Kelas : A( Reguler 1 )
NIM
: 166030101111015
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan positifis dan post positifis ?
Pendekatan positivis digagas oleh filsuf Auguste Comte.Pendekatan positivis
menekankan bahwa ilmu pengetahuan lahir dan berkembang melalui pengamatan
objek yang positif, artinya objek tersebut dapat ditangkap dengan pancaindra
manusia. Menurut Comte, proses pencarian kebenaran harus dilakukan melalui
penelitian yang didasarkan pada fakta-fakta yang ada.
Positivis (menurut david hume) adalah berasal dari intelektual dan empirisisme
Inggris klasik adalah pelopor tradisi ini. Mereka percaya bahwa pengetahuan adalah
berdasarkan pengalaman dan pengamatan objektif dari dunia empiris, dan harus
diverifikasi dengan ketat prosedur pengujian ilmiah. Positivisme dipeluk oleh
behaviorialistis yang berfokus pada perilaku actor politik yang sebenarnya, bukan
pada aturan-aturan formal dan percaya bahwa metode ilmiah alam bisa mengubah
studi politik menjadi benar-benar ilmu pengetahuan.
Post-positivis adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiah sebagai lawan dari
eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel
atau sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data
dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil
penelitiannya lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.
Post-positivis berasal dari aliran yang humanistik.Postpositivisme adalah aliran
yang ingin memperbaiki kelemahan pada Positivisme.Satu sisi Postpositivisme
sependapat dengan Positivisme bahwa realitas itu memang nyata ada sesuai hukum
alam. Tetapi pada sisi lain Postpositivisme berpendapat manusia tidak mungkin
mendapatkan kebenaran dari realitas apabila peneliti membuat jarak dengan realitas
atau tidak terlibat secara langsung dengan realitas. Hubungan antara peneliti dengan
realitas harus bersifat interaktif, untuk itu perlu menggunakan prinsip trianggulasi
yaitu penggunaan bermacam-macam metode, sumber data, data, dan lain-lain.
2. Apa
kuantitatif?
Selama ini penelitian lebih banyak menggunakan metode kuantitatif saja atau
kualitatif saja. Metode kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivis,
scientivic dan metode discover. Selanjutnya metode fase kualitatif sering dinamakan
sebagai metode baru, postposivistic, artistic dan interpretive research.Tujuan
pembahasan ini agar peneliti dapat menentukan metode penelitian alternative, yaitu
metode campuran atau paduan antara kuantitatif dan kualitatif. Perbedaan mendasar
dari metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif yaitu terletak
pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu
yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat
eksploratoris dan induktif, mixed methods merupakan paduan dari kuantitatif dan
kualitatif. Beberapa aspek dibandingkan secara konsepsional yang membedakan
ketiga jenis penelitian ini. Aspek-aspek tersebut adalah pandangan ontologis, model
logika yang digunakan, pola pikir logis, tujuan yang hendak dicapai, desain yang
digunakan, strategi penelitian yang dipilih, teknik analisis data, fokus penelitian,
Instrumen
pengumpul
data,
paradigma
penelitian,
dan
jenis
ilmu
yang
pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan
dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang
ditemukan.Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek
penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk
operasionalisasi variabel masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat
mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua
elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi
serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian
kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan
menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan
formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna
dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara
kebahasaan dan kulturalnya.
3. Sebutkan literatur-literatur dan referensi yang mengkaji pendekatan
tersebut ?
Koento Wibisono Siswomihardjo. 1996. Arti Perkembangan Menurut Filsafat
Positivistime Auguste Comte. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prespektif Positivisme Postpositivisme, artikel diakses pada 8 April 2012
http://catatan-anakfikom.blogspot.com/2012/03/
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sofian Effendi, Tukiran. 2012, Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi LP3ES :
Jakarta
Creswell, W.John. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset Edisi Ketiga.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Neuman, W. Lawrence. 2015. Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif
dan Kuantitatif. Edisi Ketujuh. Jakarta : PT. Indeks
Spradley, J.P. 1980. The Partisipasion Observasion, New York: Reinhart & Winston
Miles, Huberman, dan Saldana. 2014. Qualitative Data Analysis: A Method
Sourcebook. Amerika : United State of Amerika.
4. Apa yang dimaksud dengan metode deduktif dan metode induktif ?
a. Metode Deduktif
Metode deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti
sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan
yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
social. Metode Deduktif digunakan dalam sebuah penelitian disaat penelitian
berangkat dari sebuah teori yang kemudian di buktikan dengan pencarian
faktaMetode deduktif dalam tahapan-tahapannya, sama dengan metode lain, yaitu:
Tahapan Spekulasi
Tahapan Observasi dan klasifikasi
Tahapan perumusan hipotesis
b. Metode Induktif
Metode induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak
dari hal-hal khusus ke umum.Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.Generalisasi adalah bentuk dari
metode berpikir induktif.Kelebihan dari metode induktif adalal sebagai berikut:
Metode induktif lebih dapat menemukan kenyataan yang kompleks yang terdapat
dalam data.
Metode induktif lebih dapat membuat hubungan antara peneliti dengan responden
menjadi eksplisit, dapat dikenal dan dipertimbangkan.
Metode induktif lebih dapat memberikan latar secara penuh dan dapat membuat
keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan kepada latar lainnya.
Metode induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam
hubungan-hubungan.
Metode deduktif memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari
Struktur analisis
5.
a)
Variabel
Karakteristik/ atribut yang dimiliki seorang person atau organisasi.Atribut ini
bisa diukur dan diteliti serta berbeda di antara masing-masing orang atau organisasi
yang dijadikan subjek dalam setiap penelitian.
b) Interval kepercayaan
Adalah sebuah perkiraan dalam penelitian kuantitatif yang berupa nilai statistik
tertinggi dan terendah yang konsisten pada data yang diteliti serta memuat mean
populasi yang sesungguhnya.
c)
Hipotesis direktif
Yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah ketika seorang peneliti
e)
Desain eksperimental
Dalam penelitian kuantitatif menguji dampak treatment (atau sebuah intervensi)
terhadap hasil penelitian serta mengkaji semua faktor lain yang memiliki
kemungkinan untuk memengaruhi hasil sebuah penelitian.
f)
Hipotesis
Menghubungkan beberapa variabel atau membandingkan kelompok-kelompok
Hipotesis nol
Adalah penelitian kuantitatif yang mencerminkan pendekatan tradisional dalam
Pengacakan sampel
Adalah sebuah prosedur dalam penelitian kuantitatif untuk memilih partisipan.
Hal ini berarti bahwa masing-masing individu dalam sebuah populasi memiliki
kemungkinan yang sama untuk terpilih dan terjaring sebagai sampel.
k) Desain survey
Memaparkan rancangan sebuah gambaran kuantitatif berupa angka yang
menunjukkan kebiasaan, tingkah laku, pendapat atau populasi dengan mempelajari
sebuah sampel dari sebuah populasi tertentu.
l)
Penelitian survey
Menampilkan sebuah gambaran kuantitatif dalam bentuk angka mengenai
kebiasaan, tingkah laku, atau opini sebuah populasi dengan mempelajari sampel dari
sebuah populasi.
m) Validitas
Dalam penelitian kuantitatif diukur dari kemampuan seseorang dalam
memahami arti dan kesimpulan dari angka-angka yang ada dalam sebuah instrumen
khusus.
a)
Abstrak
Adalah review singkat mengenai penelitian (biasanya berupa paragraf singkat)
yang menyimpulkan beberapa bagian utama dalam sebuah penelitian agar pembaca
bisa memahami hal-hal dasar yang ada dalam sebuah penelitian.
b) Memberi kode (coding)
Adalah proses pengaturan materi-materi pada bagian-bagian dalam keseluruhan
teks agar gagasan umum bisa dikembangkan dan tersebar dalam tiap-tiap bagian.
c)
Fokus penelitian
Fokus penelitian pada dasarnya merupakan sebuah garis besar dari penelitian
e)
Situs penelitian
Adalah tempat yang lebih spesifik dimana akan menangkap keadaan
Sumber data
Merupakan tempat ditemukannya data, informasi-informasi penting dan
Data sekunder
Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) dan untuk menjadi informasi, tidak
memerlukan proses pengolahan lebih lanjut.
j)
Wawancara
Merupakan sebuah percakapan yang memiliki maksud tertentu.
k) Observasi
Adalah suatu studi yang sengaja dilakukan dengan sistematis yang berkaitan
dengan fenomena sosial dan gejala-gejala psikis melalui jalan pengamatan dan
pencatatan.Sehingga, observasi dapat dikatakan sebagai pengamatan serta pencatatan
terhadap suatu obyek untuk tujuan penelitian yang digunakan untuk mendapatkan
gambaran mengenai daerah penelitian yang pada akhirnya, dari observasi yang
dilakukan diharapkan dapat mendukung terhadap penelitian yang dilakukan serta
berguna dalam penentuan langkah-langkah penelitian lebih lanjut.
l)
Dokumentasi
Adalah teknik pengumpulan data secara sekunder dengan cara mencatat
langsung data yang tersedia pada sumber data penelitian yang dapat berupa:
Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk
deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan,
menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan. Teknik
analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan antara lain:
1) Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang
(crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan
penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
2) Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram
batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.
3) Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
4) Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
5) Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi
kuartil, mean deviasi, dan sebagainya).
Statistik inferensial
Statistik inferensial adalah upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan
membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Biasanya analisis ini
mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak, dan dari
hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi. Oleh
karena itulah statistik inferensial ini juga disebut dengan istilah statistik induktif.
Berdasarkan jenis analisisnya, statistik inferensial terbagi ke dalam dua bagian:
1) Analisis Korelasional
Analisis korelasional adalah analisis statistik yang berusaha untuk mencari
hubungan atau pengaruh antara dua buah variabel atau lebih. Dalam analisis
korelasional ini, variabel dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
a)
a)
b) Hubungan antara penghasilan orang tua, dan motivasi belajar dengan prestasi
belajar
c)
Metode Induktif/Kualitatif:
Model Strous Dan Corbin (Grounded Theory)
Menurut strous dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam penelitian
grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu pengodean terbuka
(opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selekti
(selective coding).
a. Pengodean terbuka (open coding)
Pengodean terbuka (open coding) adalah bagian analisis yang berhubungan
khususnya dengan penamaan dan pengatagorian fenomena melalui pengujian data
secara teliti. Tanpa tahap analisis tahap pertama ini, sisa analisis dan komunikasi
yang mengikuti tidak dapat mengambil tempat. Selama pengodean terbuka data
dipecah didalam bagian-bagian terpi sah, diuji secara cermat, dibandingkan untuk
persamaan dan perbedaannya dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sesuai
fenomena yang tercermin dalam data. Melalui proses ini asumsi seseorang tentang
fenomena yang dipertanyakan pengarah pada temuan-temuan baru.
b. Pengodean berporos (axial coding)
Pengodean terbuka memecahkakan data dan membolehkan seseorang
mengidentifikasi beberapa kategori, properti, dan lokasi. Sementara pengodean
terbuka pengodean berporos meletakkan data tersebut kembali kebelakang bersamasama dalam cara baru dengan membuat sebuah hubungan antara kategori dan sub
kategorinya.
c. Pengodean selektif.
Setelah beberapa waktu, pengumpulan dan analisis data, peneliti dihadapkan
dalam tugas mengintegrasikan kategori-kategori tersebut untuk membentuk teori
dasar. Pengintegrasian material merupakan sebuah tugas yang sulit dimana
implikasinya adalah suatu proses kompleks tetapi tentu saja dapat dilakukan. Ada
beberapa langkah untuk melakukan semua ini. Langkah pertama adalah menguraikan
alur cerita. Kedua menghubungkan kategori-kategori tambahan disekitar kategori inti
dilakukan. Dalam program kerja, kami menjadi yakin bahwa dalam penyajian data
yang baik merupakan cara utama untuk menguatkan analisis kualitatif. Dalam buku
ini penyajian data mendiskusikan dan menggambarkan banyak jenis matriks, grafik,
diagram, dan jaringan. Semua dirancang untuk merakit informasi secara teroganisir
untuk dapat diakses, bentuk yang padu menjadikan analisis dapat dilihat apa yang
sedang terjadi dan menggambarkan kesimpulan atau berlanjut kelangkah selanjutnya.
c) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (conclusions drawing / verifying)
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif model interaktif adalah
penarikan
kesimpulan
dan
verifikasi.
Mulai
dari
pengumpulan
data,