Seekor singa sedang tidur di hutan ketika seekor tikus mulai berlari naik turun
tubuhnya hanya untuk bersenang-senang. Hal ini mengganggu tidur singa, dan dia bangun
dengan marah.
Dia akan memakan tikus itu ketika tikus itu dengan putus asa meminta singa untuk
membebaskannya. “Aku berjanji padamu, aku akan sangat membantu kamu suatu hari
nanti jika kamu menyelamatkanku.”
Singa itu menertawakan kepercayaan diri tikus itu dan membiarkannya pergi.
Suatu hari, beberapa pemburu datang ke hutan dan bermaksud membawa singa
yang terjebak perangkap bersama mereka. Mereka mengikat singa itu di pohon. Si singa
berjuang untuk keluar dan mulai merintih.
Mendengar rintihan itu tikus berjalan segera menuju asal suara dan melihat singa
dalam kesulitan. Dengan cepat, dia berlari dan mengunyah tali untuk membebaskan singa.
Keduanya berlari ke hutan.
Sentuhan Emas
Suatu hari hiduplah seorang lelaki serakah di sebuah kota kecil. Dia sangat kaya, dan
dia mencintai emas dan semua hal mewah.
Suatu hari, dia kebetulan melihat peri. Rambut peri itu tersangkut di beberapa
cabang pohon. Dia membantunya, tetapi tiba-tiba hatinya diliputi rasa serakah, dia
menyadari bahwa dia memiliki kesempatan untuk menjadi lebih kaya dengan meminta
permohonan balasan (dengan membantu si peri).
Peri itu berkata akan mengabulkan satu permohonannya.
Laki-laki itu berkata, “Saya ingin semua yang saya sentuh berubah menjadi emas.” Dan
keinginannya dikabulkan oleh peri.
Pria serakah itu bergegas pulang untuk memberi tahu istri dan putrinya tentang
keinginannya, sambil menyentuh batu dan kerikil dan menyaksikannya berubah menjadi
emas. Begitu dia sampai di rumah, putrinya bergegas menyambutnya.
Begitu dia membungkuk untuk mengangkat hendak memeluk putrinya. Sang
putripun berubah menjadi patung emas. Dia sangat bersedih dan mulai menangis serta
mencoba untuk menghidupkan kembali putrinya.
Dia pun menyadari kebodohannya dan menghabiskan sisa hari-harinya mencari
peri untuk membatalkan kemampuannya dan mengembalikan putri kesayangannya
menjadi manusia kembali.