Anda di halaman 1dari 8

Proses Pelaksanaan Rancangan Metodologi Penelitian

Kualitatif
1. Miles & Huberman
2. Cresswell
3. Uji keabsahan :
a. Perpanjang keikutsertaan
b. Menemukan siklus kesamaan data
4. Triangulasi :
a. Peneliti
b. Metode
c. Teori
d. Sumber data
e. Pengenalan pemanfaatan aplikasi Atlas.ti dalam penelitian kualitatif

Teknik Analisis Data


Proses pengumpulan data secara sistematis untuk mempermudah peneliti dalam
memperoleh kesimpulan
Proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain

Miles & Huberman


Analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi
data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi.

 Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai
proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data
kasar yang muncul dari catatan-
catatan tertulis di lapangan.
Reduksi data berlangsung terus-
menerus selama proyek yang
berorientasi penelitian kualitatif
berlangsung.

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,


menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-
kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
Reduksi data/transformasi ini berlanjut terus sesudah penelian lapangan,
sampai laporan akhir lengkap tersusun

 Penyajian Data
Miles & Huberman membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan informasi
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang
lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang
valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan.
Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam
suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang
penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah
menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis
yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang
mungkin berguna.

 Menarik Kesimpulan
Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman hanyalah sebagian dari
satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga
diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat
pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis (peneliti) selama
ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin
menjadi begitu seksama dan menghabiskan tenaga dengan peninjauan
kembali serta tukar pikiran di antara teman sejawat untuk mengembangkan
kesepakatan intersubjektif atau juga upaya-upaya yang luas untuk
menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain.
Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang lain harus diuji
kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan
validitasnya. Kesimpulan akhir tidak hanya terjadi pada waktu proses
pengumpulan data saja, akan tetapi perlu diverifikasi agar benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan.

Cresswell
Proses analisis data membutuhkan usaha memaknai data yang berupa teks atau
gambar
Langkah-langkah analisis data ini ke dalam enam langkah, antara lain :
 Mengolah dan mempersiapkan data
Kegiatan ini dilakukan dengan menyusun transkripsi wawancara; men-
scanning materi, mengetik data lapangan; atau memilah-milah dan menyusun
data tersebut kedalam jenis-jenis yang berbeda tergantung pada sumber
Informasi
 Membaca
keseluruhan data
Kegiatan ini dilakukan
untuk membangun
general sense atas
informasi yang diperoleh
dan merefleksikan
maknanya secara
keseluruhan

 Menganalisis
lebih detail dengan
meng-coding data
Coding merupakan
proses mengolah
materi/informasi menjadi segmen-segmentulisan sebelum memaknainya

Tahapan coding :
Konteks setting – perspektif-perspektif subjek – kecendurengan subjek
berpikir tentang orang lain – kode proses – kode aktivitas – kode strategi –
kode relasi dan struktur sosial

 Menerapkan proses coding untuk mendeskripsikan hal-hal yang akan


dianalisis
Deskripsi ini melibatkan usaha penyampaian informasi secara detail
mengenai orangorang,lokasi-lokasi, atau peristiwa-peristiwa dalam setting
tertentu

 Menunjukkan deskripsi dan tema dalam narasi atau laporan kualitatif,


meliputi pembahasan kronologis peristiwa, tema-tema tertentu atau
keterhubungan antar tema

 Memaknai data/ menginterpretasi


Langkah ini akan membantu peneliti dalam mengungkap esensi suatu
gagasan. Interprestasi juga bisa makna perbandingan antara hasil penelitian
dengan dengan informasi yang berasal dari literature atau teori
Contoh :
Coding

Contoh analisis data penelitian


kualitatif tentang makna
psikologis –cresswell

Uji keabsahan

Dilakukan untuk
membuktikan
apakah penelitian
yang dilakukan
benar-benar
merupakan
penelitian ilmiah
sekaligus untuk
menguji data yang diperoleh.

 Uji Kredibilitas (Credibility)


Dalam penelitian kuantitatif,
kredibilitas disebut validitas
internal. Dalam penelitian
kualitatif, data dapat
dinyatakan kredibel
apabila adanya persamaan
antara apa yang dilaporkan
peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti.
Uji kredibilitas data atau kepercayaan data penelitian kualitatif terdiri
atas perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi,
analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi dan membercheck

 Uji Dependabilitas (Dependability)


Dalam penelitian kuantitatif, dependabilitas disebut reliabilitas. Dikatakan
memenuhi dependabilitas ketika peneliti berikutnya dapat mereplikasi
rangkaian proses penelitian tersebut. Uji dependabilitas dapat dilakukan
melalui kegiatan audit terhadap seluruh prosespenelitian. Hasil penelitian
tidak dapat dikatakan dependable jika peneliti tidak dapat membuktikan
bahwa telah dilakukannya rangkaian proses penelitian secara nyata.

 Uji Transferabilitas (Transferability)


Dalam penelitian kuantitatif, transferabilitas disebut validitas eksternal yang
terkait dengan konsep generalisasi data. Transferabilitas menunjukkan
derajat ketepatan atau sejauh mana dapat diterapkannya hasil penelitian ke
populasi dimana informan tersebut dipilih. Pada penelitian
kualitatif, nilai transferabilitas tergantung pada pembaca, sampai sejauh
mana hasil penelitian tersebut dapat diterapkan pada konteks dan situasi
sosial yang lain. Jika pembaca memperoleh gambaran dan pemahaman
jelas tentang laporan penelitian (konteks dan fokus penelitian),
seperti mengenai gambaran kualitas pelayanan kesehatan praktik bidan
mandiri di Kabupaten X secara jelas, maka hasil penelitian itu dapat
dikatakan memiliki transferabilitas tinggi

 Uji Konfirmabilitas (Confirmability)


Dalam penelitian kuantitatif, konfirmabilitas disebut objektivitas, yaitu
apabila hasil penelitian telah disepakati banyak orang.3Konfirmabilitas dalam
penelitian kualitatif lebih diartikan sebagai konsep intersubjektivitas
(konsep transparansi), yang merupakan bentuk ketersediaan peneliti
dalam mengungkapkan kepada publik mengenai bagaimana proses dan
elemen-elemen dalam penelitiannya, yang selanjunya memberikan
kesempatan kepada pihak lain untuk melakukanassessment/penilaian hasil
temuannya sekaligus memperoleh persetujuan diantara pihak tersebut.
Konfirmabilitas adalah suatu proses kriteria pemeriksaan, yaitu
langkah apa yang dipilih oleh peneliti dalam melakukan
konfirmasi hasil temuannya. Peneliti dibidang kesehatan masyarakat dapat
melakukan konfirmabilitas dengan cara merefleksikan hasil temuan peneliti
pada jurnal, konsultasi dengan peneliti ahli, peer review, atau
mendesiminasikan hasil temuannya pada suatu konferensi
untukmendapatkan masukandalam memperbaiki hasil temuannya, baik
pada tingkat regional, nasional, maupun internasional yang terkait
bidang kesehatan masyaraka

Dari uji keabsahan diatas tidak harus keempat uji tersebut dilakukan, umumnya
peneliti kualitatif melakukan uji keabsahan data dengan hal berikut:

Perpanjang keikutsertaan
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap sebagai
orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang diberikan belum lengkap,
tidak mendalam, dan masih memungkinkan banyak hal yang dirahasiakan.
Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan
narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak
lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang
disembunyikan lagi. Apabila telah terbentuk rapport, maka telah terjadi kewajaran
dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu perilaku yang
dipelajari.
Dalam perpanjangan pengamatan untuk mengujikredibilitas data penelitian, yaitu
dengan cara melakukan pengamatan apakah data yang diperoleh sebelumnya itu
benar atau tidak ketika dicek kembali ke lapangan. Bila setelah dicek
kembali ke lapangan sudah benar,berarti sudah kredibel, maka waktu
perpanjangan pengamatan dapat diakhiri oleh peneliti. Sebagai bentuk
pembuktian bahwa peneliti telah melakukan uji kredibilitas,maka peneliti dapat
melampirkan bukti dalam bentuk surat keterangan perpanjangan pengamatan
dalam laporan penelitian

Menemukan siklus kesamaan data


Kapan menentukan waktu akhir selesainya penelitian kualitatif sangat sulit dan
pada penelitian ini setiap menemukan data baru berarti masih terus bekerja untuk
menemukan data lainnya. Akan tetapi ketika pada hari-hari berikutnya hanya
menemukan data yang sama atau pernah didapat dari informan sebelumnya maka
data telah jenuh. Pada titik ini sebagai langkah akhir berupa informasi yang baru
diperoleh tetap sama maka telah ditemukan siklus kesamaan data atau berada pada
ujung aktivitas penelitian
Triangulasi :
Sebuah konsep metodologis pada
penelitian kualitatif yang perlu
diketahui oleh peneliti
kualitatif selanjutnya adalah
teknik triangulasi. Tujuan
triangulasi adalah untuk
meningkatkan kekuatan teoritis,
metodologis, maupun
interpretative dari penelitian kualitatif.Triangulasi diartikan juga sebagai kegiatan
pengecekan data melalui beragam sumber, teknik, dan waktu.

 Waktu
Triangulasi waktu dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan kembali
terhadap data kepada sumber dan tetapmenggunaakan teknik yang sama, namun
dengan waktu atau situasi yang berbeda.
Contoh
ketika ingin mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung dari
peningkatan pelayanan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),
maka informan sebelumnya yang telah dilakukan wawancara mendalam,
diulangi wawancaranya pada waktu atau situasi berbeda. Apabila hasil uji tetap
menunjukkan data yang berbeda, peneliti dapat melakukannya secara berulang
hingga ditemukan kepastian data

 Peneliti
Dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu orang dalam pengumpulan
dan analisis data. Teknik ini diakui memperkaya khasanah pengetahuan mengenai
informasi yang digali dari subjek penelitian. Tetapi perlu diperhatikan bahwa
orang yang diajak menggali data itu harus yang telah memiliki pengalaman
penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar tidak justru merugikan peneliti
dan melahirkan bias baru dari triangulasi.

 Metode
Triangulasi teknik dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan data kepada
sumber yang sama, namun dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang
telah diperoleh melalui wawancara mendalam kepada informan.
Contoh
Informan A terkait persepsi, gagasan, harapan, sikap, gaya hidup, dan lingkungan
masyarakat terhadap pengimplementasian kesehatan gratis, maka dilakukan
pengecekan informasi kembali melalui observasi, ataupun dokumentasi kepada
informan A tersebut, maupun sebaliknya

 Teori
Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis
statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori
yang televan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau
kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori dapat meningkatkan
kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoretik
secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh.

 Sumber data

Triangulasi sumber dapat dilakukan


dengan cara melakukan pengecekan
data yang telah diperoleh melalui
berbagai sumber.

Contoh
untuk menguji kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan menteri kesehatan,
maka pengujian keabsahan terhadap data yang telah diperoleh dapat dilakukan
kepada bawahan yang dipimpin, kepada atasan yang menugasi, dan kepada rekan
kerja.
Data dari ketiga sumber yang berbeda tersebut, tidak dapat dirata-ratakan
seperti dalam penelitian kuantitatif,tetapidapat dideskripsikan, dikategorisasikan,
mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber
data tersebut. Data yang telah dianalisis tersebut dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang selanjutnya dapat dilakukan kesepakatan (member check)
dengan tiga sumber data tersebut

Pengenalan pemanfaatan aplikasi Atlas.ti dalam penelitian kualitatif

ATLAS.ti ini digunakan dalam penelitian kualitiatif. Software ini termasuk jenis
program CAQDAS (Computer-Aided Qualitative Data Analysis Software) atau
sama halnya dengan QDA software (Qualitative Data Analysis Software). Dalam
penamaan software ini, masyarakat umum lebih mengenal nama atlas ini sebagai
kumpulan peta (model dari dunia, sebuah globe) yang dapat membantu kita agar
sampai ke tempat tujuan

ATLAS.ti dapat membantu kita mengorganisasi, memberikan kode, dan


menganalisis data penelitian kita secara efisien dan terstruktur. Software ini
mampu membaca berbagai jenis data, seperti data audio, data video, data gambar,
maupun data tertulis (artikel, buku, data survey, ataupun transkip wawancara). Hal
ini memungkinkan kita dalam melakukan trianggulasi dengan berbagai jenis
pengumpulan data.

Dapat dibaca pada artikel berikut pemanfaatannya :


https://media.neliti.com/media/publications/226611-penggunaan-software-atlasti-
sebagai-alat-86c14772.pdf

Anda mungkin juga menyukai