Anda di halaman 1dari 5

Langkah Survey Inventaris Jalan

Titik Awal (AWL)

1. Marking Titik Awal (Catat Nomor Marking GPS dengan kode AWL)
2. Foto Titik Awal (Catat Nomor Foto)
3. Ukur dan Gambar Sketsa Bagian Jalan Awal (Meteran Rol) Lihat Keterangan Gambar
4. Siapkan Stopwach (Lama Perjalanan, Lama Berhenti) GPS
5. Siapkan Odometer (Panjang Rute, Kecepatan Rata-Rata) GPS

Tengah Ruas

1. Ambil Beberapa Foto Di Antara Titik Awal dan Titik Akhir (Idealnya Setiap 200m)
2. Identifikasi dan Foto Kerusakan Badan Jalan
3. Identifikasi dan Foto Bangunan Pelengkap Jalan (Baik, Sedang, Rusak, Rusak Berat)
4. Identifikasi dan Foto Perlengkapan Jalan (Baik, Sedang, Rusak, Rusak Berat)

Titik Akhir (AKR)

1. Catat Lama Perjalanan & Lama Berhenti (GPS)


2. Panjang Jalan (GPS)
3. Marking Titik Akhir (Catat) (Catat Nomor Marking GPS dengan kode AKR)
4. Foto Titik Akhir (Catat Nomor Foto)
5. Ukur dan Gambar Sketsa Bagian Jalan Akhir (Meteran Rol)
6. Catat Jenis Perkerasan Jalan
7. Catat Penyebab Gangguan Jalan
8. Catat Kondisi Rata-rata Jalan (Baik, Sedang, Rusak, Rusak Berat)
Persiapan Alat Survey

1. GPS

2. Meteran Rol

3. Alas Tulis

4. Surat Ijin Survey

5. Co Card

6. Formulir Survey

7. Peta HP (person)

8. Kamera Saku/HP (Person)

9. Kendaraan R2 (person)
Personel:

Koordinator Survey : 1. Daniel

2. Kresna

Surveyor Lapangan: 1. Yovika Samapta

2. Nanang

3. Kholis

4.Syamsul

5.

6.

7.

8.

Rundown Salatiga:

06;00 Briefing Basecamp

06:30 Berangkat Salatiga

08:30 Coffee Time, Ploting Area (Titik Kumpul)

Survey Sesion I

12:00 Makan Siang (Per Regu)

13:00 Survey Sesion II

16:00 Cofee Time (Titik Kumpul)

18:00 Base Camp (Input Data) Evaluasi


A. Tujuan
Mengetahui kondisi karakteristik geometrik jalan eksisting yang ada di kota
Salatiga, terkait dengan
 fungsi dan status jalan,
 lebar jalur jalan,
 panjang jalan,
 kondisi kerusakan jalan,
 bangunan pelengkap jalan, contoh bangunan pelengkap adalah
jembatan, terowongan, ponton, lintas atas (flyover, elevated road),
lintas bawah (underpass), tempat parkir, gorong-gorong, tembok
penahan, dan saluran tepi jalan dibangun sesuai dengan persyaratan
teknis.
 perlengkapan jalan; Perlengkapan Jalan meliputi marka jalan, rambu
lalu-lintas, alat pemberi isyarat lalulintas, lampu penerangan jalan, rel
pengaman (guardrail), dan penghalang lalu-lintas (traffic barrier);

B. Survai Kondisi Jalan


Survai kondisi jalan dilakukan di seluruh jaringan jalan di kota Salatiga secara manual
(visual) serta pengukuran dengan alat sederhana. Ketentuan Teknis survai kondisi jalan
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Survai kondisi dilakukan dengan pengamatan dari dalam kendaraan;
b) Pengamatan dilakukan secara terus menerus dan dicatat setiap segmen 200 m
atau sesuai keperluan;
c) Survai dilakukan terhadap
1. perkerasan,
2. bahu,
3. drainase,
4. saluran samping,
5. trotoar,
6. kereb,
7. median jalan,
8. lereng samping/badan jalan,
9. gorong-gorong;
d) Survai dimulai dari titik awal dan berakhir pada titik akhir;
e) Untuk menentukan jenis, tingkat dan besaran kerusakan harus diukur langsung di
tempat;
f) Pengambilan foto dilakukan pada bagian jalan yang
1. mengalami penurunan,
2. erosi permukaan, lubang,
3. bekas roda, bergelombang,
4. erosi bahu,
5. saluran rusak,
6. lereng yang longsor/runtuh,
yang dilakukan minimal sekali untuk setiap jenis kerusakan di setiap ruas jalan.
Pengambilan foto harus ditunjukan lokasinya dengan menulis lokasi
(station) pada selembar kertas dan harus terekam (terlihat) di dalam
foto.

C. Survai Kecepatan
Survai kecepatan dimaksudkan untuk mendapatkan suatu perkiraan atas kecepatan
normal dari kendaraan bermotor roda-4 yang beroperasi di suatu ruas jalan. Survai
kecepatan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:

a) Tempuh panjang ruas jalan itu sekali pada setiap arah, dengan kecepatan normal
yang nyaman sesuai kondisi jalannya. Usahakan untuk mengikuti kecepatan rata-
rata kendaraan lain pada ruas jalan itu. Bila ini tidak memungkinkan, pilih
kecepatan tertentu yang mendekati kecepatan maximum yang nyaman dan aman
untuk melintasi ruas itu.
b) Jangan mengurangi kecepatan yang sudah dipilih atau berhenti untuk melakukan
aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan survai.
c) Catat angka bacaan odometer kendaraan dan waktunya, untuk hal-hal berikut :
 pada titik pangkal dan titik ujung perjalanan (catat juga namanya);
 Pada titik dimana terdapat perubahan tipe perkerasan atau kondisi ruas jalan,
yang harus dicatat dalam formulir;
 Pada titik dimana kendaraan bergerak kembali atau terpaksa harus berhenti
(catat lama waktu setiap kali berhenti, serta alasannya mengapa berhenti);
 Pada ruas jalan yang panjang, catat paling tidak setiap 5 kilometer sekali.
 Jika titik pangkal atau titik ujung ruas jalan terletak di daerah perkotaan,
dimana kecepatan kendaraan terhambat oleh kepadatan lalu- lintas atau
faktor lain, mulai dan akhiri survai pada titik batas daerah perkotaan,
sehingga kecepatan yang tercatat mewakili kondisi yang serupa dari sebagian
besar panjang ruas jalan itu. Catat pada formulir bila hal ini terjadi dan catat
pula bila kepadatan lalu lintas atau faktor penyebab lain di luar kondisi jalan
menjadi penghambat kecepatan laju kendaraan survai di ruas jalan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai