Anda di halaman 1dari 7

Nama : Triana Dewi Ratnasari

NIM : 19013074

Kelas : 5B-TKJJ

REKAYASA LALU LINTAS

4 Unsur Utama Transportasi Jalan Raya


1. Pengemudi
2. Pejalan Kaki
3. Kendaraan
4. Jalan
Buatlah Karakteristik dari 4 Unsur Utama Transportasi Jalan Raya!

1. Pengemudi

Menurut UU No 22 Tahun 2009 pasal 1 Pengemudi adalah orang yang mengemudikan


kendaraan bermotor di jalan yang memiliki surat izin mengemudi.
➢ Kemampuan pengemudi memiliki rentang yang amat lebar dalam hal kemampuan
mendengar, melihat, menilai dan bereaksi terhadap informasi.
➢ menjaga kendaraan tetap pada kecepatan yang diinginkan dan di posisi/lajur yang
sesuai Guidance :
➢ Berinteraksi dengan kendaraan lain (mengikuti dan diikuti, menyiap dan disiap)
dengan pengaturan headway dan mengikuti petunjuk marka, rambu, dan sinyal lalu
lintas Navigasi
➢ Mengikuti jalan yang sudah tepat untuk sampai ke tempat tujuan, baik secara
manual, membaca rambu petunjuk, atau menggunakan gps.
Selain itu Pengemudi juga harus mengamati Pengendara ketika mengunakan Kendaraan
antara lain
1) Visual (mata)
Penglihatan
➢ Ketajaman Penglihatan merupakan kemampuan mata untuk menangkap dan
memfokuskan objek secara cepat
➢ Kedalaman penglihatan, perkiraan terhadap jarak, khususnya terhadap
perubahan jarak selama kendaraan berjalan
➢ Bidang Penglihatan
• Penglihatan tajam (acute vision) dalam sudut (3˚-5 ˚)
• Penglihatan sekeliling (peripheral vision, merupakan zona dimana
pengerakan dan objek dapat dilihat tapi tidak terlalu jelas
• Penglihatan samar-samar yaitu kemampuan untuk melihat cahaya remang-
remang dll
• Pengenalan Warna, terhadap lampu lalu lintas
• Tinggi mata pengemudi, yaitu tinggi rata-rata mata pengemudi dapat
mempengaruhi banyak aspek dari desain kendaraan dan prasarana jalan.

2) Pendengaran (telinga)
3) Perasaan
4) Syaraf
2. Pejalan Kaki
Pejalan kaki adalah istilah dalam transportasi yang digunakan untuk menjelaskan
orang yang berjalan di lintasan pejalan kaki baik dipinggir jalan, trotoar, lintasan khusus
bagi pejalan kaki ataupun menyeberang jalan. Untuk melindungi pejalan kaki dalam
ber lalu lintas, pejalan kaki wajib berjalan pada bagian jalan dan menyeberang pada tempat
penyeberangan yang telah disediakan bagi pejalan kaki.
Pejalan kaki secara alamiah memiliki karakteristik mental dan fisik sama dengan
pengemui, tetapi :
- Pejalan kaki kurang mendapat latihan mengenai peratutan jalan
- Secara fisik, mungkin memilki keterbatasan
- Pejalan kaki mungkin buta huruf

Karakteristik pejalan kaki meliputi :


a) Kecepatan berjalan
b) jenis kelamin pejalan kak
3. Kendaraan
Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan
Bermotor danKendaraan Tidak Bermotor. Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan
yang digerakkan oleh peralatanmekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di
atas rel.
Jenis Kendaraan dalam Transportasi.

