Anda di halaman 1dari 50

Sri Maryati

Latar Belakang:
 Kelemahan Metoda Kuantitatif:
Hanya mampu meneliti sejumlah kecil
Variabel Dunia Nyata yang Komplek:
Hasilnya sulit diterapkan
Kurang Cocok untuk Bidang Sosial.
 Metoda Kualitatif berkembang di
Bidang Sosial:
Metoda Penelitian Kualitatif
Metoda Mengumpulkan Data bersifat
Kualitatif
Pengertian
Penelitian Kualitatif pada hakekatnya
 mengamati manusia dalam lingkungan
hidupnya
 Berinteraksi dengan mereka
 Berusaha memahami bahasa dan tafsiran
mereka
tentang dunia sekitarnya
Pengertian:
 Data: berurusan dengan obyek dan karakteristiknya
(variabel)
 Data Kuantitatif berurusan dengan “Angka”
(Numbering)
 Data Kualitatif berurusan dengan “Makna” (Meaning)
 Analisis: Proses menyusun data agar dapat
ditafsirkan:
 Menyusun Data: menggolongkan dalam pola, tema
atau kategori
 Tafsiran atau Interpretasi: memberikan makna
 menjelaskan pola atau kategori
 Mencari hubungan antara konsep
Pengertian:
 Analisis Data:
 Makna (meaning) dianalisis melalui
“Konseptualisasi.
 Angka (Numbering) dianalisi melalui “Statistik
dan Matematik”
 Konseptualisasi Data Kualitatif:
 Artikulasi Konsep melalui Diskripsi dan
Klasifikasi
 Analisis Hubungan melalui pertalian yang
dibangun diantara mereka
Pengumpulan Data Kualitatif
Prasyarat Penelitian Kualitatif:
 Peneliti harus turun ke lapangan dan
berada disana dalam waktu cukup lama
 Peneliti memata-matai, menjelajah,
mempelajari dan mengumpulkan data
 Peneliti bersifat cermat, formal dan canggih
Pengumpulan Data Kualitatif
 Menentukan Sumber Data
 Penelitan Kualitatif bermaksud menggambarkan
representasi gejala sosial
 Penelitian Kualitatif bertitik tolak dari asumsi:
 Realitas dan Gejala Sosial bersifat “Unik
dan Rumit”
 Realitas dan Gejala Sosial mempunyai
“Regularitas atau Pola” tertentu tetapi
beragam
Pengumpulan Data Kualitatif
 Menentukan Sumber Data
 Data harus “Luas” dalam suatu “Keragaman”
yang ada Mampu menjelaskan Gejala Sosial
secara utuh.
 Sampel hanya sumber yang dapat memberikan
informasi
 Sifat Pengambilan Sampel yang terpenting
adalah:
Menemukan “Informan Kunci” atau “Situasi Sosial
Tertentu” yang penuh dengan “Informasi yang sesuai
dengan Fokus Penelitian”
Pengumpulan Data Kualitatif
 Teknik Pemilihan Sampel:
 “Purposive Sampling”:
Pemilihan Sampel secara sengaja dangan tujuan tertentu
 “Snowball Sampling”:
Responden diminta untuk menunjuk orang lain yang dapat
memberikan informasi dan seterusnya secara serial, sehingga
sampai dicapai taraf “redudancy”, kejenuhan dan ketuntasan,
dalam arti:
 Responden baru tidak memberikan informasi baru yang berarti
 Keragaman informasi baru tidak ditemukan lagi.
 Jumlah Sampel tidak masalah, yang terpenting:
Ketepatan Pemilihan “Informan Kunci” atau”Situasi Kunci”
Kerumitan dan Keragaman Gejala Sosial yang diteliti
Menentukan Instrumen Penelitian
 Manusia (Peneliti) sebagai alat penelitian:
 Peka dan bereaksi terhadap segala stimulus
yang harus diperkirakan bermakna atau tidak
 Menyesuaikan diri terhadap semua aspek dan
mengumpulkan aneka ragam data sekaligus
 Melihat situasi dalam suatu keseluruhan
 Merasakan, menyelami, menghayati dan
memahami situasi yang melibatkan interaksi
antar manusia
Menentukan Instrumen Penelitian
 Manusia (Peneliti) sebagai alat penelitian:
 Segera menganalisis data yang diperoleh
ditafsirkan hipotesa menentukan arah
pengamatan menguji hipotesa
 Mengambil kesimpulan berdasarkan data yang
dikumpulkan pada suatu saat memperoleh
penegasanperubahan perbaikan atau
penolakan
 Memperhatikan respon aneh mempertinggi
tingkat kepercayaan dan pemahaman aspek
yang diselidiki
Menentukan Instrumen Penelitian
 Pengamatan :
 Pertanyaan yang diajukan peneliti apa yang ingin
dicari jawabannya:
 Ruang (Tempat)
 Pelaku (Aktor)
 Kegiatan
 Ingin mengenal Dunia Sosial Masuk dunia itu
Hidup di kalangan manusia yang diteliti
 Setiap pengamatan selalu dikaitkan dengan
 Informasi : apa yang terjadi
 Kontek: hal-hal sekitarnya yang berkaitan
Informasi yang lepas dari konteknya tidak akan
bermakna
 Data pengamatan berupa diskripsi faktual, cermat,
rinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan, situasi
sosial beserta konteksnya
Menentukan Instrumen Penelitian
 Wawancara
 Melengkapi pengamatan
 Memasuki dunia pikiran dan perasaan responden
 Wawancara dihadapkan dua hal:
1. Harus secara nyata mengadakan interaksi dengan
responden bagaimana berinteraksi dengan orang
lain
• Data Verbal: percakapan kaya informasi
• Data non verbal: gerak muka, gerak tubuh  kaya
kontek
2. Menghadapi Kenyataan adanya pandangan orang
lain bagaimana mengolah pandangan yang mungin
berbeda
• Emic: menurut perasaan dan pikiran responden
• Etic: menurut pertimbangan peneliti
Analisis Data Kualitatif
 Data Kualitatif
 Terutama terdiri dari kata-kata
 Ukurannya Besar, tidak ringkas
 Analisis Data Kualitatif dimulai sejak awal
Pengumpulan dan Analisis Data bukan
kegiatan yang terpisah, tetapi bersifat
simultan dan bolak-balik
 Perlu Perbandingan  terjelajah, terlacak
secara induktif memadai muatan yang
tercakup dalam konsep, kategori dan teori.
Analisis Data Kualitatif
 Komparasi:
 Alat untuk menggulirkan proses pengumpulan dan
analisis data sehingga proses berkembang terus
produk semakin kaya dan padat.
 Komparasi Konstan: alat yang perlu diterapkan dalam
proses dan analisis data kualitatif, yang mencakup
perbandingan:
 Antar tindakan
 Antar pelaku
 Antar ruang
 Antar waktu
 Antar kejadian
 Dan sebagainya
Qualitative Data Analysis
Principles of Analysing Qualitative Data
1. Proceed systematically and rigorously (minimise human
error)
2. Record process, memos, journals, etc.
3. Focus on responding to research questions
4. Appropriate level of interpretation appropriate for
situation
5. Time (process of inquiry and analysis are often
simultaneous)
6. Seek to explain or enlighten
7. Evolutionary/emerging
Qualitative Data Analysis:

The Analysis Continuum

Descriptive
Raw Data Interpretation
Statements
Qualitative Data Analysis
 Analysis Considerations
Words
Context (tone and inflection)
Internal consistency (opinion shifts during groups)
Frequency and intensity of comments (counting,
content analysis)
Specificity
Trends/themes
Iteration (data collection and analysis is an
iterative process moving back and forth)
Qualitative Data Analysis
The Procedures
1 Coding/indexing
2 Categorisation
3 Abstraction
4 Comparison
5 Dimensionalisation
6 Integration
7 Iteration
8 Refutation (subjecting inferences to scrutiny)
9 Interpretation (grasp of meaning - difficult to
describe procedurally)
Qualitative Data Analysis
The Qualitative Analytical Process
(Adapted from descriptions of Strauss and Corbin, 1990, Spiggle 1994,
Miles and Huberman, 1994)

Components Procedures Outcomes

Data Reductions Description


Coding
Categorisation
Data Display Abstraction
Comparison
Dimensionalisation
Integration
Conclusions & Interpretation
Verification Explanation/
Interpretation
Qualitative Data Analysis
 Data Reduction:
Field Report as raw materials
abbreviated, comprising more
systematic, highlighted important
points, easy to control
Facilitate the search again if needed
In the form of editing, coding and
tabulation
Qualitative Data Analysis
 Data Display
Organize data in such a way that
looks a whole figure
Endeavored to make a variety of
sketches, graphs, matrices,
networks, synopsis, chart
Making it easier to submit or make
conclusions
Qualitative Data Analysis
 The recommended way of analysis:
Finding the meaning of the data collected
Looking for patterns, themes, relationships,
similarities, things that often arise, hypothesis.
The conclusion is very tentative at first
Data increases  more in-depth conclusion
Conclusions should always be examined during
the study

These three interrelated activities and continue


throughout the study
Analisis Data Kualitatif
 Cara Analisis yang dianjurkan:
1. Reduksi Data:
Laporan Lapangan sebagai bahan mentah disingkat,
disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok
penting mudah dikendalikan tetap diusahakan
selengkap mungkin
 Memberikan gambaran yang lebih tajam
 Mempermudah pencarian kembali apabila
diperlukan
Dalam bentuk editing, koding dan tabulasi
Analisis Data Kualitatif
 Cara Analisis yang dianjurkan:
2. Display Data
 Mengorganisasikan data sedemikian
rupa sehingga terlihat sosoknya yang
utuh
 Diusahakan dengan membuat berbagai
macam sketsa, grafik, matrik, jaringan,
sinopsis, chart
 Sehingga memudahkan menyampaikan
atau membuat kesimpulan
Analisis Data Kualitatif
 Cara Analisis yang dianjurkan:
3. Mengambil Kesimpulan
 Mencari makna data yang dikumpulkan
 Mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-
hal yang sering timbul, hipotesa.
 Kesimpulan mula-mula sangat tentatif, kabur,
diragukan seiring bertambah data
kesimpulan lebih mendalam
 Kesimpulan harus selalu diperiksa selama
penelitian berlangsung

 Ketiga Kegiatan saling berhubungan dan


berlangsung terus selama penelitian
Kualitas Penelitian
 Validitas Internal/Kredibilitas:
 Mengusahakan tercapainya aspek kebenaran hasil
penelitian dapat dipercaya
 Menggambarkan Konsep Peneliti dengan Konsep
yang ada pada Peserta:
 Usaha yang dilakukan:
 Memperpanjang waktu penelitian
 Triangulasi
 Peneliti membebaskan diri dari prasangka etnis dan bias
akademis
 Bila keadaan rumit  bagi informan, peristiwa dan situasi
dalam berbagai aspek, golongan, bagian
 Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis
 Melibatkan sejawat
 Mengecek bersama-sama peneliti lain
 Melakukan kajian kasus negatif
Kualitas Penelitian
 Validitas Eksternal atau
Fittingness/Tranferability
 Berkenaan dengan tingkat generalisasi
 Kecocokan dan kesesuaian diterapkan pada
situasi lain
 Diatasi dengan penelitian dilakukan pada
beberapa lokasi
Kualitas Penelitian
 Reabilitas/Audibilitas/Dependabilitas
 Apakah penelitian dapat diulang oleh peneliti lain
dengan menemukan hasil yang sama bila
menggunakan metoda yang sama
 Usaha yang dilakukan:
 Memberikan uraian deskriptif yang konkrit, catatan ucapan,
percakapan yang cermat
 Memperkerjakan peneliti lebih dari seorang
 Menggunakan peserta lokal sebagai asisten kontinyuitas
 Meminta pendapat, penilaian dan kritik peneliti lain
 Pencatatan informasi dengan alat mekanis, sehingga dapat
ditangkap secara lengkap: kamera, tape video
Kualitas Penelitian
 Obyektivitas/Confimabilitas
 Apakah hasil suatu penelitian dapat dibenarkan oleh
peneliti lain
data diperoleh berdasarkan kesamaan hasil pengamatan
sejumlah peneliti dan dapat diperiksa kebenarannya oleh
peneliti lain.
 Usaha yang dilakukan:
Penelitian dilakukan oleh satu tim.
Menjauhkan diri dari prasangka yang disebabkan oleh
Latarbelakang peneliti dari sisi:
 Kehidupan
 Pendidikan
 Agama
 Kesukuan
 Status sosial, dan sebagainya
Contoh
Teknik Analisis Data Kualitatif
Analisis Isi
Pengertian
 Analisis Isi mempunyai tujuan untuk menarik inferensi-
inferensi dari data pada aspek-aspek tertentu dari konteknya
dan menjustifikasi inferensi tersebut dalam hubungan dengan
faktor-faktor tetap yang ada dalam sistem yang menjadi obyek
analisis (Krippendorff, 1993).
 Analisis Isi dapat diterapkan pada beberapa bentuk
komunikasi (Babbie, 1983),
 Qualitative content analysis involves a process
designed to condense raw data intocategories
or themes based on valid inference and
interpretation. This process uses inductive
reasoning, by which themes and categories
emerge from the data through the researcher’s
careful examination and constant comparison.
But qualitative content analysis does not need
to exclude deductive reasonin (Patton, 2002).
Generating concepts or variables from theory
or previous studies is also very useful for
qualitative research, especially at the inception
of data analysis (Berg, 2001).
 Step 1: Prepare the Data
 Qualitative content analysis can be used to analyze various types of
data, but generally the data need to be transformed into written text
before analysis can start. If the data come from existing texts, the
choice of the content must be justified by what you want to know
(Patton, 2002). In ILS studies, qualitative content analysis is most often
used to analyze interview transcripts in order to reveal or model
people’s information related behaviors and thoughts. When transcribing
interviews, the following questions arise: (1) should all the questions of
the interviewer or only the main questions from the interview guide be
transcribed; (2) should the verbalizations be transcribed literally or only
in a summary; and (3) should observations during the interview (e.g.,
sounds, pauses, and other audible behaviors) be transcribed or not
(Schilling, 2006)? Your answers to these questions should be based on
your research questions. While a complete transcript may be the most
useful, the additional value it provides may not justify the additional time
required to create it.
 Step 2: Define the Unit of Analysis
 The unit of analysis refers to the basic unit of text to be
classified during content analysis. Messages have to be unitized
before they can be coded, and differences in the unit definition
can affect coding decisions as well as the comparability of
outcomes with other similar studies (De Wever et al., 2006).
Therefore, defining the coding unit is one of your most
fundamental and important decisions (Weber, 1990). Qualitative
content analysis usually uses individual themes as the unit for
analysis, rather than the physical linguistic units (e.g., word,
sentence, or paragraph) most often used in quantitative content
analysis. An instance of a theme might be expressed in a single
word, a phrase, a sentence, a paragraph, or an entire
document. When using theme as the coding unit, you are
primarily looking for the expressions of an idea (Minichiello et
al., 1990). Thus, you might assign a code to a text chunk of any
size, as long as that chunk represents a single theme or issue of
relevance to your research question(s).
 Step 3: Develop Categories and a Coding Scheme
 Categories and a coding scheme can be derived from three sources: the
data, previous related studies, and theories. Coding schemes can be
developed both inductively and deductively. In studies where no theories
are available, you must generate categories inductively from the data.
Inductive content analysis is particularly appropriate for studies that
intend to develop theory, rather than those that intend to describe a
particular phenomenon or verify an existing theory. When developing
categories inductively from 4 raw data, you are encouraged to use the
constant comparative method (Glaser & Strauss,1967), since it is not
only able to stimulate original insights, but is also able to make
differences between categories apparent. The essence of the constant
comparative method is (1) the systematic comparison of each text
assigned to a category with each of those already assigned to that
category, in order to fully understand the theoretical properties of the
category; and (2) integrating categories and their properties through the
development of interpretive memos.
 To ensure the consistency of coding,
especially when multiple coders are
involved, you should develop a coding
manual, which usually consists of category
names, definitions or rules for assigning
codes, and examples (Weber, 1990).
Some coding manuals have an additional
field for taking notes as coding proceeds.
Using the constant comparative method,
your coding manual will evolve throughout
the process of data analysis, and will be
augmented with interpretive memos.
 Step 4: Test Your Coding Scheme on a Sample of
Text
 If you are using a fairly standardized process in your
analysis, you’ll want to develop and validate your coding
scheme early in the process. The best test of the clarity
and consistency of your category definitions is to code a
sample of your data. After the sample is coded, the
coding consistency needs to be checked, in most cases
through an assessment of inter-coder agreement. If the
level of consistency is low, the coding rules must be
revised. Doubts and problems concerning the definitions
of categories, coding rules, or categorization of specific
cases need to be discussed and resolved within your
research team (Schilling, 2006). Coding sample text,
checking coding consistency, and revising coding rules is
an iterative process and should continue until sufficient
codingconsistency is achieved (Weber, 1990).
 Step 5: Code All the Text
 When sufficient consistency has been
achieved, the coding rules can be applied to
the entire corpus of text. During the coding
process, you will need to check the coding
repeatedly, to prevent “drifting into an
idiosyncratic sense of what the codes mean”
(Schilling, 2006). Because coding will proceed
while new data continue to be collected, it’s
possible (even quite likely) that new themes
and concepts will emerge and will need to be
added to the coding manual.
 Step 6: Assess Your Coding Consistency
 After coding the entire data set, you need to recheck
the consistency of your coding. It is not safe to
assume that, if a sample was coded in a consistent
and reliable manner, the coding of the whole corpus
of text is also consistent. Human coders are subject
to fatigue and are likely to make more mistakes as
the coding proceeds. New codes may have been
added since the original consistency check. Also, the
coders’ understanding of the categories and coding
rules may change subtly over the time, which may
lead to greater inconsistency (Miles & Huberman,
1994; Weber, 1990). For all these reasons, you need
to recheck your coding consistency.
 Step 7: Draw Conclusions from the Coded Data
 This step involves making sense of the themes or
categories identified, and their properties. At this
stage, you will make inferences and present your
reconstructions of meanings derived from the data.
Your activities may involve exploring the properties
and dimensions of categories, identifying
relationships between categories, uncovering
patterns, and testing categories against the full
range of data (Bradley, 1993). This is a critical step
in the analysis process, and its success will rely
almost wholly on your reasoning abilities.
 Step 8: Report Your Methods and
Findings
 For the study to be replicable, you need to
monitor and report your analytical
procedures and processes as completely
and truthfully as possible (Patton, 2002). In
the case of qualitative content analysis,
you need to report your decisions and
practices concerning the coding process,
as well as the methods you used to
establish the trustworthiness of your study
(discussed below).
Contoh
Teknik Analisis Data Kualitatif
 Analisis Isi
 Prosedur
 Masing-masing pertanyaan yang bersifat detail yang berkaitan
dengan pertanyaan dituliskan dalam lembar kertas yang
berbeda.
 Satu persatu dokumen, catatan observasi lapangan dan hasil
wawancara dengan setiap responden diperiksa isinya dan
dicocokkan pada masing-masing pertanyaan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan detail yang ada dalam masing-masing
lembar pertanyaan dan dituliskan dalam lembar kertas
tersebut.
 Jawaban masing-masing pertanyaan detail tersebut
digabungkan dengan pertanyaan induknya, yang kemudian
diorganisasikan dalam bentuk diagram alir atau tabel-tabel.
Contoh
Teknik Analisis Data Kualitatif
 Analisis Isi

Menemukan Klasifikasi Data Prediksi/Analisis


Lambang/Simbol Berdasarkan Data
Lambang/Simbol
Contoh
Teknik Analisis Data Kualitatif
 Teknik Analisis Domain
 Pengertian:
 Teknik untuk menganalisis gambaran obyek
penelitian secara umum atau di tingkat
permukaan, namun relatif utuh.
 Teknik yang bertujuan untuk eksplorasi
hasil penelitian hanya ditargetkan untuk
memperoleh gambaran seutuhnya dari obyek
yang diteliti, tanpa ingin memerinci
 domain analysis 2.pdf
Contoh
Teknik Analisis Data Kualitatif
 Teknik Analisis Domain
 Prosedur: Pola Hubungan Sematik
Hubungan Sematik Bentuk Hubungan Contoh
Jenis X adalah jenis dari Y Kursi sebagai jenis meubel

Ruang X bagian dari Y Kursi bertempat di rumah


X bertempat di Y
Sebab-akibat X akibat dari Y Duduk di lantai akibat tidak
memiliki kursi
Alasan X alasan melakukan Y Membutuhkan kursi alasan
membeli kursi
Lokasi X tempat berlangsungnya Rumah sebagai tempat
Y berlangsungnya hajatan

Cara ke tujuan X cara mencapai Y Membeli sebagai cara mendapat


kursi
Fungsi X digunakan untuk Y Kursi digunakan untuk duduk

Tahapan X sebagai tahapan Y Memiliki uang merupakan tahap


untuk mendapatkan kursi
Atribut X merupakan sifat Y Kursi kayu sebagai atribut
keluarga konvensional
Contoh
Teknik Analisis Data Kualitatif
 Teknik Analisis Domain
 Prosedur:
1. Memilih pola hubungan sematik berdasarkan fakta yang
tersedia
2. Menyiapkan kerja analisis domain
3. Memilih kesamaan data
4. Mencari konsep induk atau kategori simbolis domain
tertentu dari suatu pola hubungan sematik
5. Menyusun pertanyaan struktural untuk masing-masing
domain
6. Membuat daftar keseluruhan domain dari seluruh data.
Contoh
Teknik Analisis Data Kualitatif
 Teknik Analisis Domain
 Prosedur:Tempat Tinggal Mahasiswa Perantau
Daftar Domain Hubungan Bentuk Pertanyaan Struktural
Sematik Hubungan

Jenis Tempat Jenis X adalah Apakah keseluruhan jenis


Tinggal Jenis dari Y tempat tinggal Mahasiswa
Mahasiswa Perantau di Bandung?
Perantau
Rumah Kos Ruang X adalah Apakah rumah kos juga
bagian dari sebagai tempat tinggal
Y mahasswa perantau?

Sebab tinggal di Sebab- X adalah Apa penyebab mahasiswa


rumah kos akibat sebab dari Y rantau memilih rumah kos
sebagai tempat tinggal?

Alasan Memilih Rasional/ X alasan Apakah alasan-alasan


rumah kos alasan melakukan yang digunakan untuk
Y memilih rumah kos?
Contoh
Teknik Analisis Data Kualitatif

 Teknik Analisis Taksonomik


Teknik Analisis yang digunakan untuk
memerinci domain tertentu
Terfokus pada domain tertentu dan
membaginya menjadi sub domain atau
bagian yang lebih khusus, terperinci, yang
secara umum merupakan rumpun yang
memiliki kesamaan
taxonomy analyisis.pdf
Contoh
Teknik Analisis Data Kualitatif
 Teknik Analisis Domain
 Prosedur:Tempat Tinggal Mahasiswa Perantau
Daftar Domain Hubungan Bentuk Pertanyaan Struktural
Sematik Hubungan

Konsentrasi Lokasi X tempat Dimana konsentrasi rumah


Rumah kos Kegiatan melakukan kos?
Y
Fungsi rumah kos Fungsi X Apa fungsi rumah kos bagi
merupakan mahasiswa perantau?
fungsi Y
Bagaimana Cara ke X adalah Apa saja cara yang
memenuhi tujuan cara untuk digunakan untuk
kebutuhan mnelakukan memenuhi kebutuhan
sehari-hari Y sehari-hari selama tinggal
selama di rumah di rumah kos?
kos
Contoh
Teknik Analisis Data Kualitatif
 Teknik Analisis Taksonomik
Domain:
○Superior
 amat penting dan mendominasi hampir seluruh diskripsi
tujuan penelitian.
 subur, menghasilkan pilahan-pilahan sub domain yang
banyak dan dapat dikembangkan pilahan baru yang banyak
lagi.
○Inferior
 tidak terlalu penting
 Tidak subur dan kurang memberikan memberikan
kesempatan analisis berikutnya.
Keduanya akan sangat spesifik untuk setiap
penelitian, bergantung pada permasalahan dan
tujuan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai