Anda di halaman 1dari 31

SURVEY PERENCANAAN JALAN

Perancangan Perkerasan Jalan


Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik - Universitas Lambung
Mangkurat - Banjarbaru

BADARUDDIN MU’MIN
Survey Lalu Lintas
1. Tujuan survey lalu lintas untuk mengetahui volume lalu lintas, jenis
kenderaan, komposisi, tingkat pertumbuhan, asal tujuan, damage factor
dan kecapatan kenderaan pada suatu ruas jalan atau simpang.
2. Petunjuk survey mengacu pada antara lain :
⚫ Buku Pedoman Survey Lalu Lintas (No.17/BNKT/1990)
⚫ Survey Pencacahan Lalu Lintas dengan Cara Manual (Pd T-19-2004 B)
⚫ Panduan Survey, Perhitungan waktu Perjalanan lalu lintas (No.001/T/BNKT/1990)
⚫ Manual Kapsitas Jalan Indonesia (MKJI0 1997)
Bagan Alir Perencanaan Jalan
Jenis Survey
Survey Data Penunjang
Survey Pendahuluan
Survey Topografi
Survey Lalu Lintas
Survey Perkerasan Jalan
Survey Kondisi Jalan
Survey Geologi dan Geoteknik
Survey Hidrologi
Survey untuk Data Amdal
Persiapan Survey
Survey Lalu Lintas
Pembagian jenis kenderaan menurut Manual Kapasitas jalan Indonesia (MKJI)
1997

LV (KENDARAAN RINGAN) Kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dan


dengan jarak as 2,0 - 3,0 m (meliputi: mobil penumpang, oplet, mikrobis, pick-up
dan truk kecil sesuai sistim klasifikasi Bina Marga).

HV (KENDARAAN BERAT) Kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda


(meliputi bis, truk 2 as, truk 3 as dan truk kombinasi sesuai sistim klasifikasi Bina
Marga). Catatan: Lihat Bab 2 - 5 dan 6-7 untuk definisi khusus dari tipe kendaraan
lainnya yang digunakan pada metode perhitungan jalan perkotaan dan luar kota.

MC (SEPEDA MOTOR) Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda (meliputi


sepeda motor dan kendaraan roda 3 sesuai sistim klasifikasi Bina Marga).

UM (KENDARAAN TAK BERMOTOR) Kendaraan dengan roda yang digerakkan


oleh orangatau hewan ( meliputi : sepeda, becak, kereta kuda, dan kereta dorong
sesuai sistim klasitikasi Bina Marga).

Catatan: Dalam manual ini kendaraan tak bermotor tidak dianggap sebagai bagian
dari arus lalu lintas tetapi sebagai unsur hambatan samping.
Survey Lalu Lintas
SURVEY JENIS KENDARAAN

1. Survey jenis kendaraan adalah untuk mendata jenis kendaraan


dan jumlah kendaraan yang lewat
2. Jenis Kederaan yang disurvey :
• Sepeda motor (Scoter).
• Sedan, jeep, mini bus, taxi dan bajaj.
• Van (combi) untuk penggunaan khusus.
• Bis ukuran kecil/non bis (bemo, angkot, microlet).
• Bis ukuran sedang (25 seat).
• Bis ukuran besar (55 seat).
• Pick up (box).
• Truk ukuran sedang (2 as).
• Truk ukuran besar (3 as atau lebih).
• Truk gandengan.
• Truk container
• Kendaraan tidak bermotor (sepeda, becak andong dll.).
Survey Lalu Lintas
PELAKSANAAN SURVEY

1. Survey lalu lintas aktual dengan durasi minimal 7 x 24 jam (Manual Desain Perkerasan
No.22.2/KPTS/Db/2012, tanggal 30 maret 2012).
2. Survey hari-hari yang mewakili selama 3 x 24 jam dengan 3 shift (8 jam per shift),
dimana shift ke 1 (jam 06.00-14.00), ke2 (jam 14.00-22.00) dan ke 3 (jam 22.00-06.00)
3. Diperlukan juga data hasil survey lalu lintas tahun sebelumnya.
4. Survey origin and destination (asal tujuan) dengan wawancara terhadap penumpang
dan pengemudi.
5. Untuk analisa volume lalu lintas pada jam sibuk, harian, mingguan, bulanan dan
tahunan rata-rata (LHRT) agar menagacu pada Manual kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI) 1997.
6. Survey lalu lintas dipersimpangan untuk desain simpang.
Survey Lalu Lintas
PELAKSANAAN SURVEY

7. Survey beban kendaraan untuk menentukan besaran Equivalent Single Axle Load
(ESA) per jenis kendaraan dengan menggunakan pengukur berat (mimimun 18 ton
atau satu sumbu minimum 35 ton). Jenis alat pengukur berat :
• Static Weighing, penimbangan berat dilakukan dengan kendaraan berhenti diatas
alat timbangan.
• Wight in Motion (WIM), penimbangan dilakukan dengan kendaraan kecepatan
tertentu melintasi alat timbangan.
7. Repetisi beban lalu lintas merupakan beban berulang yang terjadi selama umur rencana
atau masa pelayanan yang dinyatakan dalam lintasan sumbu kendaraan.
8. survey beban kendaraan juga untuk mendapatkan data tentang berat setiap jenis
kendaraan, fluktuasi beban sumbu, distribusi beban sumbu dan untuk mengawasi
beban maksimum.
Alat Survey Lalu Lintas

Alat pengukur kecepatan kendaraan (speed gun)


Alat pengukur jumlah dan kecepatan kendaraan
Alat Pengukur Berat Kendaraan

Perangkat Setting dan Monitoring Survey

Sensor pembaca berat kendaraan berupa piezo electrik,


untuk jumlah sumbu, jarak antar sumbu dan berat sumbu

Sensor pembaca panjang kendaraan berupa induction loop, untuk


membaca waktu kedatangan, kecepatan dan jarak antar kendaraan
Alat Pengukur Berat Kendaraan

Sketsa penempatan alat pengukur berat kendaraan


Alat Pengukur Berat Kendaraan
Keuntungan alat pengukur berat Wight in Motion (WIM)
1. Praktis, tidak memerlukan tempat khusus untuk
menimbang kendaraan.
2. Cepat, persiapan dan instalasi alat dalam waktu singkat.
3. Aman, tidak perlu menghentikan kendaraan yang
ditimbang sehingga tidak mengganggu kelancaran dan
keselamatan lalulintas.
4. Murah, semua kendaraan yang melintas sensor akan
tercatat dan terekam sebagai data.
5. Presisi, data yang tercatat berupa data digital mengenai
panjang kendaraan, kecepatan, jarak sumbu, jumlah
sumbu, berat sumbu, jenis kendaraan dan berat
kendaraan secara keseluruhan.
Alat Pengukur Berat Kendaraan
Contoh tabulasi berat sumbu kendaraan
Alat Survey Lalu Lintas
Survey Perkerasan Jalan
1. Survey perkerasan jalan bertujuan untuk mengatahui data struktural perkerasan yang
ada (lendutan, kekasaran jalan, daya dukung tanah dasar dan susunan lapisan
perkerasan).
2. Nilai lendutan balik didapat dari hasil pengujian dengan menggunkan alat
Benklemant Beam. Hasil data diperlukan untuk analisa tebal lapis tambah (overlay).
3. Pemeriksaan kondisi permukaan jalan dengan alat flight weight deflectometer (FWD)
atau bum intregrator untuk menentukan nilai road condition index (RCI). Nilai ini
juga dilakukan secara visual.
4. Pemeriksaan daya dukung tanah dasar dengan alat Dynamic Cone Penetrometer
(DCP) pada ruas jalan yang belum beraspal (jalan tanah, kerikil, rusak berat dan
pelebaran jalan). Pengujian setiap 200 m untuk daerah datar, sedangkan untuk
daerah pegunungan disesuai dengan kondisi (tanjakan atau penerunan).
Survey Perkerasan Jalan
Survey Perkerasan Jalan

Penilaian Permukaan Perkerasan


Survey Perkerasan Jalan

Benkelman Beam Skema


Flight Weight Deflectometer (FWD)
Survey Perkerasan Jalan

Alat Profilograph

Profilograph output
Survey Perkerasan Jalan
Survey Kondisi Tanah Dasar
Survey Kondisi Jalan
1. Tujuan survey kondisi perkerasan untuk menentukan
perkembangan dari kerusakakan, sehingga dapat dilakukan
keriteria penanganan dan estimasi biaya pemeliharaan.
2. Survey kondisi jalan biasanya merupakan bagian dari survey
evaluasi yang lebih banyak mempertimbangkan jenis perkerasan,
tebal , kualitas material dan lalu lintas
3. Tingkat kerusakan perkerasan adalah kompilasi dari berbagai tipe
kerusakan, tingkat keparahan kerusakan dan luas penyebarannya.
Perhatian harus diberikan terhadap konsistensi dari personel
penilai kerusakan, baik secara individu atau kelompok yang
melakukan survey.
4. Sistem penilaian kondisi jalan secara umum dapat digunakan
metode Bina Marga, Asphalt Institute dan Pavement Condition
Index (PCI).
5. Survey kondisi jalan berguna untuk persiapan analisis struktural
secara detail dan untuk rehabilitasi jalan.
Survey Kondisi Jalan

Geopisycal Radar (GPR) untuk mengetahui tebal perkerasan


Survey Geoteknik dan Geologi
1. Survey geoteknik mencakup kegiatan survey geologi, survey
material dan investigasi tanah.
2. Tujuan survey geeologi dan geoteknik adalah melakukan pemetaan
kondisi tanah, batuan, kondisi stabilitas lereng, peridiksi terjadinya
penurunan lapisan tanah dasar dan daya dukung serta kondisi
lokasi material sebagai bahan perkerasan jalan.
3. Survey geologi dilakukan berupa pengamatan terhadap sifat tanah
dan batuan (jenis, warna, klasifikasi dan konsistensi) berdasarkan
USCS atau AASHTO. Pengamatan geologi dilakukan dengan
petunjuk Tata Cara Penyelidikan geologi (SNI 03-2849-1992) .
4. Survey Material untuk mengetahui lokasi dan kuantitas (deposit)
meterial dan sekaligus menentukan karakteristik material melalui
pengujian di laboratorium
5. Investigasi tanah adalah melakukan tinjauan terhadap kondisi
tanah asli (natural subgrade), kondisi lereng alam atau galian dan
pengujian lapangan untuk menganalisis consolidasi (tingkat
persentasi penurunan tanah)
Survey Geoteknik dan Geologi
Survey Geoteknik dan Geologi
Survey Geoteknik dan Geologi
Survey Geoteknik dan Geologi
Survey Hidrologi dan Hidrolika
1. Tujuan survey adalah untuk mendapatkan data hidrologi dan hidrolika untuk
keperluan analisis pada trase jalan yang dibangun.
2. Kegiatan Survey yang dilakukan adalah, menginventarisasi luas daerah tangkapan,
kondisi terrain (kawasan), tata guna lahan sifat erosi, kondisi dan sifat aliran
3. Hasil yang didapat dari survey hidrologi adalah :
• Data curah hujan (harian, mingguan, bulanan dan tahunan).
• Kecepatan arus.
• Lebar penampang sungai.
• Perilaku dan debit banjir.
• Muka air tertinggi (MAT).
• Kondisi geologi dan sifat tanah.
• Lokasi (STA) penempatan gorong-gorong, box culvert, jembatan dan saluran
samping jalan.
• Elevasi gorong-gorong, box culvert, jembatan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai