
 Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
dan penggerakan masyarakat

10
Dukungan yang diharapkan dari Pemerintah
Desa

 Melakukan Pemantauan Wilayah Setempat untuk


memastikan anak-anak di wilayah masing-masing
sudah mendapatkan imunisasi lengkap
 Berkoordinasi dengan Dinkes/Puskesmas untuk
pendataan sasaran
 Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
dan penggerakan masyarakat

11
Dukungan yang diharapkan dari Pihak
Sekolah

 Memastikan siswa mendapatkan imunisasi


lengkap
 Berkoordinasi dengan Dinkes/Puskesmas untuk
pendataan sasaran
 Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada orang tua
dan siswa

11

Anda mungkin juga menyukai