Dosen Pengampu:
1
Capaian Pembelajaran:
2
Referensi
MKJI, 1997. Manual HCM, 2010. Highway Putranto, S., L, 2013.
Kapasitas Jalan Capacity Manual Rekayasa Lalu Lintas
Indonesia (MKJI). (HCM) Edisi 2. Indeks
3
Isi Pembahasan
❑Komponen aliran lalu lintas
❑Pengguna jalan (road users)
Karakteristik visual pengemudi,
Waktu persepsi-reaksi (perseption-reaktion time)
❑Karakteristik Kendaraan (vehicles)
Kendaraan disain, Jarak Pengereman
❑ Jarak berhenti total (total stopping distance)
4
Komponen sistem lalu lintas
Pengguna jalan (road users)
Kendaraan (vehicles)
Jalan (streets and highways)
Alat-alat pengontrol lalu lintas (control devices)
Lingkungan (environtment)
5
Komponen aliran lalu lintas
1) Pengguna jalan (road users)
2) Kendaraan (vehicles)
3) Jalan (streets and highways)
4) Alat-alat pengontrol lalu lintas (control devices)
5) Lingkungan (environment)
6
Pengguna jalan (road users)
❑ Manusia sangatlah kompleks dan memiliki
berbagai keragaman karakteristik individual.
❑ Dua karakteristik pengemudi yang sangat penting
dalam studi lalu lintas dan perencanaan adalah:
▪ Ketajaman menditeksi objek secara visual
(visual acuity)
▪ Proses reaksi (reaction process) pengemudi.
7
Ilustrasi keaneragaman pengemudi dan kendaraan
8
❑ Penggunaan nilai rata-rata
(mean) kurang tepat
untuk mengakomodasi keaneragaman karakteristik
pengemudi dan kendaraan.
9
Karakteristik visual pengemudi
10
❑Penglihatan cukup (fairly vision)
Yaitu pengemudi dapat melihat warna, jenis objek,
namun tidak dapat membaca tulisan yang terdapat
di objek.
11
❑ Penglihatan kabur (pheriperal vision)
Umumnya pengemudi tidak dapat melihat warna
dan jenis objek yang dilihat di bidang ini
12
Peripheral vision
(120º-180º)
Acute vision
(3º-10º)
Fairly vision
(10º-12º)
1. Perseption/persepsi
15
2. Identification/indentifikasi
3. Emotion or decision/keputusan
16
4. Response or volition/reaksi
17
Contoh: Ilustrasi Proses PIEV
1. Persepsi, pengemudi melihat objek
18
Ilustrasi proses PIEV
19
❑ Waktu PRT sangatlah bervariasi dan tergantung
pada kondisi faktor pengemudi seperti usia,
psikologis dan kompleknya kondisi jalan dan
lingkungan Identifikasi, identifikasi informasi
20
100
90
80
70
Distribusi PRT
60
50
Sumber: AASHTO (2004)
Frequency
40
30
20
10
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0
PRT (seconds)
21
Waktu PRT
untuk kondisi
terduga dan
tak terduga
Sumber: Roess
P Roger et al
(2004)
22
❑Jarak reaksi adalah jarak tempuh minimal yang di
tempuh kendaraan selama proses PIEV.
23
Dalam satuan US Customary:
dr = 1,47 Vt
Dimana:
dr = jarak reaksi (ft)
V = Kecepatan awal kendaraan (mile/hour, MPH)
t = waktu reaksi (PRT) (detik)
24
Dalam satuan Metric/SI:
dr = 0,278Vt
Dimana:
dr = jarak reaksi (m)
V = Kecepatan awal kendaraan (Km/jam)
t = waktu reaksi (PRT) (detik)
25
Contoh 1:
26
Penyelesaian:
1 ft = 0,305 m
dr = 1,47Vt
= 1,45 x 60 x 2,5
= 220,5 ft (67,25 m)
27
❑Apabila truk berjarak 200 ft (61 m), maka mobil
akan terlebih dahulu menabrak truk sebelum
proses PIEV selesai pada jarak 220,5 ft (67,25 m).
28
Karakteristik Kendaraan (vehicles)
AASTHO mengklasifikasikan jenis kendaraan menjadi
empat jenis katagori, yaitu:
29
3. Truk, semua jenis kendaraan truk termasuk semi
trailer dan trailer.
4. Kendaraan rekreasi, semua kendaraan yang
termasuk untuk fasilitas rekreasi, contohnya
motor home (jenis kendaraan yang didesain
interiornya seperti rumah, bisa berupa minibus,
bus atau sejenis Van).
30
Bina Marga (Pd. T-19-2004-B) membagi menjadi 8 Golongan Kendaraan
31
Bina Marga (Pd. T-19-2004-B) membagi menjadi 8 Golongan Kendaraan
32
Karakteristik kendaraan digunakan untuk
menentukan :
1. Jarak pengereman/perlambatan
2. Penentuan lebar lajur jalan
3. Pembebanan (traffic loading)
4. Pergerakan membelok (turning movement)
33
2.3.1 Kendaraan disain
❑ Konsep kendaraan disain digunakan pada
perencanaan geometrik jalan.
34
❑AASHTO mendifinisikan20 jenis kendaraan disain
dalam perencanaan gemetrik jalan
38
Terima Kasih
39