Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian secara umum yaitu untuk:
1. Untuk Implementasi mengetahui Pendekatan Ekletis pada pengelolaan kelas?
2. Untuk mengetahui Efektivitas Pengelolaan Kelas Penerapan Pendekatan Ekletis di
SDN Cikeas 03 Kabupaten Bogor
3. Untuk mengetahui Pengaruh pendekatan Eklektis pada pembelajaran tematik IPS?

B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan ini menggunakan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsapat postpositivisme, digunakann untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah exsperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulas
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi. (Sugiyono, 2019).
Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu studi kasus. Study kasus ialah penelitian
yang dilakukan dalam upaya mengungkap atau mempelajari sebuah kejadian atau
kasus berupa
C. Tempat dan waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cikeas 03 yang berlokasi di kp. Parung
Aleng Desa Cikeas kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor
2. Waktu penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran
2021-2022. Penelitian ini tidak dilakukan terus menerus melainkan secara
bertahap.
D. Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif . sumber data yang diperoleh ialah
sumber data dari data primer dan data sekunder.
1. Sumber Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung melalui wawancara
kepada guru kelas di SDN Cikeas 03 kabupaten Bogor. Dengan demikian data
primer merupakan data yang diperoleh dari subjek berupa hasil wawancara yang
berkaitan dengan judul dan subfokus pada penelitian ini yaitu terkait tenta ng
pelaksanaan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini merupakan dokumen-dokumen yang didapat
dari sekolah seperti data siswa, data sekolah, dan lain-lain.
E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara menurut esterberg (2002), ialah a meeting of two persons
to exchange information and idea through question and responses,
resulting in communication and joint contruction of meaning about a
particular topic. Yang artinya pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui pertanyaan dan tanggapan, menghasilkan
komunikasi dan konstruksi makna bersama tentang topik tertentu.
Adapun wawancara yang digunakan oleh peneliti yaitu:
1) Wawancara mendalam adalah dimana peneliti menggali informasi
secara mendalam kepada yang terlibat dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang terkait dengan judul penelitian tanpa
adanya pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya.
2) Wawancara terarah dimana peneliti mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang disajikann kepada yang terkait dengan pertanyaan
yang terarah, khususnya kepada guru kelas IVa & b sebagai
partisipan penelitian.
b. Observasi
Observasi ialah hakikatnya merupakan kegiatan analisis data yang
menggunakan pancaindera, seperti penglihatan, pendengaran, ataupun
penciuman untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab
masalah penelitian. Hasil observasi bisa berupa aktivitas, kejadian,
peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi
tertentu. Adapun observasi yang peneliti gunakan yaitu observasi tidak
terstruktur, yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan
pedoman observasi sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya
berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, legger, agenda, dan sebagainya.12. Oleh karena itu, penelitian ini
memerlukan dokumentasi sebagai pelengkap data berupa tulisan lainnya
yang akan dideskripsikan.

2. Prosedur analisis Data

Analisis data penelitian ini dilakukan melalui model Milles & Hubberman

(2020) yang terdiri atas : 1) Identifikasi, 2) kondensasi data, 3) penyajian data, 4)

kesimpuan-kesimpulan penarikan/verifikasi.

Analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan analisis data melalui

model milles dan Hubberman yaitu :

1?
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. (Rineka Cipta : Jakarta, 2014) hal 274
2
Pengumpulan
data
Sajian data

Kondensasi data Penarikan


simpul/Verifikasi

a. Indentifikasi
Data yang peneliti peroleh dalam proses pengumpulan data, banyak
informasi-informasi atau data penelitian yang didapat. Mereduksi data berarti
meringkas, memilih hal-hal utama, fokus pada hal-hal yang penting, cari tema
dan pola. Demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan
data lebih lanjut, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi data,
setiap peneliti berpedoman pada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utama
penelitian kualitatif adalah pada temuan.

b. Kondensasi Data

Kondensasi data adalah proses menyeleksi, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstraksi, dan mengubah catatan lapangan, transkrip

wawancara, dokumen, dan materi (temuan) empirik lainnya. Kondensasi

(pengembunan) data berarti mengubah data yang sebelumnya menguap

menjadi lebih padat (air). Letak perbedaan antara Reduksi dengan Kondensasi

terletak pada cara penyederhanaan data. Reduksi cenderung memilah

kemudian memilih, sedangkan kondensasi menyesuaikan seluruh data yang

dijaring tanpa harus memilah (mengurangi) data.


c. Sajian Data
Setelah kondensasi, tahap berikutnya data-data tersebut disajikan dalam
berbagai bentuk, seperti tabel dan diagram. Setelah data-data tersebut matang,
tahap berikutnya adalah penarikan kesimpulan

d. Penarikan kesimpulan/verifikasi

Setelah semua proses selesai, maka tahap akhir adalah simpulan akhir berupa
generalisasi atau kesimpulan benar yang menjadi focus penelitian ini.
Simpulan akhir ini sekaligus menjadi data laporan hasil penelitian
Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman hanyalah sebagian dari
satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga
diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat
pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran peneliti selama ia menulis,
suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi
begitu seksama dan menghabiskan tenaga dengan peninjauan kembali serta
tukar pikiran dengan temannya untuk mengembangkan kesepakatan
intersubjektif atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan
suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Dengan kata lain,, makna-
makna yang muncul dari data yang lain harus diuji kebenarannya,
kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya

F. Keabsahan Data
Data yang digunakan adalah hasi observasi peneliti serta ditunjang data-data
berupa rekaman atau dokumentasi sekolah sasaran. Dengan demikian peneliti dapat
memverifikasi keotentikan data-data tersebut. Keabsahan data mencakup kredibilitas,
transferabilitas, debendibilitas, serta komfirmabilitas. Kreabilitas berarti dapat dipercaya
dari perspektif persiapan. Sterategi untuk meningkatkan kredibilitas data meliputi
perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi data, diskusi teman sejawat,
serta analisis kasus negative.

1. Triangulasi Data
Teknik triangulasi pemeriksaann keabsahan data dengan memanfaatkan berbagai
sumber. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas atau uji keabsahan data ini diartikan
sebagai pengecekan data dari berbagai seumber dengan cara dan berbagai waktu
(Sugiyono, 2016).
a. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber, adalah cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2016). Triangulasi sumber ini didapatkan
dari beberapa sumber.
b. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik berbeda dengan triangulasi sumber, triangulasi teknik
digunakan untuk menguji daya dapat dipercaya sebuah data yang dilakukan
dengan cara mencari tahu dan mencari kebenaran data terhadap sumber yang
sama melalui teknik yang berbeda. Maksudnya periset menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber
yang sama. Dalam hal ini, periset dapat menyilangkan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi yang kemudian digabungkan menjadi satu untuk
mendapatkan sebuah kesimpulan (Sugiyono, 2013). Triangulasi teknik, berarti
mengunakan pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
dari sumber data yang sama. Periset menggunakan observasi pastisipasif,
wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara
serempak (Sugiyono, 2013).

1. Tranferabilitas

Transferabilitas adalah kemampuan hasil penelitian kualitatif untuk dapat

digeneralisasi atau ditransfer pada konteks atau setting lain. Transferabilitas dapat
ditingkatkan dengan mendeskripsikan konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang

menjadi sentral pada penelitian. Uji Transferability (Validitas eksternal).

Transeferability menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil

penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenaan

dengan pertanyaan, hingga hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam

situasi lain. Agar orang lain dapat memahami hasil penelitian ini untuk selanjutnya

dapat diterapkan, maka pembuatan laporan ini akan dibuat secara rinci, jelas,

sistematis, dan dapat dipercaya. Bila dalam hal ini pembaca memperoleh gambaran

yang sedemikian jelasnya tentang ”seperti apa” hasil penelitian ini dapat

diberlakukan, maka laporan ini telah memenuhi standar transeferability.

2. Dependabilitas

Dependabilitas adalah perlunya peneliti memperhitungkan konteks yang berubah-

ubah dalam penelitian yang dilakukan. Kriteria ini dapat digunakan untuk menilai

apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak. Untuk mengecek apakah hasil

penelitian kualitatif bermutu atau tidak, seorang hendaknya melihat apakah si peneliti

sudah hati-hati atau belum bahkan membuat kesalahan dalam (1)

mengkonseptualisasikan rencana penelitian, (2) mengumpulkan data, dan (3)

menginterpretasikan data atau informasi yang telah dikumpulkan dalam suatu laporan

penelitian yang ditulis. Uji Dependability (Tingkat keberlangsungan) Dependability

disebut juga reliabilitas dalam penelitian. Suatu penelitian yang reliabel adalah

apabila orang lain dapat mengulangi atau mereplikasi proses penelitian tersebut.
Dalam hal ini, uji dependability ini dilakukan dengan melakukan audit terhadap

keseluruhan proses penelitian.

3. Komfirmabilitas

Komfirmabilitas atau objektivitas merajuk pada tingkat kemampuan hasil

penelitian yang dikonfirmasikan oleh orang lain. Kriteria ini digunakan untuk

menilaiapakah hasil penelitian itu bermutu atau tidak. Jika “dependability audit”

digunakan untuk menilai kualitas dari proses yang ditempuh oleh peneliti sampai

dapat membuahkan hasil penelitian, maka “confirmability audit” dapat dilakukan

bersamaan dengan “dependability audit”. Tetapi tekanan dari “confirmability audit”

adalah berkaitan dengan pertanyaan apakah data dan informasi serta interpretasi dan

lain-lain dalam laporan penelitian didukung oleh materi-materi yang

tersedia/digunakan dalam “audit trail”. Apabila “confirmability audit” telah

memutuskan bahwa hasil penelitian telah memenuhi keempat standar suatu penelitian

(truth value, applicability, consistency, dan neutrality) maka hasil penelitian tersebut

dapat dikatakan sudah dapat diterima. Dengan kata lain bahwa hasil penelitian

tersebut bermutu. Uji Kepastian (Confirmability). Confirmability menekankan pada

uji hasil penelitian. Setiap teori maupun temuan yang dikemukakan harus sesuai

dengan bukti data yang didapatkan. Uji kepastian dilakukan dengan audit eksternal

independen.

Anda mungkin juga menyukai