Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK ANALISIS DATA

Oleh : Dwi Resta Awalia


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, institut Agama Islam Negeri kendari
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Email : restakdi2000@gmail.com

Abstrak

Pengumpulan data bersifat interaktif dengan analisis data, data pengumpulan


merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Data reduksi adalah upaya untuk
menyimpulkan data, kemudian memilah-milahnya data dalam unit konseptual tertentu,
kategori tertentu, dan tema tertentu. Hasil reduksi data diolah sedemikian rupa cara untuk
melihat lebih lengkap dalam bentuk tubuh mereka. Ini mungkin mengambil bentuknya dari
sketsa, sinopsis, matriks, dan bentuk lainnya; itu sangat diperlukan untuk memudahkan
penjelasan dan penegasan kesimpulan. Prosesnya, tidak hanya sekali, tetapi berinteraksi
kembali dan sebagainya. Proses terjadinya dalam penelitian kualitatif sangat bergantung pada
kompleksitas masalah yang akan dijawab dan ketajaman ketertelusuran para peneliti dalam
pembuatannya perbandingan selama proses pengumpulan data. Hasil reduksi data diolah
sedemikian rupa supaya terlihat sosoknya secara lebih utuh. Ia boleh berbentuk sketsa,
sinopsis, matriks, dan bentuk lainnya; itu sangat diperlukan untuk memudahkan pemaparan
dan penegasan kesimpulan. Prosesnya, tidak sekali jadi, melainkan berinteraksi secara bolak
balik. Baru kemudian data disajikan, dan kemudian disimpulkan dan diverifikasi. Pada
penelitian kualitatif analisis data sudah dilakukan bahkan sebelum peneliti memasuki
lapangan.

Kata kunci : analisis; data; kualitatif.

Abstract

Data collection is interactive with data analysis, data collection is an integral part of
data analysis activities. Data reduction is an attempt to deduce data, then sorting through data
in certain conceptual units, certain categories, and certain themes. Data reduction results are
processed in such a way as to look more fully in their figure. It may take the from of
sketches, synopsis, matrices, and other forms; it is very necessary to facilitate the explanation
and affirmation of conclusions.The process, not once, but interacts back and forth. The
process of occurrence in qualitative research is very dependent on the sharpness of the
researchers traceability in making comprarisions during the data collection process. The
result of data reduction are processed in such a way that the figure is more complete. It can be
in the form of a sketch, synopsis, matrix, and other forms; it is very necessary to facilitate the
presentation and confirmation of conclusions. The process is not finished once, but interacts
back and forth. Only then are the data presented, and then summarized, and verified. In
qualitative research, data analysis was carried out even before the researcher entered the field.

Keywords : analysis; data; qualitative

Pendahuluan
Berbeda dengan analisis data penelitian kuantitatif yang dilakukan pada akhir
kegiatan setelah data terkumpul semuanya; dalam penelitian kualitatif analisis data yang
terbaik dilakukan sejak awal penelitian (ongoing). Peneliti tidak boleh menunggu data
lengkap terkumpul dan kemudian menganalisisnya. Peneliti sejak awal membaca dan
menganalisis data yang terkumpul, baik berupa traskrip interviu, catatan lapangan, dokumen
atau material lainnya secara kritis analitis sembari melakukan uji kredibilitas maupun
pemeriksaan keabsahan data secara kontinu. Peneliti kualitatif jangan sekali-kali membiarkan
data penelitiannya “menumpuk” dan kemudian baru dilakukan analisis data. [ CITATION
Alb18 \l 1057 ] Menurut sutopo teori yang dikembangkan dalam analisis induktif dimulai dari
lapangan studi, dari data yang terpisah-pisah, atas bukti-bukti yang terkumpul dan saling
berkaitan. [ CITATION Sut02 \l 1057 ]
Soetrisno Hadi Menjelaskan bahwa penelitian ialah usaha dalam menemukan sesuatu
untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang telah
ada, mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada
namun kebenarannya masih diragukan. [ CITATION DrR19 \l 1057 ] Analisis data merupakan
prosedur untuk menganalisis data, teknik-teknik untuk mengintepretasikan hasil-hasil
analisis, didukung oleh proses pengumpulan data untuk membuat analisis lebih mudah, lebih
tepat dan lebih akurat. [ CITATION Jog18 \l 1057 ]
Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (1982 : 159) adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah
menjadi satuan yang dapat dikelola. Mensistensiskannya, mencari dan menemukan polanya.
Menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari. Setelah itu, memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain. Sementara itu menurut sugiyono analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain. [ CITATION Alb18 \l 1057 ]
Sanapiah Faisal (2010) menjelaskan perbedaan dan persamaan penelitian kuantitatif
dan kualitatif, ia memulai penjelasan tentang “tabel”. “Tabel merupakan gambagaran tentang
para responden setelah melewati penelitian dengan menggunakan salah satu teknik
penggalian data, sebut saja teknik angket. Setelah angket terkumpul, biasanya dilanjutkan
dengan proses editing, koding, dan tabulasi. Hasil tabulasi tersebut disajikan dalam bentuk
“tabel”. Proses dari kenyataan lapangan ke “tabel”, dan berdasarkan “tabel” kemudian
ditafsirkan, dinamakan, kemudian disimpulkan juga berlangsung dalam penelitian kualitatif.
Bedanya, dalam penelitian kualitatif “tabel” tersebut dianggap tercantum dalam kenyataan
sehari-hari dimasyarakat, bukan tercantum dui atas kertas (seperti dalam penelitian
kuantitatif). [ CITATION Ahm18 \l 1057 ]
Kejadian, tindakan, peristiwa, keadaan yang tersebar dari perumusan masalah,
kemudian perumusan hipotesis, penyusunan instrumen pengumpulan data, selanjutnya
kegiatan pengumpulan data, baru dilakukan analisis data, dan akhirnya penulisan laporan
penelitian. Proses kerja itu tidak boleh ditukar, harus berurutan secara linier. Dalam
penelitian kualitatif, konseptualisasi, kategorisasi, dan deskripsi dikembangkan atas dasar
“kejadian” yang diperoleh ketika kegiatan lapangan berlangsung. Karenanya, antara kegiatan
pengumpulan data dan analisis data tidak mungkin dipisahkan satu sama lain. Keduanya
berlangsung secara simultan, prosesnya berbentuk siklus dan interaktif, bukan linier. Analisis
data cenderung induktif, dan hasil akhir penelitian berupa deskripsi pernyataan dengan
kalimat bukan berupa angka-angka. [ CITATION Pin20 \l 1057 ]
Setelah data yang diperlukan terkumpul dalam menggunakan teknik pengumpulan
data atau instrumen yang diterapkan, maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisis
data, Pada pokoknya pengolahan data atau analisis data ada dua cara, yang menguntungkan
pada datanya, yaitu : 1) analisis non statistik, dan 2) analisis statistik. Selanjutnya
dikemukakan bahwa analisis data merupakan proses yang terus menerus dilakukan didalam
riset observasi partisipasi. Data atau informasi yang diperoleh dari lokasi penelitian akan
dianalisis secara kontiniu setelah dibuat cacatan lapangan untuk menemukan tema budaya
atau makna perilaku subjek penelitian. [ CITATION Sal12 \l 1057 ]
Ketepatan dan keakuratan data yang terkumpul sangat diperlukan, namun tidak dapat
pula dimungkiri bahwa aktor/sumber informasi yang berbeda akan memberikan informasi
yang berbeda pula. Disamping itu, aktivitas dan tempat yang berlainan akan ikut mewarnai
data yang terkumpul. Lebih rusak lagi kalau peneliti sebagai instrumen pengumpul data
kurang tanggap dan membatasi diri dalam melakukan uji kredibilitas/keabsahan data pada
waktu dilapangan. Oleh karena itu, bagaimanapun juga reduksi dan display data sangat
penting dilakukan dalam analisis data, sehingga betul-betul tampak bagaimana kondisi
fenomena yang sesungguhnya dalam konteksnya dan holostik. [ CITATION Alb18 \l 1057 ]

Metode Penelitian

Dalam penulisan artikel Penelitian ini tergolong sebagai metode penelitian kualitatif,
dimana dapat diartikan sebagai metode penelitian yang menggunakan teknik analisis
mendalam ( in-depth analysis ) yaitu peneliti melakukan pengkajian terhadap suatu masalah
secara kasus perkasus untuk melihat permasalahan dalam suatu penelitian. Desain literatur
review dapat diartikan sebagai tinjauan pustaka. Penelitian kepustakaan atau kajian literarur
(literatur riview, literature research) merupakan penelitian yang mengkaji atau meninjau
secara kritis pengetahuan, gagasan, atau temuan yang terdapat didalam tubuh literatur
berorientasi akademik serta merumuskan kontribusi toritis dan metodologisnya untuk topik
tertentu. Peneliti juga mengguunakan metode literatur riview dimana metode penelitian ini
peneliti menggunakan berbagai sumber seperti buku, google dan jurnal yang digunakan
sebagai bahan acuan dan landasan dalam menyusun sebuah artikel tang akan diteliti.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, kita dapat memahami bahwa Noeng
Muhadjir mengemukakan pengertian analisis data sebagai “upaya mencari dan menata
secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi
orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan
dengan berupaya mencari makna” [ CITATION Noe98 \l 1057 ]
Tahap dalam penelitian kualitatif secara umum terbagi menjadi delapan, antara lain :
Memilih topik penelitian; Memilih fokus penelitian; Pemilihan teori penelitian; Perancangan
penelitian; Pengumpulan data; Penganalisisan data; Penyimpulan data; dan Diseminasi hasil
penelitian. [ CITATION Ana19 \l 1057 ]
Dari pengertian itu, tersirat beberapa hal yang perlu digaris bawahi, yaitu:
a. Upaya mencari data adalah proses lapangan dengan berbagai persiapan pralapangan
tentunya.
b. Menata secara sistematis hasil temuan dilapangan.
c. Menyajikan temuan lapangan
d. Mencari makna, pencarian makna secara terus menerus sampai tidak ada lagi makna
lain yang memalingkannya, di sini perlunya peningkatan pemahaman bagi peneliti
terhadap kejadian atau kasus yang terjadi. [ CITATION Ahm18 \l 1057 ]
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif yaitu teknik
analisis data yang disesuaikan dengan tahapan dalam penelitian, yaitu :
a. Dalam tahap penjelajahan dengan teknik pengumpulan data grand tour question, yaitu
pertama dengan memilih situasi sosial (Place, Activity).
b. Kemudian setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seorang informan
terpercaya yang dapat menukakan pintu kepada peneliti untuk memasuki obyek
penelitian.
c. Dalam tahap menentukan fokus (dilakukan dan observasi terfokus) analisis data
dilakukan dengan menggunakan analisis taksonomi.
d. Dalam tahap seleksi data (dilakukan dengan cara observasi terseleksi) kemudian
penelitu mengajukan oertanyaan kontras, yang dilakukan dengan analisis
komponensial.
e. Hasil dan analisis komponensial, melalui analisis tema peneliti menemukan tema-
tema budaya.[ CITATION Iwa192 \l 1057 ]
Dalam pengumpulan data di lapangan dalam penelitian kualitatif berupa: (1)
kata- kata dan (2) tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen atau
sumber data tertulis, foto, dan statistik. [ CITATION Lexng \l 1057 ] Dalam teknis analisis
data terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya yaitu :
1. Analisis Sebelum ke Lapangan
Sebelum kelapangan ananlisis data telah dilakukan. Hasil studi pendahuluan data
sekumdar baik berupa dokumentasi, buku, karya, foto, material lainnya yang diduga
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti sangat menentukan, terutama sekali dalam
menentukan fokus penelitian. Walaupun demikian, bukan berarti dalam penelitian
kualitatif tidak bpleh mengubah, memperbaiki, atau menyempurnakan fokus penelitian.
Fakta dan data yang dianalisis sebelum turun kelapangan tidak boleh “menggiring” dan
“mengendalikan” peneliti selama dilapangan, seperti teori yang digunakan dalam
penelitian kualitatif. Fokus penelitian dapat berubah sesuai dengan kondisi dilapangan,
baik dilihat dari emosinya maupun ke bermaknaannya.
Fokus penelitian dapat berubah kembali, walaupun peneliti telah turun ke lapangan,
dan akan melakukan pengumpulan data. Namun dalam interaksi dengan aktor (sumber
informasi), aktivitas yang dilakukan dan tempat kejadian yang telah direncanakan, fokus
yang sejak semula diduga masalah yang mendesak dan penting untuk diteliti. Dalam hal
yang demikian, perlu lebih berhati-hati dan teliti lagi dalam perbaikan atau mengubah
fokus atau topik penelitian sehingga tidak terjadi pengulangan karena kurang hati-hati
dalam mencari fokus penelitian yang uptodate, esensia, sangat mendesak, dan lebih
bermakna bagi kehidupan individu dan masyarakat.[ CITATION Alb18 \l 1057 ]
Bagi peneliti pemula, perlu diperhatikan bahwa tahapan ini sangat penting dan
diperlukan analisis mendalam terutama yang berkaitan dengan proses penemuan hasil
identifikasi awal terhadap masalah atau fokus penelitian yang benar-benar merupakan
masalah yang menantang dan memerlukan jawaban melalui proses penelitian kualitatif.
[ CITATION Mar20 \l 1057 ]
2. Analisis Selama Dilapangan
Proses Lapangan Ternyata cukup lama, pada bagian awal selama proses analisis di
