BAB I
PENDAHULUAN
tergantung dari tempat nyeri, waktu dan penyebab. Pada lansia rasa nyeri ini
sarafnya sudah mulai berkurang bahkan bisa sampai hilang sama sekali.
Karena berkurangnya rasa nyeri inilah maka diagnosis nyeri pada lansia
seringkali sulit atau bahkan kabur untuk menentukan tempat asal nyeri. 1
tantangan kritis bagi para klinisi. Jumlah penduduk berusia ≥65 tahun
semakin meningkat dengan rate yang sangat cepat. Definisi lanjut usia
(lansia) menurut United Nations adalah mereka yang berusia ≥65 tahun
termasuk usia lebih dari 80 tahun. Di Indonesia yang dimaksud dengan lanjut
2050, rasio antara populasi berusia ≥65 tahun dibandingkan populasi berusia
1
2
kelompok ini. Dokter umum sebagai tenaga pelayanan kesehatan lini pertama
lansia. Prevalensi kasus nyeri terutama nyeri persisten (kronis) pada lansia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
begitu secara progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan
akan makin banyak terjadi distorsi metabolik dan struktural yang disebut
dengan lanjut usia adalah orang yang berumur 60 tahun atau lebih.
dengan usia 60-69 tahun. Sedangkan usia >70 tahun dan lanjut usia
c) Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70
antara 60 dan 74 tahun; lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun dan usia
2.2 Nyeri
disebut Nosiseptor . 5
2.3 Epidemiologi
prevalensi penyakit sendi pada usia ≥55 tahun sebesar 40%, dengan
1. Nyeri tajam (Sharp pain), nyeri ini berupa perasaan yang menyengat,
jenis ini biasanya terdapat di kulit dan rangsangan bersifat tidak terus
menerus. 1
2. Nyeri tumpul (Dull Pain), biasanya didahului oleh sharp pain. Nyeri
menerus. 1
1. Nyeri Akut
singkat. 1
6
reseptornya di hilangkan. 1
2. Nyeri Kronis
bervariasi dan biasanya lebih dari 6 bulan. Kata “kronis “berasal dari
kata yunani yang berarti” waktu” dan di hubungkan dengan rasa nyeri
sewaktu-waktu. 1
atau radiologis. Nyeri kronis dapat muncul dari lokasi viscera, jaringan
1. Nyeri Nosiseptik
progresif. Jenis nyeri ini biasanya bereaksi baik dengan obat analgesik
a. Nyeri Somatik adalah nyeri yang timbul pada organ non viseral,
Artritis
Ada dua bentuk artritis yang utama pada usia lanjut, yakni
Osteoartritis (OA)
punggung. 5
9
b. Nyeri Viseral
Pankreatitis akut
Gambaran klinis :1
Gastritis
dengan gastritis adalah nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai
c. Nyeri Neuropatik
atau saraf perifer. Jenis nyeri ini biasanya bereaksi buruk terhadap
11
belakang.1
Neuropati Diabetik.
Neuralgia Trigeminal
lainnya. 8
sehari.8
e. Nyeri psikologik
psikosomatik.5
o Gangguan Depresi
tentang seks dan rasa berdosa), dengan ide paranoid dan bunuh
diri.7
gangguan depresi.
subkortikal-pallido-thalamo-kortikal.
nyeri:
o Diam, menarik diri pada pasien yang biasanya mengeluh dan banyak
bergerak.
kesakitan, pada pasien yang biasanya tenang dan tidak banyak bicara.
Pasien lanjut usia mungkin juga mengalami manifestasi nyeri yang tidak
pada lansia. Penting untuk diingat bahwa pada lansia terdapat peningkatan
sensitivitas terhadap kerja obat. Oleh karena itu, setiap pilihan analgetik
17
perlu dimulai dari dosis kecil dan dinaikkan bertahap sesuai dengan
lansia di komunitas. 3
oksikodon.
18
nortriptilin.
memperburuk keadaan.
karena itu tidak dianjurkan pada pasien lansia dengan gagal ginjal
fungsi hati pada orang dewasa. Sesuai rekomendasi Food and Drugs
yang minimal.3
nyeri pasca herpetika, nyeri pasca stoke dan nyeri neuropati perifer
jenis trisiklik walaupun bukan terapi pilihan untuk depresi pada lansia
neuropati.1
adalah:3
sulit diperkirakan
gastrointestinal.3
5. Terapi psikologik
mungkin bermanfaat .1
22
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
fisik dan psikologis. Penanganan nyeri pada lansia, tergantung dari lokasi,
Nyeri akut harus diselesaikan segera, dan penanganan nyeri kronis harus
penyakit dalam. Terapi nyeri dapat dengan cara pemberian obat secara
oral, injeksi, perilaku, operasi dan lain-lain yang melibatkan disiplin ilmu
lain.1
23
DAFTAR PUSTAKA