Anda di halaman 1dari 2

KAWASAN ALUN ALUN BERBEK

DI KABUPATEN NGANJUK

Kabupaten Nganjuk mempunyai sejarah perpindahan ibukota, yaitu dari Kecamatan Berbek
ke Kecamatan Nganjuk yang terjadi pada tanggal 21 Agustus 1880, Perpindahan ibukota kabupaten
dari Berbek ke Nganjuk ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Kota Nganjuk mempunyai
prospek masa depan yang cerah, strategis, dekat jalur kereta api Surabaya – Solo, sehingga
memudahkan dalam transportasi dan komunikasi dengan dunia luar. Oleh masyarakat Kabupaten
Nganjuk peristiwa boyongan ibukota kabupaten dari Berbek ke Nganjuk ini dianggap sangat
penting dan mengandung nilai ritual tersendiri. Hal ini didasarkan pada keberadaan Kecamatan
Berbek sebagai cikal bakal pemerintahan Kabupaten Nganjuk, karena itu setiap peringatan hari jadi
kabupaten Nganjuk yang diperingati pada tanggal 10 April selalu di lakukan pawai alegoris
boyongan dari Alun-Alun Berbek yang melambangkan pusat Pemerintahan Nganjuk lama menuju
Alun-Alun Nganjuk (Pusat Pemerintahan Sekarang).

Di Kawasan Alun-Alun Berbek juga terdapat kompleks Masjid Al Mubarok dan Makam
Kanjeng Jimat yang ditetapkan sebagai salah satu kawasan cagar budaya dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Nganjuk Tahun 200-2030. Masjid ini didirikan pada tahun 1745 M semasa pemerintahan Raden
Tumenggung Sosrokoesoemo I atau yang lebih dikenal dengan Kanjeng Jimat, yang makamnya
berada di lingkungan Masjid tersebut. Arsitektur bangunan Masjid menyerupai Pura, ornamen
ukiran yang tidak didominasi oleh kaligrafi tulisan Arab, melainkan gambar naga dan ciri khas
ukiran pura lainnya, berikut beberapa gambaran Masjid Al Mubarok dan Makam Kanjeng Jimat:
Mengingat nilai historis pada kawasan Alun-Alun Berbek, perlu dilakukan upaya konservasi
untuk melindungi dan melestarikan nilai sejarah dan budaya di dalamnya. Namun demikian adanya
peningkatan kegiatan budidaya oleh masyarakat di Kecamatan Berbek mengakibatkan beberapa
permasalahan dalam upaya konservasi kawasan tersebut, yaitu:
 Gambaran masa lalu berupa pusat pemerintahan kabupaten hampir hilang.

 Alun-alun berbek dan pendopo yang ada di dalamnya tidak menggambarkan kondisi aslinya.

 Bangunan asli yang tersisa adalah Masjid Al Mubarok dan Makam Kanjeng Jimat.

 Beberapa lahan disekitar kawasan sudah dikuasai oleh masyarakat.

Berikut gambaran wilayah Kawasan Alun Alun Berbek:

Kompleks
Masjid Al
Mubarok & Alun-Alun
Makam Berbek
Kanjeng Jimat
Kantor
Puskesmas Kec. Ke Nganjuk
Berbek Berbek

Stadion
Berbek

Gambar dan Narasi diolah dari sumber :

Sejarah Pemerintahan Kabupaten di Nganjuk. (2012, 12 November). Diambil dari


https://jawatimuran.wordpress.com/2012/11/12/sekilas-sejarah-pemerintahan-kabupaten-di-
nganjuk/

Pawai Alegoris di Nganjuk. (2018, 15 Juni). Diambil dari


https://www.infobudaya.com/2018/06/15/pawai-alegoris-di-nganjuk/

Anda mungkin juga menyukai