lapangan. [ CITATION Alf97 \l 1057 ] Seperti telah diutarakan para analisis sebelumnya ke
lapangan, sebenarnya pada tahap awal dan dalam periode waktu tertentu sebelum turun
ke lapangan telah dilakukan analisis, dengan tujuan untuk mengantisipasi apakah fokus
atau topik penelitian akan terus dilanjutkan atau akan diperbaiki karena sebagai
pertimbangan yang esensial, sangat bermakna, dan fenomena yang mendesak untuk
dicarikan solusinya.[ CITATION Alb18 \l 1057 ]
Banyak model analisis data yang dapat digunakan sesuai dengan tipe dan strategi
penemuan yang digunakan. Beberapa di antara model ini sebagai berikut :
a. Model Bogdan dan Biklen
Seperti yang telah disinggung pada uraian sebelum ini, analisis data penelitian
kualitatif, bersifat deksriptif, induktif, naratif, dan kontinyu. Ini berarti bahawa sejak
awal turun ke lapangan analisis data telah dilakukan. Bahkan telah diantisipasi
sebelum turun kelapangan pada saat menyusun proposal penelitian. Sehubungan
dengan itu Bogdan dan Biklen menyarankan beberapa langkah yang akan
diperhatikan sebagai berikut :
- Paksa dan motivasi dirimu untuk membuat keputusan mempersempit studi ( force
yourself to make decisions that narrow the study)
- Paksa dan dorong dirimu untuk membuat keputusan agar memusatkan studi pada
jenis studi yang kamu kerjakan ( Forced yourself to make decisions concerning
the type of study you want to accomplish)
- Kembangkan pertanyaan yang bersifat analitis serta terarah pada studi yang telah
ditetapkan ( develop analytic questions)
- Rencanakan sesi pengumpulan data dengan mengingat apa yang ditemukan pada
observasi pendahuluan (plan data collection sessions in light of want you find in
previis observation)
- Tulis banyak “komentar pengamat” tentang ide anda haliskan. (Writw many
“observer comments” about ideas you generat)
- Tulis memo kepada dirimu sendiri tentang apa yang anda pelajari. (Writer memos
to yourself about what you are learning)
- Uji coba ide dan tema tentang subjel kepada informan (try out ideas and themes
on subject).
- Mulai menjajaki kepustakaan sementara saudara masih dilapangan. (Begin ex-
ploring literature whilw you are in the field)
- Bermailah dengan metafora, analogi, dan konsep. (Play with metaphors,
analogies, and concepts.)
Cara lain yang dapat digunakan yaitu mencoba memunculkan/meningkatkan
hubungan konkret dalam latar lebih tinggi, seperti perubahan kata dalam suatu
pernyataan atau menggunakan kalimat pendek untuk manangkap jiwa kebersamaan
dan bersifat general. Jangan takus berspekulasi selagi menguntungkan sumber
informasi atau aktor.
b. Model Miles dan Huberman
Miles dan Huberman menegaskan, bahwa dalam penelitian kualitatif data yang
terkumpul melalui berbagau teknik pengumpulan data yang berbeda-beda, seperti
interviu, observasi, kutipan, dan sari dari dokumen, catatan-catatan melalui tape;
terlihat lebih banyak berupa kata-kata daripada angka. Oleh karena itu, data tersebut
harus “diproses” dan dianalisa sebelum dapat digunakan. Miles dan Huberman
menawarkan pola umum analisis dengan mengikuti model alir, peneliti melakukan
tiga kegiatan analisis secara serempak, yaitu :
- Reduksi data
Reduksi data menunjuk kepada proses pemilihan, pemokusan,
penyederhanaan, pemisah, dan pentrannsformasian data “mentah” yang terlihat
dalam catatan tertulis lapangan. Oleh karena itu reduksi data berlangsung selama
kegiatan peneliti dilaksanakan. Ini berarti pula reduksi data telah dilakukan
sebelum pengumpulan data di lapangan, yaitu pada waktu penyusunan proposal
pada saat menentukan kerangka konseptual, tempat, perumusan pertanyaan
penelitian, dan pemilihan pendekatan dalamm pengumpulan data seperti membuat
kesimpulan data. [ CITATION Alb18 \l 1057 ] Resuksi data merupakan bentuk analisis
untuk mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang dan menyusun data ke
arah pengambilan kesimpulan. [ CITATION Hel19 \l 1057 ]
Reduksi data adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari analisis data. Peneliti
memilih data mana akan diberi kode, mana yang ditarik keluar, dan pola
rangkuman sajumlah potongan atau apa pengembangan ceritanya merupakan
pilihan analitis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam,
memilih, memfokuskan, membuang, dan mengorganisasikan data dalam satu cara,
dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan.
- Data Display
Kegiatan utama kedua dalam tata alir kegiatan analisis data adalah data
display. Display dalam konteks ini adalah kumpulan informasi yang telah tersusun
yang membolehkan penarikan sesimpulan dan pengambilan tindakan. Data
display dalam kehidupan sehari-hari atau dalam interaksi sosial masyarakat
terasing, maupun lingkungan belajar disekolah atau data display surat kabar
sangat sangat berbeda antara satu dengan yang lain. Namun dengan melihat
tayangan atau data display dari suatu fenomena akan membantu seseorang
memahami apa yang terjadi atau mengerjakan sesuatu. Kondisi yang demikian
akan membantu pula dalam melakukan analisis lebih lanjut berdasarkan
pemahaman yang bersangkutan.
- Penyajian Data
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga
memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif dapat berupa teks naratif berbentuk
catatan lapangan, matriks, grafik, jaringan, dan bagan. [ CITATION Ahm181 \l 1057 ]
Penyajian data adalah kegiatan mengelompokkan data yang telah direduksi.
Pengelompokkan data dilakukan dengan menggunakan label atau lainnya. Sajian
data adalah suatu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan
riset yang dapat dilakukan. penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-
pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan serta memberikan tindakan.[ CITATION Alb18 \l 1057 ]
- Kesimpulan/Verifikasi
Kegiatan utama ketiga dalam analisis data yaitu penarikan
kesimpulan/verifikasi. Sejak awal pengumpulan data, peneliti telah mencatat dan
memberi makna sesuatu yang dilihat atau diwawancarainya. Memo dan memo
telah ditulis, namun kesimpulan akhir masih jauh. Peneliti harus juju dan
menghindari dari subjektivitas dirinya.[ CITATION Pro17 \l 1057 ]
Penarikan simpul akhir sebaiknya dibuat secara singkat, jelas dan lugas agar
mudah dipahami. Simpulan dari penelitian harus sesuai dengan tema/topik dan
judul penelitian; tujuan penelitian; pemecahan permasalahan; data-data dalam
penelitian; temuan-temuan dari hasil analisis data dalam penelitian; dan teori/ilmu
yang relevan. [ CITATION Far14 \l 1057 ]
c. Model Spradley
Dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan bersamaan dengan proses
pengumpulan data di lapangan. Teknik analisis data semacam itu sudah lama dipakai
dalam kegiatan kualitatif tradisional yang berbentuk etnografi. [ CITATION Far14 \l 1057
] Analisis dalam penelitian jenis apapun adalah merupakan cara berfikir. Hal itu
berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan
bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis
adalah untuk mencari pola. [ CITATION Hen18 \l 1057 ]
Rangkaian kegiatan penelitian etnografis Spradley mencakup sekuen penelitian
maju bertahan (developmental research sequence) Sebagai berikut : 1) Menentukan
informan, 2) Melakukan wawancara terhadap informan, 3) Membuat catatan
etnografis, 4) Mengajukan pertanyaan deskriptif, 5) Melakukan analisis wawancara
etnografis, 6) Membuat analisis domain, 7) Mengajukan pertanyaan struktural, 8)
Membuat analisis taksonomi, 9) Mengajukan pertanyaan kontras, 10) Membuat
analisis komponensial, 11) Menemukan tema budaya dan, 12) Menulis etnografi.
Berpijak pada sekuen penelitian etnografis tersebut, kalau ditarik keluar dari
sekuen itu, ada lima tahap anallisis data penelitian etnografi, yaitu :
1) Analisis wawancara etnografis
Analisis wawancara etnografis merupakan penyelidikan terhadap berbagai hal
yang telah dikonseptualisasikan oleh informasi sebelumnya (langkah 2 sampai
dengan 4). Hal ini dimaksudkan untuk menemukan berbagai masalah untuk
ditanyakan kepada wawancara selanjutnya.
2) Analisis domain
Analisis domain yaitu untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh
dari objek penelitian atau situasi sosial. Hal itu didapat setelah melalui pertanyaan
umum dan perinci sebagai kelanjutan analisis wawancara etnografis, sehingga
peneliti menemukan dan menetapkan berbagai domain atau kategori tertentu
sebagai pijakan peneliti selanjutnya. Makin banyak domain yang dipilih makin
banyak pula waktu yang diperlukan untuk penelitian.
3) Analisis taksonomi
Analisis taksonomi yaitu menjabarkan domain yang dipilih menjadi lebih
perinci untuk mengetahui struktur internalnya, setelah melakukan kegiatan tahap
7, yaitu mengajukan pertanyaan struktural. Hal ini dilakukan melalui observasi
dan wawancara terseleksi.
4) Analisis kompenensial
Analisis kompenensial, yaitu mencari ciri-ciri spesifik pada setiap struktur
internal dengan mengontraskan antar-elemen. Hal ini dilakukan setelah
melaksanakan tahap 9, yaitu dengan mengejukan pertanyaan kontraks antar-
elemen.
5) Analisis tema budaya
Analisis tema budaya yaitu mencari hubungan di antara domain secara
keseluruhan serta dikaitkan dengan tema-tema budaya secara keseluruhan yang
menjadi fokus penelitian. Tema budaya dalam hal ini merupakan prinsip-prinsip
kognitif yang bersifat maupun tersurat, terulang dalam sejumlah domain dan
berperan sebagai suatu hubungan diantara berbagai subsistem dalam makna
budaya.[ CITATION Alb18 \l 1057 ]
3. Analisis Data Setelah Selesai dari Lapangan
Dalam Penelitian kualitatif, analisis data lebih banyak dilakukan selama
berada dilapangan dengan berbagai kegiatan pengumpulan data. Dengan demikian
setelah selesai dilapangan apa yang harus dilakukan oleh peneliti adalah membuat
laporan hasil penelitian secara lengkap.
Secara Umum, penelitian kualitatif dalam melakukan analisis data banyak
menggunakan model analisis yang dicetuskan oleh miles dan huberman yang sering
disebut dengan metode analisis data interaktif. Mereka mengungkapkan bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif. dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data nya sudah jenuh. [ CITATION
Umr20 \l 1057 ]
Sebenarnya, dalam penelitian kualitatif tidak perlu menunggu seluruh proses
pengumpulan data di lapangan selesai dilakukan. Segera setelah kita memperoleh
data, sedikit apapun data itu ketika msih segar ingatan kita akan detail konteksnya
maka sebaiknya langsung kita simpan dan orgaisasikan dengan benar, dengan
sistematis. [ CITATION MAM14 \l 1057 ]

Kesimpulan
Dari penjelasan terdahulu, uraian ini dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data
bersifat interaktif dengan analisis data. jadi, menganalisis data dalam penelitian kualitatif
adalah ketika mengumpulkan data. Sehingga data itu dapat direduksi, resuksi data adalah
upaya menyimpulkan data, kemudian memilah-milah data dalam satuan konsep tertentu,
kategori tertentu, dan tema tertentu.
Hasil reduksi data diolah sedemikian rupa supaya terlihat sosoknya secara lebih utuh.
Ia boleh berbentuk sketsa, sinopsis, matriks, dan bentuk lainnya; itu sangat diperlukan untuk
memudahkan pemaparan dan penegasan kesimpulan. Prosesnya, tidak sekali jadi, melainkan
berinteraksi secara bolak balik. Baru kemudian data disajikan, dan kemudian disimpulkan
dan diverifikasi.
Pada penelitian kualitatif analisis data sudah dilakukan bahkan sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data
sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian, dan akan berkembang
setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Namun demikian fokus peneliti ini masih
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan
digunakan untuk menentukan fokus penelitian, namun fokus penelitian ini masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk ke lapangan. Sugiyono (2015 : 245)
mengatakan jika fokus penelitian yang dirumuskan pada proposal tidak ada di lapangan,
maka peneliti akan merubah fokusnya.
Daftar Pustaka
Ahmadi, A. (2019). Metode Penelitian Sastra : Perspektof Monodisipliner dan
Interdisipliner. Driyorejo: Graniti IKAPI.

anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumu: CV


Jejak.

Daud, A. (1997). Islam dan Masyarakat Banjar Deskripsi dan Analisa Kebudayaan
Banjar. Jakarta. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hartono, J. (2018). Metode Pengumpulan dan Teknik Analisis Data. Yogyakarta: CV


Andi OFFSET.

Helaluddin, & Wijaya, H. (2019). Analisi Data Kualitatif : Sebuah Tinjauan Teori &
Praktik. Jakarta: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.

Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif &


Mixed Methode. Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan.

MAMIK. (2015). Metodologi Kualitatif. Surabaya: IKAPI.

Mardawani. (2020). Praktis Penelitian Kualitatif : Teori Dasar dan Analisis Data
dalam Perspektif Kualitatif. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Moleong, L. (Bandung). Metodologi Penelitian Kualitatif. 2000: PT Remaja


Rosdakarya.

Muhadjir, N. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif : Pendekatan Posiivisme,


Rasionalistik, Phenomenologik dan Realisme Metaphisik Telaah Studi Teks dan
Peneltian Agama. Yogyakarta: Bayu Indra Grafika.

Mustafa, P. S., Gusdiyanto, H., & Victoria, A. (2020). Metodologi Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pendidikan
Olahraga. Malang: Universitas Negeri Malang.

Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan


Bahasa. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rijali, A. (2018). Jurnal Alhadharah. Analisis Data Kualitatif , 82.

Rijali, A. (2018). Jurnal Alhadharah. Analisis Data Kualitatif , 81-82.


Rukin, D. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Makassar: Yayasan Ahmar
Cendekia Indonesia.

Salim, & Syahrum. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif : Konsep dan Aplikasi
Dalam Ilmu Sosial, Keagamaan dan Pendidikan. Bandung: Citapustaka Media.

Sutopo. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surkarta: Universitas Sebelas Maret


Press.

Umrati, & Wijaya, H. (2020). Analisis Data Kualitatif : Teori Konsep Dalam
Penelitian Pendidikan. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.

Wijaya, H. (2018). Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi. Makassar:


Sekolah tinggi Theologia Jaffray.

Yusuf, M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan.


Jakarta: KENCANA

Anda mungkin juga menyukai