Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang objektif atas
permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah Untuk itu didalam suatu penelitian dibutuhkan
suatu proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul.Data
yang sudah terkumpul namun belum dianalisis merupakan data mentah. Dalam kegiatan
penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis data
sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Data yang yang dapat
dikumpulkan banyak sekali seperti catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen, laporan,
biografi, artikel, dan sebagainya.
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan dalam penelitian,
pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangkai
mencapai tujuan penelitian tersebut. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis, hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu di uji
secara empiris, dan maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan
ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel
yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai
sasaran penelitian.
Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut
bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif
oleh karena itu, analisis data merupakan bagian yang amat penting karena dengan analisislah
suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk masalah penelitian. Data yang telah
dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih
dahulu. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong,
2007 dalam Wahyulis, 2010).Walaupun begitu penting dalam dunia pendidikan, analisis data
merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan kemampuan dan pemahaman tertentu untuk dapat

1
menyelesaikannya. Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2010: 88) “melakukan analisis adalah
pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta
kemampuan intelektual yang tinggi.tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan
analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat
penelitinya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda”. Dari
paparan diatas, dapat dikatakan bahwa analisis data memang memerlukan kemampuan khusus
dalam melaksanakannya. Tidak semua orang dapat melakukan penganalisisan data dengan baik.
Tergantung tingkat pemahaman dan kemampuan intelegensi yang dimilikinya.
Melihat kondisi ini, selaku mahasiswa yang nantinya akan bermuara pada kegiatan penelitian
yang akan dilakukan, tentu menjadi hal yang penting dalam memahami konsep analisis data.
Konsep ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian dalam pendididkan. Menyimak
lebih dalam mengenai hal yang dipaparkan diatas, penulis bermaksud memberikan sebuah
gagasan berupa pembuatan karya tulis (makalah) yang berjudul “Analisis Data”. Karya tulis ini
diharapkan mampu memeberikan tambahan informasi kepada pembaca khususnya mahasiswa
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar mengenai pengertian,analisis data, bentuk data yang
dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah penganalisisan serta bagaimana
bentuk interprentasi data hasil analisis untuk dilakukan implementasi dalam konteks belajar
mengajar di bangku perkuliahan.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun tumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan analisis data dalam PTK?
2. Apa sajakah jenis-jenis analisis data dalam PTK ?
3. Bagaimanakah teknik analisis data dalam PTK?
4. Bagaimanakah langkah –langkah analisis data dalam PTK
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain adalah:
1. Mendeskripsikan pengertian analisis data dalam PTK.
2. Mendeskripsikan apa saja jenis-jenis analisis data dalam PTK
3. Mendeskripsikan teknik analisis data dalam PTK
4. Mendeskripsikan lagkah-langkah analisis data dalam PTK

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Analisis Data


Menurut kamus Bahasa Indonesia (Suharto dan Iryanto, 1996), analisa yaitu uraian, kupasan
dan data yaitu fakta atau fenomena yang sifatnya mentah belum dianalisis, seperti angka, nama
dan sebagainya. Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang mencerminkan karakteristik dari
individu-individu dari suatu populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Dari
data ini diharapkan akan diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan
demikian, diperlukan pengetahuan dan penguasaan metode analisis sebagai upaya untuk
mengeluarkan informasi yang terkandung dalam data yang dimiliki.
Sedangkan Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006: 88) mengemukakan bahwa “Data
analysis is critical to the qualitative research process. It is to recognition, study, and
understanding of interrelationshp and concept in your data that hypotheses and assertions can
be developed and evaluated” Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian
kualitatif data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi. Selain itu, Spradley
(dalam Sugiyono, 2006: 89) menyatakan bahwa analsis dalam penelitian jenis apapun, adalah
merupakan cara berfikir kritis. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap
sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan
keseluruhan. 1
Selanjutnya Sugiyono mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun
orang lain. Analisi data diwakili oleh momen refleksi putaran penelitian tindakan kelas. Dengan
melakukan refleksi peneliti akan memiliki wawasan autentik yang akan membantu dalam
menafsirkan datanya. Tetapi perlu diingat bahwa dalam menganalisis data sering peneliti
menjadi terlalu subjektif dan oleh karena itu perlu diadakan diskusi dengan teman sejawat untuk
melihat datanya lewat perspektif yang berbeda. Dengan kata lain, usaha triangulasi hendaknya

1
10 pengertian dan tujuan penelitian menurut para ahli. Diakses pada 07 desember di www.gurupendidikan.com

3
dilakukan mengacu pada pendapat atau persepsi orang lain. Akan lebih bagus jikadalam
menganalisis data yang kompleks peneliti menggunakan teknis analisis kualitatif yang salah satu
modelnya adalah teknik analisis interaktif yang dkembangkan leh Miles dan Huberman (1984).

Analisis interaktif tersebut terdiri atas tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu
sama lain : redeuksi data, beberan ( display ) data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data
merupakan proses menyeleksi, menetukan fokus, menyederhanakan, merigkas dan mngubah
bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman,
pemfokusan, penyisihan data yang kurang bermakna dan menatanya sedemikian rupa sehingga
ksimpulan akhir dapat ditarik dan diveerifikasi. Misalnya data tentang proses pembelajaran di
kelas dapat direduksi dengan memfokuskan perhatian pada apa yang dilakukan guru pada
permulaan pembelajaran, pada bagian inti atau utama pembelah=jaran dan pada bagian akhir
pembelajaran. Pada bagian utama pembelajaran dapat direduksi dengan memfokuskan perhatian
pada apakah ada tindakan gguru yang berkenaan; upaya membantu atau memfasilitasi siswa
dalam memahami isi atau konsep pelajaran,upaya memotivasi siswa atau meningkatkan percaya
diri siswa dengan memuji, dan mengelola kelas.

Dengan mereduksi data tentang proses pembelajaran, akan dapat ditarik kesimpulan
apakah guru mengelola pembelajaran secara kondusif sehingga PBM berlangsung efektif dan
menyenangkan. Setelah direduksi data siap dibeberkan dengan rapi dengan narasi plus matriks,
grafik atau diagram. Pembelajaran yang sistematis dan interaktif akan memudahkan pemahaman
terhadap aoa yang telah terjadi sehingga memudahkan penarikan kesimpulan ata menentukan
tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Seperti layaknya yang terjadi dalam penelitian
kualitatif, analisi data dilakukan sepanjang proses PTK. Penarikan kesimpulan tentang
peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan
smentara yang ditarik pada akhir siklus satu ke kesimpulan terevisi pada siklus terakhir. 2

2
Kunandar.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. 2016.Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada.

4
2.2. Analisis Data Penelitian Tindakan Kelas

Analisis data dan intrepretasi data terhadap data yang berhasil dikumpulkan dalam
pelaksanaan penelitian tindakan dapat dilakukan sepanjang proses penelitian.Karena penelitian
tindakan adalah penelitian yang bersifat dialektik, yaitu: perencanaan, tindakan yang diserta
dengan pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis dan interpretasi data, perencanaan baru,
tindakan dan pengumpulan data, analisis dan interpretasi data lagi dan seterusnya.

G.E. Mills (2000) mengemukakan beberapa teknik analisis data pada penelitian tindakan, yaitu:

1. Mengindentifikasi tema-tema. Dari data yang terkumpul melalu proses induktif dapat
diidentifikasi menjadi tema-tema tertentu. Penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yg
khusus untuk diperlakukan secara umum
2. Membuat kode pada hasil survai, interviu, dan angket. Pengkodean ini dapat dilakukan
untuk mengelompokkan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
sebagainya
3. Mengajukan pertanaan kunci. Pertanyaan kunci membantu mensistematiskan data yang
dapat membentuk informasi yang bermakna
4. Peta konsep. Memetakan secara visual faktor-faktor yang terkait dengan subjek, data,
proses pembelajaran, masalah, dan sebagainya
5. Analisis faktor yang mendahuli dan mengikuti.
6. Penyajian hasil temuan dalam bentuk tabel, grafik, peta, bagan, gambar, dan lain -lain
7. Mengemukakan apa yang belum ditemukan3.

2.3. Jenis Data Penelitian Tindakan Kelas

Data dalam PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait dengan kondisi, proses, dan
keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh siswa. Analisis data dalam PTK
adalah suatu kegiatan mencermati atau menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap
informasi yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk
memperoleh simpulan tentang keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran

3
afrizal.blogspot.co.id/2014/04/resume-penelitian-tindakan –kelas .html

5
Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

I. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan, baik yang
diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara mengubah data kualitatif
menjadi data kuantitatif.
Contoh data kuantitatif

“skor tes awal Tina untuk mata pelajaran matematika= 65, berat badan Tini 47 kg,
panjang meja tulis 150 cm”.
II. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau data yang
dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti, misalnya: baik, buruk, pandai, dan
sebagainya.
Contoh data kualitatif

“siswa berdiskusi secara aktif, perhatian siswa terhadap mata pelajaran matematika
rendah, dan rata-rata skor uas semester ini naik”.

2.4. Teknik atau langkah –langkah analisis data dalam penelitian Tindakan Kelas (PTK )

Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, langkah-langkah/prosedur umum yang dapat


dilakukan meliputi:
1. Pengembangan/Penetapan Fokus Penelitian
a. Merasakan adanya masalah
Permasalahan yang diangkat dalam Penelitian Tindakan Kelas harus benar-benar merupakan
masalah yang dihayati oleh guru dalam praktek pembelajaran yang dikelolanya, bukan masalah
yang disarankan, apalagi disarankan oleh pihak luar. Permasalahan tersebut dapat bersumber dari
siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, hasil belajar, dan interaksi pembelajaran.
b. Identifikasi Masalah

6
Pada tahap ini yang penting dilakukan adalah menghasilkan gagasan-gagasan awal mengenai
permasalahan aktual yang dialami guru di kelas. Berangkat dari gagasan-gagasan awal tersebut
guru dapat berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan dengan menggunakan PTK.
c. Analisis Masalah
Setelah memperoleh sekian banyak permasalahan melalui proses identifikasi, maka
selanjutnya melakukan analisis terhadap masalah-masalah tersebut untuk menentukan urgensi
mengatasinya. Dalam hal ini nantinya akan ditemukan permasalahan yang sangat mendesak
untuk diatasi (pembatasan masalah).
d. Perumusan Masalah
Setelah menetapkan fokus penelitian, maka perlu dilakukan perumusan masalah secara
lebih jelas, spesifik, dan operasional.
2. Perencanaan Tindakan
a. Perumusan/Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan
Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat maka peneliti dapat melakukan:
1. Kajian teoritik dibidang pembelajaran
2. Kajian hasil penelitian yang relevan
3. Diskusi dengan teman sejawat
4. Kajian pendapat para pakar
5. Merefleksi pengalaman sendiri sebagai guru
b. Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan
Pada langkah ini peneliti perlu mengkaji kelaikan dari sejumlah hipotesis tindakan
yang diperolehnya baik dari segi jarak antara kondisi riil dengan situasi ideal yang dijadikan
rujukan. Hipotesis tindakan harus dapat diuji secara empirik, ini berarti bahwa implementasi
tindakan yang dilakukan maupun dampak yang diperolehnya harus dapat diamati oleh guru
selaku peneliti.
c. Persiapan Tindakan
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam langkah ini diantaranya:
1. Membuat skenario pembelajaran
2. Mempersiapkan fasilitas/sarana pendukung yang diperlukan
3. Mempersiapkan cara merekan dan menganalisis data
4. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan (jika dipandang perlu)

7
3. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi-Interpretasi
a. Pelaksanaan Tindakan
Setelah semua kegiatan persiapan selesai, maka skenario tindakan perbaikan yang
telah direncanakan kemudian dilakukan dalam situasi yang nyata. Kegiatan ini
merupakan kegiatan pokok dalam siklus penelitian tindakan kelas. Dalam kegiatan
pelaksanaan tindakan ini juga dibarengi kegiatan observasi dan intrepretasi serta kegiatan
refleksi.

b. Observasi dan Interpretasi


Dalam penelitian tindakan kelas, observasi merupakan upaya untuk merekam
segala peristiwa/kegiatan yang yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung
dengan atau tanpa alat bantu tertentu. Hal penting untuk dicatat pada kesempatan ini
adalah kadar interpretasi yang terlibat dalam rekaman hasil observasi.
c. Diskusi balikan
Observasi yang dilakukan akan memberikan kemanfaatan yang banyak jika
pelaksanaannya diikuti dengan diskusi balikan. Diskusi balikan sebaiknya dilakukan
tidak terlalu lama dari waktu observasi, bertolak dari rekaman data yang dibuat oleh
pengamat, diinterpretasikan bersama-sama antara pelaku tindakan perbaikan dan
pengamat, dan pembahasan mengacu pada penetapan sasaran dan strategi perbaikan
untuk menentukan perencanaan selanjutnya.
4. Analisis dan Refleksi
a. Analisis data
Analisis data adalah proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan,
mengabstraksikan, mengorganisasikan secara urut/sistematis dan rasional untuk
menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap
tujuan penelitian tindakan kelas. Analisis data yang bersifat kualitatif dapat dilakukan
melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan.
Reduksi data yaitu proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi,
pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna.
Paparan data yaitu proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan
naratif, representasi tabular, matriks, representasi grafis maupun lainnya. Sedangkan

8
penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisir
tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat dan atau rumusan yang singkat dan padat.
Sedangkan data yang bersifat kuantitatif dapat dianalisis menggunakan analisis statistik.
a. Refleksi
Dalam penelitian tindakan kelas, refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang
telah dan atau yang tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau belum berhasil dituntaskan
melalui tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil dari refleksi ini akan digunakan untuk
menetapkan langkah-langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuanpenelitian tindakan
kelasyang ditetapkan.
Dengan perkataan lain refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan dan kegagalan
dalam mencapai tujuan sementara, dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka mencapai
akhir.
5. Perencanaan Tindak Lanjut
Hasil analisis dan refleksi akan menentukan apakah tindakan yang telah dilaksanakan
telah dapat mengatasi masalah dalam penelitian tindakan kelas ini atau belum. Apabila hasilnya
belum memuaskan atau masalahnya belumterselesaikan, maka perlu dilakukan tindakan
perbaikan lanjutan dengan memperbaiki tindakan perbaikan sebelumnya atau bila perlu dengan
menyusun tindakan perbaikan yang betul-betul baru untuk mengatasi masalah yang ada. Dengan
perkataan lain, jika masalah yang diteliti belum tuntas atau belum memuaskan pengatasannya,
maka penelitian tindakan kelas harus dilanjutkan pada siklus 2 dengan prosedur yang sama
seperti siklus ke 1 yaitu perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan interpretasi, dan analisis-refleksi. Dan jika pada siklus 2 permasalahan telah
terselesaikan/hasil sudah memuaskan, maka tidak perlu dilanjutkan siklus 3. Namun jikapada
siklus 2 masalahnya belum terselesaikan/hasilnya belum memuaskan maka perlu dilanjutkan
dengan siklus ke 3, dan seterusnya.
Dalam dalam penelitian tindakan kelas jumlah siklus sebenarnya tidak dapat ditentukan lebih
dahulu, hal ini tergantung kepada permasalahannya. Ada penelitian tindakan kelas yang mungkin
cukup satu siklus, tetapi ada juga yang memerlukan beberapa siklus.
Dengan demikian banyak sedikitnya jumlah siklus dalam penelitian tindakan kelas tergantung
kepada terselesaikannya masalah yang diteliti.

9
Menurut Lewis (dalam Syamsuddin, 2011: 234) langkah-langkah kegiatan penelitian itu
meliputi:
1. Mengidentifikasi gagasan/ permasalahan umum
2. Melakukan pengecekan di lapangan
3. Membuat perencanaan umum
4. Mengembangkan tindakan pertama
5. Mengimplementasikan tindakan pertama
6. Mengevaluasi
7. Merevisi perencanaan, untuk tindakan kedua, dan seterusnya
1. Merasakan dan mengidentifikasi masalah

Dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran secara lebih professional,


guru harus mempunyai keberanian dan kepedulian mengenai kelemahan yang masih terdapat
dalam inplementasi program pembelajaran yang di kelolanya. Guru harus mampu merenung,
berfikir, dan merefleksi mengenai apa saja kekurangan yang telah dilakukannya dalam proses
pembelajaran dalam rengka mengidentifikasi hal-hal yang mungkin ada kelemahannya.
2. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan

Hipotesis merupakan suatu dugaan awal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan.
Dari suatu hipotesis dapat dilihat bahwa suatu tindakan diduga akan dapat memecahkan masalah
yang diteliti.Dalam penelitian tindakan kelas hipotesis menyatakan, “jika tindakan ini dilakukan
dengan baik maka tindakan ini merupakan suatu pemecahan masalah yang baik” atau “jika suatu
tindakan dilakukan dengan baik maka tindakan tersebut merupakan perbaikan atau
pengembangan atas sesuatu”.
3. Perencanaan tindakan

Di dalam langkah persiapan ini, peneliti membuat rancangan tindakan pemecahan


masalah yang hendak dilaksanakan. Oleh karena itu, peneliti perlu membuat rancangan dan
prosedur implementasinya dengan tahap kegiatan sebagai berikut.
a. Perancangan model PTK sesuai dengan permasalahan. Rencana kegiatan tindakan dan
keadaan atau situasi kelas diatur sesuai dengan langkah-langkah tindakan yang akan
dilakukan.
b. Pengidentifikasian komponen-komponen pendukung yang diperlukan.

10
c. Penyusunan rancangan tindakan sesuai dengan model PTK dan jadwal.
d. Persiapan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan, seperti kondisi
situasi, materi, alat perangkat.4

4
ameliafanny.blogspot.co.id/2014/04/penelitian-tindakan-kelas.html

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Ruang Lingkup Bidang Kajian Penelitian Tindakan Kelas yaitu masalah belajar siswaa di
sekolah, desain dan strategi pembelajaran di kelas, alat bantu, media, dan sumber belajar, sistem
asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran, pengembangan pribadi peserta didik,
pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya, masalah kurikulum.
Langkah-langkah kegiatan penelitian itu meliputi: mengidentifikasi gagasan/
permasalahan umum, melakukan pengecekan di lapangan membuat perencanaan umum,
mengembangkan tindakan pertama, mengimplementasikan tindakan pertama, mengevaluasi,
merevisi perencanaan, untuk tindakan kedua, dan seterusny.

12

Anda mungkin juga menyukai