Anda di halaman 1dari 4

Cerita Legenda Bawang Merah dan Bawang

Putih Dongeng Singkat


shares Oktober 13, 2016 |

bawang merah dan bawang putih sumber gambar kompasiana.com


Legenda Bawang Merah dan Bawang - Dahulu kala, ada sebuah keluarga yang hidup bahagia.
Mereka memiliki seorang puteri yang diberi nama bawang putih. Namun pada suatu hari, ibu
bawang putih jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Setelah kejadian itu, bawang putih hidup
sendiri dengan ayahnya. Ayah bawang putih adalah seorang pedagang yang sering bepergian
jauh. Karena tak tega meninggalkan bawang putih sendirian di rumah, akhirnya ayah bawang
putih memutuskan menikah lagi dengan seorang janda. Janda tersebut memiliki satu anak yang
diberi nama bawang merah.
Sebenarnya niat ayahnya adalah agar bawang putih tak kesepian dan memiliki teman yang
membantunya di rumah. Namun ternyata, ibu dan kakak tiri bawang putih memiliki sifat yang
jahat. Mereka bersikap baik pada bawang putih hanya ketika ayahnya ada bersamanya. Namun
ketika ayahnya pergi berdagang, mereka menyuruh bawang putih mengerjakan segala pekerjaan
rumah seperti seorang pembantu. Ternyata kemalangan bawang putih belum berhenti sampai
disitu, selang beberapa waktu, ayah bawang putih juga jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia.

Kini, ibu tiri dan bawang merah bersikap semakin jahat pada bawang putih. Bahkan waktu
beristirahat bawang putih juga semakin terbatas. Tiap hari dia harus melayani semua kebutuhan
bawang merah dan ibu tirinya. Sampai disuatu pagi ketika bawang putih mencuci di sungai,
tanpa disadari salah satu selendang kesayangan bawang merah hanyut. Ketika sampai rumah,
bawang merah memarahi bawang putih karena selendangnya tak dia temukan. Dia menyuruh
bawang putih mencari selendang itu dan tidak boleh pulang sebelum menemukanya. Akhirnya,
bawang putih menyusuri sungai untuk mencari selendang itu. Hingga larut malam, selendang itu
belum juga dia temukan. Ketika tengah menyusuri sungai, bawang putih nelihat sebuah gubuk,
ternyata gubuk itu dihuni oleh seorang nenek sebatang kara. Bawang putih akhirnya meminta
izin untuk menginap semalam.
Nenek itu cukup baik hati, dia mempersilahkan bawang putih untuk menginap. Nenek itu juga
menanyakan perihal tentang bawang putih, dan bagaimana dia sampai di tempat itu. Bawang
putih pun menceritakan nasib yang dialaminya, hingga nenek yang mendengar itu merasa iba.
Ternyata, selendang yang dicari bawang putih ditemukan oleh si nenek. Dan nenek itu mau
menyerahkan selendang itu dengan syarat bawang putih harus menemaninya selama seminggu.
Bawang putih menerima tawaran itu dengan senang hati.

Waktu seminggupun berlalu, dan kini waktunya bawang putih untuk pulang. Karena selama
tinggal disitu bawang putih sangat rajin, nenek itu memberikan selendang yang dulu dia temukan
dan memberi hadiah pada bawang putih. Dia disuruh memilih diantara dua buah labu untuk dia
bawa. Awalnya bawang putih ingin menolak, namun karena ingin menghormati pemberian,
bawang putih akhirnya memilih labu yang kecil dengan alasan takut tak kuat membawanya. Dan
nenek itu hanya tersenyum mendengar alasan itu.

Setelah itu, bawang putihpun segera pulang dan menyerahkan selendang itu pada bawang merah.
Setelah itu dia segera ke dapur untuk membelah labu dan memasaknya. Namun betapa
terkejutnya dia, karena ketika labu itu dibelah, ternyata labu itu berisi emas permata yang sangat
banyak. Secara tak sengaja, ibu tiri bawang putih melihatnya dan langsung merampas semua
emas itu. Bukan hanya itu, dia juga memaksa bawang putih untuk menitakan dari mana dia
mendapat labu ajaib itu. Bawang putihpun menceritakan semua kejadian yang dialaminya.

Mendengar cerita bawang putih, muncul niat jahat di benak ibu tiri yang serakah itu. Esok
paginya, dia menyuruh bawang merah untuk melakukan hal yang sama seperti yang silakukan
bawang putih, dia berharap akan bisa membawa pulang labu yang lebih besar sehingga isinya
lebih banyak.

Singkat cerita, bawang merah yang malas itu tiba di gubuk nenek, dan diapun tinggal disitu
selama seminggu. Namun karena sifatnya yang pemalas, dia hanya bermalas-malasan saja dan
tidak mau membantu pekerjaan si nenek. Dan ketika sudah waktunya pulang, diapun di suruh
memilih labu sebagai hadiah. Tanpa fikir panjang, dia langsung mengambil labu yang besar dan
segera berlari pulang tanpa mengucapkan terimakasih.

Setelah tiba dirumah, ibunya sangat senang melihat anaknya membawa labu yang sangat besar.
Dia berfikir pasti emas di dalamnya cukup banyak. Karena tak ingin diketahui oleh bawang putih
dan takut jika bawang putih minta bagian, mereka menyuruh bawang putih mencuci disungai.
Setelah itu mereka masuk kamar dan menguncinya dengan rapat.

Dengan tak sabar, mereka segera membelah labu itu. Namun diluar dugaan, bukan emas yang
ada didalamnya. Melainkan labu itu dipenuhi ular, kalajengking, kelabang, dan berbagai hewan
berbisa. Dengan cepat hewan-hewan itu keluar dari labu dan menggigit kedua anak dan ibu
serakah itu. Mereka tak mampu kabur, karena pintu kamar mereka kunci rapat dan mereka tutup
dengan lemari dari dalam. Akhirnya, mereka mati di dalam kamar bersama keserakahan mereka.
Setelah mereka mati, hewan-hewan berbisa itu kenyap tak berbekas. Demikian dongeng singkat
yang saya ceritakan mengenai cerita anak bawang merah bawang putih semoga bermanfaat.

Dongeng Singa dan Tikus | Dongeng Anak


Terbaru
shares Januari 14, 2017 |

P
Dongeng Singa dan Tikus – ada suatu hari, ada seekor tikus kecil yang sedang asik mencari
makan. Saking asiknya, dia tak sadar bahwa dia sudah berjalan terlalu jauh dari rumahnya hingga
masuk ke dalam hutan yang cukup lebat. Sadar akan hal itu, si Tikus pun segera bergegas
mencari jalan untuk pulang, tapi nasibnya sungguh malang, dia malah tersesat lebih jauh lagi ke
dalam hutan. Lama dia mencari jalan untuk bisa pulang kerumahnya, tapi tikus itu belum juga
mendapat jalan dan ahirnya kelelahan.

Tak terasa, waktu sudah hampir gelap. Tikus itu masih terus berusaha mencari jalan pulang. Tapi
sepertinya hari ini nasibnya benar-benar buruk, ketika tengah kebingungan mencari jalan untuk
bisa pulang, dirinya malah tak sengaja masuk di sarang seeekor singan yang tengah tidur pulas.
Ranting yang tak sengaja diinjaknya membuat singa yang sedang tidur itu terbangun dan segera
mencengkeram tikus itu dengan kuku-kuku tajamnya. “ Hai mahluk kecil.. berani benar kau
mengganggu tidur ku. Jika sudah bangaun begini, harus ada yang bisa ku makan. Maka kau akan
menjadi makan malam ku. Grrrr…”. Kata singa menggeram.

