Anda di halaman 1dari 19

Sistem Lalulintas

Tersusun atas berbagai sub-sistem/ komponen/


elemen yang saling berinteraksi:

Manusia (pejalan kaki, pengemudi kendaraan)


Berbagai tipe kendaraan
Jaringan jalan
Lingkungan
PENGEMUDI
• Elemen manusia adalah elemen yang
paling kompleks dan sulit diprediksi
dengan baik
• Banyak kecelakaan yang terjadi
disebabkan oleh kesalahan pengemudi,
misalnya karena:
1. Salah memperkirakan jarak, waktu
dan kecepatan
2. Salah mengerti tentang rambu lalu
lintas
3. Mengabaikan peraturan lalu lintas
4. Kurang fit saat mengemudi
Karakteristik Pengemudi
Usia

Kesehatan fisik
Perbedaan kemampuan dalam hal
(penglihatan,
pendengaran, gerak mendengar, melihat, dan bereaksi
tubuh) terhadap informasi

Kesehatan mental
(motivasi, emosi,
intelegensia) Perencanaan dan penetapan
kecepatan dan ,
infrastruktur , misal 85th
Jarak perjalanan, percentile (70 km/jam) dan
waktu tempuh, dll 95th percentile (85
km/jam) radius belok
Proses Respon
1. Observasi penglihatan (visual reception) dipengaruhi
oleh karakteristik mata:
• Visual acuity (kemampuan melihat detail objek)
• Peripheral vision (kemamp. melihat objek di luar kerucut pandang
paling jelas)
• Color vision (kemamp. membedakan warna)
• Glare vision and recovery (berhub. dg. Silau)
• Depth perception (mempengaruhi kemampuan memperkirakan
kecepatan dan jarak)
2. Observasi pendengaran
Dilakukan atas suara-suara yang berhubungan dengan lalulintas
Proses Persepsi -Reaksi
• Dalam berlalu lintas pengemudi
maupun pejalan kaki mengalami
proses persepsi-reaksi.
• Proses ini tergantung dari 4
komponen:
1. Perception
2. Identification
3. Emotion
4. Volition/reaction
• Waktu PIEV ini menentukan jarak
pandang minimal, kecepatan jalan
tertentu, waktu kuning dll
• Waktu PIEV, tergantung tingkat
kesulitan rangsangan, lingkungan,
usia, sikap mental pengemudi dll
• Guna kepentingan perencanaan
sekitar 0,5 detik – 4 detik
Contoh kasus:
 Pengemudi dengan waktu PIEV 2,5 detik berkendara dengan
kecepatan 65 km/j saat dia melihat jalan di depannya tertutup
akibat kecelakaan.
 Tentukan jarak yang ditempuh kendaraan sebelum pengemudi
dapat mengaktifkan rem. (Asumsi: kendaraan tetap berjalan dgn
kecepatan 65 km/jam selama waktu PIEV 2,5 detik tersebut).

penyelesaian
 Konversikan km/j ke m/detik:
65 km/j = 65 x (1000/3600) = 18,05 m/detik
 Hitung jarak (D) yang ditempuh selama
waktu PIEV:
D = v.t = 18,05 m/detik . 2,5 detik = 45,14 meter
PEJALAN KAKI
• Moda kaki adalah moda yang dikaruniakan
Allah semenjak kita lahir dan merupakan
moda yang paling tua.
• Saat ini diperlukan suatu infrastruktur yang
dapat mengakomodasi para pejalan kaki 
paling lemah
• Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Waktu PIEV pejalan kaki
2. Arus,kepadatan dan kecepatan pejalan
kaki
3. Kemampuan berjalan
4. Lokasi menyeberang dan berjalan
5. Prasarana pejalan kaki (trotoar, tempat
istirahat , jembatan penyeberangan, dll)
Karakteristik Kendaraan
Dimensi
•Ukuran,
Statis •Berat dan •Lebar lajur, tinggi bebas,
•Kapasitas Angkut (MST) •U turn,Lebar bahu
•Panjang dan lebar tempat parkir
•Panjang lengkung vertikal dll
Dinamis Kinerja kendaraan
(tanpa •Kemampuan mesin  •Gerakan menyiap
memperhitungkan percepatan dan angkutan •Gap acceptancePIEV
gaya2 yg
menyebabkan
•Kemampuan pengereman •Freeway ramp
pergerakan •Kemudahan pengendalian •Ukuran lajur menyiap, dll
•BOK
•Kemampuan mendaki
Kinerja kendaraan •Konstruksi perkerasan jalan
Kinematis •Kemampuan mesin  •Perencanaan geometrik (jarak
percepatan dan angkutan
pandang, dll)
•Kemampuan pengereman
•Kemudahan pengendalian
•BOK

•Tahanan udara
•Tahanan kemiringan (grade resistance)
•Tahanan gelinding
•Kebutuhan daya
• jarak pengereman dan jari2 lengkung
Karakteristik Statis

• Lebar
• Panjang
• Overhang
• Tinggi
• Jari-jari Putar
Karakteristik Dinamis
Teknologi Informasi pada
Kendaraan Modern
 Night Vision
 Mata Elektronik
 Pengenalan Bahasa Perintah Lisan
 LAN sesama Kendaraan
 Automatic Driving
Cadillac Night Vision Technology

• Night Vision
– Mounted on grill
– Detects infrared or heat energy
– Projected on the windshield
– Range of sight – 500 yards
– 300,000 deer accidents per year
– Cost = $2000
JALAN
• prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di
atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di
atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel;
(UU No. 38 tahun 2004)

• Penyelenggaraan jalan adalah kegiatan yang meliputi pengaturan,


pembinaan , pembangunan dan pengawasan jalan. Penyelenggaraan
jalan didasarkan azas kemanfaatan, keamanana dan keselamatan,
keserasian, keselarasan dan keseimbangan, keadilan, transparansi,
akuntabilitas, keberdayagunaan dan kehasilgunaan serta kebersamaan
dan kemitraan (UU No. 38 Tahun 2004 Pasal 2).
Klasifikasi Jalan
Klasifikasi jalan diperlukan untuk memudahkan dalam
penyelenggaran jalan (pengaturan, pembinaan, pembangunan dan
pengawasan). Jalan berdasarkan UU No 38 Tahun 2004,
dikelompokkan berdasarkan:
a. Peruntukannya : umum, tol, khusus
b. Sistem jaringan jalan : primer, sekunder,
c. Fungsi : arteri, kolektor, lokal
d. Status : nasional, propinsi, kab, kota, desa
e. Kelas. : I, II, IIIA, IIIB
f. Medan : Gunung, Bukit, Datar
Jaringan Jalan
 Jaringan jalan adalah sekumpulan ruas-ruas jalan yang merupakan
satu kesatuan yang terjalin dalam hubungan hirarki (KM 14 tahun
2006)
 Jaringan jalan memiliki dua elemen yakni ruas (link) dan titik (node)
 Dibedakan menjadi jalan antar-kota dan jalan kota
 Pola jaringan jalan perkotaan:
- Liniear : biasanya di kota kecil yang memiliki 2 buah jalan utama
- Radial : berarah radial dari pusat kota
- Tributari : menerapkan pola hirarki yakni utama, cabang dan
ranting
- Grid : digunakan pertama kali oleh bangsa Romawi.
Keuntungannya memudahkan dalam mengorganisasi
signal dan mendorong pendistribusian volume lalin
yang merata, namun kerugiannya untuk pergerakan
diagonal akan sulit.

Anda mungkin juga menyukai