Anda di halaman 1dari 7

Metodologi Penelitian Kualitatif -

Prof.Dr.H.Noeng Muhadjir
Positivistik, Rasionalistik, Phenomenologik
Positivistik

• Bersifat berkelanjutan untuk jangka waktu relatif panjang, mengikuti proses interaktif
beragam variabel, dan studi yang sifatnya mengambil sampel waktu, sampel perilaku,
sampel kejadian pada suatu saat tertentu saja;
• Metodologi penelitian positivistik menuntut yang teramati-terukur. Dibedakan menjadi:
1) variabel yang dapat diamati secara langsung, dan 2) variabel yang tidak dapat
diamati secara langsung.
Rasionalistik

• metodologi penelitian yang mengejar diperolehnya generalisasi atau hukum-hukum baru,


sehingga ilmu yang diperkembangkan dengan metodologi penelitian ini berlandaskan
rasionalisme;
• kerangka teoretik yang dibangun dari pemaknaan hasil penelitian terdahulu, teori-teori yang
dikenal, buah-buah fikiran para pakar. Kerangka teoritik tersebut setidaknya perIu: 1) grand
concept yang melandasi seluruh pemikiran teoretik dari penelitian , 2) membangun kerangka
teori substantive, 3) perkerangkaan teori adalah hipotesis yang diuji kebenarannya secara
empiric;
• metodologi penelitian kualitatif berlandaskan rasionalisme dengan dua strata empiri, yaitu:
empiri sensual, empiri logic.
Phenomenologik

• Metodologi ini menuntut pendekatan holistic (diperhitungkan secara keseluruhan),


mendudukkan obyek penelitian dalam suatu pendekatan ganda;
• metodologi penelitian kualitatif berlandaskan yang phenomenologi mengakui empat
kebenaran empirik, yaitu: kebenaran empirik sensual, kebenaran empirik logik, kebenaran
empirik etik, dan kebenaran empirik transcendental.
Komparasi
perbandingkan antara metodologi penelitian positivistic, rasionalistik, phenomenologik :
• positivistik menggunakan tata fikir tertentu saja, yaitu: korespondensi, relasi, kausalitas, interdepedensi;
sedangkan yang rasionalistik dapat menggunakan alternatif penalaran dengan menggunakan ragam tata
fikir.;
• positivistik membatasi hasil penelitian sampai pembuatan kesimpulan; sedangkan rasionalistik dilanjutkan
dengan pemaknaan;
• positivistik bertolak dari obyek spesifik, sedangan yang rasionalistik bertolak dari grand concepts;
• Pendekatan positivistik dan Rasionalistik hanya mengakui kebenaran emperik sensual dan emperik logic,
Dengan mengakui sesuatu sebagai kebenaran bila dapat dibuktikan secara emprik indrawi dapat dilacak dan
dijelaskan seperti nilai moral tunggal (truth or false). Sedangkan phenomenologik mengakui adanya
kebenaran emperik etik yang memerlukan akalbudi untuk melacak dan menjelaskan serta berargumentasi,
Nilai moral yang digunakan mengacu pada nilai moral ganda yang hierarkik seperti nilai moral (nm) agama,
nm ilmu, nm individual, nm phisik..
Judul Penelitian
Studi Morfologi Kawasan Malioboro: Perkembangan Kawasan Dan Faktor Yang Mempengaruhi

Paradigma: Morfologi Kawasan, penelititan menggunakan pendekatan positivistik karena studi yang sifatnya
mengambil sampel waktu ataupun sampel kejadian pada suatu saat tertentu yang berhubungan dengan
perkembangan Kawasan Malioboro.

• Kawasan Malioboro merupakan kawasan wisata, budaya, dan pusat perekonomian di Yogyakarta. Kawasan
Malioboro juga menjadi salah satu kawsan cagar budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No. 186/2011 ada 6 (enam) Kawasan Cagar Budaya yang telah
ditetapkan, yaitu Kotagede, Keraton, Malioboro, Pakualaman, Kotabaru, dan Imogiri.
• Penelitian tentang Kawasan malioboro sangat berguna untuk mengetahui bagaimana perubahan morfologi
kota di Kawasan malioboro dan faktor-faktor apa yang berpengaruh. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskripsi analisis dengan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan,
dokumentasi, wawancara, pemetaan area dan studi literatur.
• Dalam penelitian ini akan dibahas morfologi kota kawasan dan pengaruh dari faktor-faktor yang membentuk
kawasan Malioboro. Tujuan dari penulisan adalah menemukan pola pembentuk dan perkembangan kawasan
Malioboro, serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Judul Penelitian
Studi Morfologi Kawasan Malioboro: Perkembangan Kawasan Dan Faktor Yang Mempengaruhi

Analisis Metode
penelititan menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan studi yang sifatnya mengambil sampel waktu ataupun
sampel kejadian pada suatu saat tertentu yang berhubungan dengan perkembangan Kawasan Malioboro.

Menggunakan kebenaran sensual dimana perubahan perkembangan kawaan malioboro saat ini dapat di lihat
saat ini dan morfologi Kawasan pada masa dulu dapat di lihat melalui dokumen dokumen yang masih
tersisa dengan kredibilitas yang masih terjaga.

Menurut analisis di atas peneliti menggunakan pendekatan positivistik

Bersifatnya berkelanjutan untuk jangka waktu relatif panjang, mengikuti proses interaktif beragam variabel, dan
studi yang sifatnya mengambil sampel waktu, sampel perilaku, sampel kejadian pada suatu saat tertentu saja;
Metodologi penelitian positivistik menuntut yang teramati-terukur. Dibedakan menjadi: 1) variabel yang dapat
diamati secara langsung, dan 2) variabel yang tidak dapat diamati secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai