Anda di halaman 1dari 20

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

DAFTAR GAMBAR, TABEL, LAMPIRAN DSB........................................................4

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6

BAB III PENUTUP........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20
DAFTAR GAMBAR, TABEL, LAMPIRAN DSB
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal

tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara

ilmiah, data tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,empiris, dan

sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-

cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.

Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera

manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara

yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam

penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara

umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan,

pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh

dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya yang

sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang

diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan

terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti

memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.


B.  Tujuan Penelitian : Penemuan, Pembuktian Dan Pengembangan

C. Penggunaan Data Penelitian

D. Jenis-Jenis Metode Penelitian

Berdasarkan tingkat kealamiahan metode penelitian eksperimen,

survey dan naturalistik. Berdasarkan tujuannya metode penelitian terdiri

atas penelitan dasar (basic research), penelitian terapan (applied research)

dan penelitian pengembangan (research and development). Penelitian

dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan

kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian terapan dilakukan

dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi suatu teori yang

diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Penelitian dan

pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan

memvalidasi suatu produk.

Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang

sangat tidak alamiah karena tempat penelitian di lab dalam kondisi yang

terkontrol sehingga tidak terdapat pengaruh dari luar. Metode survey

digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah

tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalkan

dengan mengedarkan kuesioner, test wawancara terstruktur dan

sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Yang termasuk

metode kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey,

sedangkan yang termasuk dalam metode kualitatif adalah metode

naturalistik.
E. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Metode kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama

metode yang tradisional, dan metode baru; metode positivistic dan metode

postpositivstik; metode scientifik dan metode artistik; metode konfirmasi

dan metode temuan; serta kuantitatif dan interpretif. Jadi metode

kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik, scientifik, dan

metode discovery. Selanjutnya metode kualitatif sering dinamakan sebagai

metode baru, postpositivistik, artistic, dan interpretive research.

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode

ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai

metode untuk penelitian. Metode ini disebut juga sebagai positivistic

karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai sebagai

metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah

yaitu konkrit/ilmiah, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini

juga disebut discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan

dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut kuantitatif karena

data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Metode penelitian kuantitaif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.
F. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

1. Perbedaan antara metode kualitatif dan metode kuantitatif adalah pada

aksioma, proses penelitian dan karakteristik penelitian.

a. Perbedaan aksioma

 aksioma tentang realitas,

 hubungan peneliti dengan yang diteliti,

 hubungan variabel,

 kemungkinan generalisasi,

 peranan nilai.

2. Metode kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme, realitas

dipandang sebagai sesuai yang kongkrit dapat diamati dengan panca

indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna dan perilaku,

tidak berubah, dapat diukur dan diverifikasi.

3. Metode kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau

paradigma interpretatif, suatu realitas atau obyek tidak dapat dilihat

secara parsial dan dipecah ke dalam beberapa variabel.

4. Penelitian kualitatif memandang obyek sebagai sesuatu yang dinamis,

hasil kontruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang diamati

serta utuh (holistic) karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

G. Hubungan Peneliti Dengan Yang Diteliti Menggunakan Metode

Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif


Secara epistemologis, hubungan antara pengamat atau peneliti

dengan objek atau realitas yang diteliti tidaklah dapat dipisahkan, aliran ini

menyatakan suatu hal yang tidak mungkin mencapai atau melihat

kebenaran apabila pengamat berdiri dibelakang layar tanpa ikut terlibat

langsung dengan objek secara langsung. Oleh karena itu hubungan antara

pengamat dengan objek harus interaktif, dengan catatan bahwa pengamat

harus bersifat senetral mungkin, sehingga tingkat subjektivitas dapat

dikurangi secara minimal (Guba & Lincoln, 1994: 49).

Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument dan

dengan teknik pengumpulan data participant observation (observasi

berperan serta) dan in depth interview (wawancara mendalam), maka

peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Dengan demikian peneliti

kualitatif harus mengenal betul orang yang memberikan data.

Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu diluar dirinya, sehingga

bersifat independen. Dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik

pengumpulan data, maka peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal siapa

yang diteliti atau responden yang memberikan data.

H. Hubungan Antar Variabel Dalam Penelitian Kualitatif Dan

Kuantitatif

Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap

obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal) sehingga dalam

penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Dicari seberapa

besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Contoh :


Pengaruh iklan terhadap nilai penjualan semakin banyak iklan yang

ditayangkan maka akan semakin banyak nilai penjualan.

Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan lebih

menekankan pada proses maka penelitian kuantitatif dalam melihat

hubungan antar variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif

yaitu saling mempengaruhi (reciprocal/interaktif) sehingga tidak diketahui

mana variabel independen dan mana variabel dependen. Contoh : makin

banyak uang yang dikeluarkan untuk iklan maka akan semakin banyak

nilai penjualan, tetapi juga sebaliknya makin banyak nilai penjualan maka

alokasi dana untuk iklan juga akan semakin tinggi.

I. Generalisasi dalam Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Penelitian Kualitatif adalah mekanisme pengambilan sampel

berdasarkan pola purposif, dengan menentukan struktur sampel

berdasarkan ciri khusus sesuai latar belakang permasalahan yang mengacu

pada tujuan penelitian dan cenderung menggali permasalahan di balik apa

yang terjadi pada sampel. Penelitian kualitatif tidak mengambil

kesimpulan dengan cara generalisasi berdasarkan populasi yang ada, dan

tidak melalui sampel yang terbatas. Oleh karena itu, generalisasi dalam

penelitian kualitatif sangat tidak lazim dilakukan. 

Penelitian kuantitatif adalah sampel acak yang menjelaskan sebuah

kasus untuk mengeneralisasi populasi yang diwakili oleh sampel.

Penelitian kuantitatif bersumber pada paradigma positivistik yang selalu

mengukur segala sesuatu pada hal-hal yang tampak (fakta konkrit) yang
menghasilkan suatu kesimpulan akhir yang berbanding lurus dengan bukti

yang ada. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menghasilkan generalisasi

sebagai sebuah hasil dari metode pemikiran estimasi berdasarkan

pengukuran terhadap fakta yang ada sebagai sampel yang mewakili sebuah

pernyataan kebenaran yang terjadi dalam jumlah populasi yang besar.

Generalisasi memiliki tiga bentuk dijelaskan oleh Pirestone dalam

(Polit & Beck, 2010) :

1. Generalisasi klasik yang melakukan generalisasi sampel ke

populasi.

2. Generalisasi analitik yang mengembangkan teori sebelumnya

sebagai template penelitian sebagai upaya konstruksi teori

terbaru.

3. Generalisasi transferabilitas yang mengtransfer kasus ke kasus

J. Karakteristik Penelitian Karakteristik Kualitatif

K. Proses Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Penelitian untuk menjawab masalah. Masalah merupakan

penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi

sesungguhnya. Penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, antara

teori dengan praktek, perencanaan dan pelaksanaan dbs.

1. Penelitian kuantitatif

Studi pendahuluan dari obyek yang diteliti (preliminary study)

untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Peneliti menguasai teori

melalui membaca berbagai referensi. Masalah dirumuskan secara


spesifik dan pada umumnya dibuat dalam kalimat tanya. Jawaban dari

rumusan masalah dinyatakan dalam hipotesis yang bersifat sementara

dan diperlukan teori yang terkait dengan permasalahan. Hipotesis diuji

dengan memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian. Metode

dipilih didasarkan pada tingkat ketelitian data yang diharapkan dan

konsiten yang dikehendaki. Juga tersedianya dana, waktu dan

kemudahan yang lain.

Metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah metode

survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi, action research, policy

research. Instrumen penelitian disusun untuk mengumpulkan data yang

dapat berbentuk test, angket/kuesioner untuk pedoman wawancara atau

observasi. Instrumen perlu diuji validitas dan reabilitasnya.

Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk

populasi maupun sampel. Data dianalisis untuk menjawab rumusan

masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik

tertentu. Berdasarkan analisis ini apakah hipotesis yang diajukan

ditolak atau diterima atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis

yang diajukan atau tidak. Kesimpulan adalah langkah terakhir dari

suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan

masalah.

Proses penelitian kuantitatif bersifat linear artinya langkah-

langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis,

mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan dan saran.


2. Penelitian kualitatif

Rancangan penelitian kualitatif diibaratkan oleh Bogdan, seperti

orang mau piknik sehingga ia baru tahu tempat yang akan dituju tetapi

belum tahu pasti apa yang ada di tempat itu. Ia akan tahu setelah

memasuki obyek, dengan cara membaca berbagai informasi tertulis,

gambar-gambar, berfikir dan melihat obyek dan aktifitas orang yang

ada di sekelilingnya, melakukan wawancara dan sebagainya. Setelah

memasuki obyek, peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu yang

ada di tempat itu yang masih bersifat umum. Tahap orientasi atau

deskripsi dengan grand tour question. Pada tahap ini peneliti

mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan

Tahap berikutnya tahap reduksi/fokus. Peneliti mereduksi segala

informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama. Peneliti menyortir

data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna

dan baru. Tahap selection, pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus

yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Peneliti melakukan analisis

yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh maka

peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data

yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau

ilmu yang baru. Hasil akhir dari penelitian kualitatif bukan sekedar

menghasilkan data atau informasi yang sulit dicari dengan

menggunakan metode kuantitatif tetapi juga harus mampu

menghasilkan informasi-informasi yang bermakna bahkan hipotesis


atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi

masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia.

