Anda di halaman 1dari 18

Nama : Risaldy Kalembiro

Kelas : A( Reguler 1 )
NIM

: 166030101111015

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan positifis dan post positifis ?
Pendekatan positivis digagas oleh filsuf Auguste Comte.Pendekatan positivis
menekankan bahwa ilmu pengetahuan lahir dan berkembang melalui pengamatan
objek yang positif, artinya objek tersebut dapat ditangkap dengan pancaindra
manusia. Menurut Comte, proses pencarian kebenaran harus dilakukan melalui
penelitian yang didasarkan pada fakta-fakta yang ada.
Positivis (menurut david hume) adalah berasal dari intelektual dan empirisisme
Inggris klasik adalah pelopor tradisi ini. Mereka percaya bahwa pengetahuan adalah
berdasarkan pengalaman dan pengamatan objektif dari dunia empiris, dan harus
diverifikasi dengan ketat prosedur pengujian ilmiah. Positivisme dipeluk oleh
behaviorialistis yang berfokus pada perilaku actor politik yang sebenarnya, bukan
pada aturan-aturan formal dan percaya bahwa metode ilmiah alam bisa mengubah
studi politik menjadi benar-benar ilmu pengetahuan.
Post-positivis adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiah sebagai lawan dari
eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel
atau sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data
dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil
penelitiannya lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.
Post-positivis berasal dari aliran yang humanistik.Postpositivisme adalah aliran
yang ingin memperbaiki kelemahan pada Positivisme.Satu sisi Postpositivisme
sependapat dengan Positivisme bahwa realitas itu memang nyata ada sesuai hukum
alam. Tetapi pada sisi lain Postpositivisme berpendapat manusia tidak mungkin

mendapatkan kebenaran dari realitas apabila peneliti membuat jarak dengan realitas
atau tidak terlibat secara langsung dengan realitas. Hubungan antara peneliti dengan
realitas harus bersifat interaktif, untuk itu perlu menggunakan prinsip trianggulasi
yaitu penggunaan bermacam-macam metode, sumber data, data, dan lain-lain.
2. Apa

yang dimaksud dengan

pendekatan gabungan kualitatif dan

kuantitatif?
Selama ini penelitian lebih banyak menggunakan metode kuantitatif saja atau
kualitatif saja. Metode kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivis,
scientivic dan metode discover. Selanjutnya metode fase kualitatif sering dinamakan
sebagai metode baru, postposivistic, artistic dan interpretive research.Tujuan
pembahasan ini agar peneliti dapat menentukan metode penelitian alternative, yaitu
metode campuran atau paduan antara kuantitatif dan kualitatif. Perbedaan mendasar
dari metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif yaitu terletak
pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu
yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat
eksploratoris dan induktif, mixed methods merupakan paduan dari kuantitatif dan
kualitatif. Beberapa aspek dibandingkan secara konsepsional yang membedakan
ketiga jenis penelitian ini. Aspek-aspek tersebut adalah pandangan ontologis, model
logika yang digunakan, pola pikir logis, tujuan yang hendak dicapai, desain yang
digunakan, strategi penelitian yang dipilih, teknik analisis data, fokus penelitian,
Instrumen

pengumpul

data,

paradigma

penelitian,

dan

jenis

ilmu

yang

ditemukan.Uraian tentang spektrum penelitian kualitatif dan kuantitatif diharapkan


dapat membantu peneliti dalam menentukan jenis penelitian yang akan dilakukan
dalam penelitian.
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi
tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan

pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan
dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang
ditemukan.Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek
penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk
operasionalisasi variabel masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat
mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua
elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi
serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian
kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan
menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan
formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna
dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara
kebahasaan dan kulturalnya.
3. Sebutkan literatur-literatur dan referensi yang mengkaji pendekatan
tersebut ?
Koento Wibisono Siswomihardjo. 1996. Arti Perkembangan Menurut Filsafat
Positivistime Auguste Comte. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prespektif Positivisme Postpositivisme, artikel diakses pada 8 April 2012
http://catatan-anakfikom.blogspot.com/2012/03/
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sofian Effendi, Tukiran. 2012, Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi LP3ES :
Jakarta