Mendengar singa yang tengah marah, si tikus malang itu menjadi sangat ketakutan. Dia pun
memberanikan diri untuk angkat bicara” ma’af singa yang perkasa.. aku tak sengaja. Aku tersesat
di hutan ini ketika sedang mencari makan. Aku sudah beruaha mencari jalan untuk keluar dari
hutan, tapi malah tak sengaja aku malah masuk ke dalam sarang mu. Ma’af kan aku.. kasihanilah
anak-isteriku yang sedang menunggu ku di rumah. Aku janji, jika kau melepaskan aku, maka
suatu saat aku akan membalas kebaikan mu”. Kata tikus memelas.

Mendengar perkataan tikus, singa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. ‘”Hahaha.. mahluk kecil
seperti mu bisa apa? Hingga kau berani berjanji untuk menolong ku? Tapi baiklah.. karena kau
sudah membuat ku tertawa dan aku juga kasihan dengan anak dan isteri mu, maka kali ini kau
akan ku lepaskan. Kau jalanlah lurus kea rah utara, maka kau akan bisa keluar dari hutan ini. dan
ingat..!! jangan sampai kau kembali lagi ke sini, atau aku akan memakan mu dan tak akan
mengampuni mu”. Kata singa. Mendengar itu, si tikus menjadi sangat senang. Tak henti-
hentinya dia memanjatkan syukur dan bertekad akan menepati jajinya pada singa suatu saat
nanti.
Tiga bulan sudah berlalu setelah kejadian itu, pada suatu pagi.. si tikus mencari makan seperti
biasa. Kini dia hanya berkeliling di sekitar perbatasan hutan saja, karena takut jika kembali
tersesat seperti dulu. Ketika si tikus tengah asik mencari makan, lamat-lamat dia mendengar
suara erangan. Suaranya sudah sangat lemah. Dia pun mencari dari mana arah suara itu. Betapa
kagetnya dia ketika melihat singa yang dulu pernah di temuinya tengah tak berdaya terjebak
dalam jaring yang di pasang oleh pemburu. Tikus pun mendekatinya dan bertanya tentang
perihal kejadian yang menimpa singa.

Ternyata, sudah tiga hari lamnya singa terjebak di situ. Dia sudah berusaha meronta dan
berusaha keluar dari jerat jaring itu, tapi sia-sia. Ahirnya dia terkulai lemas karena kehabisan
tenaga dan kelaparan. Mendengar kisah singa itu, si tikus menjadi iba. Lalu dia pun ingat pada
janjinya dahulu, bahwa kelak dia akan membantu singa sebagai balas budi. Maka dia pun berkata
pada singa “ Hai singa yang perkasa.. dahulu kau meragukan janji ku yang akan menolong mu
karena ukuran tubuh ku yang kecil, Tapi kali ini mahluk kecil ini akan menunjukan bahwa dia
bisa menepati janji meski ukuranya tak seberapa”. Mendengar perkataan si tikus, singa sedikit
kaget. Ternyata mahluk kecil itu masih ingat dengan janjinya dan bukan di buat alas an hanya
sekedar untuk melarikan diri. Maka dalam hatinya, singa mengakui sifat yang di milikioleh si
tikus.

Tikus itu lalu dengan segera menghampiri singa, dan menggigit tiap tali yang menjerat tubuh
sang singan hingga semua tali itu putus. Ahirnya setelahbeberapa waktu, semua tali itu dapat di
putuskan dan sang singa ahirnya bebas. Lalu singa menghampiri tikus dan berkata” Terimakasih
kau telah menolong ku. Kini aku mengakui keberanian dan kemampuan mu. Kemampuan tak di
ukur dari bentuknya, tapi lebih dari apa yang mampu mereka lakukan. Maka mulai saat ini, aku
mengangkat mu menjadi sahabat. Dan kelak jika kau butuh pertolongan ku, maka aku akan
dating untuk membantu mu”. Kata singan kemudian kembali ke dalam lebatnya hutan.
Sementara si tikus segera kembali ke rumahnya. Hatinya merasa senang karena kini dia
mendapat teman baru serta sudah mampu menepati jani yang pernah dia buat dulu.

Anda mungkin juga menyukai