➢ Terdapat 2 standar yang umumnya digunakan di dalam mengklasifikasikan kendaraan di


Indonesia
1) AASHTO (American Association of State Highway and 31 Transportation Officials)
2) RSNI T-14-2004 untuk perencanaan geometrik jalan perkotaan dan SNI-1997 untuk
jalan antar kota
➢ Kriteria rancangan geometrik antara lain tergantung pada karakteristik statik, kinematik
dan dinamik kendaraan.
1) Karakteristik statik meliputi berat dan ukuran kendaraan.
- Ukuran kendaraan rancangan untuk jalan merupakan masukan penting bagi
penentuan standard rancangan bagi beberapa komponen fisik jalan seperti lebar lajur,
lebar bahu, panjang dan lebar tempat parkir, panjang lengkung vertikal dll.
- Beban gandar kendaraan penting diketahui untuk menentukan tebal perkerasan dan
kemiringan memanjang maksimum.
2) Karakteristik kinematik melibatkan pergerakan kendaraan tanpa mempertimbangkan
gaya-gaya yang menyebabkan terjadinya pergerakan. Unsur utama karakteristik
kinematik adalah kemampuan percepatan kendaraan. Kemampuan percepatan
kendaraan mempengaruhi gerakan menyiap dan penerimaan gap (gap acceptance),
ukuran jalur penghubung jalan bebas hambatan (freeway ramp) dan lajur menyiap.
3) Karakteristik dinamik mempertimbangkan gaya-gaya yang menyebabkan terjadinya
pergerakan.
- Tahanan udara (Fa = A.μ2).
- Tahanan gelinding (gesekan dalam mesin dan gesekan roda dengan perkerasan).
- Tahanan lengkung dari sistem roda.
- Tahanan daya.
- Pengereman.
- Jari-jari lengkung..
➢ Pada tikungan, lebar tikungan didesain untuk dapat mengakomodasi jenis kendaraan yang
diijinkan lewat, yang terdiri dari
1) Alinyemen vertikal dan horisontal
2) Lebar lajur
3) Radius belok
4) Jarak pandang

Penentuan desain kendaraan yang melewati suatu ruas jalan dipengaruhi oleh fungsi
atau klasifikasi jalan tersebut dan proporsi tipe kendaraan yang akan menggunakan jalan
tersebut. Pada jalan lintas, haruslah dapat mengakomodasi lalu lintas truk. Penentuan jenis
kendaraan yang dapat melewati suatu ruas jalan juga harus diatur di dalam undang undang
4. Jalan
Menurut UU No 22 Tahun 2009 Pasal 1 Jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkapnya dan perlengkapannnya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum,
yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel.
Karakteristik utama jalan yang akan mempengaruhi kapasitas dan kinerja jalan jika
jalan tersebut dibebani arus lalu lintas. Karakteristik jalan tersebut menurut Manual
Kapasitas Jalan Indonesia 1997 antara lain:
1) Geometrik jalan
a. tipe jalan Berbagai tipe jalan akan menunjukan kinerja berbeda pada pembebanan lalu-
lintas tertentu. Beberapa tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut:
➢ jalan dua lajur dua arah (2/2UD)
➢ jalan empat lajur dua arah
- Tak terbagi (tanpa median) (4/2UD)
- Terbagi (dengan median) (4/2D)
➢ jalan 6 lajur dua arah terbagi (6/2D)
➢ jalan satu arah (1-3/1).
b. lebar jalur lalu lintas Lebar lalu lintas adalah lebar jalur gerak tanpa bahu. Kecepatan
arus bebas dan kapasitas meningkat dengan pertambahan lebar jalur lalu lintas.
c. Kereb

Selain itu ada juga beberapa karakteristik dari jalan yaitu :


- Jarak pandang henti adalah jarak pandang minimum yang dibutuhkan pengemudi
untuk menghentikan kendaraan setelah melihat suatu objek di jalur kendaraan
tanpa menabrak objek tersebut. Jarak ini merupakan penjumlahan jarak yang
ditempuh selama waktu persepsi-reaksi dan pengereman.
- Jarak pandang menyiap adalah jarak pandang minimum yang dibutuhkan pada
jalan dua-lajur dua-arah yang memungkinkan pengemudi untuk menyelesaikan
gerakan menyiap tanpa menabrak kendaraan dari arah lawah dan kendaraan yang
disiap.

Anda mungkin juga menyukai