L. Penggunaan Metode Kuantitatif dan Kualitatif

1. Penggunaan metode kuantitatif

Metode kuantitatif meliputi metode survey dan metode eksperimen.

a. Digunakan apabila masalah yang merupakan titik tolak penelitian

sudah jelas (masalah merupakan penyimpangan antara yang

seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan,

antara teori dengan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan).

b. Cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi

tidak mendalam

c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan terhadap yang lain - bila

peneliti ingin menguji hipotesis penelitian (hipotesis deskriptif,

hipotesis komparatif dan assosiatif)

d. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat berdasarkan

fenomenal empiris yang dapat diukur.

e. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang

validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu

2. Penggunaan metode kualitatif

a. Bila masalah penelitian belum jelas

b. Untuk memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial

sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan

dilakukan orang.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks

hanya dapat diuraikan kalau peneliti melakukan penelitian dengan

metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta.

d. Memahami perasaan orang.

e. Mengembangkan teori yaitu teori yang dibangun melalui data yang

diperoleh di lapangan.

f. Untuk memastikan kebenaran karena data sosial sering sulit

dipastikan kebenarannya.

g. Meneliti sejarah perkembangan.

M. Jangka Waktu Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

1. Jangka waktu penelitian kualitatif

Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena

tujuan penelitian kualitatif adalam bersifat penemuan. Bukan sekedar

pembuktian hipotesis seperti dalam penelitian kuantitatif. Namun

demeikian kemungkinan jangka penelitian berlangsusng dalam waktu

yang pendek, bila telah ditemukan sesuatu dan datanya sudah jenuh.

Ibarat mencari provokator atau mengurai masalah atau memahami

makna dan kalua semua itu dapat ditemukan dalam satu minggu dan

telah teruji kredibilitasnya maka penelitian kualitatif dinyatakan

selesai, shinggga tidakk memerlukan waktu yang lama. Pada umumnya

tidak ad acara yang mudah untuk menentukan berapa lama penelitian

kualitatif dilaksanakan tetapi lamanya penelitian akan tergantung pada

keberadaan sumber data interes dan tujuan penelitian dan bagaimana


peneliti mengatur waktu yang digunakan dalam setap hari atau setiap

minggu.

2. Jangka wakatu penelitian kuantitatif

Pada umumnya jangka waktu penelitian kuantitatif tidak terlalu lama

karena data yang dikumpulkan menggunakan system kuisioner

sehingga bila seluruh kuisioner telah terkumpul dan dilakukan kegiatan

analisis data dan telah didapatkan hasil untuk disimpulkan maka

penelitian telah selesai.

N. Kompetensi Peneliti Kuantitatif dan Kualitatif

1. Kompetensi peneliti kuantitatif

a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang

akan diteliti.

b. Mampu melakukan analisis masalah secara akurat sehingga dapat

ditemukan masalah penelitian yang betul-betul masalah,

c. Mampu menggunakan teori yang tepat sehingga dapat digunakan

untuk menjelaskan masalah yang diteliti dan merumuskan hipotesis

penelitian.

d. Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif seperti

metode survey, eksperimen, expost facto, evaluasi dsb

e. Memahami teknik-teknik sampling seperti probability sampling

dan nonprobability sampling dan mampu menghitung dan memilih

jumlah sampel yang representatif dengan sampling error tertentu.


f. Mampu menyusun instrumen untuk mengukur berbagai variabel

yang diteliti, mampu menguji validitas dan reliabilitas instrumen.

g. Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner maupun dengan

wawancara dan observasi.

h. Bila pengumpulan data dilakukan oleh tim maka harus mampu

mengorganisasikan tim peneliti dengan baik.

i. Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif

untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis

penelitian yang telah dirumuskan.

j. Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian

maupun hasil pengujian hipotesis.

k. Mampu membuat laporan secara sistematis dan menyampaikan

hasil penelitian ke fihak-fihak yang terkait.

l. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian dan membuat artikel

untuk dimuat ke dalam jurnal ilmiah.

2. Kompetensi peneliti kualitatif

a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang

akan diteliti.

b. Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada

konteks sosial yang akan diteliti. Menciptakan rapport berarti

mampu membangun hubungan yang akrab dengan setiap orang

yang ada pada konteks sosial.


c. Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada

obyek penelitian (konteks sosial).

d. Mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan dan

wawancara mendalam secara triangulasi serta sumber-sumber lain.

e. Mampu menganalisis data kualitatif secara induktif

berkesinambungan mulai dari analisis deskriptif, domain,

komponensial dan tema kultural/budaya

f. Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan

transferabilitas hasil penelitian

g. Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu

baru

h. Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan

rinci.
BAB III

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai