Anda di halaman 1dari 4

ARYA JELANTIK

NAMA

 GUATI NGURAH SATYA KESUMA {12}


 GUSTI AYU IKA JAYANTI {14}
 GUASTI NGURAH AGUNG SATWIKAYANA {19]

SMA PGRI BLAHBATUH


2019 / 2020

BABAD ARYA JELANTIK

Sejarah singkat mengenai babad arya jlantik :


Nusantara SANGAT kaya terhadap peninggalan budaya yang memiliki nilai budaya yang
sangat tinggi dank arena perjalan sejarah pula dari beberapa pulau atau suku telah banyak
melupakan budayanya sendiri, malahaan mau meniru budaya orang lain, walaupun sebenarnya
dirasa belum cocok dan dirasakan sangat dipaksakan sekali tetapi ingin tetap mengikutinya
karena sangat takut dikatakan ketinggalan zaman, kurang pergaulan, kolot dan banyak sebutan
lainya. Karena seperti hal diatas kami ingin sekali mengajak kembali mengingat-ingat atau
mengetahui tentang babad kita, yang mana dengan pengharapan dari tim, setelah kita
mengetahui  isi dari babad, mengetahui posisi kita sebanarnya, mengenal saudara, mengenal
leluhur, akan bisa mengurangi perselisihan antar kita, makin dekatlah kedamaiaan yang sangat
kita dambakan.
Kita seharusnya bersyukur karena Bali yang merupakan salah satu pulau kecil berhasil
menyelamatkan sejumblah haskah nusantara, terutama naskah jawa kuno, Bali dan Lombok.
Sebagai mana diketrahui bahwa kedatangan agama Islam di pulau jawa dan runtuhnya kerajaan
majapahit mengakibatkan banyak naskah jawa kuno di selamatkan di Bali. Di jawa pusat-pusat
yang dahulu memancargairah bagi aktivitas kesusastraan jawa kuno tidak berkembang lagi.
Suasana khas yang digunakan untuk menumbuh suburnya karya sastra jawa kuno pada masa itu
dan agama hindu yang dulu menghilhami sebagian besar kekawin, entah dari sudut ajaran dan
praktik sudah lenyap. (zoetmulder, 1985:24)
Sementara itu keraton-keraton dibali tetap merupakan penjaga-penjaga setia kesusastraan
jawa kuno. Di kalangan brahmana dan istana, karya-karya sastra jawa kuno tetap dibaca, di
pelajari disalin kembali, atau karya-karya baru juga diciptakan. Masyarakat bali terus
mengembangkan sastra jawa kuno, dan kegiatan olah sastra tersebut mencapai puncaknya pada
masa kerajaan Gelgel, pada abad XVI, selama pemerintahan dalem watu renggong. Dalam masa
itu tampil pujangga-pujangga besar seperti Dhanghyang Nirartha dan Ki Gusti Dauh Bale
Agung. Tradisi sastra jawa kuno tersebut berlanjut XIIIV sampai abad ke XIX, pada masa
pemerintahan Dewa Agung Isri Khanya hingga sekarang.
Naskah peninggalan masa lampau mampu memberikan informasi mengenai aspek-aspek
kehidupan masa lampau, seperti politik, ekonomi, social dan budaya, karena dalam naskah-
naskah kuno terkandung masalah-masalah, antara lain ajaran-ajaran agama, sejarah, hokum, adat
istiadat, falsafah, politik, sastra, astronomi, ajaran motal, mantra, doa-doa, obat-abatan, mistik
bahasa,dan bangunan, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Dengan melihat kandungan naskah-
naskah tersebut tentulah naskah sangat berperan dalam kehidupan masyarakat.
Sebagai perekam buah pikiran, pandangan hidup, gagasan, ide-ide dan berbagai informasi,
naskah sejak telah dulu memiliki peran penting. Hal ini dapat diketahui, baik melalui daftar
tertulis dalam naskah maupun yang dilihat pada pemakaianya dalam masyarakat. Sejalan dengan
itu Chamamah Soeratno (1996) mengatakan bahwa peran, fungsi dan manfaat naskah dalam
masyarakat dapat dilihat  dari konflik fisik, bahasa, sastra dan materi-materi kandungan naskah.
Salah satu lontar yang diciptakan di Bali adalah lontar “Babad Arya Jlantik” akan kami
paparkan disini, walaupun sangat sederhana yang penting adalah isi yang terkandung didalamnya
merupakan hasil goresan  dari pada warih arya jlantik dengan isi ringkasanya dapat kami tulis
seperti berikut : secara singkat naskah lontar ‘Babad Arya Jlantik’ adalah menceritakan silsilah
arya jlantik yang ada di kerajaan gelgel, kemudian bernama Arya Jlantik Bogol. Awal dari
sebutan tersebut adalah dari keinginan salah seorang Patih yang ada di Kerajaan Gelgel, ingin
membebaskan leluhurnya dari dunia fana, menurut cerita karena suatu kesalahan, leluhurnya
dihukum menjadi lintah. Untuk membebaskannya salah satu dari keturunanya harus mati di
medan perang dengan tidak membawa senjata. Sebelum berangkat kemedan perang (ke
pasuruan), arya jlantik yang meninggalkan istrinya yang sedang mengandung dalam usia tua (8
bulan), jika nanti anaknya lahir laki-laki agar diberinama Arya Jlantik Bogol. Tidak diceritakan
banyak tentang masa kecilnya, tetapi arya jlantik bogol tudak lagi mendapat perhatian dari
Kerajaan Gelgel, akhirnya beliau pergi menuju kubutambahan, sampai beristri anak pemuka desa
sari desa sudaju dan akhirnya di panggil kembali untuk berperang melawan dalem bungkut dari
nusa panida. Sampai sekarang keturunanya masih ada di desa sudaji dan masih diakui saudara-
saudaranya di blahbatuh Gianyar, bahwa masih ada hubungan darak keturunan antara yang ada
di blahbatuh dengan yang ada di desa sudaji.

MENDESKRISPSIKANJ KESUSASTRAAN BABAD


DARI SEGI BENTUK-BENTUK BABAD
( ARYA JLANTIK)

Bentuk-bentu babad terdiri dari :


1.      Bentuk bahasa
Menggunakan bahasa jawa kuno dan ditulis dengan dengan aksara bali dalam ssuatu lontar
pusaka yang tersimpan di Gedung Kertya, tergambar dari penggalan lontar “ sri jayasabha,
masantana satriyeng Kediri, satriyeng Kediri, masantana ariyeng kapakisan, ika kang mareng
bali….”
2.      Satuan narasi, naratif terdiri dari :
a.       Mukka (pengenalan awal, sama dengan eksposisi, yang berarti gambaran awal cerita / kisah.
·         Eksposisi dari babad ini yaitu :
“Sri kameswara menurunkan prabu airlangga , pada saat dinobatkan sebagai raja pada
tahun 1019 M. bliau bergelarkan nama sri lokeswara darmawangsa ela ananta utungga
dewa…………….”dst
b.      Pratimmuka (sesudah pekenalan tokoh menuju konflik)
·         Pratimmuka dari babad ini yaitu “igusti akah menurunkan seorang putra bernama I gusti
dauh bale / agung…..”dst
c.       Garba (ujung konflik)
·         Garba dari babad ini adalah “kini tiba waktunya untuk berangkat ke medan perang,
menuju pasuruan pada sabtu kliwon wara krulut, tanggal, panglongn 13, tahun caka, miber
asti ghni tunggal 1382, tahun masehi 1460.
d.      Nirwana (penurunan konflik)
·         Nirwana dari babad ini adalah “jika seperti ini mungkin tiada dapat membebaskan leluhur
beliau dari neraka. Dalam keadaan seperti ini lalu kryan jlantik melepaskan senjata, ……”dst
e.       Vimarsa (kesimpulan)
·         Vimarsa dari babad ini adalah “entah berapa lama ki jro penyarikan jlantik berada di
kubutambahan, banyak mempunyai keturuan, juga beliau mempunyai nama panggilan jro
nyarikan jlantik, hingga sekarang.
Demikian penjelasan yang tertulis didalam lempengan, jangnlah tiada mengindahkan…..”dst

Pembahasa tentang tugas :


1.      Menjelaskan pengertian, jenis dan bentuk babad !
2.      Jelaskan tentang periodisasi, kronik, dan histiografi !
3.      Bagamana eksistensi babad sebagai cirri sastra ?
4.      Bagaimana resepsi masyarakat terhadap babad?
5.      Bagamana keberadaan kesusastraan babad dalam perkembangan kesusastraan bali ?

Jawaban :
pengertian babad secara etimologi yaitu kata babad berasal dari bahasa jawa. Dalam       bahasa
jawa ini artinya adalah membuka lahan baru atau memotong pohon / hutan. Hubungannya
dengan sejarah adalah bahwa sejarah suatu wilayah biasanya di mulai dengan pembukaan daerah
tersebut.

Jenis babad terdiri dari 2 jenis yaitu :


a.       Babad purana yaitu babad yang menceritakan tentang sifat magis dan sifat kedewaan.
b.      Babad silsilah yaitu  babad yang menceritakan asal usul suatu keturunan.

Yang dimagsud periodisasi adalah pembabakan waktu yang digunakan untuk berbagai
peristiwa. Periodisasi yang dibuat para ahli tentang suatu peristiwa yang sama dapat berbeda-
beda bentuknya karena alasan pribadi atau subyektif. Kronik adalah catatan tentang
waktuterjadinya suatu peristiwa sejarah. Historiografis adalah ekspresi budaya dan pantulan dari
keprihatian social masyarakat atau kelompok social ya ng menghasilkannya.
Dalam kehidupan masyarakat babad sangat memiliki peranan yang sangat mendasar,
dengan mengetahui babad masing-masing, maka dengan secara langsung kegiatan religius akan
berjalan secara lancer dalam ranah untuk mencapai peningkatan tentang spiritual masyarakat,
disamping itu babad juga dapat menumbuhkan rasa cipta, rasa dan karsa sebagai orang yang
memiliki kepercayaan spiritual. Dalam masyarakat babad sangat disakralkan karena di dalam
babad terdapat ul;asan kisah nenek moyang kita yang dulu yang berjuang untuk kehidupan.
Sambutan terhadap babad sangat baik , dimana terlihat dimasyarakat sangat menganggap
babad sangat penting dan disakralkan oleh masyarakat, tidak itu juga babad juga disucikan oleh
masyarakat.
Keberadaan kesusastraan babad dirasa sangat penting dalam usaha perkembangan
kesusastraan bali, karena babad dapat menambah daya semangat spiritual masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai