Anda di halaman 1dari 5

Statistika Industri

Nama: Raihan Ramadhan (170308065)


Gatra Pratama (170308010)
Kelas: TEP-A

1. Pengumpulan Data

pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan


metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya.
Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena,
informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam
prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut, pengertian
pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang menggambarkan proses
pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif.

Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam


upaya mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian (untuk penelitian kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk
penelitian kuantitatif). Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data
hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data.
Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas
instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah
teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang
valid atau reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam
pengumpulan datanya.
2. Data Kondensasi

Kondensasi data adalah proses menyeleksi, memfokuskan,


menyederhanakan, mengabstraksi, dan mengubah catatan lapangan, transkrip
wawancara, dokumen, dan materi (temuan) empirik lainnya. Kondensasi
(pengembunan) data berarti mengubah data yang sebelumnya menguap menjadi
lebih padat (air). Letak perbedaan antara Reduksi dengan Kondensasi terletak
pada cara penyederhanaan data. Reduksi cenderung memilah kemudian memilih,
sedangkan kondensasi menyesuaikan seluruh data yang dijaring tanpa harus
memilah (mengurangi) data.

Kondensasi data terjadi secara berkesinambungan dalam kehidupan selama


berorientasi pada beberapa proyek/penelitian kualitatif. Bahkan sebelum data
sebenarnya dikumpulkan, antisipasi kondendasi data sebagai seorang peneliti
secara tidak sadar sering menarik sebuah kesimpulan dapat berupa kerangka kerja
konseptual, kasus, pertanyaan penelitian, dan pengumpulan data yang dianggap
mendekati untuk dipiilih. Sebagai hasil pengumpulan data, lebih lanjut kondensasi
data terjadi: menulis ringkasan, pengkodean, mengembangkan kategori,
menghasilkan kategori, dan penulisan memo analisis.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan kondensasi proses


analisis data dalam penelitian kualitatif tentu akan lebih mengakomodir data
secara menyeluruh tanpa harus mengurangi temuan lapangan yang diperoleh
selama penelitian (proses penjaringan data) berlangsung.
3. Data Display

Pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam kegiatan penyajian atau
penampilan (display) dari data yang dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya,
mengingat bahwa peneliti kualitatif banyak menyusun teks naratif. Display
adalah format yang menyajikan informasi secara tematik kepada pembaca. Miles
dan Huberman (1984) memperkenalkan dua macam format, yaitu diagram
konteks (context chart) dan matriks.

Penelitian kualitatif biasanya difokuskan pada kata-kata, tindakan-


tindakan orang yang terjadi pada konteks tertentu. Konteks tersebut dapat dilihat
sebagai aspek relevan segera dari situasi yang bersangkutan, maupun sebagai
aspek relevan dari sistem sosial dimana seseorang berfungsi (ruang kelas, sekolah,
departemen, keluarga, agen, masyarakat lokal).

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisirkan, tersusun


dalam pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami dan merencanakan kerja
penelitian selanjutnya. Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang
yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki
makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara menampilkan data,
membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi
dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapi tujuan penelitian. Penyajian
data yang baik merupakan satu langkah penting menuju tercapainya analisis
kualitatif yang valid dan handal.
4. Conclusion Drawing (Conclusion verification)

Langkah selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan


temuan dan melakukan verifikasi data. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa
kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah
bila ditemukan bukti-bukti buat yang mendukung tahap pengumpulan data
berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai
verifikasi data.

Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh


bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat
peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan
kesimpulan yang kredibel.

Langkah verifikasi yang dilakukan peneliti sebaiknya masih tetap terbuka


untuk menerima masukan data, walaupun data tersebut adalah data yang tergolong
tidak bermakna. Namun demikian peneliti pada tahap ini sebaiknya telah
memutuskan anara data yang mempunyai makna dengan data yang tidak
diperlukan atau tidak bermakna. Data yang dapat diproses dalam analisis lebih
lanjut seperti absah, berbobot, dan kuat sedang data lain yang tidak menunjang,
lemah, dan menyimpang jauh dari kebiasaan harus dipisahkan.

REFERENSI
Misna. A. 2015. Formulasi Kebijakan Alokasi Dana Desa di Desa Kandolo
Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur.
Universitas Mulawarman: Samarinda

https://bkpemula.wordpress.com/2011/12/04/model-model-analisis-data-
kualitatif/

https://kacamatapustaka.wordpress.com/2018/04/24/kondensasi-dalam-
analisis-data-penelitian-kualitatif/

https://tepenr06.wordpress.com/2011/10/30/teknik-pengumpulan-data/

Anda mungkin juga menyukai