Creswell, W.John. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset Edisi Ketiga.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Neuman, W. Lawrence. 2015. Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif
dan Kuantitatif. Edisi Ketujuh. Jakarta : PT. Indeks
Spradley, J.P. 1980. The Partisipasion Observasion, New York: Reinhart & Winston
Miles, Huberman, dan Saldana. 2014. Qualitative Data Analysis: A Method
Sourcebook. Amerika : United State of Amerika.
4. Apa yang dimaksud dengan metode deduktif dan metode induktif ?
a. Metode Deduktif
Metode deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti
sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan
yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
social. Metode Deduktif digunakan dalam sebuah penelitian disaat penelitian
berangkat dari sebuah teori yang kemudian di buktikan dengan pencarian
faktaMetode deduktif dalam tahapan-tahapannya, sama dengan metode lain, yaitu:
Tahapan Spekulasi
Tahapan Observasi dan klasifikasi
Tahapan perumusan hipotesis
b. Metode Induktif
Metode induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak
dari hal-hal khusus ke umum.Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.Generalisasi adalah bentuk dari
metode berpikir induktif.Kelebihan dari metode induktif adalal sebagai berikut:

Metode induktif lebih dapat menemukan kenyataan yang kompleks yang terdapat
dalam data.
Metode induktif lebih dapat membuat hubungan antara peneliti dengan responden
menjadi eksplisit, dapat dikenal dan dipertimbangkan.
Metode induktif lebih dapat memberikan latar secara penuh dan dapat membuat
keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan kepada latar lainnya.
Metode induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam
hubungan-hubungan.
Metode deduktif memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari
Struktur analisis
5.

Sebutkan istilah-istilah dalam penelitian atau batasan-batasan terhadap


penelitian kualitatif dan kuantitatif ?

a)

Metode Deduktif/ kuantitatif:

Variabel
Karakteristik/ atribut yang dimiliki seorang person atau organisasi.Atribut ini

bisa diukur dan diteliti serta berbeda di antara masing-masing orang atau organisasi
yang dijadikan subjek dalam setiap penelitian.
b) Interval kepercayaan
Adalah sebuah perkiraan dalam penelitian kuantitatif yang berupa nilai statistik
tertinggi dan terendah yang konsisten pada data yang diteliti serta memuat mean
populasi yang sesungguhnya.
c)

Hipotesis direktif
Yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah ketika seorang peneliti

membuat prediksi tentang arah atau hasil penelitian yang diharapkan.


d) Ukuran efek
Mengkaji kekuatan sebuah kesimpulan dari segi perbedaan kelompok atau
hubungan antara beberapa variabel dalam penelitian kuantitatif.

e)

Desain eksperimental
Dalam penelitian kuantitatif menguji dampak treatment (atau sebuah intervensi)

terhadap hasil penelitian serta mengkaji semua faktor lain yang memiliki
kemungkinan untuk memengaruhi hasil sebuah penelitian.
f)

Hipotesis
Menghubungkan beberapa variabel atau membandingkan kelompok-kelompok

dalam variabel sehingga kesimpulan sampel bisa ditarik menjadi kesimpulan


populasi.
g) Interpretasi hasil
Dalam penelitian kuantitatif berarti bahwa peneliti menarik kesimpulan dari
pertanyaan dalam penelitian, hipotesis dan makna yang lebih luas dalam hasil
penelitian.
h) Hipotesis tak terarah
Dalam strategi penelitian kuantitatif adalah sebuah penelitian dimana seorang
peneliti membuat prediksi, namun bentuk perbedaan yang pasti (semisal lebih tinggi,
lebih rendah, atau kurang) tidak diperkirakan secara jelas, sebab peneliti tidak
mengetahui apa yang bisa diperkirakan dari penelitian terdahulu.
i)

Hipotesis nol
Adalah penelitian kuantitatif yang mencerminkan pendekatan tradisional dalam

membuat hipotesis.Hipotesis tradisional tersebut adalah bahwa, dalam populasi


umum, tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan signifikan antara dua kelompok
dalam sebuah variabel.
j)

Pengacakan sampel
Adalah sebuah prosedur dalam penelitian kuantitatif untuk memilih partisipan.

Hal ini berarti bahwa masing-masing individu dalam sebuah populasi memiliki
kemungkinan yang sama untuk terpilih dan terjaring sebagai sampel.

k) Desain survey
Memaparkan rancangan sebuah gambaran kuantitatif berupa angka yang
menunjukkan kebiasaan, tingkah laku, pendapat atau populasi dengan mempelajari
sebuah sampel dari sebuah populasi tertentu.
l)

Penelitian survey
Menampilkan sebuah gambaran kuantitatif dalam bentuk angka mengenai

kebiasaan, tingkah laku, atau opini sebuah populasi dengan mempelajari sampel dari
sebuah populasi.
m) Validitas
Dalam penelitian kuantitatif diukur dari kemampuan seseorang dalam
memahami arti dan kesimpulan dari angka-angka yang ada dalam sebuah instrumen
khusus.

a)

Metode Induktif/ kualitatif:

Abstrak
Adalah review singkat mengenai penelitian (biasanya berupa paragraf singkat)

yang menyimpulkan beberapa bagian utama dalam sebuah penelitian agar pembaca
bisa memahami hal-hal dasar yang ada dalam sebuah penelitian.
b) Memberi kode (coding)
Adalah proses pengaturan materi-materi pada bagian-bagian dalam keseluruhan
teks agar gagasan umum bisa dikembangkan dan tersebar dalam tiap-tiap bagian.
c)

Fokus penelitian
Fokus penelitian pada dasarnya merupakan sebuah garis besar dari penelitian

serta merupakan suatu lingkup permulaan yang menjadi wilayah pelaksanaan


penelitian.
d) Lokasi penelitian
Merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian.

e)

Situs penelitian
Adalah tempat yang lebih spesifik dimana akan menangkap keadaan

sebenarnya dari obyek yang akan diteliti guna memperoleh data.


f)

Sumber data
Merupakan tempat ditemukannya data, informasi-informasi penting dan

fenomena yang dapat menunjang penelitian.


g) Informan
Orang dalam pada latar penelitian.
h) Data primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dengan cara
mengamati, mencatat dan mewawancarai langsung dengan pihak yang terlibat.
i)

Data sekunder
Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara

(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) dan untuk menjadi informasi, tidak
memerlukan proses pengolahan lebih lanjut.
j)

Wawancara
Merupakan sebuah percakapan yang memiliki maksud tertentu.

k) Observasi
Adalah suatu studi yang sengaja dilakukan dengan sistematis yang berkaitan
dengan fenomena sosial dan gejala-gejala psikis melalui jalan pengamatan dan
pencatatan.Sehingga, observasi dapat dikatakan sebagai pengamatan serta pencatatan
terhadap suatu obyek untuk tujuan penelitian yang digunakan untuk mendapatkan
gambaran mengenai daerah penelitian yang pada akhirnya, dari observasi yang
dilakukan diharapkan dapat mendukung terhadap penelitian yang dilakukan serta
berguna dalam penentuan langkah-langkah penelitian lebih lanjut.
l)

Dokumentasi
Adalah teknik pengumpulan data secara sekunder dengan cara mencatat

langsung data yang tersedia pada sumber data penelitian yang dapat berupa:

dokumen-dokumen, laporan-laporan, tulisan-tulisan ilmiah serta arsip-arsip yang


berhubungan dengan fokus penelitian.
m) Instrumen penelitian
Merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data
dengan tujuan untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan penelitian
n) Peneliti
Merupakan orang yang mengamati fenomena-fenomena dan melakukan
wawancara dengan kelompok sasaran yang memiliki kaitan dengan fokus penelitian.
o) Pedoman wawancara
Merupakan materi-materi atau poin-poin yang menjadi acuan dan dasar dalam
melakukan wawancara dengan narasumber.
p) Peralatan penunjang
Merupakan alat yang digunakan dalam penelitian dapat berupa: buku-buku,
catatan, alat tulis dan handphone.
q) Analisis data
Adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
6.

Sebutkan tehnik analisis data di masing-masing pendekatan tersebut ?


Metode Deduktif/Kuantitatif:

Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk
deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan,
menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan. Teknik
analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan antara lain:

1) Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang
(crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan
penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
2) Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram
batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.
3) Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
4) Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
5) Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi
kuartil, mean deviasi, dan sebagainya).
Statistik inferensial
Statistik inferensial adalah upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan
membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Biasanya analisis ini
mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak, dan dari
hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi. Oleh
karena itulah statistik inferensial ini juga disebut dengan istilah statistik induktif.
Berdasarkan jenis analisisnya, statistik inferensial terbagi ke dalam dua bagian:
1) Analisis Korelasional
Analisis korelasional adalah analisis statistik yang berusaha untuk mencari
hubungan atau pengaruh antara dua buah variabel atau lebih. Dalam analisis
korelasional ini, variabel dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
a)

Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya tidak


dipengaruhi oleh variabel lain.

b) Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya


dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Misalnya penelitian tentang hubungan antara jumlah sales dengan volume
penjualan. Jumlah sales merupakan variabel bebas (X) dan volume penjualan sebagai
variabel terikat (Y). Contoh penelitian yang berupaya untuk mencari korelasi antar
variabel di antaranya adalah:

a)

Hubungan antara jumlah sales dengan volume penjualan perusahaan

b) Hubungan antara penghasilan orang tua, dan motivasi belajar dengan prestasi
belajar
c)

Pengaruh tayangan media televisi terhadap minat belajar anak.


Banyak sekali teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk analisis

korelasional ini, baik statistik parametrik maupun nonparametrik. Penggunaan


masing-masing teknik analisis tersebut sangat tergantung pada jenis skala datanya.
Skala data terdiri dari:
1) Data nominal, yaitu data kualitatif yang tidak memiliki jenjang. Contoh jenis
kelamin, asal daerah, pekerjaan orang tua, hobby dan sebagainya.
2) Data ordinal, yaitu data kualitatif yang memiliki jenjang, seperti tingkat
pendidikan, jabatan, pangkat, ranking kelas dan sebagainya.
3) Data interval/ rasio, yaitu data kuantitatif atau data yang berupa angka atau dapat
diangkakan. Contoh penghasilan, prestasi belajar, tinggi badan, tingkat
kecerdasan, volume penjualan dan sebagainya.
2) Analisis Komparasi
Analisis komparasi adalah teknik analisis statistik yang bertujuan untuk
membandingkan antara kondisi dua buah kelompok atau lebih. Teknik analisis yang
digunakan juga cukup banyak, penggunaan teknik analisis tersebut tergantung pada
jenis skala data dan banyak sedikitnya kelompok.
Statistik Parametris dan Nonparametris
Statistik parametrik adalah analisis statistik yang pengujiannya menetapkan
syarat-syarat tertentu tentang bentuk distribusi parameter atau populasinya, seperti
data berskala interval dan berdistribusi normal. Sedangkan statistik nonparametrik
adalah analisis statistik yang tidak menetapkan syarat-syarat tersebut. Dengan
demikian, untuk dapat menggunakan teknik statistik parametrik harus ditinjau
terlebih dahulu persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan-persyaratan
yang biasanya harus dipenuhi dalam penggunaan teknik statistik parametrik meliputi:

1) Sampel diambil secara acak/ random dari sebuah populasi.


2) Data berskala interval atau data bersifat kuantitatif.
3) Data berdistribusi normal, artinya data yang diperoleh memiliki distribusi
seperti distribusi normal. Pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan
Kai Kuadrat, Kolmogorov-Smirnov, Lilieford Test, Skewness dan Kurtosis,
atau Jarque-Bera Test.
4) Ada hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikatnya,
artinya hubungan antara variabel bebas dan terikat bersifat linear atau garis
lurus, bukan kuadratik, kubik atau yang lainnya. Pengujian dapat dilakukan
dengan menggunakan uji F Tuna Cocok (Lack of Fit Test) atau uji polinomial.
5) Tidak terjadi heterosedastisitas, artinya varians error yang dihasilkan dari
sebuah persamaan regresi tersebut haruslah bersifat homogen/sama untuk
setiap nilai X. Pengujian dapat dilakukan dengan Park Test, Glesjer Test,
Bartlett Test, Rho Spearman, dan Goldfield & Quant.
6) Tidak terjadi kolinearitas/ multikolinearitas, artinya tidak terjadi korelasi yang
terlalu tinggi antar variabel bebas. Pengujian dapat dilakukan dengan analisis
korelasi/ regresi, Tolerance, dan VIF (Variance Inflation Factor).
7) Tidak terjadi otokorelasi, artinya error yang terjadi murni berasal dari garis
regresi dan bukan berasal dari error pengamatan yang lain. Pengujiannya
adalah Durbin- Watson Test.
8) Ada homogenitas varians, artinya varians antara kelompok satu dengan
kelompok yang lain haruslah bersifat homogen/ sama. Pengujiannya dapat
dilakukan dengan Bartlett Test, Cochran, F Max Hartley, atau Levene Test.
9) Ada homogenitas regresi, artinya koefisien garis regresi antar kelompok
haruslah bersifat sama/homogen. Pengujiannya dapat dilakukan dengan uji F
untuk kesamaan koefisien regresi.
Tidak semua teknis statistik parametrik harus memenuhi semua persyaratan di
atas, namun setiap jenis teknik analisis memiliki persyaratan yang berbeda.

Metode Induktif/Kualitatif:
Model Strous Dan Corbin (Grounded Theory)
Menurut strous dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam penelitian
grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu pengodean terbuka
(opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selekti
(selective coding).
a. Pengodean terbuka (open coding)
Pengodean terbuka (open coding) adalah bagian analisis yang berhubungan
khususnya dengan penamaan dan pengatagorian fenomena melalui pengujian data
secara teliti. Tanpa tahap analisis tahap pertama ini, sisa analisis dan komunikasi
yang mengikuti tidak dapat mengambil tempat. Selama pengodean terbuka data
dipecah didalam bagian-bagian terpi sah, diuji secara cermat, dibandingkan untuk
persamaan dan perbedaannya dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sesuai
fenomena yang tercermin dalam data. Melalui proses ini asumsi seseorang tentang
fenomena yang dipertanyakan pengarah pada temuan-temuan baru.
b. Pengodean berporos (axial coding)
Pengodean terbuka memecahkakan data dan membolehkan seseorang
mengidentifikasi beberapa kategori, properti, dan lokasi. Sementara pengodean
terbuka pengodean berporos meletakkan data tersebut kembali kebelakang bersamasama dalam cara baru dengan membuat sebuah hubungan antara kategori dan sub
kategorinya.
c. Pengodean selektif.
Setelah beberapa waktu, pengumpulan dan analisis data, peneliti dihadapkan
dalam tugas mengintegrasikan kategori-kategori tersebut untuk membentuk teori
dasar. Pengintegrasian material merupakan sebuah tugas yang sulit dimana
implikasinya adalah suatu proses kompleks tetapi tentu saja dapat dilakukan. Ada
beberapa langkah untuk melakukan semua ini. Langkah pertama adalah menguraikan
alur cerita. Kedua menghubungkan kategori-kategori tambahan disekitar kategori inti

dengan mengunakan paradigma. Langkah ketiga, menghubungkan kategori-kategori


pada leval demensional. Langkah keempat, menyertakan validasi hubunganhubungan ini dengan data. Langkah terakhir memasukan kategori yang memerlukan
pengembangan lebih lanjut.
Model Milles, Huberman, dan Saldana
Dalam analisis data Miles, Huberman, dan Saldana terdiri dari 3 tahapan yaitu
data condensation (kondensasi data), data display (penyajian data), conclusions
drawing/verifying (penarikan kesimpulan/verifikasi). Hal tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a) Kondensasi Data (data condensation)
Kondensasi data mengacu proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan,
pengabstrakkan, dan atau transformasi data yang muncul dari catatan yang ditulis
dilapangan, transkrip wawancara, dokumen, dan bahan-bahan empiris lainnya
sehingga dengan kondensasi data, kita membuat data yang semakin kuat. Sebagai
proses pengumpulan data, episode selanjutnya adalah kondensasi data yang terdiri
dari menulis ringkasan, mengkode, pengembangan tema, pengkategorian, dan
menulis analisis. Kondensasi data/proses tranformasi berlanjut terus sampai
penelitian di lapangan berakhir, sampai penulisan laporan. Kondensasi data
merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari analisis. Kondensasi data merupakan
bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang
tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
b) Penyajian Data (data display)
Langkah kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data. Penyajian
merupakan langkah yang terorganisasi, meringkas penemuan informasi yang
memungkinkan adanya penggambaran kesimpulan dan tindakan yang seharusnya

dilakukan. Dalam program kerja, kami menjadi yakin bahwa dalam penyajian data
yang baik merupakan cara utama untuk menguatkan analisis kualitatif. Dalam buku
ini penyajian data mendiskusikan dan menggambarkan banyak jenis matriks, grafik,
diagram, dan jaringan. Semua dirancang untuk merakit informasi secara teroganisir
untuk dapat diakses, bentuk yang padu menjadikan analisis dapat dilihat apa yang
sedang terjadi dan menggambarkan kesimpulan atau berlanjut kelangkah selanjutnya.
c) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (conclusions drawing / verifying)
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif model interaktif adalah
penarikan

kesimpulan

dan

verifikasi.

Mulai

dari

pengumpulan

data,

mengartikan/menafsirkan analisis kualitatif dengan melakukan pencatatan pola,


menjelaskan aliran/arus, dan tujuan dari penelitian. Sehingga peneliti harus sampai
pada kesimpulan dan melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran
kesimpulan. Makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya,
dan kecocokannya yang merupakan validitasnya.
Model Spradley
Menurut Spradley penelitian kualitatif dilakukan dengan dua belas langkah:
a. Menetukan Situasi Sosial
b. Melakukan Observasi Partisipasi
c. Membuat Catatan Lapangan
Semua catatan lapangan dibuat dengan menggunakan prinsip pencatatan
sebagaimana dianjurkan oleh Spradley (1980: 65-68), yaitu: 1) prinsip identifikasi
bahasa, yaitu mengidentifikasikan benuk bahasa yang digunakan, 2) prinsip verbatim,
yaitu mencatat ucapan atau perkataan sebagaimana yang dikatakan oleh pelakunya, 3)
prinsip konkrit, yaitu menggunakan bahasa yang konkrit, yaitu bukan hanya
memberikan nama pada suatu tindakan.

d. Melakukan Observasi Deskriptif


Dalam observasi deskriptif ada dua kegiatan yang dilakukan yaitu: 1) Grand
Tour, observasi yang dilakukan sebelum penelitian, mengamati gambaran pokok dari
situasi sosial yang telah ditentukan misalnya tempat, proses kejadian, orang
kelompok dan lain sebagainya, 2) Mini tour observasi yang dilakukan dalam
waktu penelitian. Hasil observasi deskriptif ini ditulis dalam catatan lapangan yang
memuat tentang apa yang diamati, dilihat, didengar, dan dipikirkan peneliti.
e. Melakukan Analisis Kawasan
Analisi kawasan merupakan suatu cara berfikir yang sistematis memberikan
atau menguji sesuatu untuk menentukan hubungan antar bagian, serta hubungan
bagian-bagian dengan keseluruhan seperti, bagaimana hubungan majikan dan buruh
dalam pengelolaan penangkapan ikan. Menurut Spradley (1980) analisis kawasan ini
merupakan jenis alat berfikir. Dalam penelitian ini analisis kawasan
mengidentifikasikan beberapa kawasan, di antaranya: 1) jenis aktor yang terlibat
dalam pengelolaan pengkapan ikan, 2) jenis objek fisik yang tercakup dalam
pengelolaan penangkapan ikan, 3) jenis-jenis tindakan yang dilakukan oleh aktor
dalam pengelolaan pengkapan ikan, 4) jenis-jenis alat yang digunakan dalam
pengelolaan penangkapan ikan, 5) jenis-jenis periode waktu yang digunakan untuk
menangkap ikan di laut.
f. Melakukan Observasi Terfokus
Pada tahap observasi dilakukan secara lebih terfokus kepada rincian-rincian
dari suatu kawasan. Oleh sebab itu, observasi terfokus atas dasar-dasar kawasankawasan yang telah diidentifikasi dalam usaha mencari situasi budaya dan situasi
g. Melakukan Analisis Taksonomi
Adapun analisis taksonomi ini ditujukan untuk mencari struktur internal antara
komponen dari masing-masing kawasan dengan berpedoman kepada langkah-langkah
seperti yang diajukan Spradley (1997). Diantaranya jenis-jenis aktor yang terlibat
dalam pengelolaan penangkapan ikan yang meliputi: majikan, buruh dan masyarakat
setempat yang terlibat aktif dalam pengelolaan pengakapan ikan.

h. Melakukan Observasi Terseleksi


Hubungan dari bagian-bagian pada tiap kawasan yang ditetapkan dalam
observasi terfokus perlu diamati lebih rinci melalui observasi terseleksi. Observasi
terseleksi dimaksudkan untuk menemukan makna budaya dari situasi sosial yang
diteliti, seperti yang dikatakan spradley (1997: 125) makna dari masing-masing
wilayah kebudayaan muncul dari perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan di
antara istilah tersebut. Pemahaman ini menuntut pelaksanaan observasi terseleksi,
melalui pertanyaan-pertanyaan kontras (contrast questions). Ada dua macam
pertanyaan kontras, yaitu: pertanyaan kontras berpasangan ganda dua, dan pertanyaan
kontras berpasangan ganda tiga. Pertanyaan-pertanyaan kontras tersebut diajukan
kepada kawasan-kawasan yang ditetapkan dalam observasi terfokus dan tahap
analisis taksonomi.
i. Melakukan Analisis Komponensial
Analisis komponensial dilakukan untuk menentukan komponen-komponen
yang mengandung arti sistematik, yang berhubungan dengan kategori budaya. Agar
dimensi-dimensi kontras dapat diidentifikasikan, diajukan sejumlah pertanyaan
kontras. Dimensi kontras dari dari suatu kategori budaya dapat ditelusuri dengan
memasukkan atribut-atribut yang ditemukan kedalam lembar analisis, sambil
melakukan pengujian ke absahan data melalui observasi dan wawancara.
j. Menemukan Tema-Tema Budaya
Analisis tema merupakan suatu analisis yang dilakukan dan upaya untuk
memperoleh pandangan atau kebiasaan-kebiasaan yang terjadi di kelurahan Pasar
Bengkulu Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Analisis ini dilakukan atas dasar
analisis komponen yang telah dilakukan guna mencari kesamaan-kesamaan
k. Mendata Temuan-Temuan Budaya
Pada tahap ini dipersiapkan untuk pembuatan laporan akhir/ penulisan
etnografi. Mendata temuan-temuan budaya bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi
jenis-jenis informasi yang telah ditemukan selama penelitian. 2) mengidentifikasi
kekurangan dari informasi yang telah dikemukakan 3) mulai mengatur data-data yang
dimiliki untuk persiapan penulisan etnografi.

l. Penulisan Laporan Hasil Penelitian


Hasil temuan penelitian selama observasi dan wawancara di lapangan ditulis
dalam bentuk tulisan etnografis dan dilakukan secara bertahap. 1) bersamaan dengan
pengambilan data di lapangan, dibuat catatan lapangan yang kemudian dilakukan
analisis data seperti yang telah diuraikan sebelumnya, 2) setelah ditemukan gambaran
tentang permasalahan peneliti, disusunlah outline yang dikonfirmasikan dengan
pembimbing, 3) membuat kerangka pokok tentang isi (materi) yang akan disajikan
dalam laporan berdasarkan kawasan-kawasan yang telah dianalisis, 4) menetapkan
judul dan sub judul, 5) menyelesaikan laporan akhir, yakni pengetikan seluruh
laporan dan koreksi dari dosen pembimbing.

Anda mungkin juga menyukai