Anda di halaman 1dari 20

Parameter 

Perencanaan Geometrik Jalan


Perencanaan geometrik jalan
   adalah bagian dari perencanaan jalan yang menentukan dimensi nyata dari sesuatu jalan
beserta bagian-bagiannya yang disesuaikan dengan tuntutan lalu lintas.

 Bagian-bagian jalan meliputi :


-  Lebar jalan                                    -  Pertemuan jalan
-  Tikungan    - Marka                                   
-  Kelandaian
 
 Yang harus diperhatikan oleh perencana jalan :
•  Kenyamanan : tidak banyak tikungan & gangguan, tidak terlalu terjal
•  Keamanan : kecelakaan
•  Biaya : faktor ekonomi
• Keindahan (sebagai pelengkap) : diusahakan lingkungan jalan tidak membuat orang bosan /
jenuh.
Hasil yang diharapkan :
1. Fisik Jalan :
– Pemilihan lokasi yang tepat
– Syarat perancangan sesuai dengan kebutuhan
– Tipe jalan yang tepat, sesuai tuntutan lalu lintasnya

2.Pemakai Jalan : merasakan adanya efisiensi, keamanan, dan kenyamanan.


   Faktor yang terkait dalam proses perencanaan geometrik jalan adalah :

 a. Kondisi Fisik & Topografi Daerah


1)   Keadaan tanah dasar
    

2)   Keadaan iklim
    

3)   Keadaan topografi
    

4)   Keadaan daerah yang akan dilalui 


    

b. Lalu lintas
1)   kendaraan rencana
    

2)   kecepatan kendaraan
    

3)   volume lalu lintas 


    
a. Kondisi fisik & topografi daerah
1) Keadaan tanah dasar
    

baik : daya dukung (CBR) tinggi


 

buruk  (CBR < 2%), langkah yang diambil :


 

• Mengganti tanahnya dengan tanah yang baik 


• Menggeser trase jalan (berpengaruh pada alinemen horizontal)

2) Keadaan iklim
    

a. Tidak banjir : tidak ada masalah


b . Banjir, diatasi dengan :
•  timbunan yg tinggi (berpengaruh pada alinemen vertikal)
• kemiringan permukaan jalan dibuat lebih besar
• drainasi memanjang (selokan samping)
• drainasi melintang 
3)    Kondisi topografi / medan
Kondisi medan dibedakan berdasarkan besarnya
kemiringan melintang rata-rata dari potongan
melintang tegak lurus as jalan raya.
 Jenis medan :
•  Datar
•  Perbukitan
•  Pegunungan. 
Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan(%)
Pengelompokan
Datar
MedanD
dan Kemiringan <3

Perbukitan B 3 – 25

   Pegunungan G >25
  Daerah datar :
–        Geometrik mudah
–        Drainase perlu mendapat perhatian.

 Daerah perbukitan / pegunungan :


–        Geometrik agak terbatas, sebab sumbu jalan sudah agak tertentu.
–        Drainase mudah.
–        Kadang perlu ditambah lajur pendakian (climbing lane) untuk
menampung kendaraan yang berjalan lambat (truk).

  Keadaan daerah yang dilalui


–        Daerah industri : banyak truk besar
–        Daerah perumahan : banyak persimpangan
–        Daerah pertokoan : banyak pejalan kaki, tempat parkir
     
 b. LALU LINTAS
1). Kendaraan Rencana
 Kendaraan (vehicle)
merupakan komponen terbesar yang menggunakan jalan, berupa kendaraan
bermotor dan tidak bermotor, memiliki variasi ukuran dari kecil sampai besar
berkecepatan rendah sampai cepat.

 Kendaraan bermotor
  adalah alat angkut yang digerakkan oleh peralatan teknik yang ada pada alat
angkut tersebut, untuk mengangkut barang atau orang yang berjalan di
jalan, tetapi tidak termasuk alat angkut yang berjalan di atas rel.
•     Alat untuk membelokkan kendaraan adalah setir.
•    Jejak roda setiap kendaraan pada saat membelok akan selalu lebih besar dari lebar
kendaraannya sendiri.
•     Roda belakang akan mempunyai jejak yang berbeda dengan roda depan(disebut off
tracking).
•  Lebar maksimum jejak roda tersebut terjadi pada jari-jari minimum saat membelok
dengan kecepatan 10 Km/jam
•      Maka konsep kendaraan rencana sangat diperlukan.

  Kendaraan rencana / kendaraan standar (design vehicle) :


  adalah kendaraan yang berat, dimensi, dan radius putarnya dipilih sebagaiacuan
dalam perencanaan geometrik jalan, agar dapat menampung kendaraan dari tipe
yang telah ditentukan.
•         Lebar kendaraan, berpengaruh thd :
–        penentuan lebar dan jumlah lajur
–         penentuan lebar bahu jalan
–        area parkir.

•         Panjang kendaraan berpengaruh thd :


–        Penentuan alinemen horizontal (tikungan)
–        Penentuan jarak pandangan
–        lebar median dimana kendaraan diperkenankan untuk membelok (U-turn).

•         Tinggi kendaraan, berpengaruh thd :


–        clearance / ruang bebas : 4,5 m dari permukaan perkerasan
–        bawah jembatan

•         Berat kendaraan, berpengaruh thd :


–        Alinemen  vertikal
–        Input bagi perencanaan jembatan
–        Tebal perkerasan
–        Kerusakan yang timbul pada perkerasan
  Kendaraan rencana (kendaraan standar) merupakan
ukuran standar terbesar yang mewakili setiap
kelompoknya.

Kendaraan Rencana dikelompokkan ke dalam 3


kategori:
(1) Kendaraan Kecil, diwakili oleh mobil penumpang
(2) Kendaraan Sedang, diwakili oleh truk 3 as tandem
atau bus besar 2 as
(3) Kendaraan Besar, diwakili oleh truk-semi-trailer.
 
Kendaraan rencana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan
ditentukan  berdasarkan :
–        fungsi jalan
–        jenis kendaraan yang dominan memakai jalan tersebut
–        biaya

•         Jenis dan ukuran kendaraan yang digunakan sebagai kendaraan standar untuk
setiap negara berbeda-beda.
1. Amerika Serikat dalam AASHTO 1984 mengenal 7 jenis kendaraan standar yaitu :
Passenger vehicle, Single unit, Bus, Articulated Bus, WB-12, WB-18.   Sedangkan
dalam AASHTO 1994 kendaraan standar bertambah menjadi 15 jenis,
dengan menambahkan WB-19,WB-20, WB-29, Recreation vehicle yang terdiri atas
Motor Home, Car and Camper Trailer, Car and Boat Trailer, serta Motor Home and
Boat Trailer.
2.  Inggris mengenal 3 jenis kendaraan standar yaitu : Car, Rigid vehicle, dan
Articulated bus.
3.  Kanada mengenal 5 jenis kendaraan standar yaitu : Passenger vehicle, Single
unit, Bus, WE-12, WB15.
4.  Australia menggunakan 3 jenis kendaraan standar yaitu : Passenger vehicle,
Bus/Single unit. Articulated Truck.
2. Kecepatan Rencana
•    Kecepatan
adalah besaran yang menunjukkan jarak yang ditempuh kendaraan
dibagi waktu tempuhnya (satuan km/jam atau mph).

Kecepatan rencana (vR) / design speed


adalah kecepatan yang dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik
jalan yang memungkinkan kendaraan bergerak dengan aman dan
nyaman dalam kondisi cuaca yang cerah, lalu lintas yang lengang,
dan pengaruh samping jalan yang tidak berarti.

  Kecepatan rencana digunakan untuk perancangan :


–     tikungan,
–     kemiringan jalan,
–     tanjakan dan turunan,
–     jarak pandangan.
  Faktor yang mempengaruhi besarnya kecepatan rencana :
a) Kondisi Medan / (terrain)
•     vR di daerah datar > vR di daerah perbukitan & gunung.
•     Kecepatan truk di daerah datar bisa menyamai kecepatan kendaraan
kecil, tetapi di daerah perbukitan, kecepatan truk akan berkurang.

Bahkan di daerah gunung kadang-kadang diperlukan jalur khusus untuk


truk (jalur pendakian).
•      Kondisi medan ruas jalan yang diproyeksikan harus diperkirakan untuk
keseluruhan panjang jalan.
•  Perubahan medan untuk bagian kecil ruas jalan dapat diabaikan.

b) sifat  dan tingkat penggunaan daerah


•       Untuk jalan arteri mempunyai vR yang lebih tinggi dibandingkan
dengan jalan kolektor maupun jalan lokal.
•         Jalan raya untuk daerah luar kota akan mempunyai vR yang lebih
tinggi bila dibandingkan dengan jalan di dalam kota.
 
• Kecepatan sesaat ( spot speed ) :kecepatan
kendaraan yang terjadi pada suatu tempat
dan waktu tertentu.

• Kecepatan tempuh rata-rata (average


running speed) : kecepatan yang merupakan
hasil bagi dari panjang jalan dan waktu
tempuhnya.
3. Volume Lalu Lintas
Adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu pada suatu
  

jalan dalam satu satuan waktu (detik, menit, jam, hari).

• Data vol. lalin digunakan untuk :


– menentukan jumlah dan lebar lajur yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan lalu
intas
– menentukan tebal lapisan jalan

• Satuan volume lalu lintas yang umum digunakan untuk penentuan jumlah
dan lebar lajur :

 LHR dan LHRT


Lalu lintas Harian Rata-rata ( LHR ) atau Average Daily Traffic(ADT)
  

LHR = (jumlah lalin selama pengamatan) / (lamanya pengamatan)


          
Lalu lintas Harian Rata-rata Tahunan ( LHRT) atau Average Annual Daily
Traffic (AADT) adalah jumlah kendaraan rata-rata yang melewati satu jalur jalan
selama 24 jam dan diperoleh dari data selama satu tahun penuh.
LHRT = (jumlah lalin dalam 365 hari / (365 hari)
Satuan :
-    Untuk jalan 2 jalur 2 arah : SMP / hari / 2 arah atau kendaraan / hari / 2 arah
-   Untuk jalan berlajur banyak dengan median :  SMP / hari / 1 arah atau
kendaraan / hari / 1 arah

• LHR & LHRT adalah vol lalin dalam 1 hari, tdk dpt memberikan gambaran
perubahan yang terjadi pada berbagai jam dalam 1 hari yang nilainya bervariasi
antara 0 -100 % LHR. Karena itu LHR tidak dapat langsung digunakan dalam
perencanaan geometrik.
• Arus lalin bervariasi dari jam ke jam berikutnya dalam 1 hari, maka cocok jika vol.
lain dalam 1 jam digunakan untuk perancangan geometrik 
• Volume Jam Perencanaan (VJP)  adalah volume lalu lintas dalam
satu jam yang digunakan  sebagai dasar untuk perencanaan jalan.

VJP ditentukan dengan :


•   mencacah kendaraan tiap jam yang lewat
•   volume lalu lintas tiap jam dinyatakan dalam % LHR
•   dalam 1 tahun didapat data sebanyak 365 x 24 = 8760 jam
•   data diurutkan dari yang terbesar sampai yang terkecil
•   dimulai dari data terbesar disebut dengan jam ke -1, ke – 2,dst
• digambarkan hubungan antara jam ke .......... dan volume lalu
lintas (dalam % LHR), maka akan didapat garis lengkung.
• Menurut AASHTO :
–   garis lengkung tersebut bentuknya tetap dari tahun ke tahun.
–  vol. yang memberikan perbandingan antara pelayanan yang akan
diberikan dan besarnya biaya pembangunan jalan yang paling
menguntungkan adalah volume pada “tumit”.
–   Pada jalan arteri, volume lalin dalam 1 jam yang digunakan untuk
perencanaan jalan adalah volumepada jam ke 30 dari 1 tahun dengan
volume lalu lintas =  15  %    LHR yang  VJP diambil pada timit garis
lengkung yang terjadi pada VJP  =  15 %  LHR.
–  Pada jalan yang kurang penting, volume lalin dalam 1 jam yang
digunakan untuk perencanaan jalan dapat diambil pada  jam ke 100 -
200 untuk menghemat biaya. Berarti antara 100 – 200 jam dalam 1
tahun jalan mengalami kemacetan.
Kapasitas Jalan
adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat melewati suatu penampang
jalan selama satu jam dengan kondisi serta arus lalu lintas tertentu.
•    dinyatakan dalam mobil penumpang / jam.
•    Berhubung arus lalin kenyataannya tidak selalu sama setiap saat, kadang-
kadang volume & kapasitas dinyatakan dalam periode yang lebih singkat
(misal 15 menit).

Beberapa jenis kapasitas :


–    Kapasitas dasar ( basic capacity, ideal capacity )
adalah  jumlah  kendaraan maksimum yang dapat melewati satu penampang 
pada satu lajur / jalan selama 1 jam dalam keadaan jalan dan lalin yang
mendekati ideal yang bisa dicapai.
• Keadaan ideal  (2200 – 2400 kendaraan / jam/lajur).
Kondisi ideal  :
• Lebar lajur : 3,75 m
• Jalan harus dapat dilalui kendaraan dengan v = 120 km/jam tanpa ada gangguan 
apapun.
•  Hanya mobil penumpang saja yang lewat
• Bahu jalan & kebebasan samping cukup lebar.

–        Kapasitas mungkin ( possible capacity )


adalah  jumlah  kendaraan maksimum yang dapat melewati satu penampang  pada
satu lajur / jalan selama 1 jam dalam keadaan yang sedang berlaku pada jalan tsb.
    Kapasitas ini sudah mempertimbangkan kondisi jalan maupun lainnya akibat
kondisi ideal tidak terpenuhi.

–        Kapasitas rencana ( design capacity)


adalah  jumlah  kendaraan maksimum yang dapat melewati satu penampang  pada
satu lajur / jalan selama 1 jam dalam keadaan yang sedang berlaku sedemikian rupa
shg kepadatan lalin ybs mengakibatkan kelambatan, bahaya & ganggguan pada
kelancaran lain yang masih ada dalam batas-batas yang ditetapkan.
 Kapasitas ini diturunkan dari possible capacity, dengan mempertimbangkan tingkat
pelayanan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai