Anda di halaman 1dari 18

ARTIKEL ILMIAH

ABSTRAK Menua adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan


jaringan untuk mmperbaiaki diri dan mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya, sehingga tida dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang terjdi. Lanjut usia (lansia) adalah mereka yang
berumur 60 tahun ke atas. Pada lansia terdapat kondisi-kondisi khusus seperti
multipatologi, fungsi organ yang menurun serta rentan terhadap penyakit dan
stres. Banyaknya gangguan kesehatan yang dialami mendorong meningkatnya
penggunaan obat pada lansia. Hal tersebut juga meningkatkan resiko terjadinya
drug related problems (DRP) seperti polifarmasi. Maka dari itu tujuan
pembuatan artikel ini adalah untuk memahami pedomanpenggunaan obat pada
usia lanjut/geriarti yang tepat dan aman.
Kata kunci Lanjut usia, penggunaan obat, polifarmasi
ABSTRACT Aging is a prosecess of slowly disappearing the tissue’s ability to repair itself
and maintain its normal structure and function, so as not to withstand the
phrasing (including infection) and repair demage. The elderly are those over
60 years of age. In the elderly there are special conditions such as
multipathology. Declinig organ function and prone to disease and stress. The
prevalence of health disorders is increasing drug use in the elderly. It also
inreases the risk of the drug related problems (DRP) such as
polypharmaceutical. Hence the purpose of the writing of this article is to
understand the guildelines for proper, safe use of medicine in old age/geriarti.
Keywords Elderly, drug use, polypharmaceutical

FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 1


PENDAHULUAN
Undang-Undang Republik Interaksi obat didefinisikan sebagai
Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 fenomena yang terjadi ketika efek
menyebutkan bahwa lanjut usia adalah farmakodinamik dan farmakokinetik dari
seseorang yang telah mencapai usia 60 suatu obat berubah karena adanya
tahun keatas. Usia 45-59 tahun pemberian obat yang lain. Interaksi
didefenisikan sebagai pralansia. Kelompok farmakokinetik obat terjadi jika salah satu
lansia akan mengalami penurunan derajat obat mempengaruhi proses absorpsi,
kesehatan baik secara alamiah maupun distribusi, metabolisme atau ekskresi obat
akibat penyaki. Menua didefinisikan kedua, sehingga kadar plasma obat kedua
sebagai proses yang mengubah seorang meningkat atau menurun. Hal tersebut
dewasa sehat menjadi seorang yang ‘frail’ meningkatkan toksisitas atau penurunan
(lemah, rentandengan berkurangnya efektivitas obat. Interaksi farmakodinamik
sebagian besar cadangan sistem fisiologis adalah interaksi antara obat yang bekerja
dan meningkatnya kerentanan terhadap pada sistem reseptor, tempat kerja atau
berbagai penyakit dan kematian secara sistem fisiologik yang sama sehingga
eksponensial). Menua juga didefinisikan terjadi efek yang aditif, sinergistik atau
sebagai penurunan seiring-waktu yang antagonistik, tanpa terjadi perubahan kadar
terjadi pada sebagian besar mahluk hidup, obat dalam plasma. Interaksi
yang berupa kelemahan, meningkatnya farmakodinamik merupakan sebagian besar
kerentanan terhadap penyakit dan dari interaksi obat yang penting dalam
perubahan lingkungan, serta fisiologis klinik.
terkait usia. Penyakit pada usia lanjut sering
Pemberian obat atau terapi untuk terjadi pada banyak organ sehingga
kaum lansia memang menghasilkan pemberian obat sering terjadi polifarmasi.
banyak masalah karena beberapa obat Polifarmasi berarti pemakaian banyak obat
sering beinteraksi. Kondisi patologi pada sekaligus pada seorang pasien, lebih dari
golongan usia lanjut, cenderung membuat yang dibutuhkan secara logis-rasional
lansia mengkonsumsi lebih banyak obat dihubungkan dengan diagnosis yang
dibandingkan dengan pasien yang lebih diperkirakan. Diantara demikian banyak
muda sehingga memiliki risiko lebih besar obat yang ditelan pasti terjadi interaksi
untuk mengalami efek samping dan obat yang sebagian dapat bersifat serius
interaksi obat yang merugikan. dan sering menyebabkan hospitalisasi atau
kematian. Kejadian ini lebih
FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 2
sering terjadi pada pasien yang sudah yang disertai dengan menurunnya
berusia lanjut yang biasanya menderita kemampuan fungsi organ inilah yang
lebih dari satu penyakit. melatar belakangi penulis untuk
Perlu penetapan terapi yang tepat mengetahui terapi pengobatan yang paling
bagi pasien dengan usia lanjut. Komplikasi tepat bagi pasien usia lanjut.
yang banyak terjadi pada pasien usia lanjut

FARMAKOKINETIK dibandingkan dengan 5% pada mereka


danFARMAKODINAMIK yang berusia 30 tahun-an. Maka obatobat
Farmakokinetika dan yang absorbsinya di lambung dipengaruhi
farmakodinamika pada pasien geriatri akan oleh keasaman lambung akan terpengaruh
berbeda dari pasien muda karena beberapa seperti: ketokonazol, flukonazol,
hal, yakni terutama akibat perubahan indometasin, tetrasiklin dan siprofloksasin.
komposisi tubuh, perubahan faal hati (Depkes, 2006)
terkait metabolisme obat, perubahan faal Akhir-akhir ini dibicarakan
ginjal terkait ekskresi obat serta kondisi pengaruh enzim gut-associated cytochrom
multipatologi. Selain itu, perubahan status P450. Aktivitas enzim ini dapat
mental dan faal kognitif juga turut mempengaruhi bioavailability obat yang
berperan dalam pencapaian hasil masuk per oral. Beberapa obat mengalami
pengobatan. Tidak dapat dipungkiri bahwa destruksi saat penyerapan dan metabolisme
aspek psikososial juga akan mempengaruhi awal di hepar (first-pass metabolism di
penerimaan pasien dalam terapi hepar); obat-obat ini lebih sensitif terhadap
medikamentosa. (Depkes, 2006) perubahan bioavailability akibat proses
menua. Sebagai contoh, sebuah obat yang
PERUBAHAN FARMAKOKINETIK akibat aktivitas enzim tersebut mengalami
Oral bioavailability destruksi sebanyak 95 % pada first-
Sejak 60 tahun yang lalu Vanzant passmetabolism, sehingga yang masuk ke
dkk (1932) telah melaporkan terjadinya sirkulasi tinggal 5 %; jika karena proses
aklorhidria (berkurangnya produksi asam menua destruksi obat mengalami
lambung) dengan bertambahnya usia penurunan (hanya 90 %) maka yang tersisa
seseorang. Aklorhidria terdapat pada 20- menjadi 10% dan sejumlah tersebut yang
25% dari mereka yang berusia 80 tahun 6 masuk ke sirkulasi. Jadi akibat penurunan
FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 3
aktivitas enzim tersebut maka destruksi sangat mempengaruhi distribusi obat di
obat berkurang dan dosis yang masuk ke dalam plasma. Distribusi obat larut lemak
sirkulasi meningkat dua kali lipat. Obat (lipofilik) akan meningkat dan distribusi
dengan farmakokinetik seperti kondisi obat larut air (hidrofilik) akan menurun.
tersebut di atas disebut sebagai obat Konsentrasi obat hidrofilik di plasma akan
dengan high first-pass effect; contohnya meningkat karena jumlah cairan tubuh
nifedipin dan verapamil. (Depkes, 2006) menurun. Dosis 7 obat hidrofilik mungkin
harus diturunkan sedangkan interval waktu
Distribusi obat (pengaruh perubahan pemberian obat lipofilik mungkin harus
komposisi tubuh & faal organ akibat dijarangkan. (Depkes, 2006)
penuaan) Kadar albumin dan a1-acid
Sesuai pertambahan usia maka glycoprotein juga dapat mempengaruhi
akan terjadi perubahan komposisi tubuh. distribusi obat dalam tubuh.
Komposisi tubuh manusia sebagian besar Hipoalbuminemia sesungguhnya tidak
dapat digolongkan kepada komposisi semata-mata disebabkan oleh proses
cairan tubuh dan lemak tubuh. Pada usia menjadi tua namun juga dapat disebabkan
bayi, komposisi cairan tubuh tentu masih oleh penyakit yang diderita. Tinggi
sangat dominan; ketika beranjak besar rendahnya kadar albumin terutama
maka cairan tubuh mulai berkurang dan berpengaruh pada obatobat yang
digantikan dengan massa otot yang afinitasnya terhadap albumin memang
sebenarnya sebagian besar juga berisi cukup kuat seperti naproxen. Kadar
cairan. Saat seseorang beranjak dari naproxen bebas dalam plasma sangat
dewasa ke usia lebih tua maka jumlah dipengaruhi oleh afinitasnya pada albumin.
cairan tubuh akan berkurang akibat Pada kadar albumin normal maka kadar
berkurangnya pula massa otot. (Depkes, obat bebas juga normal; pada kadar
2006) albumin yang rendah maka kadar obat
Sebaliknya, pada usia lanjut akan bebas akan sangat meningkat sehingga
terjadi peningkatan komposisi lemak bahaya efek samping lebih besar. (Depkes,
tubuh. Persentase lemak pada usia dewasa 2006)
muda sekitar 8-20% (laki-laki) dan 33%
pada perempuan; di usia lanjut meningkat Metabolic Clearance
menjadi 33% pada laki-laki dan 40-50% Faal hepar
pada perempuan. Keadaan tersebut akan Massa hepar berkurang setelah
seseorang berumur 50 tahun;
FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 4
aliran darah ke hepar juga berkurang. peningkatan efek toksik obat. (Depkes,
Secara umum metabolisme obat di hepar 2006)
(biotransformasi) terjadi di retikulum
endoplasmik hepatosit, yaitu dengan Faal ginjal
bantuan enzim mikrosom. Biotransformasi Fungsi ginjal akan mengalami penurunan
biasanya mengakibatkan molekul obat sejalan dengan pertambahan umur.
menjadi lebih polar sehingga kurang larut Kalkulasi fungsi ginjal dengan
dalam lemak dan mudah dikeluarkan menggunakan kadar kreatinin plasma tidak
melalui ginjal. Reaksi kimia yang terjadi tepat sehingga sebaiknya menggunakan
dibagi dua yaitu reaksi oksidatif (fase 1) rumus Cockroft-Gault,
dan reaksi konyugasi (fase 2). Reaksi fase
satu dapat berupa oksidasi, reduksi CCT =
maupun hidrolisis; obat menjadi kurang
ml
aktif atau menjadi tidak aktif sama sekali. ( 140−umur ) x BB ( kg )( dalam )
menit
Reaksi fase 1 (melalui sistem sitokhrom P- 72 x [ kreatinin ] plasma
450, tidak memerlukan energi) biasanya dikali 0,85 untuk pasien perempuan.
terganggu dengan bertambahnya umur
seseorang. Reaksi fase dua berupa GFR dapat diperhitungkan dengan
konyugasi molekul obat dengan gugus mengukur kreatinin urin 24 jam;
glukuronid, asetil atau sulfat; memerlukan dibandingkan dengan kreatinin plasma.
energi dari ATP; metabolit menjadi inaktif. Dengan menurunnya GFR pada usia lanjut
Reaksi fase 2 ini tidak mengalami maka diperlukan penyesuaian dosis obat;
perubahan dengan bertambahnya usia. sama dengan pada usia dewasa muda yang
(Depkes, 2006) dengan gangguan faal ginjal. (Depkes,
Reaksi oksidatif dipengaruhi pula 2006)
oleh beberapa hal seperti: merokok, indeks Penyesuaian dosis tersebut memang
ADL's (= Activities of Daily Living) tak ada patokannya yang sesuai dengan
Barthel serta berat ringannya penyakit usia tertentu; namun pada beberapa
yang diderita pasien geriatri. Keadaan- penelitian dipengaruhi antara lain oleh skor
keadaan tersebut dapat mengakibatkan ADL’s Barthel. Pemberian obat pada
kecepatan biotransformasi obat berkurang pasien geriatri tanpa memperhitungkan faal
dengan kemungkinan terjadinya ginjal sebagai organ yang akan
mengekskresikan sisa obat akan

FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 5


berdampak pada kemungkinan terjadinya atau jumlah reseptornya berkurang.
akumulasi obat yang pada gilirannya bisa (Depkes, 2006)
menimbulkan efek toksik. Patokan Berikut ini disampaikan beberapa
penyesuaian dosis juga dapat diperoleh contoh obat yang sering digunakan pada
dari informasi tentang waktu paruh obat. usia lanjut dengan beberapa pertimbangan
(Depkes, 2006) sesuai respons yang bisa berbeda:
- Warfarin: perubahan
0,693 x volume distribusi farmakokinetik tak ada, maka
T 1/2 =
clearance
perubahan respon yang ada adalah
contoh: antipyrine, distribusi plasma
akibat perubahan farmakodinamik.
menurun, clearance juga menurun sehingga
Sensitivitas yang meningkat adalah
hasil akhir T 1/2 tidak berubah. Sebaliknya
akibat berkurangnya sintesis faktor-
pada obat flurazepam, terdapat sedikit
faktor pembekuan pada usia lanjut.
peningkatan volume distribusi dan sedikit
- Nitrazepam: perubahan respons
penurunan clearance maka hasil akhirnya
juga terjadi tanpa perubahan
adalah meningkatnya waktu paruh yang
farmakokinetik yang berarti. Hal ini
cukup besar. (Depkes, 2006)
menunjukkan bahwa pada usia
lanjut sensitivitas terhadap
PERUBAHAN FARMAKODINAMIK
nitrazepam memang meningkat.
Sensitivitas jaringan terhadap obat
Lebih lanjut data menunjukkan
juga mengalami perubahan sesuai
bahwa pemberian diazepam
pertambahan umur seseorang. Mempelajari
intravena pada pasien usia lanjut
perubahan farmakodinamik usia lanjut
memerlukan dosis yang lebih kecil
lebih kompleks dibanding
dibandingkan pasien dewasa muda,
farmakokinetiknya karena efek obat pada
selain itu efek sedasi yang
seseorang pasien sulit di kuantifikasi; di
diperoleh memang lebih kuat
samping itu bukti bahwa perubahan
dibandingkan pada usia dewasa
farmakodinamik itu memang harus ada
muda.
dalam keadaan bebas pengaruh efek
- Triazolam: pemberian obat ini pada
perubahan farmakokinetik. Perubahan
warga usia lanjut dapat
farmakodinamik dipengaruhi oleh
mengakibatkan postural sway-nya
degenerasi reseptor obat di jaringan yang
bertambah besar secara signifikan
mengakibatkan kualitas reseptor berubah
dibandingkan dewasa muda.
(Depkes, 2006)
FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 6
Sensitivitas obat yang berkurang yang selanjutnya dapat menyebabkan
pada usia lanjut juga terlihat pada suatu keadaan ketergantungan kepada
pemakaian obat propranolol. Penurunan orang lain.
frekuensi denyut nadi setelah pemberian 2. Penurunan fungsi
propranolol pada usia 50-65 tahun ternyata Penurunan fungsi pada lanjut usia
lebih rendah dibandingkan mereka yang sering kali berhubungan dengan
berusia 25-30 tahun. Efek tersebut adalah berbagai gangguan fisik seperti
pada reseptor b1; efek pada reseptor b2 gangguan jantung, gangguan
yakni penglepasan insulin dan vasodilatasi metabolisme, misal diabetes melitus,
akibat pemberian isoprenalin tidak terlihat. vaginitis.
(Depkes, 2006) 3. Perubahan aspek psikososial
Perubahan sensitivitas menunjukkan Pada umumnya setelah orang memasuki
bahwa terdapat perubahan pada lansia maka ia mengalami penurunan
pascareseptor intraselular.(Depkes, 2006) . fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi
kognitif meliputi proses belajar,
Adapun beberapa faktor yang dihadapi persepsi,pemahaman,pengertian,perhati
para lansia yang sangat mempengaruhi an dan lain-lain sehingga menyebabkan
kesehatan jiwa mereka adalah sebagai reaksi dan perilaku lansia menjadi
berikut: makin lambat. Sementara fungsi
psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal
1. Penurunan kondisi fisik yang berhubungan dengan dorongan
Setelah orang memasuki masa lansia kehendak seperti gerakan, tindakan,
umumnya mulai dihinggapi adanya koordinasi, yang berakibat bahwa lansia
kondisi fisik yang bersifat patologis menjadi kurang cekatan.
berganda (multiple pathology) misalnya
tenaga berkurang, enerji menurun, kulit
keriput, gigi makin rontok, tulang Penyakit yang Sering Terjadi pada
makin rapuh. Secara umum kondisi fisik Lansia
seseorang yang sudah memasuki masa Nina Kemala Sari dari Divisi
lansia mengalami penurunan secara Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam
berlipat ganda. Hal ini semua dapat RS Cipto Mangunkusumo, Fakultas
menimbulkan gangguan atau kelainan Kedokteran Universitas Indonesia dalam
fungsi fisik, psikologik maupun sosial, suatu pelatihan di kalangan kelompok
peduli lansia, menyampaikan
FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 7
beberapa masalah yang kerap muncul pada percepatan kehilangan tulang
usia lanjut ,yang disebutnya sebagai a selama dua dekade pertama setelah
series of I’s. Mulai dari immobility menopause, sedangkan tipe II
(imobilisasi), instability (instabilitas dan adalah hilangnya masa tulang pada
jatuh), incontinence (inkontinensia), usia lanjut karena terganggunya
intellectual impairment (gangguan produksi vitamin D.
intelektual), infection (infeksi), impairment 3. Hipertensi
of vision and hearing (gangguan Hipertensi merupakan kondisi
penglihatan dan pendengaran), isolation dimana tekanan darah sistolik sama
(depresi), Inanition (malnutrisi), insomnia atau lebih tinggi dari 140 mmHg
(ganguan tidur), hingga immune deficiency dan tekanan diastolik lebih tinggi
(menurunnya kekebalan tubuh). dari 90mmHg, yang terjadi karena
Selain gangguan-gangguan menurunnya elastisitas arteri pada
tersebut, Nina juga menyebut tujuh proses menua. Bila tidak ditangani,
penyakit kronik degeratif yang kerap hipertensi dapat memicu terjadinya
dialami para lanjut usia, yaitu: stroke, kerusakan pembuluh darah
1. Osteo Artritis (OA) (arteriosclerosis), serangan/gagal
OA adalah peradangan sendi yang jantung, dan gagal ginjal.
terjadi akibat peristiwa mekanik 4. Diabetes Mellitus
dan biologik yang mengakibatkan Sekitar 50% dari lansia memiliki
penipisan rawan sendi, tidak gangguan intoleransi glukosa
stabilnya sendi, dan perkapuran. dimana gula darah masih tetap
OA merupakan penyebab utama normal meskipun dalam kondisi
ketidakmandirian pada usia lanjut, puasa. Kondisi ini dapat
yang dipertinggi risikonya karena berkembang menjadi diabetes
trauma, penggunaan sendi berulang melitus, dimana kadar gula darah
dan obesitas. sewaktu diatas atau sama dengan
2. Osteoporosis 200 mg/dl dan kadar glukosa darah
Osteoporosis merupakan salah satu saat puasa di atas 126 mg/dl.
bentuk gangguan tulang dimana Obesitas, pola makan yang buruk,
masa atau kepadatan tulang kurang olah raga dan usia lanjut
berkurang. Terdapat dua jenis mempertinggi risiko DM. Sebagai
osteoporosis, tipe I merujuk pada ilustrasi, sekitar 20% dari lansia
berusia 75 tahun
FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 8
menderita DM. Beberapa gejalanya Kanker merupakan sebuah keadaan
adalah sering haus dan lapar, dimana struktur dan fungsi sebuah
banyak berkemih, mudah lelah, sel mengalami perubahan bahkan
berat badan terus berkurang, gatal- sampai merusak sel-sel lainnya
gatal, mati rasa, dan luka yang yang masih sehat. Sel yang berubah
lambat sembuh. ini mengalami mutasi karena suatu
5. Dimensia sebab sehingga ia tidak bisa lagi
Merupakan kumpulan gejala yang menjalankan fungsi normalnya.
berkaitan dengan kehilangan fungsi Biasanya perubahan sel ini
intelektual dan daya ingat secara mengalami beberapa tahapan,
perlahan-lahan, sehingga mulai dari yang ringan sampai
mempengaruhi 11 aktivitas berubah sama sekali dari keadaan
kehidupan sehari-hari. Alzheimer awal (kanker). Kanker merupakan
merupakan jenis demensia yang penyebab kematian nomor dua
paling sering terjadi pada usia setelah penyakit jantung. Faktor
lanjut. Adanya riwayat keluarga, resiko yang paling utama adalah
usia lanjut, penyakit usia. Dua pertiga kasus kanker
vaskular/pembuluh darah terjadi di atas usia 65 tahun. Mulai
(hipertensi, diabetes, kolesterol usia 40 tahun resiko untuk timbul
tinggi), trauma kepala merupakan kanker meningkat.
faktor risiko terjadinya demensia.
Demensia juga kerap terjadi pada POLIFARMASI LANJUT USIA
wanita dan individu dengan Definisi Polifarmasi
pendidikan rendah. Penggunaan beberapa obat dapat
6. Penyakit jantung koroner disebut sebagai polifarmasi, namun
Penyempitan pembuluh darah terdapat definisi yang berbeda dalam
jantung sehingga aliran darah literatur. Beberapa definisi ini yaitu:
menuju jantung terganggu. Gejala penggunaan obat yang tidak sesuai dengan
umum yang terjadi adalah nyeri diagnosis; penggunaan beberapa obat
dada, sesak napas, pingsan, hingga secara bersamaan untuk pengobatan satu
kebingungan. atau lebih penyakit yang muncul
7. Kanker beriringan; penggunaan 5-9 obat secara
bersamaan; dan penggunaan obat-obatan

FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 9


secara tidak tepat yang dapat bertambahnya usia dengan jumlah terbesar
meningkatkan risiko kejadian buruk obat. terdapat pada pasien dengan kondisi
Salah satu definisi polifarmasi yang kronis.
paling umum adalah penggunaan Penelitian oleh Zulkarnaini dan
bersamaan enam obat atau lebih oleh Martini (2019) di Poliklinik RSUP M.
seorang pasien. Penggunaan 0–4 obat Djamil Padang mendapatkan bahwa
dinamakan nonpolifarmasi, penggunaan polifarmasi terjadi pada 64,72% pasien.
bersamaan 5-9 obat didefinisikan sebagai Pasien yang memiliki penyakit jantung
polifarmasi, dan penggunaan 10 atau lebih memiliki risiko yang tinggi untuk
obat disebut polifarmasi eksesif. Obat- mengalami polifarmasi.
obatan topikal, herbal, vitamin, dan
mineral tidak termasuk dalam polifarmasi. Konsekuensi Polifarmasi Pada Geriarti
Kaskade peresepan (prescribing cascade),
Epidemilogi pertama kali dikemukakan oleh Rochon
Polifarmasi sering ditemukan pada dan Gurwitz pada tahun 1997, merupakan
populasi geriatri dan berhubungan dengan salah satu aspek yang memprihatinkan
efek samping dan lama perawatan di dalam polifarmasi pada usia lanjut, dimana
rumah sakit. Sebuah penelitian besar di polifarmasi merupakan hasil dari kaskade
Eropa menunjukkan bahwa 51% pasien peresepan. Kondisi ini terjadi ketika efek
perawatan di rumah menggunakan 6 atau obat disalahartikan sebagai masalah medis
lebih obat per hari. Di Inggris, jumlah rata- baru, sehingga mengarah pada pemberian
rata obat yang diresepkan untuk mereka resep obat lebih banyak untuk mengobati
yang berusia 65 tahun atau lebih gejala yang diinduksi oleh obat. Kaskade
bertambah hampir dua kali lipat dari 21,2 peresepan merupakan masalah peresepan
menjadi 40,8 jenis per tahun dalam satu terutama bagi pasien usia lanjut dengan
dekade (1996 sampai 2006). penyakit kronis multipel yang cenderung
Studi oleh Sabaugh et al (2010) di mendapatkan beberapa terapi obat. Berikut
Italia pada 887.165 pasien berusia ≥ 65 skemanya
tahun, melaporkan bahwa 39,4% Terapi obat inisial
mengalami satu episode polifarmasi
selama masa studi satu tahun. Penelitian ini Kondisi medis baru
memperlihatkan prevalensi polifarmasi
secara substansial meningkat dengan
Terapi obat baru

FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 10


Gangguan Antikolinergik,
Kondisi medis lanjutan
kognitif benzodiazepin,
antihistamin,
Contoh kaskade peresepan ini
antidepresan
adalah pemberian ibuprofen dapat
trisiklik
menyebabkan hipertensi, sehingga pasien Inkontinensia Alphablocker,
mendapat tambahan obat antihipertensi. antidepresan,
Pemberian amlodipin dan gabapentin dapat sedatif (contoh:
menyebabkan udem yang menyebabkan benzodiazepin),
pasien mendapatkan terapi furosemide, diuretik
sementara pemberian furosemid dapat Konstipasi Antikolinergik,

menyebabkan terjadinya hipokalemia opioid, antidepresan

sehingga pasien diberikan suplemen trisiklik, calcium

kalium. Dengan semakin banyaknya obat channel blockers,

yang diresepkan, akan semakin sulit untuk suplemen kalsium


Delirium Antidepresan,
menentukan obat mana yang benar-benar
antipsikosis,
diperlukan untuk mengatasi masalah medis
antiepilepsi
dan bukan untuk efek samping terkait obat. Diare Antibiotik, PPI,

Terdapat banyak konsekuensi allopurinol,

negatif yang terkait dengan polifarmasi. selective serotonin

Beberapa sindrom geriatri dapat reuptake inhibitors,

disebabkan oleh efek samping penggunaan angiotensin II

obat, seperti yang diperlihatkan pada Tabel receptors blockers,

1. psikoleptik
(ansiolitik,
Tabel 1. Presentasi klinis pasien geriatri
antipsikotik)
yang berhubungan dengan dengan obat. Pendarahan Obat anti inflamasi
gatrointestinal non steroid,
Gejala dan Obat penyebab
antikoagulan oral
tanda yang umum
Jatuh Sedatif, hipnosis,
antikolinergik, Potentially inappropriate medications
antihipertensi, (PIM), merupakan obat yang harus
antidepresan, dihindari pada usia lanjut dengan kondisi
antidiabetes tertentu dan mungkin terjadi dalam

FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 11


polifarmasi. Istilah PIM mencakup Hal ini juga meningkatkan ketersediaan
peresepan berlebihan (overprescribing), informasi kepada pasien dan pemberi resep
salah meresepkan, dan peresepan kurang untuk mendukung penggunaan obat yang
(underprescribing). Peresepan kurang lebih aman di usia lanjut.
merupakan masalah klinis penting karena
Rekonsiliasi Obat
pasien dengan polifarmasi mempunyai
kecendrungan untuk tidak mendapatkan Rekonsiliasi obat adalah proses

manfaat pengobatan dibandingkan dengan mengidentifikasi semua obat yang

pasien yang menerima lebih sedikit obat. dikonsumsi pasien, termasuk nama, dosis,

Oleh karena itu, berbagai instrumen frekuensi, dan rute, dengan

penilaian telah dikembangkan untuk membandingkan catatan medis dengan

mengidentifikasi PIM pada orang tua dan daftar obat luar yang diperoleh dari pasien,

untuk pengoptimalan peresepan. rumah sakit, atau penyedia lainnya. Pasien,


dokter penanggung jawab, perawat, dan
apoteker dilibatkan dalam proses
PENDEKATAN DALAM PERESEPAN rekonsiliasi obat. Rekonsiliasi ini
OBAT PADA USIA LANJUT dilakukan untuk menghindari kesalahan
pengobatan sepertikelalaian, duplikasi,
Kebijakan pembiayaan diperlukan dalam
kesalahan dosis, atau interaksi obat (Tabel
pengobatan usia lanjut. Di Amerika
2).
Serikat, biaya merupakan alasan penting
pasien untuk tidak minum obat yang telah Studi di Kanada menemukan
diresepkan. Keterbatasan formulasi obat bahwa sistem dan proses rekonsiliasi obat
dosis rendah juga dapat mempersulit atau telah berhasil mengurangi kesalahan
mahal bagi pasien. Terapi dosis rendah pengobatan. Teknisi farmasi di salah satu
sering direkomendasikan untuk orang rumah sakit dapat mengurangi potensi efek
dewasa yang lebih tua tetapi mungkin tidak samping obat sebesar 80% dalam waktu 3
diproduksi atau tersedia dari program obat bulan dengan memperoleh riwayat
yang didanai. pengobatan pada pasien yang dijadwalkan
untuk operasi.
The European Medicines Agency telah
mengambil langkah untuk memastikan Tabel 2 Langkah rekonsiliasi obat
kebutuhan pasien usia lanjut
Urutan Langkah
diperhitungkan dalam pengembangan, 1 Buat daftar obat saat ini.
persetujuan, dan penggunaan obat-obatan. 2 Buat daftar obat yang akan

FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 12


diresepkan. Metode optimalisasi peresepan
3 Bandingkan obat-obatan
Pendekatan sistematis untuk
pada dua daftar.
4 Buat keputusan klinis mengoptimalkan polifarmasi di antaranya
berdasarkanperbandingan. adalah Prescribing Optimization Method
5 Komunikasikan daftar baru (POM). Metode berisi 6 pertanyaan dan
kepada pasien dan pengasuh dikembangkan untuk dokter umum sebagai
yang tepat. alat yang cepat dan mudah untuk
mengoptimalkan peresepan. Penerapan
Evaluasi Rejimen Obat POM secara signifikan meningkatkan

Evaluasi berkala terhadap rejimen frekuensi keputusan terapi obat yang tepat

obat merupakan komponen penting oleh dokter umum dan meningkatkan

perawatan usia lanjut. (Tabel 3) Evaluasi pengobatan yang kurang (underuse).

ini dapat menyebabkan perubahan pada Tabel 4. Strategi POM


terapi obat yaitu penghentian terapi pada
No Pertanyaan
indikasi yang tidak ada lagi, penggantian
1 Apakah pasien undertreated dan
terapi dengan agen yang lebih aman,
apakah terdapat tambahan obat
pengurangan atau peningkatan dosis obat,
yang dibutuhkan?
bahkan penambahan dari obat baru. 2 Apakah pasien patuh terhadap
jadwal pengobatan?
Tabel 3. Langkah pengoptimalan
3 Obat manakah yang dapat
rejimen obat usia lanjut
dihentikan dan yang tidak sesuai
Urutan Langkah untuk pasien?
1 Tinjau terapi obat saat ini. 4 Efek samping apakah yang
2 Hentikan terapi yang tidak terjadi?
perlu. 5 Interaksi apa yang relevan secara
3 Pertimbangkan kejadian klinis yang mungkin terjadi?
obat yang merugikan 6 Apakah frekuensi dosis atau
sebagaipenyebab potensial bentuk obat perlu disesuaikan?
untuk gejala baru.
4 Pertimbangkan pendekatan INSTRUMEN DALAM MANAJEMEN
nonfarmakologis POLIFARMASI
5 Pengganti dengan alternatif
yang lebih aman. Terdapat peningkatan kesadaran
6 Kurangi dosis pada dokter mengenai perlunya peninjauan
obat dan mempertimbangkan manfaat

FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 13


deprescribing (peresepan ulang). Kriteria Eropa Screening Tool of
Peresepan ulang (deprescribing) adalah Older Person's Potentially Inappropriate
proses mengidentifikasi dan menghentikan Prescriptions (STOPP) Eropa dan
obat-obatan yang tidak perlu, tidak efektif, Screening Tool to Alert doctors to the
dan / atau tidak sesuai untuk mengurangi Right Treatment (START) dan kriteria
polifarmasi sehingga dapat meningkatkan Amerika Serikat American Geriatrics
kualitas kesehatan.Peresepan adalah proses Society (AGS) Beers merupakan kriteria
kolaboratif yang melibatkan pertimbangan yang banyak digunakan dalam mendeteksi
manfaat dan bahaya obat dalam konteks kesalahan peresepan.
tujuan perawatan pasien, tingkat
Kriteria STOPP-START
fungsional, harapan hidup, nilai-nilai, dan
preferensi. Identifikasi tinjauan pengobatan Kriteria potensi kesalahan

harus mencakup peresepan, over the peresepan ini dipublikasikan pada tahun

counter (OTC), dan obat komplementer / 2003, dimana potensi kesalahan peresepan

alternatif obat. dikelompokkan bersama oleh sistem


fisiologis disebut STOPP dan potensi
Tinjauan sistematis dan meta-
kesalahan dimana resep tidak diberikan
analisis terbaru menunjukkan bahwa
dikelompokkan bersama sebagai START.
penggunaan intervensi deprescribing
Kriteria STOPP/START kemudian
spesifik pasien berhubungan dengan
divalidasi menggunakan metodologi
peningkatan kelangsungan hidup. Belum
konsensus Delhi pada tahun 2006. Dengan
ada pelaporan kejadian adverse drug
melibatkan kelompok 18 ahli di bidang
withdrawal atau kematian terkait
kedokteran geriatri, farmakologi klinis,
deprescribing. Manfaat lain deprescribing
farmasi klinis, psikiatri usia tua dan
diantaranya penurunan biaya perawatan
perawatan primer.
kesehatan, pengurangan interaksi obat-obat
dan PIM, peningkatan kepatuhan Kriteria STOPP terdiri atas

pengobatan, dan peningkatan kepuasan obatobatan yang dihindari pada pasien usia

pasien. Selain itu, penghilangan obat- ≥ 65 tahun yang terdiri dari 7 sistem organ,

obatan yang tidak perlu dapat obat dengan efek samping mengakibatkan

memungkinkan peningkatan pertimbangan jatuh, obat analgetik, dan kelas obat

untuk meresepkan obat-obatan sesuai duplikasi. Pasien riwayat jatuh dalam

dengan manfaat yang diketahui. waktu 3 bulan terakhir, penggunaan


benzodiazepin, antihistamin generasi

FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 14


pertama, opiat jangka lama dihindari konduksi
karena dapat mencetuskan jatuh. Tabel 5 jantung,
memperlihatkan contoh obat yang konstipasi,
mempunyai efek pada sistem organ. prostatism
e atau
Tabel 5. Contoh peresepan yang
retensi
dihindari pada usia lanjut menurut
urin.
kriteria STOPP
Sistem Antikoline Menimbulka
Sistem Obat Efek gastrointesti rgik n konstipasi
samping nal antispasmo
Kardiovaku digoxin peningkatan dik pasien
ler jangka toksisitas konstipasi
lama dosis kronik
> mengeksaser Sistem Nebulasi Mencetuska
125μg/hari basi gout respirasi ipratropiu n glaukoma
dengan m pada
gangguan glaukoma
Sistem NSAID Memperbur
fungsi
musculoske pada uk hipertensi
renal
letal pasien dan gagal
peningkata
hipertensi jantung
n toksisitas
sedang
diuretik
berat dan
tiazid
gagal
pasien
jantung
riwayat
Sistem Bladder Memperbur
gout
urogenital antimuscar uk kondisi
Sistem saraf antidepres Dapat
inic
pusat an trisiklik memperburu
dengan
(TCA) k kondisi
demensia,
pasien yang ada
glaukoma,
demensia,
konstipasi,
glaukoma,
prostatism
abnormalit
e
as
Sistem Glibenkla Risiko

FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 15


endokrin mid pada hipoglikemi gangguan
DM tipe 2 a fungsional dan
memanjang disabilitas
Sistem PPI pada GERD
gastrointestinal berat
Kriteria STOPP/START tidak
Sistem Bifosfonat pada
dimaksudkan untuk menggantikan
muskuloskeletal pasien dengan
penilaian klinis yang didasarkan pada
terapi kortikosteroid
pengetahuan dan pengalaman klinis,
pemeliharaan
melainkan dimaksudkan sebagai bantuan Sistem endokrin Metformin pada
untuk farmakoterapi / perawatan farmasi diabetes tipe 2 tanpa
rutin. Diperkirakan bahwa kriteria gangguan fungsi
STOPP/START paling baik digunakan ginjal
Kriteria AGS Beers
bersama tinjauan ahli pengobatan baik di
rumah sakit maupun dalam pengaturan Target kriteria AGS Beers adalah
komunitas oleh dokter dan apoteker.Pada dokter praktik. Kriteria ini digunakan pada
tabel 6 memperlihatkan obatobatan pada pasien berusia ≥ 65 tahun rawat jalan dan
kriteria START yang digunakan untuk rawat inap, kecuali untuk perawatan hospis
mencegah kondisi underprescribing. dan paliatif. Tujuan kriteria AGS Beers
adalah untuk meningkatkan pemilihan
Tabel 6 Contoh obat yang
obat, mendidik dokter dan pasien,
direkomendasikan untuk diberikan
mengurangi efek samping obat, dan
berdasarkan kriteria START
berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi
Sistem Organ Kondisi kualitas perawatan, biaya, dan pola
Kardiovaskuler Warfarin pada
penggunaan obat pada usia lanjut.
fibrilasi atrial kronis
Betabloker pada SIMPULAN
angina pektoris
Penggunaan obat pada pasien lanjut
stabil
usia memerlukan pertimbangan yang
Sistem respirasi Inhalasi beta 2
cermat antara manfaat dan potensi bahaya.
agonis reguler pada
Kompleksitas muncul karena perubahan
asma dan PPOK
terkait farmakokinetika dan
ringan dan sedang
Sistem saraf pusat Levodopa pada farmakodinamika pada pasien lanjut usia
penyakit parkinson serta adanya polifarmasi.
idiopatik dengan
FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 16
Polifarmasi banyak ditemukan pada 5. Johansson T, Abuzahra ME, Keller
pasien geriatri dan berkaitan dengan S, Mann E, Faller B, Sommerauer
kondisi penyakit dan pertambahan usia. C, et al. Impact of strategies to
Polifarmasi pada geriatri meningkatkan reduce polypharmacy on clinically
risiko negatif seperti peningkatan biaya, relevant endpoints: a systematic
efek samping, interaksi obat, review and meta-analysis. Br J Clin
ketidakpatuhan pengobatan, penurunan Pharmacol. 2016; (82): 532–48.
status fungsional, dan sindrom geriatri. 6. Levy HB. Polypharmacy reduction
Strategi mengurangi polifarmasi pada usia strategies: tips on incorporating
lanjut membutuhkan kerjasama american geriatrics society beers
multidisiplin. Penerapan kriteria AGS and screening tool of older people’s
Beers dan kriteria STOPP / START prescriptions criteria. Clin Geriatr
meningkatkan kesesuaian obat pada pasien Med. 2017
usia lanjut dan mengurangi polifarmasi. 7. O’Mahony D, Gallagher P, Ryan C,
Byrne S, Hamilton H, Barry P, et
DAFTAR PUSTAKA
al. STOPP & START criteria: A
1. Anonim. 2004. Peraturan Menteri new approach to detecting
Kesehatan Republik Indonesia potentially inappropriate
Nomor1197/Menkes/SK/X/2004 prescribing in old age. European
tentang Standar Pelayanan Farmasi Geriatric Medicine. 2010; (1): 45–
RumahSakit. Depkes RI: Jakarta. 51.
2. Darmansjah, Iwan, Prof.1994. 8. Suhartin, P., 2010, Teori penuaan,
Jurnal Ilmiah : Polifarmasi pada perubahan pada sistem tubuh dan
Usia Lanjut.Diakses tanggal 31 implikasinya padalansia,fakultas
Oktober 2014 kedokteran universitas diponegoro.
3. Darmojo-Boedi, Martono Hadi 9. Supartondo, Roosheroe AG.
(editor). 2006. Buku Ajar Geriatri. Pedoman memberi obat pada
Balai PenerbitFakultas Kedokteran pasien geriatri serta mengatasi
UI: Jakarta masalah polifarmasi, dalam: Setati
4. Depkes. 2006. Pedoman Pelayanan S, Alwi I, Sudoyono AW,
Farmasi (Tata Laksana Terapi Simadibrata KM, Setiyohadi B,
Obat) UntukPasien Geriatri. Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit
Depkes RI: Jakarta

FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 17


dalam jilid III Edisi VI. Interna
Publishing. 2015; 3714-6 .
10. Topinkova´ E, Baeyens JP, Michel
JP, Lang PO. Evidence-based
strategies for the optimization of
pharmacotherapy in older people.
Drugs Aging 2012; 29 (6): 477-94.
11. Zulkarnaini A, Martini RD.
Gambaran polifarmasi pasien
geriatri di beberapa poliklinik
12. RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas.2019;(8):
1-6.
13. Depkes.RI,1992:6

FARMASI - 2020 Penggunaan dan Polifarmasi Obat Pada Geriarti 18

Anda mungkin juga menyukai