Anda di halaman 1dari 12

1.

Pengertian LATM
LATM merupakan konsep manajemen lalu lintas yang melibatkan modifikasi jalan-jalan dan
jaringan jalan lokal untuk mengurangi dampak lalu lintas kendaraan bermotor kepada penghuni
dan orang yang bekerja di daerah tersebut. Adapun beberapa konsep yang diterapkan oleh LATM
adalah sebagai berikut :
1. Penerapan LATM perlu mempertimbangkan area, baik yang terpengaruh langsung
maupun tidak langsung lalu lintas kendaraan bermotor.
2. Pemilihan desain yang digunakan harus logis dan sesuai dengan kondisi setempat bukan
hanya sekedar untuk menghambat;
3. Pengemudi harus bisa mengetahui / terlihat secara fisik bahwa dia memasuki lingkungan
dengan kecepatan rendah
4. Panataan jalan diarahkan untuk penutupan secara visual dengan landscaping (taman)
5. Pengalihan lalu lintas dari jalan dengan lalu lintas rendah ke jalan dengan lalu lintas
tinggi, memiliki keuntungan lingkungan
6. Pengemudi akan menyesuaikan rute dan kecepatannya, hal ini dapat dilakukan dengan
pemberian speed bump

2. Tahapan perencanaan LATM


Terdapat sejumlah prosedur yang digunakan dalam perencanaan LATM, namun yang paling logis
terdapat dalam NAASRA, 1988, meliputi :
1. Identifikasi permasalahan
Tahap ini melibatkan pengidentifikasian masalah lalu lintas dan mobilitas di wilayah
yang akan dikelola.
Terdapat dua masalah utama :
 Masalah kualitatif, hanya dapat dirasakan; misal. ketakutan, kebisingan, bau,
gangguan lalu lintas dan parkir, kecepatan, kesulitan penyeberang dan ruang
parkir terbatas;
 Masalah kuantitatif, dapat diukur seperti jumlah kecelakaan; Langkah-langkah
untuk melakukan identifikasi meliputi survai terhadap penduduk, memonitor
keluhan masyarakat, penelitian lapangan dan perhitungan kecepatan, volume lalu
lintas, tingkat kebisingan dll.
2. Formulasi skema alternatif
Pada tahap ini, berbagai alternatif solusi dan strategi pengelolaan lalu lintas diusulkan
untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi.
3. Evaluasi skema alternatif dan pemilihan skema terbaik
Evaluasi alternatif-alternatif yang diusulkan untuk menentukan solusi terbaik yang sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan perencanaan. Kriteria penilaian kinerja tiap metode
penanganan terkait dengan :
 Safety (Keselamatan)
 Amenity(Tingkat gangguan)
 Finansial cost (biaya)
 Visual appearance (artistik);
 Traffic diversion (pengalihan lalu lintas)
 Penerimaan masyarakat
 Penurunan kecepatan
 Kriteria setempat
Evaluasi dilakukan tidak berdasarkan perhitungan-perhitungan yang kuantitatif tapi lebih
kepada aspek kualitatif
4. Desain rinci
Tahap ini melibatkan pengembangan rancangan detail dari skema terpilih untuk
dilaksanakan. Diperlukan penelitian mendalam mengenai desain yang paling praktis,
namun hal berikut dapat menjadi pedoman :
 Desain jalan lokal yang baik memiliki jarak pandang jauh yang buruk tapi jarak
pandang dekat yang baik. Khususnya antara lutut dan kepala orang dewasa
berdiri;
 harus dapat dipahami pengemudi yang salah menafsirkan peralatan yang
dipasang;
 material yang dipakai, geometrik jalan dan texture jalan harus menunjukan bahwa
itu adalah jalan lokal.
5. Penerapan
Tahap implementasi skema LATM yang telah dirancang dan disetujui.
6. Monitoring
Tahap pemantauan dan evaluasi kinerja skema LATM setelah diimplementasikan.

3. Beberapa contoh penerapan LATM

 Rambu lalu lintas


Beberapa jenis rambu lalu lintas yang diurutkan dari yang paling sering digunakan hingga
paling jarang digunakan dapat dilihat dalam gambar berikut :

 Raised speed cushions


Raised speed cushion adalah salah satu jenis perangkat pengendali lalu lintas yang dipasang di
jalan untuk mengatur kecepatan kendaraan. Raised speed cushion mirip dengan polisi tidur,
namun memiliki bentuk yang sedikit berbeda. Perbedaannya terletak pada bagian tengah raised
speed cushion yang sedikit ditinggikan dan landai, sehingga memberikan efek bergelombang.

Raised speed cushion biasanya terbuat dari material yang keras dan tahan lama seperti aspal atau
beton. Mereka ditempatkan di jalan dengan jarak tertentu untuk memaksa pengemudi
mengurangi kecepatan saat melewati area tersebut. Raised speed cushion biasanya dipasang di
jalan-jalan lokal atau perumahan yang memiliki masalah dengan kecepatan kendaraan yang
berlebihan.

Keuntungan dari raised speed cushion adalah sebagai berikut:

1. Mengurangi Kecepatan: Raised speed cushion memaksa pengemudi untuk mengurangi


kecepatan saat melintasinya, sehingga dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan
dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
2. Mengurangi Kebisingan: Dengan mengurangi kecepatan kendaraan, raised speed cushion
juga dapat membantu mengurangi tingkat kebisingan di sekitar area tersebut.
3. Efektifitas Biaya: Raised speed cushion merupakan solusi yang relatif murah dan efektif
dalam mengendalikan kecepatan kendaraan, dibandingkan dengan solusi-solusi lain
seperti pembangunan rambu lalu lintas atau perubahan geometri jalan.

Meskipun raised speed cushion memiliki beberapa keuntungan, namun ada juga beberapa
kelemahan yang perlu dipertimbangkan, antara lain:

1. Potensi Gangguan pada Kendaraan: Raised speed cushion dapat menyebabkan


ketidaknyamanan bagi pengemudi dan penumpang kendaraan yang melintasinya,
terutama jika mereka melintas dengan kecepatan yang tinggi atau jika kendaraan mereka
memiliki suspensi yang rendah.
2. Potensi untuk Membuat Kemacetan: Jika raised speed cushion dipasang di lokasi yang
tidak tepat atau terlalu sering, hal ini dapat menyebabkan penumpukan kendaraan dan
kemacetan lalu lintas.
3. Perawatan yang Diperlukan: Raised speed cushion membutuhkan perawatan rutin untuk
memastikan keefektifannya. Hal ini dapat meliputi perbaikan, pemeliharaan, dan
penggantian jika diperlukan.

 Raised crossings
Raised crossings, atau perlintasan yang ditinggikan, adalah fasilitas lalu lintas yang didesain
untuk meningkatkan keamanan pejalan kaki di perlintasan jalan. Biasanya terletak di
persimpangan atau tempat pejalan kaki sering menyeberang, raised crossings meningkatkan
visibilitas dan memberikan prioritas kepada pejalan kaki.
Raised crossings merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan
pejalan kaki di lingkungan perkotaan. Dengan meningkatkan visibilitas, mengurangi kecepatan
kendaraan, dan memberikan prioritas kepada pejalan kaki, raised crossings membantu
menciptakan lingkungan yang lebih aman dan ramah bagi pejalan kaki.
 Safe-hit bollards
Safe-hit bollards adalah elemen infrastruktur jalan yang bertujuan untuk meningkatkan
keselamatan di jalan raya. Bollard sendiri merupakan tiang atau tiang pendek yang biasanya
terbuat dari logam atau beton, dan sering kali digunakan untuk membatasi akses kendaraan ke
area tertentu atau untuk mengatur arus lalu lintas.

Fitur khusus dari safe-hit bollards adalah kemampuannya untuk meredam dampak benturan yang
terjadi. Ini biasanya dicapai dengan menggunakan desain yang fleksibel atau dengan
menggunakan bahan-bahan yang bisa menyerap energi benturan seperti plastik khusus atau
bahan karet.

Beberapa kegunaan dari safe-hit bollards adalah sebagai berikut :


1. Meningkatkan Keselamatan: Safe-hit bollards dirancang untuk mengurangi risiko cedera
pada pengemudi dan penumpang kendaraan dalam kecelakaan. Desain yang fleksibel
atau bahan yang menyerap energi membantu mengurangi dampak benturan.
2. Mengurangi Kerusakan pada Kendaraan: Dengan meredam energi benturan, safe-hit
bollards juga membantu mengurangi kerusakan pada kendaraan yang terlibat dalam
kecelakaan.
3. Perlindungan untuk Pejalan Kaki dan Area Lain: Selain meningkatkan keselamatan
pengendara, safe-hit bollards juga dapat digunakan untuk melindungi pejalan kaki,
bangunan, atau fasilitas lainnya dari kendaraan yang melenceng dari jalur atau
kecelakaan.
4. Fleksibilitas dalam Desain: Safe-hit bollards tersedia dalam berbagai desain dan ukuran,
sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan di mana mereka dipasang.
5. Tahan Lama dan Tahan Cuaca: Umumnya safe-hit bollards terbuat dari bahan yang tahan
lama dan tahan cuaca seperti baja galvanis atau plastik yang diperkuat, sehingga mereka
dapat bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan.

 Cycle lanes
Cycle lanes, atau jalur sepeda, adalah bagian khusus dari jalan raya yang ditetapkan
untuk penggunaan sepeda. Mereka dirancang untuk meningkatkan keselamatan dan
kenyamanan para pengendara sepeda dengan menyediakan jalur yang terpisah dari lalu
lintas kendaraan bermotor. Jalur sepeda biasanya dicat dengan warna khusus atau
memiliki tanda-tanda yang jelas menunjukkan bahwa mereka ditujukan untuk
penggunaan sepeda.

Adapun beberapa manfaat penggunaan cycle lanes adalah sebagai berikut :


1. Meningkatkan Keselamatan: Cycle lanes membantu memisahkan pengendara sepeda dari
lalu lintas kendaraan bermotor, mengurangi risiko tabrakan dan kecelakaan. Dengan
memberikan ruang khusus untuk sepeda, cycle lanes juga membantu mengurangi konflik
antara sepeda dan kendaraan lainnya.
2. Mendorong Peningkatan Penggunaan Sepeda: Dengan menyediakan jalur yang aman dan
nyaman, cycle lanes dapat mendorong lebih banyak orang untuk menggunakan sepeda
sebagai sarana transportasi. Hal ini dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas
dan polusi udara, serta meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat.
3. Meningkatkan Mobilitas: Cycle lanes memberikan akses yang lebih baik bagi para
pengendara sepeda untuk bergerak di sekitar kota atau area perkotaan. Mereka dapat
menghubungkan berbagai tujuan seperti tempat kerja, sekolah, pusat perbelanjaan, dan
tempat rekreasi, membantu meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas bagi semua orang.
4. Memberikan Ruang Sendiri untuk Sepeda: Dengan memiliki jalur yang terpisah dari lalu
lintas kendaraan bermotor, cycle lanes memberikan ruang yang lebih aman bagi
pengendara sepeda. Hal ini membuat pengendara sepeda merasa lebih nyaman dan
percaya diri saat bersepeda di jalan raya.
5. Membantu Mengurangi Kepadatan Lalu Lintas: Dengan mendorong lebih banyak orang
untuk menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi, cycle lanes dapat membantu
mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan-jalan yang sibuk. Hal ini dapat membantu
mengurangi waktu perjalanan dan stres bagi semua pengguna jalan.

 Raised intersections/Peninggian persimpangan


peninggian persimpangan adalah tindakan untuk meninggikan permukaan jalan di persimpangan,
biasanya dengan membangun area yang ditinggikan di sekitar persimpangan atau menaikkan
level jalan itu sendiri di persimpangan. Tujuan dari raising intersections adalah untuk
memperlambat laju kendaraan saat melintasi persimpangan, meningkatkan keselamatan, dan
mengurangi risiko kecelakaan.
Adapun beberapa manfaat peninggian persimpangan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Keselamatan: Dengan menaikkan permukaan jalan di persimpangan, raising
intersections dapat membantu mengurangi kecepatan kendaraan saat mereka mendekati
dan melintasi persimpangan. Ini membantu mengurangi risiko tabrakan yang parah dan
meningkatkan keselamatan bagi semua pengguna jalan.
2. Memperlambat Kendaraan: Permukaan yang ditinggikan cenderung membuat pengemudi
memperlambat laju kendaraan mereka secara alami, karena mereka harus menavigasi
permukaan yang lebih tidak rata atau menaik. Hal ini membantu mengurangi kecepatan
rata-rata lalu lintas di sekitar persimpangan.

3. Meningkatkan Kepatuhan: Peningkatan kecepatan yang diperlukan saat melintasi raising


intersections dapat membantu meningkatkan kepatuhan pengemudi terhadap batas
kecepatan yang ditetapkan, serta memperkuat kesadaran dan kewaspadaan saat mendekati
persimpangan.

4. Mengurangi Risiko Tabrakan: Dengan memperlambat laju kendaraan dan meningkatkan


kewaspadaan pengemudi, raising intersections dapat mengurangi risiko tabrakan di
persimpangan, termasuk tabrakan samping dan tabrakan frontal.

5. Meningkatkan Keamanan Pejalan Kaki dan Pengendara Sepeda: Dengan memperlambat


laju kendaraan, raising intersections dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi
pejalan kaki dan pengendara sepeda yang melintasi persimpangan.

6. Mengurangi Kepadatan Lalu Lintas: Dengan memperlambat laju kendaraan di


persimpangan, raising intersections juga dapat membantu mengurangi kepadatan lalu
lintas dan menghasilkan aliran lalu lintas yang lebih teratur dan stabil.

 Menurunkan batas kecepatan


Penurunan batas kecepatan akan mendorong kendaraan-kendaraan yang lewat agar
menjadi lebih lambat, hal ini berdampak pada peningkatan keselamatan bagi pejalan kaki
maupun pengurangan resiko terjadinya kecelakaan dikarenakan kendaraan memiliki
kecepatan yang relatif lambat. Hal ini dapat dilakukan dengan pemasangan rambu batas
kecepatan

 Memasang alat untuk memonitor pengendara


Pemasangan alat berupa kamera dalam memonitor pengendara memiliki beberapa
keuntungan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Keselamatan Lalu Lintas: Kamera pengawas dapat membantu
mengidentifikasi pelanggaran lalu lintas seperti melanggar lampu merah,
melampaui batas kecepatan, atau mengemudi dalam keadaan mabuk. Dengan
mengenali perilaku berbahaya ini, otoritas dapat mengambil tindakan pencegahan
yang tepat untuk mencegah kecelakaan dan melindungi keselamatan pengguna
jalan.
2. Memfasilitasi Penegakan Hukum: Kamera lalu lintas membantu pihak berwenang
dalam menegakkan aturan lalu lintas dengan lebih efisien. Bukti yang disediakan
oleh kamera dapat digunakan untuk menindak pelanggaran secara hukum,
memperkuat kepatuhan hukum, dan mengurangi tingkat pelanggaran lalu lintas.
3. Mengurangi Kecelakaan dan Kemacetan: Dengan mengurangi jumlah
pelanggaran lalu lintas, pemasangan kamera dapat membantu mengurangi jumlah
kecelakaan dan kemacetan lalu lintas. Ketika pengemudi tahu bahwa mereka
dipantau, mereka cenderung lebih mematuhi aturan lalu lintas, sehingga
mengurangi risiko insiden dan mengalirkan lalu lintas secara lebih lancar.
4. Meningkatkan Efisiensi Transportasi: Dengan bantuan kamera, otoritas dapat
menganalisis pola lalu lintas dan menyesuaikan infrastruktur jalan serta
pengaturan lalu lintas untuk meningkatkan aliran lalu lintas secara keseluruhan.
Hal ini dapat membantu mengurangi waktu perjalanan, memperbaiki mobilitas,
dan meningkatkan efisiensi transportasi secara keseluruhan.
5. Pengawasan terhadap Pelayanan Transportasi Umum: Pemasangan kamera juga
dapat digunakan untuk memantau kinerja transportasi umum, seperti bus dan
kereta bawah tanah, untuk memastikan bahwa layanan tersebut berjalan dengan
baik dan memenuhi kebutuhan pengguna.
6. Mengumpulkan Data Lalu Lintas: Kamera juga dapat digunakan untuk
mengumpulkan data lalu lintas yang berharga, seperti pola perjalanan, volume
lalu lintas, dan tingkat kepadatan. Data ini dapat digunakan untuk perencanaan
transportasi jangka panjang, termasuk pengembangan infrastruktur baru dan
perbaikan jalan.
Damen, P., Brindle, R., & Rueda, M. (2016). Guide to traffic management: part 8: local area traffic
management (No. AGTM08-16).

Anda mungkin juga menyukai