Anda di halaman 1dari 6

Metodologi Penelitian Dasar

Filosofi terbentuknya metode penelitian :


a. Filosofi metode kuantitatif dan kualitatif
b. Teorisasi Pendekatan induktif dan deduktif
Perbandingan penelitian kuantitatif dan
kualitatif

Asumsi

Filosofi metode kuantitatif

Filsafat Positivisme :
 Kata Positivisme merupakan turunan dari kata positive. John M. Echols
mengartikan positive dengan beberapa kata yaitu positif (lawan dari negatif),
tegas, pasti, meyankinkan. Dalam filsafat, positivisme berarti suatu aliran filsafat
yang berpangkal pada sesuatu yang pasti, faktual, nyata, dari apa yang diketahui
dan berdasarkan data empiris.
 Aliran ini menolak sesuatu seperti metafisik dan ilmu gaib dan tidak mengenal
adanya spekulasi. Aliran ini berpandangan bahwa manusia tidak pernah
mengetahui lebih dari fakta-fakta, atau apa yang nampak, manusia tidak pernah
mengetahui sesuatu dibalik fakta-fakta.
 Ajaran positivisme muncul pada abad 19 dan termasuk jenis filsafat abad modern.
Kelahirannya hampir bersamaan dengan empirisme. Kesamaan diantara keduanya
antara lain bahwa keduanya mengutamakan pengalaman. Perbedaannya,
positivisme hanya membatasi diri pada pengalaman-pengalaman yang objektif,
sedangkan empirisme menerima juga pengalaman-pengalaman batiniah atau
pengalaman yang subjektif.
 Tokoh terpenting dari aliran positivisme adalah August Comte (17981857), John
Stuart Mill (1806-1873), dan Herbert Spencer (1820-1903). Dalam
perkembangannya aliran ini diletakkan dalam hubungan statika dan dinamika,
dimana statika yang dimaksud adalah kaitan
 Metode positif ini mempunyai 4 ciri, yaitu:
1. Metode ini diarahkan pada fakta-fakta
2. Metode ini diarahkan pada perbaikan terus meneurs dari syarat-syarat hidup.
3. Metode ini berusaha ke arah kepastian.
4. Metode ini berusaha ke arah kecermatan.

Filosofi metode kualitatif


 Post positivisme merupakan sebuah aliran yang datang setelah positivisme dan
memang amat dekat dengan paradigma positivisme. Salah satu indikator yang
membedakan antara keduanya bahwa post positivisme lebih mempercayai proses
verifikasi terhadap suatu temuan hasil observasi melalui berbagai macam metode.
 Post positivisme merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan
positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung
terhadap objek yang diteliti
 Di mulai tahun 1970-1980an. Pemikirannya dinamai “postpositivisme”.
Tokohnya; Karl R. Popper, Thomas Kuhn, para filsuf mazhab Frankfurt
(Feyerabend, Richard Rotry).
 Paham ini menentang positivisme, alasannya tidak mungkin menyamaratakan
ilmu-ilmu tentang manusia dengan ilmu alam, karena tindakan manusia tidak
bisa di prediksi dengan satu penjelasan yang mutlak pasti, sebab manusia selalu
berubah.
Teorisasi Pendekatan induktif

Teorisasi Pendekatan deduktif

Proses Teorisasi dan Penelitian Kualitatif di bidang BK

https://media.neliti.com/media/publications/177169-ID-seni-memehami-penelitian-
kuliatatif-dala.pdf
Perbandingan penelitian kuantitatif dan kualitatif
Dapat dilihat dari 9 perbedaan berikut :
1. Desain Penelitian
Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri
dapat berkembang selama proses penelitian berlangsung
Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian
kuantatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
2. Analisis Data
Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.
Kuantitatif dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.
3. Istilah Subjek Penelitian
Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan narasumber.
Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.
4. Cara Memandang Fakta
Kualitatif: Penelitian kualitatif memandang "Fakta/Kebenaran" tergantung pada
cara peneliti menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal kompleks
yang tidak bisa sekedar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia.
Penelitian kuantitatif berangkat dari data yang kemudian dijelaskan oleh teori-
teori yang dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu teori yang menguatkan
teori yang sudah ada.
Kuantitatif: Penelitian kuantitatif memandang "Fakta/Kebenaran" berada pada
objek penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun
yang ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari
teori menuju data.
5. Pengumpulan Data
Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur
oleh hitam putih kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek
data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu, sehingga kualitas penelitian
kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi
seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang
dipilih.
Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian
instrumen penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian
dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya responden penelitian
yang terlibat.
6. Representasi Data
Kualitatif: Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah
fenomena, sehingga laporan penelitian akan lebih banyak mengandung deskripsi.
Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil
penghitungan matematis. Hasil penghitungan dianggap sebagai fakta yang sudah
terkonfirmasi. Keabsahan penelitian kuantitatif sangat ditentukan oleh validitas
dan reliabilitas instrumen yang digunakan.
7. Implikasi Hasil Riset
Kualitatif: Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang terbatas pada
situasi-situasi tertentu. Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak bisa
digeneralisasi dalam setting berbeda.
Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku secara
umum (generalized). Kapanpun dan di manapun, fakta itu berlaku.
8. Macam Metode
Kualitatif: Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
Kuantitatif: Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, expost facto.
9. Tujuan Penelitian
Kualitatif: Memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori,
mendeskripikan realitas dan kompleksitas sosial.
Kuantitatif: Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan
generalisasi fenomena sosial yang diteliti
Dapat dibaca sumber berikut :

https://www.researchgate.net/publication/279645679_Landasan_Filsafat_Dan_Metode_P
enelitian_Kualitatif

Anda mungkin juga menyukai